Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH:
KELOMPOK V
1. WAHDANIAH
2. YULIASNIDAR
3. SURIANTI
4. NELLY K.
5. DINA P. S.
6. WAHYUNI
0
2004
ANGINA PECTORIS
I. PENGERTIAN
Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat
serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada
yang sering menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada
waktu pasien melakukan aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan
aktivitasnya (Suyono, 2001).
Angina pectoris adalah sindrom klinis yang ditandai oleh nyeri
paroksismal atau perasaan tekanan pada dada anterior. Penyebabnya insufisiensi
aliran darah koroner (Suddart, 2000).
II. ETIOLOGI
Angina biasa merupakan akibat dari penyakit arteriosclerosis jantung
dan berkaitan dengan obstruksi signifikan. Pada arteri koroner yang besar, juga
dapat terjadi karena arteri koronaria tidak berdilatasi untuk menyesuaikan
terhadap tuntutan peningkatan kebutuhan oksigen selama aktivitas seperti
olahraga, tidur REM, stress emosional atau hubungan seks.
III. PATOFISIOLOGI
Sakit kepala pada angina pectoris disebabkan karena timbulnya iskemia
miokard, karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Aliran darah
berkurang karena penyempitan pembuluh darah koroner (a. koronarium).
Penyempitan terjadi karena proses aterosklerotik atau spasme pembuluh koroner
atau kombinasi proses aterosklerotik dan spasme. Pada mulanya suplai darah
tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard
pada waktu istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan O2 miokard meningkat
seperti pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.
1
IV. GEJALA KLINIK
Gejalanya adalah sakit dada sentral atau retrosentral yang dapat
menyebar ke salah satu atau kedua tangan, leher atau punggung. Sakit sering
timbul pada kegiatan fisik maupun emosi atau dapat timbul spontan waktu
istirahat.
Penderita dengan angina pectoris dapat dibagi dalam beberapa subset
klinik. Penderita dengan angina pectoris stabil, pola sakit dadanya dapat
dicetuskan kembali oleh suatu kegiatan dan oleh faktor-faktor pencetus tertentu,
dalam 30 hari terakhir tidak ada perubahan dalam hal frekuensi, lama dan
faktor-faktor pencetusnya (sakit dada tidak lebih lama dari 15 menit). Pada
angina pectoris tidak stabil, umumnya terjadi perubahan-perubahan pola:
meningkatnya frekuensi, parahnya dan atau lama sakitnya dan faktor
pencetusnya. Sering termasuk di sini sakit waktu istirahat, pendeknya terjadi
crescendo ke arah pemburukan gejala-gejalanya. Subset ketiga adalah Angina
prinametal (variant) yang terjadi karena spasme arteria koronaria.
2
ANALISA DATA
KEMUNGKINAN DIAGNOSA
DATA
PENYEBAB KEPERAWATAN
DS: Penyempitan pembuluh Nyeri dada
darah koroner
- Keluhan nyeri
DO:
Iskemia arteri koroner
- Perilaku distraksi
(gelisah, merintih) Hipoksia otot jantung
- Berkeringat
- TD dan nadi Asam laktat meningkat
berubah
Reseptor saraf
TD: 180/100 mmHg
nyeri terangsang
N : 100 x/menit
- Peningkatan Nyeri dada
frekuensi nafas: 27
x/menit
- Fokus menyempit
- Memegang dada
DS: Asidosis Penurunan curah
- Keluhan sesak jantung
nafas Fungsi ventrikel terganggu
- Perasaan lemah
Perubahan hemodinamik
DO: (TD dan nadi meningkat)
- Sesak nafas
- Kelemahan C.O menurun
- Kulit dingin/pucat
- Nadi perifer
menurun
- Perubahan status
mental
3
DS: Tekanan jantung Ansietas
meningkat
- Perasaan
takut/cemas
Tekanan paru-paru
- Perasaan tak meningkat
berdaya
- Merasa tak Sesak nafas
berguna
- Takut mati
DO:
- Gelisah
- Peningkatan
ketegangan
- Minta informasi
DS: Hospitalisasi Kurang
- Kurang paham pengetahuan
akan penyakitnya (-) informasi
DO:
persepsi yang salah
- Minta informasi
- Tidak akurat (-) pengetahuan
mengikuti instruksi
- Pernyataan salah
persepsi
4
Atherosclerosis dan/atau
spasme pembuluh darah koroner
Penyempitan pembuluh
darah koroner
Metabolisme anaerob
Ansietas