Você está na página 1de 9

PENGARUH LIKUIDITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI


VARIABEL INTERVENING
(Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 2016)
Rillo Aritama
5551150069
S1 Manajemen / 4A
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENDAHULUAN
Pendirian sebuah Perusahaan saat ini tidak lagi untuk memaksimumkan
laba tetapi memiliki tujuan untuk memaksimumkan nilai Perusahaan. Tujuan
perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai
perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Tujuan
perusahaan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen keuangan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan
keuangan yang di ambil akan memengaruhi keputusan keuangan yang lain
sehingga berdampak pada nilai perusahaan (Fama & French,1998).
Nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa
dimensi diantaranya adalah arus kas bersih dari keputusan investasi,
pertumbuhan dan biaya modal perusahaan (Aries, 2011). Nilai perusahaan
bagi investor merupakan konsep penting karena nilai perusahaan merupakan
indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai
perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab
dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga
tinggi.
Menurut Mogdiliani dan Miller dalam Brigham (1999), nilai
perusahaan ditentukan oleh struktur modal (Sulistiono, 2010). Kebijakan utang
sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi
utang maka semakin tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan
utang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari
penggunaan utang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Kebijakan
utang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan,
namun kebijakan utang juga tergantung dari ukuran perusahaan. Artinya,
perusahaan yang besar relatif lebih mudah untuk akses ke pasar modal.
Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah
memenuhi sumber dana dari utang melalui pasar modal. Oleh karena itu,
mengaitkan kebijakan utang dengan nilai perusahaan menjadi
relevan.(Sulistiono, 2010)
Nilai perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh struktur modal saja
melainkan ada faktor lainnya yang dapat memengaruhi nilai perusahaan
melalui profitabilitas. Dewi (2013) besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan
oleh perusahaan dapat nilai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan suatu

1
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Maria (2013)
penilaian prestasi perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba, karena laba merupakan elemen dalam menciptakan nilai
perusahaan.
Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga permintaan saham
perusahaan meningkat dan menaikkan harga saham (Mahendra, 2011). Tingkat
likuiditas yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi
yang baik sehingga akan menambah permintaan saham dan tentunya akan
menaikkan harga saham (Mahendra, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Gill et al. (2011) menemukan hubungan
positif antara struktur modal terhadap profitabilitas. Modigliani dan Miller
(1958), penelitian mereka menunjukkan bahwa Provitabilitas tidak dipengaruhi
oleh struktur modal.
Dewi dan Wirajaya (2013) menemukan bahwa likuiditas berpengaruh
positif dan signifikan pada profitabilitas , dan Adrian (2013) menunjukan
bahwalikuiditas tidak berpengaruh pada profitabilitas
Novita Santi Puspita (2012) menemukan bahwa debt to equity ratio
(DER) berpengaruh positif namun tidak signifikan pada nilai perusahaan.
Octavia (2010) menemukan bahwa debt to equity ratio (DER) tidak
berpengaruh signifikan pada nilai perusahaan perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007.
Hasil penelitian Andinata (2010) menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Taswan dan Soliha (2002)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Indra Jantana (2011) menemukan bahwa likuiditas berpengaruh positif
dan signifikan pada nilai perusahaan perusahaan makanan dan minuman di
Bursa Efek Indonesia, namun Auliyah et al. (2006) menemukan bahwa likuiditas
tidak berpengaruh pada return saham. Mahendra (2011) menemukan bahwa
likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan pada nilai perusahaan.

2
TELAAH PUSTAKA
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham
Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab
dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen asset.
Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan
datang, sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga
saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat.
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan
keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor
yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan
hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan
(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit),maka akan sangat sulit bagi
peusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan, dan
terutama sekali dari pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan
keuntungan karena disadari benar betapa pentingnya arti dari profit terhadap
kelangsungan dan masa depan perusahaan.
3. Likuiditas
Likuiditas adalah Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129):
menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek. Digunakan untuk menggambarkan seberapa likuidnya suatu
perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan aktiva lancar. Dengan kata lain , rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang
segera jatuh tempo.
Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak
dari ketidak mampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan
dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan, juga berarti pembatasan
kesempatan dan tindakan manajemen.

3
4. Struktur Modal
Stuktur Modal adalah segala jenis utang yang dibuat atau diciptakan
oleh perusahaan baik utang lancar maupun utang jangka panjang (Nasser dan
Firlano, 2006) dalam Indah ningrum dan Handayani (2009). Rasio ini
menggambarkan proporsi suatu perusahaan mendanai operasinya dengan
menggunakan utang. Dalam penelitian ini ukuran debt equity ratio merupakan
proxy dari kebijakan utang perusahaan (Nuringsih 2002).
Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang (hutang
lancar dan hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang
ada.

HIPOTESIS PENELITIAN
1. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya yang harus segera dibayar (Tawan, 2010:246). Rasio
likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas
berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas
perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan bank,
likuiditas (liquiditty) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya.
Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva
lancar dan kewajiban lancarnya. Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi
beberapa jenis. Masing-masing rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang
berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah
rasio lancar. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ritonga,
dkk. (2014) yang menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Dari uraian di atas dan penelitian terdahulu
maka dapat diusulkan sebuah hipotesis sebagai berikut:
H1 : Likuiditas Berpengaruh Positif Terhadap Profitabilitas
2. Pengatuh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Struktur modal setiap perusahaan terdiri dari modal sendiri yaitu modal yang
berasal dari pemilik perusahaan yang akan ditanamkan untuk jangka waktu
yang tidak tertentu lamanya dan modal asing yaitu modal yang berasal dari
luar perusahaan yang bersifat sementara dalam perusahaan dan modal tersebut
merupakan hutang pada saatnya harus dibayar kembali, yang pada umumnya
hutang disertai dengan bunga. Teori tradeoff menjelaskan bahwa, apabila stuktur
modal telah berada dibawah target struktur modal optimalnya, maka setiap
penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan.

4
Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan dilakukan oleh Hamidy (2014), Sari (2012) dan Vironika (2014)
dalam penelitiannya menyatakan DER mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Hasil pengujian hipotesis dapat diartikan bahwa
penambahan hutang yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan
pendapatan bersih dari perusahaan tersebut . Berdasarkan uraian penelitian
dan pemaparan teori dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
3. Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing)
perusahaan. Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan
memiliki kuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan hutang diperoleh
dari pajak (bunga hutang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer
(kewajiban membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan
kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan
dan biaya kepailitan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari struktur
modal perusahaan (Salvatore, 2012). Struktur modal merupakan kunci
perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan.
Struktur modal yang tinggi memberikan indikasi prospek perusahaan yang
baik, sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan
saham yang dapat meningkatkan nilai perusahaan sesuai dengan teori
signaling.Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan dilakukan oleh Puspita (2012) dan Hermuningsih
(2013), yang menghasilkan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H3: Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
4. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on equity
(ROE). Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian
ekuitas pemegang saham. Rasio yang meningkat menunjukkan bahwa kinerja
manajemen meningkat dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional
secara efektif untuk menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). Jadi
dapat dikatakan bahwa selain memperhatikan efektivitas manajemen dalam
mengelola investasi yang dimiliki perusahaan, investor juga memperhatikan
kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan secara
efektif untuk menciptakan laba bersih. ROE menunjukkan keuntungan yang
akan dinikmati oleh pemilik saham.
Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan dilakukan oleh Puspita (2012), Hermuningsih (2013), dan
Martikarini (2014), yang menghasilkan profitabilitas berpengaruh positif dan

5
signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H4: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
5. Pengaruh Likuiditas terhadap nilai perusahaan
Likuiditas dalam penelitian ini dilihat dari aspek current ratio (CR), di
mana dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat dikemukakan bahwa, rasio
ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana semakin besar prosentase
current ratio (CR), maka perusahaan memiliki tingkat likuidasi yang baik,
sehingga akan memberikan persepsi positif terhadap kondisi perusahaan serta
akan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.
Likuiditas yang tinggi dan dikelola dengan baik dapat memberikan indikasi
prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut
meningkatkan permintaan saham yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan dilakukan oleh Jantana (2011) serta Anzlina dan Rustam (2013)
yang menghasilkan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H5: Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

MODEL PENELITIAN

LIKUIDITAS H4

H1

PROFITABILITAS H5 NILAI
PERUSAHAAN
H2

STRUKTUR H3
MODAL

METODE PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah, Likuiditas (Current Ratio) (X1),
Struktur Modal (Debt to Assets Ratio) (X2) , Profitabilitas (Return On Equity)
(X3) dan Nilai Perusahaan (Price to book value) (Y), pada perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016.

6
2. Definisi Variabel Operasional
NO Variabel Konsep Pengukuran Skal
a
1 Price to book Price to book value rasio adalah ratio

value rasio suatu rasio yang sering digunakan

(PBV) untuk menentukan nilai
perusahaan dan mengambil
keputusan investasi dengan cara
membandingkan harga pasar
saham akhir tahun dengan nilai
buku perusahaan.

2 Return on Return on Equity (ROE) yaitu ratio



Equity (ROE) rasio laba setelah pajak atau Net

Income After Tax (NIAT)
terhadap total modal sendiri
(equity) yang berasal dari
setoran modal sendiri, laba tak
dibagi dan cadangan lain yang
dikumpulkan oleh perusahaan
berakibat atas naiknya harga
saham.

7
3 Debt to Debt to Equity Ratio (DER) adalah ratio
Equity Ratio rasio yang membandingkan

(DER) jumlah Hutang terhadap ekuitas.


Rasio ini sering digunakan para
analis dan para investor untuk
melihat seberapa besar hutang
perusahaan jika dibandingkan
ekuitas yang dimiliki oleh
perusahaan atau para pemegang
saham.

4 Current Ratio Current Ratio (CR) menunjukkan ratio



(CR) sejauh mana aktiva lancar dapat
digunakan untuk menutupi
kewajiban jangka pendek/hutang
lancar. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan
hutang lancar maka semakin
tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka
pendek.

3. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115).
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.
Perusahaan tersebut berjumlah 43 perusahaan. (www.idx.co.id). Kriteria dalam
penelitian ini ialah judgement sampling.

8
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL PERUSAHAAN
Perusahaan Sektor Industri Barang Dagang yangterdaftar 34
di BEI periode 2012-2016
Perusahaan yang berfokus hanya pada sektor Makanan dan 14
Minuman yang mempublikasikan data secara lengkap dan
rutin membayarkan deviden periode 2012-2016
Perusahaan yang mempublikasikan Laporan Keuangan 14
secara lengkap (DER, ROE,CR, dan PBV) di periode
pengamatan tahun 2012-2016
SAMPLE PERUSAHAAN YANG DIAMBIL DAN 14
MEMENUHI SYARAT

4. Metode Analisis Data


Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dan dilengkapi
dengan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji autokorelasi,
uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (uji t, uji F, dan uji
koefisien determinasi). Analisis regresi mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen (Ghozali,2011). Model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + e
Y2 = a + b1X1 + b2X2 + b3Y1 + e
Keterangan :
Y1 : Profitabilitas
Y2 : Nilai Perusahaan
A : Konstanta
b1-3 : Koefisien regresi variabel
X1 : Likuiditas
X2 : Struktur Modal
E : Error

Você também pode gostar