Você está na página 1de 1

Konklusi

Hipotiroidisme primer adalah salah satu gangguan endokrin yang sering ditemukan dan
ditangani oleh layanan kesehatan primer. Sayangnya,, gejala hipotiroidisme sangat tidak
spesifik dan gejalannya sangat lazim ditemui pada masyarakat. Oleh karena itu, untuk
menegakkan diagnosis hipotiroidisme perlu dilakukan pengujian biokimia. TSH yang sudah
lama menjadi acuan untuk tes fungsi tiroid sekarang dipertanyakan apakah TSH adalah pilihan
yang tepat. Banyak pasien yang mengeluh dengan gejala yang tidak spesifik dan akhirnya
kecewa dengan hasil tes bahwa fungsi tiroid mereka dinyatakan normal. Seperti yang sudah
dijelaskan, hipotiroidisme yang sejati dengan kadar TSH yang normal sangat jarang terjadi,
dengan estimasi prevalensi 1 casus per 1500 pasien. Maka dari itu, tidak pasti bahwa T4 yang
bebas efektif untuk mengetahui kondisi tiroid pasien. Jika tes T4 bebas telah diperoleh, maka
keterbatasan metode uji yang digunakan perlu dipertimbangkan. Terakhir, penggunaan anti
TPO Abs seharusnya dihindari pada pasien yang tidak hamil dengan kadar TSH yang normal,
karena untuk memutuskan pengobatan berdasarkan ada tidaknya antibodi tidak ada pada
pedoman klinis saat ini. Kadar TSH yang meningkat sampai saat ini masih yang terbaik dan
seringkali digunakan untuk tes fungsi tiroid pada kebanyakan pasien.

Você também pode gostar