Você está na página 1de 1

Anak rantau tahan rindu kampung halaman

Hidup di tanah jawa ini rupanya tak semudah yang ku bayangkan, ada susah ada
senang, ada suka ada duka, ada lapar ada kenyangnya, bahkan ada saatnya dompetpun hanya
berisikan uang recehan dan KTP semua ini harus dijalani di rantau orang. Berpisah dengan
keluarga dikampung halaman terutama bapak dan ibu bukanlah suaatu yang menyenangkan.
Menuntut ilmu adalah salah satu tujuan ini demi membahagiakan mereka. Terlebih saat
mereka masih mengirimi uang kas bulanan pada anak tercintanya. Tak akan adanya terbesit
dibenak ini untu mengecewakan mereka, bahkan semua orang tua mengingkan agar anaknya
menjadi anak yang bergguna dan bermanfaat bagi orang sekitarnya. Mereka juga
menginginkan adanya perubahan prilaku, menjadi seorang yang lebih dewasa dalam
bertindak dan berfikir.

Hendak pulang tapi kampung halaman yang jauh membuyarkannya dan ditahan dengan
kemandirian. Mandiri, kata yang mungkin menunjukan kedewasaan diri, kata yang juga
menunjukan kemampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya, ya jika
seseorang mampu menjadi diri yang mandiri, maka bukan hal yang tak mungkin ia juga
mampu melewati seleksi alam dalam kehidupan ini. Dimana kemampuan manusia untuk
melangsungkan hidupnya.

Kebutuhan yang harus dipenuhi seseeorang tidak melulu soal materi, tapi juga rohani.
Terkadang dalam hidup ini manusia seringkali hanya memikirkan soal materi. Seperti
hidupnya tergantung pada materi saja. Sebagai contohnya untuk memenuhi kebutuhan materi,
seseorang dengan berpeluh keringat dengan jerih payah sendirinya mampu menghasilkan
sesuatu yang mendatangkan materi untuk kehidupannya. Itu hanya sebagian contoh mandiri
dalam hal materi. Masih banyak lagi contoh lainnya. Selain itu, materi juga tidak hanya soal
uang semata, melainkan juga tentang sesuatu yang kita raih atau dapat yang dapat dilihat,
disentuh dan dirasakan. Seperti hasil kita membuat karya seni dan berhasil memperoleh
penghargaandari masyarakat atas karya kita.

Você também pode gostar