Você está na página 1de 9

Arti perubahan energi internal dan energi absolut

Ada 4 istilah :

- Sistem dalam termodinamika


- Lingkungan
- Kerja (w) (serta keuntungan dan kerugian)
- Panas (q) (serta keuntungan dan kerugian)

Sstem terbuka, sistem tertutup, sistem tersesat

Perbedaan hukum 0,1,2 dan 3 serta konsepnya

Isotermal dan adiabatik

Isobarik, isokhorik, isoter

Gambar silinder

Modifikasi hukum termodinamika


Energi internal adalah energi yang berhubungan dengan gerak acak dan tidak teratur dari
atom atau molekul dalm suatu sistem.

Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan
energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di
dalam molekul. Energi internal seperti energi adalah sebuah fungsi keadaan yang dapat
dihitung dalam sebuah sistem. Energi dalam adalah jumlah dari semua elemen energi
mikroskopik yang ada pada sistem. Energi dalam merupakan energi yang dibutuhkan untuk
menciptakan sistem. Energi dalam berhubungan dengan energi potensial, seperti struktur
molekul, struktur kristal, gerak partikel, dan aspek geometri lain. Termodinamika berfokus
pada perubahan energi dalam, namun bukan nilai absolutnya

Sistem dalam termodinamika adalah suatu daerah dalam ruang atau sejumlah benda yang
dibatasi oleh permukaan tertutup. Permukaan tertutup yang membungkus system itu dapat
berupa permukaan khayal, hanya dibayangkan saja atau permukaan yang benar-benar nyata.
Misalnya udara yang ditekan dengan piston dalam silinder adalah sitem. Ruang yang dibatasi
oleh dinding silinder dan permukaan piston adalah permukaan tertutup yang nyata. Udara
yang berada dalam silinder adalah permukaan tertutup yang nyata. Udara didalam silinder
yang menjadi sitem termodinamika juga disebut benda kerja. Segala sesuatu diluar system
yang dapat melakukan pertukaan energy dan mempunyai pengaruh langsung dengan sitem
disebut lingkungan (surrounding). Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat
raya, yang disebut lingkungan.
Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat
adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.
Sistem tersekat merupakan sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran materi maupun
energi dengan lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis energi yang tetap. Contoh untuk
sistem tersekat adalah botol termos ideal.
Sistem tertutup adalah sistem yang hanya dapat melakukan pertukaran energi dengan
lingkungannya. Contoh untuk sistem tertutup ini adalah sejumlah gas dalam silinder tertutup.
Sistem terbuka adalah sistem yang dapat mempertukarkan materi dan energi dengan
lingkungannya. Akibatnya komposisi dari sistem terbuka tidak tetap (berubah). Contoh untuk
sistem terbuka ini adalah sejumlah zat-zat dalam wadah terbuka.

1. Sistem Terbuka

Sistem terbuka memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan
lingkungan. Contoh sistem terbuka adalah reaksi pemanasan kalium karbonat dalam gelas
beker.

2. Sistem Tertutup

Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara
sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi. Contoh sistem tertutup
adalah reaksi antara batu kapur dengan air dalam erlenmeyer yang ditutup.

3. Sistem Terisolasi atau Tersekat

Pada sistem terisolasi, tidak mungkin terjadi pertukaran kalor dan materi antara sistem
dengan lingkungan. Contoh sistem terisolasi adalah air dalam termos.

Apakah termodinamika itu? Termodinamika adalah suatu cabang dari ilmu fisika yang
mempelajari hubungan antara usaha (energi) dan panas (kalor). Sedangkan menurut bahasa,
termodinamika adalah perubahan panas, berasal dari bahasa yunani, thermos = panas dan
dynamic = perubahan. Termodinamika ditemukan seiring ditemukannya mesin uap praktis
pada dekade 1800-an oleh James Watt.

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

A. Hukum Awal (Zeroth Law/Hukum ke-0)


Bunyi Hukum Termodinamika 0 : "Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal
dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain"

B. Hukum Pertama
1. Bunyi Hukum Termodinamika 1 : "Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan,
melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja."
2. Rumus/Persamaan 1 Termodinamika:
Q = W + U

Q = kalor/panas yang diterima/dilepas (J)


W = energi/usaha (J)
U = perubahan energi (J)

3. Hukum 1 Termodinamika dibagi menjadi empat proses, yaitu


a. Proses Isobarik (tekanan tetap)
Proses isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap. Pada garis P V proses
isobarik dapat digambarkan seperti pada berikut.

Usaha proses isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah gra fik P V.

b. Proses Isotermis (suhu tetap)


Proses isotermis adalah proses perubahan gas dengan suhu tetap. Perhatikan gra fikk pada
Gambar berikut.

Pada proses ini berlaku hukum Boyle.

Karena suhunya tetap maka pada proses isotermis ini tidak terjadi perubahan energi
dalam U=O . Sedang usahanya dapat dihitung dari luas daerah di bawah kurva, besarnya

seperti berikut.

c. Proses Isokhoris (volume tetap)


Gambar
by
Gunakan setiap hari untuk mendapatkan kulit bebas keriput
promo-goodies.com
Proses isokhoris adalah proses perubahan gas dengan volume tetap. Pada grafik P.V dapat
digambarkan seperti pada Gambar berikut.

Karena volumenya tetap berarti usaha pada gas ini nol,

d. Proses Adiabatis (kalor tetap)


Pada proses isotermis sudah kita ketahui, U = 0 dan pada proses isokoris, W = 0. Bagaiaman
jika terjadi proses termodinamika tetapi Q = 0 ?
Proses yang inilah yang dinamakan proses adiabatis. Berdasarkan hukum I Termodinamika
maka proses adiabatis memiliki sifat dibawah.

e. Proses Gabungan
Proses-proses selain 4 proses ideal diatas dapat terjadi. Untuk memudahkan penyelesaian
dapat digambarkan grafik P V prosesnya. Dari grafik tersebut dapat ditentukan usaha
proses sama dengan luas kurva dan perubahan energi dalamnya

Sedangkan gabungan proses adalah gabungan dua proses adiabatis yang berkelanjutan. Pada
gabungan proses ini berlaku hukum I termodinamika secara menyeluruh.

C. Hukum Kedua
Bunyi Hukum Termodinamika 2 : "Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya."

D. Hukum Ketiga
Bunyi Hukum Termodinamika 3 :
"Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut, semua prosesnya akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum."
"Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol."
1. Hukum ke 0 termodinamika

Hukum ke 0 termodinamika berbunyi : Jika 2 buah benda berada dalam kondisi


kesetimbangan termal dengan benda yang ke 3, maka ketiga benda tersebut berada dalam
kesetimbangan termal satu dengan lainnya . Untuk lebih memahami tentang isi hukum ke 0
termodinamika, maka bunyi hukum ini dapat ditulis ulang dengan kata-kata yang lebih
sederhana yaitu Jika benda A mempunyai temperatur yang sama dengan benda B dan benda
B mempunyai temperatur yang sama dengan benda C maka temperatur benda A akan sama
dengan temperatur benda C atau disebut ketiga benda (benda A, B dan C) berada dalam
kondisi kesetimbangan termal.

Gambar 1
kesetimbangan termal antara benda A, benda B dan benda C

Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi 1.

Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi


temperatur permukaan kulit) Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas: Dengan
menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra merah
oleh susunan optis yang dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu. Oleh
transduser, infra merah diubah menjadi pulsa listrik. Kemudian, diperkuat dengan amplifier
dan ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT). Untuk mendapatkan hanya
berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang hanya melewatkan
radiasi infra merah. 2.

Pembuatan emulsi dengan bantuan emulgator Prinsipnya dengan bantuan emulgator untuk
mencampurkan zat-zat yang tidak saling campur. Contohnya pada pembuatan emulsi dari
campuran balsam peru dengan oleum sesami. Kedua senyawa itu tidak saling campur.
Dengan adanya emulgator, yaitu gom arab maka kedua senyawa tersebut tercampur dan
setelah tercampur sulit untuk dipisahkan lagi karena terjadi gerakan-gerakan yang bebas
dalam sistem. 3.

Termometer bimetal mekanik Keping Bimetal memiliki dua buah keping logam. Kepingan
ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi
tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah.
Sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih
cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang
satunya lagi tidak ikut memanjang. Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan
sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsanag berupa suhu, maka keping
akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam. 4.
EKG Tubuh manusia memiliki potensial listrik, denyut jantung manusia dapat teramati
dengan adanya perubahan potensial listrik tersebut. Sensor ditempatkan pada lengan tangan
dan kaki, karena ditempat tersebut pulsa potensial denyut dapat menggambarkan kerja
jantung mendekati sebenarnya. Pulsa denyut analog akan

diubah ke pulsa listrik dengan rangkaian ADC dan kemudian data-data tersebut akan diolah
dengan prosesor yang ada di PC. 5.

Thermometer Maksimum Termometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh)
didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara
meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk
mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali
atau diarahkan dengan menggunakan magnet. Apabila temperatur naik dan kolom air raksa
tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom
menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian
yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air
raksa tetap pada tempatnya. Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan
suhu udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Termometer
maksimum menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan.

Você também pode gostar