Você está na página 1de 8

3.2.

2 Analisis Topografi
Analisis topografi atau kemiringan merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan
peruntukan kawasan sebagai kawasan terbangun atau tidak ataupun dalam mempertimbangkan design
kawasan. Kontur yang rapat/bertopografi atau agak curam pada umumnya berkondisi fisik berbukit
sehingga secara alamiah lebih cocok diperuntukan sebagai kawasan tidak terbangun, sedangkan kontur
renggang dan landai dan datar dapat digunakan sebagai kawasan terbangun.
Tabel 3.x Analisis Topografi
Data Analisis Respon
Kondisi eksisting wilayah Kelerengan atau kemiringan Kawasan Firdaus Fatimah
Firdaus Fatimah Zahralahan merupakan perbandingan Zahra yang landai dapat
merupakan wilayah yangantara beda tinggi suatu lahan mempermudah pembangunan
memiliki kelerengan dengan dengan jarak mendatarnya. kawasan. Daerah dengan
kontur datar dengan kemiringan Semakin jauh atau renggang kemiringan yang lebih tinggi
0-15%. Hal tersebut
jarak suatu kontur dengan dari daerah lain digunakan
dikarenakan kawasan kontur yang lain maka suatu sebagai replika bukit Jabal
perancangan berada pada garis kawasan tersebut dikatakan Rahmah.
kontur yang memiliki jarak memiliki kelerengan yang datar
yang renggang antar kontur dan atau landai, hal ini dikarenakan
tidak terdapat perbedaan garis-garis kontur memiliki
ketinggian yang signifikan jarak yang luas atau renggang
antar kontur. Dengan sehingga tidak terdapat
kemiringan tersebut wilayah perbedaan ketinggian yang
Firdaus Fatimah Zahra tersebut signifikan pada kawasan
termasuk kawsan yang landai. tersebut.
Kawasan Firdaus Fatimah
Zahra memiliki kelerengan 0-
15 % karena kawasan ini
memiliki jarak antar garis
kontur yang renggang sehingga
kawasan ini tidak memiliki
beda tinggi lahan yang
signifikan dan memliki lahan
datar yang luas. Dengan kondisi
topografi yang memiliki lahan
datar yang luas seperti ini maka
cocok dan sesuai untuk
dimanfaatkan sebagai lahan
terbangun. Dalam
pemanfaatannya sebagai lahan
terbangun, kawasan
perancangan tidak memerlukan
rekayasa lahan secara khusus,
sehingga memudahkan dalam
hal penetuan lokasi-lokasi
untuk aktifitas kegiatan di
kawasan perancangan.
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017

3.2.3 Analisis Tata Guna Lahan


Analisis tata guna lahan merupakan cerminan hubungan dan keterkaitan antara sirkulasi dan
kepadatan aktivitas dalam sebuah kawasan. Setiap kawasan memiliki karakteristik penggunaan lahan
yang berbeda, sesuai dengan daya tampungnya, kemudahan pencapaian, parkir, sistem transportasi dan
kebutuhan penggunaan lahan individual. Perencanaan guna lahan selalu mengacu kepada kebijaksanaan
pemerintah dan menjadi pedoman dalam pengembangan fungsi kawasan tertentu.
Tabel 3.x Analisis Tata Guna Lahan
Data Analisis Respon
Berdasarkan peta tata guna Tata guna lahan merupakan Peta tata guna lahan rencana
lahan, kawasan Firdaus sebuah pemanfaatan lahan dan tetap didominasi oleh kawasan
Fatimah Zahra di dominasi oleh penataan lahan yang dilakukan terbangun berupa replika-
bangunan yang sangat sesuai dengan kodisi eksisting replika bangunan Haji, guest
menyerupai aslinya seperti alam. Dalam hal Firdaus house, restoran dan kawasan
replika Kabah beserta Hajar Fatimah Zahra yang memiliki perdagangan dan jasa.
Aswad, replika Masjid Nabawi peruntukan permukiman lebih Kawasan ruang terbuka hijau
beserta Raudah, hingga replika difokuskan kepada bagian berupa kebun kurma
bandara King Abdul Aziz dalam kawasan dari Firdaus
Jeddah beserta ruang untuk Fatimah Zahra itu sendiri. Jadi
imigrasinya. di dalam kawasan Firdaus
Fatimah Zahra memiliki
beberapa fungsi yang
disesuaikan dengan
kebutuhannya sebagai tempat
pariwisata yang memiliki
penunjang-penunjang dan area
yang sudah sesuai dengan
peruntukan lahan yang
ditetapkan.
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017

3.3.4 Analisis Aksesibilitas


Analisis Aksesibilitas dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai jenis jalan yang melalui
maupun berada di sekitar lokasi tapak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat mobilitas jalan guna
menentukan zonasi pada lokasi tapak. Jalan-jalan tersebut diidentifikasi berdasarkan jenis jalan, jenis
kendaraan yang melalui, tingkat aksesibilitas, dan lebar jalan tersebut.
Tabel 3.x Analisis Aksesibilitas
Data Analisis Respon
Jalan menuju kawasan Firdaus Sempitnya lebar jalan Untuk menunjang akses dan
Fatimah Zahra secara langsung sebagai akses utama menuju mobilitas kawasan Firdaus
hanya bisa melalui Jalan kawasan Firdaus Fatimah Fatimah Zahra perlu adanya
Wonosari yang merupakan Zahra dapat menimbulkan pelebaran Jalan Wonosari
jalan Kolektor Sekunder kemacetan. menjadi 11 meter. Hal ini
dengan lebar jalan yaitu 6 Bus kesulitan mengakses dikarenakan supaya akses untuk
meter. Jalan ini merupakan Jalan Wonosari dikarenakan bus, mobil dan motor dapat
jalan yang menghubungkan ke jalannya yang sempit. semakin lancar.
Kecamatan Boja (Selatan) dan
ke Kota Semarang ke arah
timur.

Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017


3.3.5 Analisis Kebisingan
Analisis kebisingan dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi tingkat kebisingan di sekitar
lokasi tapak. Hal ini biasanya berkaitan dengan analisis aksesibilitas, umumnya mobilitas yang tinggi
pada analisis aksesibilitas akan menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi pula begitu pula
sebaliknya, tetapi pada analisis ini dapat juga ditambahkan dari pertimbangan lain dari fungsi-fungsi
sekitar yang dapat memberikan pengaruh tingkat kebisingan pada pembangunan lokasi tapak.
Tabel 3.x Analisis Kebisingan
Data Analisis Respon
Zona Kebisingan Tinggi Sumber bising dalam Pada kawasan Firdaus Fatimah
Kebisingan tinggi di kawasan pengendalian kebisingan Zahra akan dibagi menjadi:
Firdaus Fatimah Zahra yaitu lingkungan dapat diklasifikan Zona kegiatan public
berupa di bagian depan atau menjadi dua yaitu: berupa seluruh kawasan
yang dekat dengan permukiman Bising interior yang wisata dengan kebisingan
yang dilalui jalan utama, yaitu tergolong kebisingan rendah sedang.
Jalan Wonosari, kemudian dihasilkan dari keadaan Zona kegiatan privat
bagian utara yang berdekatan internal berupa kantor dan juga hall
dengan Jalan Muntal yang Bising eksterior yang yang dipergunakan untuk
terletak di sebelah utara Firdaus tergolong kebisingan sedang manasik dan juga untuk
Fatimah Zahra dan bagian hingga tinggi dihasilkan pernikahan dengan
belakang Firdaus Fatimah oleh kendaraan, ataupun kebisingan rendah.
Zahra yang berdekatan Jalan lingkungan sekitar.
Mr. Koesbiyono Pada lokasi Firdaus Fatimah
Tjondrowibowo yang berada di Zahra akan dibagi dua zona
sebelah timur. kebisingan, yaitu kebisingan
rendah dan kebisingan sedang.
Zona Kebisingan Rendah
Berada di bagian selatan
kawasan Firdaus Fatimah Zahra
karena sebelah selatan langsung
berbatasan dengan lahan
kosong.
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017
3.3.6 Analisis Lingkungan
Analisis Lingkungan adalah analisis terhadap fungsi-fungsi kawasan (infrastruktur)
disekitarnya dan berapa jarak fungsi kawasan tersebut dengan lokasi tapak. Hal ini perlu dilakukan
untuk mengetahui infrastruktur/ fungsi-fungsi kawasan apa saja yang telah tersedia disekitar kawasan
tapak, sehingga dapat menjadi nilai lebih terhadap pembangunan di lokasi tapak jika telah ditunajang
dan dijangkau oleh berbagai fasilitas di sekitarnya ataupun sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan lokasi pembangunan fungsi fungsi tertentu yang direncanakan dalam lahan tapak agar
dapat saling mendukung/melengkapi dan tidak overlap atau sebaliknya.
Tabel 3.x Analisis Lingkungan
Data Analisis Respon
Di sekitar kawasan Firdaus Kawasan wisata yang berada di Kawasan wisata yang
Fatimah Zahra terdapat jalan Wonosari berada di dekat terdapat di sekitar Kawasan
kawasan wisata, seperti wisata Kampung Inggris di Firdaus Fatimah Zahra tetap
Kampung Inggris, Pesantren, sebelah utara dengan jarak 2,6 dipertahakankan dan
Yayasan Semesta, Goa Kreo, km dan Goa Kreo di sebelah diintegrasikan satu sama lain
dan Curug Lawe. barat laut dengan jarak 7,6 km. sehingga dapat dijadikan
Terdapat kawasan wisata sebagai suatu paket wisata
disekitar Firdaus Fatimah Zahra baru.
menjadikan kawasan Firdaus Kawasan permukiman
Fatimah Zahra memiliki dijadikan sebagai
mobilitas pergerakan yang permukiman pendukung
tinggi dalam artian tingkat dengan merespon adanya
aksesibilitas dan mobilitas Kampung Inggris,
karena terdapat pada satu Pesantren, dan perumahan.
kawasan (kecamatan) yang Kawasan pendidikan seperti
dapat diakses dengan moda UNNES dan Yayasan
transportasi pribadi. Semesta akan direspon
melalui media promosi,
sehingga dapat meramaikan
restoran yang ada di dalam
kawasan Firdaus Fatimah
Zahra.
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017
3.3.7 Analisis View
View yang dimaksud dalam analisis ini digambarkan seperti titk pandangan point terhadap
kawasan tapak, yang kemudian dibagi menjadi 2 jenis, yaitu view to site dan view from site. Dari
pengertiannya telah dapat digambarkan bahwa view to site adalah titik pandangan yang
mengarah/menunjuk pada lokasi tapak yang dapat berupa seperti landmark tertentu yang mencirikan
keberadaan kawasan tersebut. Sedangkan view from site adalah titik pandangan yang berasal dari
kawasan tapak untuk menandakan kawasan tapak tersebut, bisa berupa main gate ataupun lainnya.
Tabel 3.x Analisis View
Data Analisis Respon
View pada kawasan Firdaus Kawasan Firdaus Fatimah Berdasarkan analisis tersebut,
Fatimah Zahra terdiri dari view Zahra terletak di kawasan dapat diberikan rekomendasi
to site dan view from site. Kecamatan Gunung Pati, yang rencana berupa penyediaan spot
View to site yang terlihat dalam hal ini merupakan daerah untuk melihat pemandangan
dari arah utara dan barat Kota Semarang yang memiliki dari dalam lokasi yang dapat
kawasan Firdaus Fatimah ketinggian wilayah yang lebih menjadi daya tarik bagi
Zahra ialah berupa kawasan tinggi dibandingkan dengan pengunjung.
permukiman dan gerbang daerah lain. Sehingga dalam hal
kawasan yang cukup ini seharusnya dapat
megah, sehingga suasana menawarkan view
pertama kali dapat pemandangan dari dalam lokasi
dirasakan apabila melihat ke luar lokasi Firdaus Fatimah
kawasan Firdaus Fatimah Zahra berupa pemandangan
Zahra dari arah utara dan Kota Semarang bagian bawah
barat adalah ramai.
View from site yang terlihat
dari dalam lokasi Firdaus
Fatimah Zahra kearah luar
merupakan perkebunan dan
kawasan permukiman.
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017
3.3.8 Signage
Penandaan berguna untuk menunjukkan arah dan fungsi bangunan serta kawasan tertentu.
Penandaan tidak hanya dapat dilakukan melalui pemberian papan nama dan arah panah, tetapi juga
dapat dilakukan melalui pembedaan bentuk atau ciri visual lain.
Tabel 3.x Analisis Signage
Data Analisis Respon
Luar kawasan Firdaus Minimnya signage di luar Penyediaan signage di luar
Fatimah Zahra kawasan Firdaus Fatimah kawasan Firdaus Fatimah
Di luar kawasan Firdaus Zahra menyebabkan Zahra berupa petunjuk arah
Fatimah Zahra belum pengunjung akan kesulitan menuju kawasan.
terdapat petunjuk arah atau untuk menemukan lokasi Signage yang sudah ada di
signage yang menuju Firdaus Fatimah Zahra. dalam kawasan akan
kawasan. Signage di dalam kawasan dipertahankan dan diperjelas
Dalam kawasan Firdaus beruguna untuk sehingga memudahkan
Fatimah Zahra mengarahkan pengunjung pengunjung yang datang.
Di dalam kawasan Firdaus pada lokasi-lokasi wisata
Fatimah Zahra sudah supaya memudahkan
terdapat petunjuk arah atau pengunjung untuk
signage yang menunjukkan menemukan lokasi tersebut.
setiap zona aktivitas, misal
terdapat petunjuk arah atau
signage seperti tempat sai,
arafah, mina, dll).
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017

3.3.9 Analisis Sirkulasi dan Parkir


Sirkulasi dan parkir merupakan sistem pergerakan dan elemen utama yang dapat memberi
bentuk lingkungan kota. Karena sistem pergerakan ini dapat membentuk arah dan mengendalikan pola
aktivitas kota melalui sistem jaringan jalan, jalur pejalan kaki dan sistem perhentian/transit yang
menghubungkan dan memusatkan pergerakan.
Tabel 3.x Analisis Sirkulasi dan Parkir
Data Analisis Respon
Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
Pada dalam lokasi Dalam mendukung Berdasarkan analisis
Fatimah Zahra, sirkulasi Fatimah Zahra sebagai sirkulasi yang dijelaskan
eksisting hanya mengikuti daerah wisata, maka di samping, dapat
alur dari proses manasik diperlukan adanya alur diwujudkan berupa smart
haji. Untuk sebagai tempat sirkulasi yang jelas dalam foot flow yang merupakan
wisata belum terdapat mobilisasi para garis bantu pengarah
sirkulasi yang jelas dalam pengunjung agar tidak pengunjung untuk
mempermudah terdapat penumpukan bergerak yang terdapat
pengunjung. pada satu titik. pada lantai di lokasi
Parkir Parkir Fatimah Zahra.
Data Analisis Respon
Tempat parkir eksisting Diperlukan pembagian Parkir
terletak dekat dengan zona parkir yang jelas agar Dapat diberikan
pintu masuk utama ke mempermudah rekomendasi penambahan
dalam Fatimah Zahra. pengunjung serta perlu pembatas zona parkir
Daya tampung tempat untuk meningkatkan antar moda. Kemudian
parkir sudah memadai kenyamanan dan penambahan fasilitas
dengan kondisi parkir keamanan pengunjung penunjang berupa CCTV
yang bersih. Namun Firdaus Fatimah Zahra. dan tong tong sampah
berdasarkan pengamatan, dalam meningkatkan
belum terdapat pembagian kenyamanan dan
zona parkir antar moda. keamanan pengunjung
Firdaus Fatimah Zahra.
Sumber: Hasil Analisis MKP Pengembangan Pariwisata, 2017

3.3.10. Kesimpulan
Jika dilihat dari potensi, kawasan Firdaus Fatimah Zahra memiliki topografi yang landai,
sehingga dapat mendukung dalam kegiatan pembangunan perencanaan tanpa mengeluarkan biaya yang
banyak untuk cut and fill lahan. Selain itu, karena di sekitar lingkungannya juga banyak terdapat
pariwisata sehingga kawasan Firdaus Fatimah Zahra secara tidak langsung dapat menarik pengunjung
nantinya.
Jika dilihat dari peluang, tata guna lahan yang eksisting terdapat miniatur kabbah dan
pelaksanaan haji, sehingga dapat menambah potensi pariwisata. Selain itu, lingkungan sekitar juga
masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perencanaan dan
terdapatnya lahan parkir yang luas, sehingga dapat menampung kendaraan pengunjung.
Jika dilihat dari permasalahan, masalah Firdaus Fatimah Zahra yang paling utama adalah
aksesibilitas. Karena jalan yang menuju kawasan Firdaus Fatimah Zahra secara langsung hanya bisa
melalui Jalan Wonosari yang merupakan jalan Kolektor Sekunder dengan lebar yang belum sesuai
dengan standar yaitu dengan lebar 6 meter. Kondisi ini menyebabkan kesulitan terhadap bus atau mobil
yang saling berpapasan. Sehingga bisa dikatakan akan mengurangi tingkat aksesibilitas dan mengurangi
mobilitas juga. Permasalahan selanjutnya adalah belum adanya pembagian zona parkir yang jelas
sehingga kenyamanan dan keamanan pengunjung semakin berkurang.

Você também pode gostar