Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pump is a fluid engine that serves to move liquid fluid from the low to the higher
ground. The centrifugal pump is a pump that has its own working principle, which converts the
kinetic energy of the fluid into potential energy through a rotating impeller in the casing.
Centrifugal force is a force that arises from the movement of objects or particles through a
circular trajectory. The purpose of this practicum are; can assemble and demonstrate pumps
Single, Series and Parallel; understand the working characteristics of centrifugal pumps
arranged in Single, Series and Parallel; and understand the relationship between head pump
and the capacity of centrifugal pumps arranged in Single, Series and Parallel. As for variety
tools used in the experiment, are; centrifugal pump; pressure gauge; control valve; sump drain
valve; centrifugal pump; ruler; stopwatch; tee connector; clamp; volume indicator; and on / off
valve. This experiment uses several series, single, series, and parallel. As for the variable
which we use in this practicum there are three, control variables (pipe length, water volume,
pipe diameter, static head), variable discharge, and response variables (pressure outlet, time).
Application in marine, centrifugal pump series will encounter in the pump system
fire fighting system, while the parallel circuit will be encountered in the system of the ballast
tank.
ABSTRAK
Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari tempat
rendah menuju ke tempat yang lebih tinggi. Pompa sentrifugal adalah pompa yang memiliki
prinsip kerjanya sendiri, yaitu mengubah energi kinetik fluida menjadi energi potensial melalui
impeller yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal adalah gaya yang timbul akibat adanya
gerakan benda atau partikel melalui lintasan melingkar. Tujuan dari praktikum ini antara lain ;
praktikan dapat merangkai dan mendemonstrasikan pompa secara Tunggal, Seri dan Paralel;
mengerti karakteristik kerja dari pompa sentrifugal yang disusun secara Tunggal, Seri dan
Paralel; dan memahami hubungan antara head pump dan kapasitas dari pompa sentrifugal
yang disusun secara Tunggal, Seri dan Paralel. Adapun berbagai alat yang digunakan dalam
praktikum antara lain ; pompa sentrifugal; pressure gauge; control valve; sump drain valve;
pompa sentrifugal; penggaris; stopwatch; tee connector; klem; indicator volume; dan on/off
valve. Percobaan ini menggunakan beberapa rangkaian, yaitu rangkaian tunggal, seri, dan
paralel. Adapun variabel yang kami pakai dalam praktikum ini ada tiga, yaitu variabel control
(panjang pipa, volume air, diameter pipa, head statis), variabel manipulasi (pressure discharge),
dan variabel respon (pressure outlet, waktu). Aplikasi di dunia perkapalan, pompa sentrifugal
rangkaian seri akan kita jumpai di system pompa fire fighting sistem, sedangkan rangkaian
paralel akan kita jumpai pada sistem perpompan di tangki ballast.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum pompa sentrifugal :
1. Praktikan dapat merangkai dan mendemonstrasikan pompa secara tunggal, seri, dan
paralel.
2. Mengerti karakteristik kerja dari pompa sentrifugal yang disusun secara tunggal, seri,
danparalel.
3. Memahami hubungan antara head pump dan kapasitas dari pompa sentrifugal yang
disusun secara tunggal, seri, dan paralel.
BAB II
DASAR TEORI
Pompa yang paling terkenal pada zaman dahulu adalah Archimedean screw, tapi masih
berlangsung hingga era modern. Pompa tersebut masih berproduksi untuk aplikasi head
rendah dimana cairannya acapkali termuati sampah atau benda padat lainnya.
a. Rotary
Komponen pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah pompa
dengan sambungan saluran isap (suction) dan sambungan saluran kempa
(discharge) dan didalam rumah pompa tersebut terdapat komponen yang
berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps), atau silinder dengan
sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau ulir (screw pumps).
Secara umum prinsip kerja rotary pumps adalah sebagai berikut.
Berputarnya elemen dalam rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan
pada saluran isap, sehingga terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah
pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh
elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan
terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan
rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar. Pompa rotary dibagi lagi
menjadi 3 jenis pompa, yaitu :
Gear Pump
Prinsip kerja dari pompa ini adalah ketika roda gigi berputar,
terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga cairan
mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam
rongga gigi terbawa berputar kemudian dikempakan dalam saluran
pengeluaran.
Gambar. 2.5 Gear Pump
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=cVvdypqFXWY
Screw Pump
Prinsip kerja pompa ini adalah dengan memanfaatkan gerak
putar poros ulir agar zat cair mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis
ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih
rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa
mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak
dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini
harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing atau priming).
Vane Pump
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi
sebuah rotor berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada
kelilingnya. ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-sudu lurus yang
menempel pada dinding dalam rumah pompa dan dapat berputar
secara radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah
pompa.
Prinsip kerja pompa ini adalah Ketika rotor berputar tekanan
dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan pada
saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga
cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi rongga kosong dalam
rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang
kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini
secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.
Pompa ini memiliki kegunaan yaitu digunakan sebagai pompa
vakum.
b. Reciprocating
Pada pompa ini , gerak putar dari mesin penggerak diubah menjadi
gerak bolak-balik dari torak (piston), atau plunyer (plunger), atau membran
yang terdapat dalam rumah pompa. Pompa ini masih dibagi lagi menjadi 3
jenis pompa, yaitu pompa piston, plunger dan diaphragm (pompa membran).
Pompa reciprocating biasa digunakan untuk pemompaan cairan
kental dan sumur minyak. Pompa ini merupakan pompa bolak-balik yang
dirancang untuk menghasilkan kapasitas yang cukup besar. Umumnya
menggunakan head yang rendah dan digunakan pada perbedaaan ketinggian
yang tidak terlalu besar antara suction dan discharge.
Pompa ini digunakan untuk proses yang memerlukan head yang
tinggi, kapasitas fluida yang rendah, liquid yang kental (viscous liquid) dan
slurries (lumpur) dan liquid yang mudah menguap (high volatile liquid).
b. Special Effect
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu.
Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic
ram, dan electromagnetic. Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat
yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk
mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak
sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida
di sisi suction.
Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam
sebuah kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang
menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga
reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan. Pompa hydraulic ram adalah
pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro (hydropower). Dan
pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam
dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik.
Gb. 2.14 Prinsip Kerja Gas Lift Pump
Sumber : https://www.britannica.com/technology/gas-lift-pump
Karakteristik pompa sentrifugal yaitu head yang dapat dicapai dan kapasitas saling
terkait dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan ini secara umum dapat dinyatakan sebagai
berikut, bila head bertambah besar maka kapasitasnya akan menurun asal semua data
pompa yang lainnya dipertahankan tetap. Karekteristik pompa yang berbeda akan
berbeda pula.
2.4 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Sebuah peningkatan tekanan fluida dari pump inlet ke outlet akan terjadi saat pompa
sentrifugal dioperasikan. Pompa sentrifugal meningkatkan tekanan dengan mentransfer
energi mekanik dari motor ke fluida melalui impeller yang berputar.
Fluida mengalir dari inlet menuju pusat impeller lalu terpental keluar menjauhi pusat
melalui impeller blade. Dengan hal itu gaya sentrifugal meningkatkan kecepatan fluida
dan juga energi kinetik ditransformasikan ke tekanan secara konsisten.
Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeller yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair yang ada di dalam
impeller akan ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal
maka zat cair mengalir dari tengah impeller akan keluar melalui saluran diantara sudu-
sudu dan meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar dari
impeller dengan kecepatan tinggi ini kemudian akan keluar melalui saluran yang
penampangnya makin membesar (volute/difuser) sehingga terjadi perubahan dari head
kecepatan menjadi head tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang keluar dari flens pompa
memiliki head total yang lebih besar.
Penghisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang di antara
sudu sudu menjadi turun tekanannya sehingga zat cair akan terhisap masuk.
Selisih energi per satuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens
masuk disebut head total pompa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pompa
sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fuida. Energi
inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan, dan head
potensial secara kontinyu.
Jika head atau kapasitas yang diperlukan tidak dapat dicapai dengan satu pompa saja,
maka dapat digunakan dua pompa atau lebih yang disusun secara seri atau paralel.
(sumber: https://www.khanacademy.org/science/physics/fluids/fluid-
dynamics/a/what-is-bernoullis-equation)
Keterangan:
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
= massa jenis fluida (kg/m3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
(sumber: erepo.unud.ac.id)
(sumber: erepo.unud.ac.id)
Dimana :
Z = energi potensial (m)
P = tekanan (Pa)
= berat spesifik (kg/m2/s2) = berat jenis (kg/m3) x percepatan gravitasi (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
(Sumber: https://www.sensorsone.com/volume-and-time-to-flow-rate-calculator/)
Keterangan:
Q = Kapasitas (m3/s)
V = volume (m3)
t = waktu (s)
Keterangan :
Z : Head statis total (m)
Zd : Head statis pada sisi tekan (m)
Zs : Head statis pada sisi isap (m)
1 2
=
Penurunan satuan :
( N / m2 ) ( m3 )
Hp =
P2 P1
=
( N / m 2 ) ( N / m 2 )
= ( m2 ) m
( N / m3 ) ( N / m3 )
Keterangan :
P1-P2 = beda tekanan antara dua titik yang diukur (N/m2)
= berat jenis cairan (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
3. Head kecepatan
Adalah perbedaan antara head kecepatan zat cair pada sisi tekan dengan head
kecepatan zat cair pada sisi isap. Head kecepatan dituliskan dengan rumus sebagai
berikut:
Penurunan satuan
v v1 (m / s) 2 (m / s ) 2 m 2 / s 2
2 2
m2 s2 m2
Hv 2 ( ) * ( ) m
2g (m / s 2 ) (m / s 2 ) s2 m m
(sumber: Sumber: Pompa dan Kompresor, Ir. Sularso,Msme Hal,28)
Keterangan :
v1 = kecepatan rata-rata aliran di titik 1 (m/s2)
v2 = kecepatan rata-rata aliran di titik 2 (m/s2)
g = Percepatan Gravitasi (m/s2)
2
Hf =
2
Penurunan satuan
L v 2 (m) (m / s) 2 (m 2 / s 2 ) m2 s2 m2
H mayor f ( ) * ( ) m
D 2 g (m) (m / s 2 ) (m / s 2 ) s2 m m
Keterangan :
f = koefisien kerugian gesekan
L = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)
g = percepatan Gravitasi (m/s2)
V = kecepatan rata-rata aliran fluida (m/s)
V2
Hm = Kx
2g
v 2 (m / s ) 2 (m 2 / s 2 ) m2 s2 m2
H min f ( 2 )*( ) m
2 g (m / s 2 ) (m / s 2 ) s m m
Keterangan :
k = koefisien kerugian karena perlengkapan pipa
V = Rata-rata kecepatan aliran zat cair (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Fenomena aliran jenis ini dapat dijumpai dalam kehidupan sehari hari, aliran air pada
keran mungkin yang paling sering kita jumpai. Gambar diatas menunjukkan, Gambar (a)
adalah keran air yang dibuka saat awal (bukaan kecil) sehingga air yang mengalir
kecepatannya kecil, pada kondisi ini terjadi aliran laminer. Kecepata air meningkat pada
Gambar (b) dan Gambar (c) sehingga aliran air berubah menjadi turbulen.
Dari sudut pandang hidraulik, hal yang paling mudah untuk membedakannya adalah
gerak partikel/distribusi kecepatannya seragam, lurus, dan sejajar untuk aliran laminer dan
sebaliknya untuk aliran turbulen. Perubahan dari laminer menuju turbulen atau zona
transisi terjadi pada jarak tertentu dan zona transisi akan berakhir hingga terjadi kondisi
Fully Developed Turbulence.
Setelah mendapatkan Angka Reynolds, jenis aliran dapat diketahui melalui rentang
berikut,
Aliran terbuka
Re < 2000, laminer
Re > 12500, turbulen
Aliran tertutup
Re < 500, laminer
Re > 4000, turbulen
(sumber: https://fluidadinamis.weebly.com/aliran-fluida.html)
Diantara rentang diatas merupakan kondisi transisi. Pada kondisi aliran laminer, pengaruh
viskositas lebih besar daripada inersia dan kondisi sebaliknya untuk aliran turbulen.
Bidang Maritim
(sumber:http://bisnizinvestasi.blogspot.co.id
/2012/10/permesinan-yang-ada-di-
kapal.html)
2. Pompa sanitari.
disediakan pompa sanitary untuk memompa
http://www.globalspec.com/learnmore/flow
_control_flow_transfer/pumps/sanitary_pum
ps)
china.com/product/kXvEUmdFMscM/China-
Lube-Oil-Pump-on-Ship.html)
5. Pompa bahan bakar.
Digunakan untuk memindahkan bahan bakar
stabilitas kapal.
(sumber:
http://bisnizinvestasi.blogspot.co.id/2012/10
/permesinan-yang-ada-di-kapal.html)
(Sumber: http://budiinspex.blogspot.co.id/2015/12/aplikasi-pompa-sentripuga-pada-kapal.html)
Bidang Industri
1. Pompa PDAM.
Dalam penyediaan air bersih untuk
(sumber:
http://www.centroone.com/News/Detail/20
15/10/1/4443/optimalkan-layanan-pompa-
karangpilang-2-diperbaiki)
(sumber: https://pompair.com/mesin-
pompa-air-irigasi-dan-drainase/)
3. Pompa industri bahan kimia.
Dalam industri kimia, banyak sekali bahan-
korosif.
(sumber:
http://www.directindustry.com/prod/ksb-
sas-france/product-13341-983689.html)
(sumber:http://www.directindustry.com/pro
d/amarinth/product-120457-1316115.html)
minuman.
mungkin. pumps-on-your-schedule)
(sumber: https://www.slideshare.net/Wicah/pompa-sentrifugal-38077801)
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM
Berfungsi untuk
menghubungkan outlet
9
Tee Connector pompa 1 dan pompa 2
menuju discharge manifold
Berfungsi untuk
10 Klem
mengencangkan pipa
1 11 12 0 18 10
2 12 13,5 0 20 10
3 13 14,5 0 21 10
4 14 15,5 0 21,5 10
5 15 16,5 0 22 10
1 11 13 0 8,7 10
2 12 14 0 8,6 10
3 13 14,5 0 8,9 10
4 14 15,5 0 9 10
5 15 16,5 0 9,4 10
1 11 19 0 7,4 10
2 12 19,5 0 8 10
3 13 20 0 8 10
4 14 20,5 0 8,4 10
5 15 21 0 9 10
Keterangan :
Z1 ( ketinggian permukaan air dari sisi discharge manifold ke dasar tangki = 0,7
m
Z2 ( ketinggian permukaan air pada reservoir ke dasar tangki = 0,33 m
L selang tunggal = 2,31 m
L selang seri = 3,04 m
L selang paralel = 3,53 m
Macam2 belokan,aksesoris dan koefisien gesekannya :
1. Tunggal = Pressure Gauge, Elbow, Gate Valve = 0,55
2. Seri = Pressure Gauge, Elbow, Gate Valve = 0,55
3. Parallel = Pressure Gauge, Elbow, Gate Valve, Tee Connector = 1,25
D selang = 0.025 m
3.5 Data Hasil Konversi
ANALISIS DATA
4.1 Perhitungan
= 8,443 m
P. Disch P. Disch P. Outlet P. Outlet P. Inlet P. Inlet
No .g Hp (m)
(psi) (Pa) (psi) (Pa) (psi) (Pa)
1. 11 75845 12 82740 0 0 9800 8,443
2. 12 82740 13,5 93082,5 0 0 9800 9,498
3. 13 89635 14,5 99977,5 0 0 9800 10,202
4. 14 96530 15,5 106872,5 0 0 9800 10,905
5. 15 103425 16,5 113767,5 0 0 9800 11,609
Tabel 4.1.2.1 (b) Perhitungan Htekanan (Hp) pada pompa tunggal
V =
0,000556
=
0,0004906
= 1,133 m/s
(2 1 )2
Hkecepatan (Hv) =
2.
(1,1331,133)2
=
2 9,8
=0m
. 2
d. Hloss mayor =
.2
2
e. Hloss minor =
2 .
= 9,146 m
P. Disch P. Disch P. Outlet P. Outlet P. Inlet P. Inlet
No .g Hp (m)
(psi) (Pa) (psi) (Pa) (psi) (Pa)
1. 11 75845 13 89635 0 0 9800 9,146
2. 12 82740 14 96530 0 0 9800 9,850
3. 13 89635 14,5 99977,5 0 0 9800 10,202
4. 14 96530 15,5 106872,5 0 0 9800 10,905
5. 15 103425 16,5 113767,5 0 0 9800 11,609
Tabel 4.1.2.2 (b) Perhitungan Htekanan (Hp) pada pompa seri
V =
0,001149
=
0,0004906
= 2,343 m/s
(2 1 )2
Hkecepatan (Hv) =
2.
(2,3432,343)2
=
2 9,8
=0m
. 2
d. Hloss mayor =
.2
2
e. Hloss minor =
2 .
= 13,368 m
P. Disch P. Disch P. Outlet P. Outlet P. Inlet P. Inlet
No .g Hp (m)
(psi) (Pa) (psi) (Pa) (psi) (Pa)
1. 11 75845 19 131005 0 0 9800 13,368
2. 12 82740 19,5 134452,5 0 0 9800 13,720
3. 13 89635 20 137900 0 0 9800 14,071
4. 14 96530 20,5 141347,5 0 0 9800 14,423
5. 15 103425 21 144795 0 0 9800 14,775
Tabel 4.1.2.3 (b) Perhitungan Htekanan (Hp) pada pompa parallel
V =
0,001351
=
0,0004906
= 2,754 m/s
(2 1 )2
Hkecepatan (Hv) =
2.
(2,7542,754)2
=
2 9,8
=0m
. 2
d. Hloss mayor =
.2
2
e. Hloss minor =
2 .
0
0.000455 0.000465 0.000476 0.0005 0.000556
Q (m3/s)
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai head total (H t) terbesar yang
dimiliki pompa rangkaian tunggal sebesar 12,0627 dengan nilai kapasitas (Q)
sebesar 0,000455 dan nilai head total (Ht) terkecil yang dimiliki sebesar 8,93639
dengan nilai kapasitas (Q) sebesar 0,000556.
0
0.001064 0.001111 0.001124 0.001149 0.001163
Q (m3/s)
14.94748
15
14.5
14
0.001111 0.00119 0.00125 0.00125 0.001351
Q (m3/s)
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai head total (H t) terbesar yang
dimiliki pompa rangkaian parallel sebesar 15,97237 dengan nilai kapasitas (Q)
sebesar 0,001111 dan nilai head total (Ht) terkecil yang dimiliki sebesar 14,94748
dengan nilai kapasitas (Q) sebesar 0,001351.
4.2.4. Grafik pembanding hubungan Ht dengan Q pada pompa seri dan tunggal
8
6
4 Tunggal
2
0 Seri
Q (m3/s)
Grafik 4.2.4 Pembanding hubungan Ht dengan Q pada pompa seri dan tunggal
10
8
6
Tunggal
4
2 Parallel
0
Q (m3/s)
4.2.6. Garfik pembanding hubungan Ht dengan Q pada pompa seri dan parallel
10
8
6 Seri
4
2 Parallel
0
Q (m3/s)
Grafik 4.2.6 Pembanding hubungan Ht dengan Q pada pompa seri dan parallel
Dari grafik pembanding pompa seri - parallel di atas dapat diketahui
perbandingan nilai head total (Ht) yang jauh dan nilai kapasitas jauh. Pada pompa
rangkaian seri nilai Ht terbesar yaitu 12,50785 dengan kapasitas 0,001064
sedangkan pada rangkaian pompa parallel nilai head terbesar yaitu 15,97237
dengan kapasitas 0,001111. Keduanya memiliki karakteristik yang sama yaitu
kapasitas berbanding terbalik dengan Ht.
4.2.7. Garfik pembanding hubungan Ht dengan Q pada pompa tunggal, seri, dan
parallel
10
8
6 Tunggal
4
Seri
2
0 Parallel
0.000455
0.001111
0.000465
0.000476
0.0005
0.000556
0.001064
0.001111
0.001124
0.001149
0.001163
0.001351
0.00119
0.00125
0.00125
Q (m3/s)
Grafik 4.2.7 Pembanding hubungan Ht dengan Q pada pompa tunggal, seri, dan
parallel
Dari grafik pembanding pompa tunggal - seri - parallel di atas dapat diketahui
perbandingan nilai head total (Ht) yang jauh dan nilai kapasitas jauh. Pada pompa
rangkaian tunggal nilai Ht terbesar yaitu 12,0627 dengan kapasitas 0,000455,
pada rangkaian pompa seri nilai Ht terbesar yaitu 12,50785 dengan kapasitas
0,001064, dan pada rangkaian pompa parallel nilai head terbesar yaitu 15,97237
dengan kapasitas 0,001111. Ketiganya memiliki karakteristik yang sama yaitu
kapasitas berbanding terbalik dengan Ht.
Afanda Dwi Ragil R.
4216100023
Kelompok 3
BAB V
PENUTUP
1. Apa perbedaan hubungan antara Head Pompa dan Kapasitas Pompa saat
dihubungkan secara tunggal, seri dan paralel?
Jawaban : Saat pompa dihubungkan secara tunggal, hubungan antara head dan
kapasistas pompa adalah berbanding terbalik. Saat pompa dihubungkan secara
seri, maka hubungan head dan kapasitas pompa adalah berbanding terbalik,
dengan kapasitas yang sama head yang terjadi adalah lebih tinggi daripada
pompa yang disusun secara tunggal. Saat pompa dihubungkan secara paralel,
maka hubungan head dan kapasitas pompa adalah berbanding terbalik, dengan
head yang sama kapasitas yang terjadi adalah lebih banyak daripada pompa yang
disusun secara tunggal.
5. Berapa tekanan pada inlet pompa dan mengapa dapat terjadi demikian?
Jawaban : tekanan pada inlet adalah 0 psi karena posisi air dengan suction adalah
sejajar.
5.3 Saran
Memohon untuk bimbingannya lebih pada materi ini karena materi ini penting bagi
seorang marine engineer.
Muhammad Rickza Nuril Iskandar
4216100025
Kelompok 3
BAB V
PENUTUP
1. Apa perbedaan hubungan antara Head Pompa dan Kapasitas Pompa saat
dihubungkan secara tunggal, seri,dan parallel ?
a)
Berdasarkan pada grafik hubungan Head dan Kapasitas pompa tunggal dan
paralel, nilai kapasitas pompa yang disusun paralel dua kali lebih besar dari pada
pompa yang disusun secara tungal, tetapi memiliki nilai head yang sama.
b)
Bersadarkan pada grafik hubungan head dan kapasitas pompa tunggal dan seri,
nilai kapasitas pompa seri dan tunggal sama, tetapi nilai head pompa yang
disusun seri dua kali lebih besar dari pada pompa yang disusun tunggal.
5.2 Kesimpulan
1. Setelah melakukan praktikum pompa sentrifugal, kelompok kami dapat
merangkai pompa sentrifugal pada rangkaian tunggal, seri, dan paralel sesuai
dengan gambar dibawah ini :
5.3 Saran
1. Untuk penentuan grader pada saat praktikum seharusnya ada konfirmasi kembali
dari seorang grader yang akan membimbing pada saat praktikum, sehingga tidak
terjadi miss communication, yang mengakibatkan kebingungan pada kelompok
yang bersangkutan dan terbuangnya waktu dengan sia-sia.
Rifqi Rizqullah
4216100027
Kelompok 3
BAB V
PENUTUP
5.1 Pertanyaan
5. Berapa tekanan inlet pompa, dan mengapa dapat terjadi seperti itu?
Tekanan inlet pompa pada praktikum sebesar 0 karena diupayakan agar terjadi
perpindahan air paling besar, hal itu dilakukan berdasarkan asas perpindahan air
dari yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah.
5.2 Kesimpulan
a) Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida dari
tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk
mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).
b) Pompa sentrifugal adalah mesin yang berotasi yang menghasilkan aliran dan
tekanan secara dinamik. Pompa ini merupakan alat mekanik untuk memindahkan
berbagai jenis cairan.
c) Pada rangkaian tunggal nilai head yang tinggi akan memiliki nilai kapasitas yang
rendah, artinya head berbanding terbalik dengan kapasitas.
d) Pada rangkaian seri, head berbanding terbalik dengan kapasitas, dimana
rangkaian seri memiliki head yang tinggi dan kapasitas kecil.
e) Pada rangkaian tunggal dan seri memiliki perbandingan yang relative sama,
dimana head total berbanding terbalik dengan kapasitas pompa. Akan tetapi
terdapat kesalahan pada grafik, dimana menurut teori seharusnya grafik
rangkaian seri memiliki nilai head yang lebih besar dan nilai kapasitas yang sama
dengan rangkaian tungal. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang teliti dalam
melihat dan mencatat waktu dan tekanan outlet
f) Perbandingan nilai head pada rangkaian tunggal dan paralel memiliki perbedaan
yang cukup jauh, sedangkan nilai kapasitas juga memiliki perbedaan nilai yang
jauh, dimana menurut teori seharusnya grafik rangkaian tunggal memiliki nilai
kapasitas yang lebih besar dan nilai head yang sama dengan rangkaian tunggal.
Hal ini dikarenakan penilaian waktu dan tekanan outlet yang kurang akurat pada
saat praktikum. Namun pada dasarnya perbandingan head dan kapasitas tetap
berbanding terbalik.
g) Pada grafik pembanding pada rangkaian tunggal dan parallel menunjukkan
perbedaan nilai yang cukup jauh antara nilai head dengan nilai kapasitas
rangkaian parallel dengan rangkaian tunggal dan terdapat kesalah pada grafik,
dimana berdasarkan teori seharusnya rangkaian parallel memiliki nilai kapasitas
yang lebih besar dan nilai head yang sama dengan rangkaian tunggal. Hal
tersebut dapat terjadi karena kurang teliti dalam melihat dan mencatat waktu dan
tekanan outlet pada saat praktikum.
5.3 Saran
a) Kualitas praktikum kedepannya lebih ditingkatkan.
b) Sebelum melakukan percobaan seharusnya praktikan telah memahami langkah-
langkah praktikum.
Isa Hanif Maulana
4216100029
Kelompok 3
BAB V
PENUTUP
1. Apa perbedaan hubungan antara Head Pompa dan Kapasitas Pompa saat
dihubungkan secara tunggal, seri, dan parallel?
a) Pompa Tunggal
Pada pompa rangkaian tunggal, akan menghasilkan nilai head pompa dan
nilai kapasitas pompa sesuai dengan aliran yang dihasilkan dari pompa itu
sendiri.
b) Pompa Seri
Pada pompa yang dirangkai menjadi seri, akan menghasilkan nilai head
pompa yang dua kali lebih besar dari pompa rangkaian tunggal. Dan
menghasilkan nilai kapasitas yang sama dengan nilai kapasitas pada pompa
rangkaian tunggal.
c) Pompa Parallel
Pada pompa yang dirangkai menjadi parallel, akan menghasilkan nilai head
pompa yang sama dengan nilai pompa rangkaian tunggal. Dan menghasilkan
nilai kapasitas yang dua kali lebih besar dari pompa rangkaian tunggal.
5. Berapa tekanan pada inlet pompa dan mengapa dapat terjadi demikian?
Nilai tekanan inlet pompa pada percobaan adalah sebesar 0 psi. Hal tersebut
terjadi karena posisi pompa dengan tanki tidak memiliki perbedaan ketinggian
yang jauh, sehingga tekanan inlet kurang dari 0 psi yang berakibat tidak dapat
terbaca nya tekanan inlet pada pressure gauge (inlet).
5.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan percobaan :
5.3 Saran
Saran setelah melakukan percobaan pompa sentrifugal :
a) Seharusnya praktikan lebih memahami isi modul sebelum melaksanakan
praktikum.
b) Lebih baik jika praktikan dan grader datang tepat waktu.