Você está na página 1de 6

Jurnal Mekanika/Halaman 1

Volume....Juli 2017

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT DEFLEKTOR


HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE (HAWT) TIPE DRAG TERHADAP POWER GENERATION
PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA
Whonica 1, Syamsul Hadi 2 , Dominicus Danardono 2
1
Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
e-mail addresses : whonica19@gmail.com (Whonica)
syamsulh_st@yahoo.com (Syamsul H.), Danar1405@gmail.com (D.Danardono),

Keywords :

Abstract :
Key Word: Turbine, Angle of
Deflektor, Water Turbine,
High rainfall rainfall and the multistoried building in the urban areas in
Pico Hydro
Indonesia have a potential of generating electrical energy. Horizontal Axis
Water Turbine (HAWT) is applied in the building pipeline to produce the
energy. This study reports the effect of deflector angle on the performance of
the turbine system. Experimental test was conducted at head 2 meter for
deflector angle of 20, 30, 40 ,50, 60 and 70. The result shows that voltage,
power output, and coefficient power. The deflector angle of 40produced large
performance with an average voltage of 9.90 volt, power output 2.61 watt and
coefficien power 3.16x10-2.

PENDAHULUAN dengan daya keluaran maksimal sebesar 5 kW. Untuk


Energi listrik merupakan kebutuhan utama dapat meningkatkan daya keluaran pada generator
bagi manusia. Dengan semakin bertambahnya jumlah maka dapat dilakukan dengan modifikasi variasi pada
populasi manusia yang ada di bumi maka kebutuhan deflektor. Turbin air Savonius dimodifikasi dengan
energi listrik akan semakin meningkat. Apalagi menambahkan deflector plate untuk mengetahui
dengan jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai perubahan daya yang dihasilkan [1].
200 juta jiwa, maka kebutuhan akan energi listrik Turbin air diaplkasikan dengan mengubah
sangatlah besar. Hal ini menjadikan peluang untuk fungsi pompa sentrifugal menjadi sebuah turbin [2].
mengembangkan pembangkit listrik yang baru. Penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi pompa
Kebutuhan energi listrik di Indonesia kebanyakan sentrifugal agar performa bisa maksimal. Pada
masih disuplai dari pembangkit listrik berbahan bakar instalasi pipa divariasikan short reducer dan long
fosil seperti pembangkit batubara, pembangkit gas, reducer dengan 2 variasi instalasi. Long reducer pada
dan pembangkit diesel. Pemanfaatan pembangkit inlet turbin menghasilkan kerugan tekanan yang kecil.
listrik terbarukan yang ramah dengan lingkungan Turbin angin Savonius yang diaplikasikan pada fluida
seperti pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, air untuk mengetahui perbandingan daya yang
biomasa dan panas matahari masih dalam skala kecil. dihasilkan [3]. Hasilnya adalah power extracted pada
Salah satu sumber energi yang melimpah di Savonius hydrokinetic turbine meningkat 61,32%
Indonesia adalah energi air. Secara geografis pada power input yang sama dengan Savonius wind
Indonesia terletak dijalur katulistiwa yang memiliki turbine.
potensi curah hujan yang relatif tinggi. Perkembangan Pembangkit listrik skala piko pada Vertical
pembangunan hunian saat ini lebih ke banggunan Axis Water Turbine (VAWT) dengan tipe drag yang
bertingkat memberikan potensi pemanfaatan limbah diaplikasikan pada aliran dalam pipa untuk
air yang digunakan. Kedua potensi ini dapat menghasilkan daya listrik [4]. Percobaan dilakukan
digunakan sebagai pembangkit listrik dengan skala selama tiga generasi yang mencakup bentuk dari
kecil (picohydro) melalui energi potensial yang turbin, variasi jumlah sudu dan bentuk blocking
ada.Listrik dengan kapasitas kecil ini dapat digunakan system, serta membandingkan antara solid-drag type
sebagai sumber energi pada lampu penerangan yang turbine dengan hollow-drag type turbine. Dari hasil
menggunakan lampu jenis LED. Lampu ini simulasi perbandingan keempat bloking sistem
merupakan lampu hemat energi dengan daya rendah tersebut blocking system tipe eye sha ped opening
3-15 Watt. Dengan adanya kombinasi pembangkit menghasilkan power output terbesar.Daya listrik
listrik picohydro dan penggunaan lampu LED maksimal yang dicapai yaitu 88,2 W dengan
diharapkan penggunaan energi listrik dari bahan fosil kecepatan air 1,5 m/s dan pressure drop kurang dari 5
pada hunian dapat berkurang. m.
Pembangkit listrik picohydro merupakan Pembangkit listrik picohidro Horizontal Axis
pembangkit listrik yang mempunyai kapasitas kecil Water Turbine (HAWT) dengan tipe drag turbine
Jurnal Mekanika/Halaman 2
Volume....Juli 2017

akan diaplikasikan pada sebuah Aparatus test. Head


pada sistem diatur 2 meter. Variasi sudut deflektor
pada pipa akan di uji pada Horizontal Axis Water
Turbine (HAWT) untuk mengetahui pengaruh
terhadap daya listrik yang dihasilkan generator.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode
pemodelan dan secara eksperimental dengan
menggunakan apparatus test. Simulasi dengan
menggunakan SolidWorks dilakuakan terlebih dahulu 40 50
sebelum nantinya dilakukan pengujian eksperimen.
Pengujian dengan Horizontal Axis Water Turbine
(HAWT) tipe drag menggunakan turbin dengan
jumlah sudu 8 [6], dan dengan sudut kelengkunagn
sudu 70 [5] .Berikut ini merupakan permodelan
turbin dan variasi sudut deflektor yang telah
direncanakan.
a. Turbin
Jumlah sudu pada turbin 8 dengan sudut 60 70
kelengkunagn turbin 70
Gambar 2. Variasi sudut deflektor

Simulasi menggunakan program SOLIDWORKS


2014 dengan fasilitas flow simulation. Simulasi
dilakukan dengan kondisi batas sebagai berikut:
Analisa simulasi dilakukan pada aliran dalam pipa,
dengan percepatan gravitasi berada di sumbu Y
70 arah negatif dengan nilai = 9.81 / 2 .
Gambar 1. Turbin sudu 8 dengan sudut Fluida yang digunakan adalah air, dengan tipe
kelengkungan turbin 70 aliran laminer dan turbulen.
Kondisi dinding adiabatic sehingga tidak ada
b. Variasi Sudut Deflektor perpindahan panas.
Sudut kemiringan deflektor divariasikan Kondisi awal temperatur 293.2 Kelvin, Tekanan
dalam penelitian ini terdapat enam, yaitu 20, 30, = 101325 .
40, 50, 60dan 70. Saluran inlet: Debit = 0.01917 3 /.
Saluran outlet: static pressure = 101325 .
Temperatur air yang digunkan adalah 293 Kelvin.
Mesh yang digunakan adalah tingkatan 5
Simulasi dilakukan dengan kondisi turbin diam
pada aliran dalam pipa. Dimana sebelum aliran air
masuk turbin, terlebih dahulu air akan mengenai
deflektor kemudian akan mengenai turbin. Kondisi
kekasaran permukaan dalam pipa diabaikan.

c. Skema alat uji

Penguijian turbin Horizontal Axis Water


20 30 Turbine (HAWT) tipe drag dilakukan menggunakan
apparatus test dengan head 2 meter. Pengambilan
data pengujian dilakukan di laboratorium Universitas
Sebelas Maret. Gambar 3 berikut adalah pengaturan
alat uji yang akan digunakan.
Jurnal Mekanika/Halaman 3
Volume....Juli 2017

4.8
5 1

Torsi ( Nm )
3.8

6 2.8 Torque
(Nm)
1.8
2 0 20 30 40 50 60 70
Variasi Sudut Deflektor
9
8 3
Gambar 4. Grafik torsi pada variasi sudut deflektor

Data hasil simulasi besarnya torsi pada masing


masing variasi sudut deflektor pada gambar diatas
4 ditunjukan pada tabel 2 dibawah ini.

No sudut deflektor Torque (Nm)


Keterangan :
1 0 1,920
1.Tangki 6.Alternator
2.Pompa Sentrifugal 7.Rumah turbin 2 20 2,995
3.Pipa fluida masuk 8.Flange
3 30 3,234
4.Tangki bawah 9.Pipa by-pass
5.Kran pengatur by-pass 4 40 3,546

Gambar 3. Apparatus tes 5 50 3,756

6 60 3,867
Gambar 3 menunjukkan skema pengaturan
7 70 3,874
alat uji beserta bagian komponennya
Dari tangki atas fluida mengalir menuju
rangkaian turbin yang dikopling dengan alternator. Berdasarkan data diatas simulasi turbin tanpa
Kemudian putaran dan daya listrik diukur deflektor menghasilkan torsi terendah yaitu 1,92 Nm.
menggunakan tachometer dan multimeter digital. Pada hasil simulasi variasi sudut deflektor 20 sampai
Sehingga diperoleh data putaran turbin (rpm), 70 nilai torsi yang didapatkan cenderung naik
tegangan listrik (volt) dan arus listrik (ampere). dengan nilai maksimal adalah variasi deflektor 70
Data yang dicatat adalah putaran turbin (rpm), yaitu 3,874 Nm. Hal ini diakibatkan karena terdapat
tegangan listrik (volt) dan arus listrik (ampere). fenomena fenomena yang terjadi berbeda seperti
Kemudian dilkukan perhitungan parameter-parameter yang terlihat pada simulasi kecepatan dan countur
untuk mengetahui koefisien daya (Cp) maupun tip tekanan yang dihasilkan.
speed ratio (TSR). Peningkatan torsi turbin tanpa deflektor
dengan turbin dipasang deflektor sampai 84,2%. Hal
HASIL DAN PEMBAHASAN ini membuktkan bahwasanya deflektor mampu
a. Hasil simulasi mengurangi gaya balik pada turbin air. Dengan
Dari simulasi diperoleh nilai torsi, flow adanya deflector plate maka dapat meningkatkan
trajectories dan surface plot untuk masing-masing performa yang cukup signifikan pada turbin air
variasi sudut deflektor dari sudut 20 sampai 70 , savonius [1].
kemudian disimulasikan turbin tanpa deflektor untuk
rmengetahui pengaruh deflektor terhadap hasil torsi.
Dengan diketahui Flow trajectories dan surface plot
maka dapat dianalisa distribusi tekanan,dan aliran
pada permukaan rotor. Gambar 4 dibawah ini
menunjukkan nilai torsi yang dicapai masing-masing
sudut puntir.

0 70

Gambar 5. Perbandingan Flow trajectories


tanpa deflektor dengan menggunakan deflektor
Jurnal Mekanika/Halaman 4
Volume....Juli 2017

Flow trajectories dan arah air yang akan Dapat kita lihat pada Gambar grafik 7
menumbuk turbin ditunjukakan pada gambar 4. kecepatan aliran fluida mengalami peningkatan. Pada
Aliran air pada turbin dengan deflektor difokuskan data eksperiment hasil pemasangan sudut deflektor
untuk melewati deflektor diarahkan menumbuk sudu menunjukkan adanya kenaikan kecepatan dengan
cekung turbin sehingga menghasilkan torsi positif. selisih yang kecil, hal ini disebabkan oleh kondisi
Sedangkan pada turbin tanpa deflektor air mengalir permukaan deflektor yang hampir sama sehingga
langsung mengenai turbin sehingga sudu cembung akan mempengaruhi arah aliran fluida. Tren
dan cekung turbin terkena daya aliran air yang hampir kecepatan air pada variasi deflektor naik sampai pada
sama. Perbedaan warna pada aliran air tersebut titik maksimal pada sudut deflektor 40 kemudian
menunjukkan besarnya kecepatan air mengalami penurunan sampai titik terendah pada
sudut deflektor 70.

Daya Input Fluida ( Watt )

85

Daya Input Fluida ( Watt )


80
0 70
75

Gambar 6. Perbandingan surface plot tanpa 70


deflektor dengan menggunakan deflektor 20 30 40 50 60 70
Sudut Deflektor
Pada hasil simulasi surface plot tanpa deflektor
dengan menggunakan deflektor, terdapat perbedaan
distribusi tekanan yang besar pada sudu cembung. Gambar 8. Hubungan variasi sudut deflektor dengan
Pada turbin sudu cembung tekanan sudu lebih besar daya input
daripada pada sudu cembung dengan deflektor. Hal ini
dikarenakan pada turbin dengan deflektor aliran fluida Besarnya daya input ditunjukkan pada Gambar 8
diarahkan oleh deflektor menuju sudu cekung turbin yang dihasilkan oleh setiap deflektor. Tren yang
sehingga meminimalisir air yang menumbuk sudu ditunjukkan adanya kenaikan daya input dari sudut
cembung turbin. Sehingga hal ini menyebabkan nilai deflektor 20, 30 dan daya input maksimal pada
torsi pada turbin dengan deflektor lebih besar. variasi deflektor 40 dengan 82,47 watt kemudian
mengalami penurunan hingga sudut deflektor 70
b. Hasil pengujian eksperimen dengan 77,09 watt.

Data hasil pengujian secara ekperimental yang Kontur Tekanan Aliran


meliputi debit (Q), putaran turbin (RPM), voltase
(Volt), dan arus listrik (amper) dicatat kemudian
dilakukan perhitungan. Dari perhitungan diperoleh
data yang diperlukan untuk analisa antara lain daya
listrik output , Tip Speed Ratio (TSR), dan koefisien
daya (CP).

Analisa pengaruh Sudut Deflektor Terhadap


Kecepatan dan Daya Aliran Fluida
Kecepatan fluida ( m/s )
Kecepata Aliran
3.3000
Kecepatan Fluida ( m/s)

3.2000
3.1000
3.0000
2.9000
20 30 40 50 60 70
Sudut Deflektor

Gambar 7. Grafik kecepatan aliran fluida (m/s) pada Sudut 30 Sudut 40 Sudut 50
variasi sudut deflektor
Gambar .9. Hasil simulasi kontur tekanan aliran dan
kecepatan aliran pada sudut 30, 40 dan 50
Jurnal Mekanika/Halaman 5
Volume....Juli 2017

Pada hasil eksperimen sudut 20 dan 30 TSR dan Cp maksimal pada deflektor 40
aliran langsung dibelokkan mengenai sudu turbin menunjukkan kinerja optimal. Hal ini disebabkan oleh
sehingga menghasilkan aliran yang langsung bidang lintasan deflektor 40 membentuk aliran fluida
mengenai sudu cekung aliran ini menghasilkan yang lebih tepat mengenai sudu cekung turbin
kecepatan yang terus meningkat sampai sudut 40. sehingga menghasilkan torsi terbesar, sehingga
Sedangkan pada aliran mulai sudut 50 sampai 70 meningkatkan power output listrik.
aliran dibelokkan dengan lintasan yang tiba-tiba
sehingga aliran hasil belokan deflektor bertabrakan KESIMPULAN
dengan aliran vertikal yang mengakibatkan tekanan
pada sudu berkurang dan kecepatan fluida juga Desain Dari penelitian yang dilakukan
menurun. Daya input terbesar sudut 40dikarenakan menggunakan Horisontal Axis Water Turbin
aliran pada sudut 40 menghasilkan aliran dengan (HWAT) variasi sudut deflektor 20 , 30 , 40 , 50 ,
langsung mengarah pada sudu turbin cekung dengan 60 dan 70 didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
kecepatan yang maksimal sehingga dihasilkan 1. Penambahan deflektor mampu mengurangi
tekanan sudu yang lebih besar dari sudut lain. gaya balik turbin sehingga dapat dihasilkan
Sehingga tekanan tersebut mampu menghasilkan gaya torsi dan power output yang lebih besar.
drag yang besar.. Hal ini terlihat pada gambar 9. 2. Sudut deflektor 40 memiliki performa yang
Besarnya head dan debit yang berbeda paling baik untuk diaplikasikan dengan
tersebut akan berpengaruh daya input yang dimiliki power output yang dihasilkan sebesar 2,61
oleh fluida. Sedangkan daya input akan berpengaruh watt.
pada coefficient peforma yang dihasilkan oleh turbin. 3. Debit aliran berpengaruh terhadap daya
rotor. Semakin besar debit aliran yang
Analisa Hubungan Antara Tip Speed Ratio digunakan, maka semakin besar daya yang
Terhadap Koefisien Daya (Cp) dihasilkan.

Tip Speed Ratio (TSR) adalah salah satu parameter ACKNOWLEDGEMENT


penting yang digunakan untuk menggambarkan Penelitian ini didanai oleh Dana Hibah
performa turbin. Tip Speed Ratio (TSR) merupakan Penilitian PUPT (Penelitian Unggulan Perguruan
rasio dari kecepatan tangensial pada sudu dengan Tinggi) Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
kecepatan aktual fluida.

Koefisien Power ( Cp )
DAFTAR PUSTAKA
Koefisien Power

0.04
[1] Golecha, K., Eldho, T., & Prabhu, S. (2011).
0.03
Influence of the deflector plate on
0.02 the performance of modified
0.01 Savonius water turbine. Applied
20 30 40 50 60 70 Energy, 88(9), 3207-3217.
Variasi sudut deflektor ( ) [2] Motwani, K., Jain, S., & Patel, R. (2013).
Cost analysis of pump as turbine for
Gambar 9. Grafik hubungan Variasi sudut deflektor pico hydropower plantsa case
dengan Cp. study. Procedia Engineering, 51,
721-726.
Koefisien power naik dari sudut 20 sampai
maksimal pada sudut 40 dengan nilai 0,0316
[3] Sarma, N., Biswas, A., and Misra, R., 2014,
kemudian turun terus sampai nilai minimal pada sudut
Experimental and Computational
70 dengan nilai 0,0146.
Evaluation of Savonius
Pada hasil studi secara simulasi terjadi
Hydrokinetic Turbine for Low
peningkatan torsi turbin tanpa deflektor dengan
Velocity Condition with
turbin dipasang deflektor sampai 84,2%. Hal ini
Comparison to Savonius Wind
membuktkan bahwasanya deflektor mampu
Turbine at the Same Input Power,
mengurangi gaya balik pada turbin air. Karena aliran
Energy Conversion and
fluida yang mengenai sudu turbin cembung menjadi
Management, Vol. 83 pp. 88-98.
lebih kecil sehingga menghasilkan gaya balik yang
lebih kecil. Dengan adanya deflector plate maka dapat
[4] Chen, J., Yang, H., Liu, C., Lau, C., & Lo,
meningkatkan performa yang cukup siknifikan pada
M. (2013). A novel vertical axis
turbin air savonius [1].
water turbine for power generation
Jurnal Mekanika/Halaman 6
Volume....Juli 2017

from water pipelines. Energy, 54,


184-193.

[5] Rafiudin M., Mohammed Faizal, Young-Ho


Lee., 2013. Optimization of Blade
Curvature and Inter-Rotor Spacing
of Savonius Rotors for Maximum
Wave Energy Extraction,
International Journal Ocean
Engineering, Elsevier Inc. Vol 65.
PP 32-38.

[6] Napitupulu, F.H., and Mauritz, F., 2013, Uji


Eksperimental Dan Analisis
Pengaruh Variasi Kecepatan Dan
Jumlah Sudu Terhadap Daya Dan
Putaran Turbin Angin Vertikal Axis
Savonius Dengan Menggunakan
Sudu Pengarah, Jurnal Dinamis,
Vol. (12).

[7] Raswari, 1986, Teknologi dan Perancangan


Sistem Perpipaan, Jakarta :
Universitas Indonesia.

[8] Streeter, Victor L., dan Wylie, E., Benjamin.


(1999). Mekanika Fluida Edisi
Delapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

[9] Dixon S.L., Hall C.A., 2010, Fluid


Mechanics and Thermodynmics of
Turbomachinery Sixth Edition,
Elsevier Inc.
[10] Ahmed, M. R., Faizal, M., & Lee, Y.-H.
(2013). Optimization of blade
curvature and inter-rotor spacing of
Savonius rotors for maximum wave
energy extraction. Ocean
Engineering, 65, 32-38.

[11] McDonalds Fox, Introduction to Fluid


Mechanics Eighth Edition, USA:
John Willey & Sons, Inc.

Você também pode gostar