Você está na página 1de 5

Analisis masalah mengunakan Teori Konseling Selfc,

oleh: Yulia Refyani

A.Masalah ;SusahmencariJodoh
b.Teori Konseling Self ( Konself)
Konsep dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling self adalah konseling yang
berpusat pada person atau klien. Rogers menekankan pandangan bahwa tingkah
laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dia memandang realita secara
subjektif.
1. Konsep Pokok
Konsep pokok yang mendasari konseling self adalah hal yang menyangkut konsep-
konsep diri ( self ), aktualisasi diri, teori kepribadian dan hakekat kecemasan.
2. Teori Kepribadian
a. Struktur Kepribadian
Menurut Rogers terdapat tiga unsure yang sangat esensia l dalam hubungan dengan
kepribadian yaitu :
Organisme, merupakan keseluruhan totalitas individu meliputi pemikiran,
prilaku dan keadaan fisik. Organisme mempunyai satu kecenderungan dan
dorongan dasar yaitu mengaktualisasiikan, mempertahankan dan mengembangkan
diri. Tujuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan sebagaiman dialaminya
dan dalam medan sebagaimana diamatinya.
Lapangan Fenomenal, merupakan keseluruhan pengalaman seseorang yang
diterimanya baik yang bersifat internal ( persepsi mengenai dirinya sendiri )
maupun eksternal ( persepsi mengenai dunia luarnya).
Self, merupakan persepsi dan nilai-nilai individu tentang dirinya atau hal-hal lain
yang berhubungan dengan dirinya I atau me , self meliputi dua hal, self real (
gambaran sebenarnya tentang dirinya dan self ideal ( kesukaan, harapan yang ideal
tentang dirinya).
b. Dinamika Kepribadian
Kecenderungan mengaktualisasikan potensi yang ada pada dirinya.
Pandangan positif dari orang lain. Yang akan membawa individu untuk belajar
dan merasakan dirinya sebagai orang yang berharga, dapat menerima dan
mencintai dirinya.
Person yang berfungsi secara utuh apabila memperoleh penghargaan positif.
Yang ditandai dengan keterbukaan terhadap pengalaman, percaya diri, dapat
mengekspresikan perasaan-perasaannya secara bebas, bertidak secara mandiri dan
kreatif.

3. Tujuan Konseling
Menurut Rogers tujuan konseling pada dasarnya sama dengan tujuan kehidupan ini
yaitu fully fungtioning person (pribadi yang berfungsi sepenuhnya)
4. Proses dan Teknik Konseling
a. Klien merasa nyaman berada bersama konselor
b. Klien didorong untuk sebanyak mungkin menggunakan kata ganti saya.
c. Klien didorang untuk melihat pengalaman-pengalamannya dari sudut yang lebih
realistik.
d. Klien mengekspresikan perasaan yang benar-benar ia rasakan.
e. Klien didorong untuk kembali menjadi dirinya. Prayitno (1998:64)

C. Analisis Masalah
Dari masalah yang ada, yaitu susah mencari jodoh. Jika dianalisis menggunakan
teori konseling self (konself) maka permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
memusatkan konseling pada diri klien.
Konselor melihat kepribadian klien, sebab yang menjadikan klien susah
mendapatkan jodoh berdasarkan penganalisisan bagaimana klien dalam berprilaku,
seberaapa jauh potensi yang ada pada dirinya ia pergunakan dan bagaimana
persepsi klien.
Susahnya mencari jodoh yang menjadi masalah dalam teori konself tentang
kepribadian bias disebabkan oleh beberapa factor, antara lain:
1. Organisme
Kesulitan mencari jodoh, karena seseorang sulit menemukan potensi yang ada pada
dirinya yang sebenarnya, bias digunakan untuk menarik lawan jenis, atau
kesalahan dalam persepsi diri sehingga kurang PD dan menganggap kalau orang
lain tidak menyukainya.
2. Lapangan Fenomenal
Pengalaman seseorang baik disadari maupun tidak disadari., eksternal maupun
internal. Mungkin saja pengalaman itu telah membuat pribadi sulit untuk
mendapatkan jodoh. Misalnya, dalam keluarganya orang tuanya sudah bercerai
sehingga pengalaman itu membuat persepsi untuk tentang lawan jenis sehingga
sulit memukan jodoh karena terlalu menutup diri. Atau, figure ayah/ ibu yang
sempurna menurut dia, sehingga mencari jodoh dengan memilih/ mencari yang
memiliki karakter yang mirip/ sama dengan ayah/ ibunya. Selain itu, kesulitan
menemukan jodoh, karena pengalamn putus cinta dengan pacar terdahulu
desebabkan yang menyakitkan. Kejadian itu mengakibatkan pribadi klien selalu
berfikir negative dan selalu timbul ketakutan untuk memulai suatu hubungan yang
baru.
3. Self
Persepsi dan nilai-nilai tentang diri sendiri. Dalam konsep Konseling Self ini
seharusnya seseorang mampu untuk mandiri dan mengandalkan diri sendiri,
berusaha untuk mengatakan inilah Saya

D. Pendekatan Konseling Self


Dengan konseling self hendaknya klien mampu untuk memahami dirinya sendiri
sebagaimana adanya, baik hal yang negative. Hal negative yang ada pada dirinya
klien harus faham dan menerima apa adanya sehingga klien bisa menyesuaikan
standar jodoh yang diinginkan sesuai dengan keadaan dirinya sehingga akan lebih
mudah untuk mendemukan jodoh. Hal seperti ini dalam konself disebut dengan
keseimbangan antara self riil dan self ideal.
Setelah memahami dirinya, klien juga berusaha untuk mampu memfleksibelkan
diri sesuai dengan kondisi / keadaan yang sekarang ia jalani dan menjadikan
pengalaman sebagai pusat evaluasi. Pada kasus susahnya mencari jodoh ini
kegagalan orang tua dalam hal berumahtangga dan kegagalan pada suatu hubungan
terdahulu tidak dijadikan momok yang menakutkan, melainkan menjadi pusat
evaluasi pada diri klien.
Klien jaga harus mampu untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya,
baik itu secara fisik maupun psikis. Klien juga berusaha untuk menentukan criteria
dan memilih jodoh seseai dengan pertimbangan dirinya sendiri, bukan criteria atau
pilihan dari orang lain. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya yang
nenjalankan hubungan dan yang mencari jodoh adalah dirinya sendir, selain itu diri
kita sendiri yang harus berbicara, diri sendirilah paling memahami apa yang
dibutuhkan dan yang disukaiatau tidak disukai. Dalam teori konseling self klien
harus memandang realita secara subjektif, jadi mencari jodoh juga harus subjektif(
berdasarkan pandangan diri sendiri).

Você também pode gostar