Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pengajar :
Ekky Nur Budiyanto, SST., MT.
i
DAFTAR ISI
ii
4.4 List Komponen Sistem Ballast .............................................................. 32
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1
Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang
dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat
terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu
singkat maka kapal pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal
masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan
tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga
dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal
pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream.
2
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimana desain serta cara kerja dari sistem ballast pada kapal
general cargo?
3. Berapa daya pompa pada kapal yang dibutuhkan dari sistem ballast ?
1.3 Tujuan
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa
barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan
kapal jenis ini menyusuri lautan dan samudra dunia, setiap tahunnya memuat
barang-barang perdagangan internasional. Kapal kargo pada umumnya
didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme
lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran. Kapal kargo
dibedakan pula menurut jenis muatannya, diantaranya :
4
Muatan curah cari (Liquid Bulk Cargo)
Muatan curah gas
3. Muatan yang didinginkan (Refrigerated Cargo)
4. Muatan hewan hidup (Life Stock Cargo)
5. Muatan unit (Unitized Cargo)
6. Muatan berbahaya (Dangerous Cargo)
5
Sistem ballast adalah salah satu sistem yang ada didalam kapal yang
berfungsi sebagai penjaga keseimbangan dalam kapal. Sistem ini ditunjukkan
untuk menyesuaikan derajat kemiringan dan draft kapal, sebagai akibat dari
perubahan muatan kapal sehingga stabilitas kapal dapat dipertahankan.
Pipa ballast ini dipasang pada tangki ceruk haluan dan juga tangki ceruk
buritan pada kapal (aft peak and fore peak tank), disamping itu pipa ini juga
dipasang pada bagian double bottom tank, deep tank, dan side tank.
Ballast yang ditempatkan di after peak tank dan fore peak tank ini untuk
menjaga kondisi trim pada kapal yang dikehendaki. Tangki ballast diisi dan
dikosongkan dengan saluran pipa yang sama, jika stop valve dipasang pada
sistem ini. Jumlah dari berat ballast yang dibutuhkan untuk kapal rata rata
mencapai 10% sampai dengan 20% dan displacement kapal.
Keperluan sistem ballast dari kapal cargo (dry cargo ship) adalah jadi
satu dengan sistem pipa got di kamar mesin. Sistem pipa ballast harus dapat/
bisa memenuhi sarat untuk menyediakan pengisian air ballast dan dry cargo
tank atau ruangan berdampingan. Hubungan antara saluran pipa got dan
saluran pipa ballast harus dengan katup satu arah (Non return valve).
Berikut merupakan rangkaian kerja/ olah kerja dari sistem bilga yang
mengacu pada diagram dari sistem ballast itu sendiri.
6
Gambar 2.3 Diagram Bilge and Ballast System
Pada sistem ballast ini, proses water ballast dibedakan menjadi dua
yaitu ballasting (pengisian air ballast) dan deballasting (pembuangan air
ballast). Prinsip kerja dari sistem ini sangat sederhana, dimana pompa
digunakan sebagai pemindah air laut dari sea chest dan dipindahkan ke dalam
tangki tangki ballast atau mengosongkan air ballast pada tangki overboard
(O/B).
7
Dimana panjang dari tanki air ballast lebih dari 30m, kelas
mungkin dapat meminta sisi isap tambahan untuk memenuhi
bagian depan dari tanki.
2. Pipa yang Melalui Tangki
Pipa air ballast tidak boleh lewat instalasi tanki air minum, tanki air
baku, tanki minyak bakar, dan tanki minyak pelumas.
3. Sistem Perpipaan.
a. Bilamana tanki air ballast akan digunakan khususnya sebagai
pengering palka, tanki tersebut juga dihubungkan ke sistim bilga.
b. Katup harus dapat dikendalikan dari atas geladak cuaca
(freeboard deck).
c. Bilamana fore peak secara langsung berhubungan dengan suatu
ruang yang dapat dilalui secara tetap ( mis. ruang bow thruster)
yang terpisah dari ruang kargo, katup ini dapat dipasang secara
langsung pada collision bulkhead di bawah ruang ini tanpa
peralatan tambahan untuk pengaturannya.
4. Pompa Ballast
Jumlah dan kapasitas pompa harus memenuhi keperluan operasional
pada kapal.
Dalam sistem ballast, air yang digunakan berasal dari air laut, maka dari
itu agar dalam sistem ballast dapat mengolah kerja dengan baik maka sistem
ini harus mampu memindahkan air dengan cepat dari bagian dalam menuju
keluar tangki. Adapula sumber air dari sistem bilga, yakni :
8
Gambar 2.4 Kerja Sistem Ballast
9
1. Sea Chest
2. Pipa utama
3. Pipa cabang
4. Pompa Bilga
5. Katup
6. Overboard
10
klasifikasi diameter minimum (Dmin) yang diijinkan merupakan fungsi
dari ukuran kapal.
11
2.4.5 Katup
12
2.4.6 Overboard
Pipa yang digunakan pada sistem bilga dan OWS yaitu jenis pipa
galvanis. Pipa ini digunakan untuk menyuplai air laut. (BKI Vol 5, Section 4).
Untuk ukuran pipa, digunakan pipa dengan schedule 40. Pipa ini dilindungi
terhadap kerusakan mekanis, yaitu perlindungan menyeluruh dengan sistem
galvanis. Dengan sistem perlindungan tersebut maka pipa dapat digunakan
untuk menyuplai air laut, kecuali dalam ruangan yang kemungkinan mudah
terkena api sehingga dapat melebar dan merusak sistem bilga.
13
Gambar 2.9 Pipa Schedule 40
14
Tabel 2.1 Choice of minimum wall thickness
15
Tabel 2.2 Minimum Wall Thickness for Steel Pipes
16
Table 2.4 Use or Flang Type
Dimana :
s : Ketebalan minimum [mm]
so : Kalkulasi ketebalan [mm]
da : Diameter luar pipa [mm]
pc : Desain tekanan [bar]
perm : Maximum permesible design stress [N/mm2]
b : Allowance for bends [mm]
v : Faktor efisiensi pengelasan = 1
c : Corrosion allowance [mm]
17
2.6 Pipa Cabang
Dimana :
s : Ketebalan minimum [mm]
18
so : Kalkulasi ketebalan [mm]
da : Diameter luar pipa [mm]
pc : Desain tekanan [bar]
perm : Maximum permesible design stress [N/mm2]
b : Allowance for bends [mm]
v : Faktor efisiensi pengelasan = 1
c : Corrosion allowance [mm]
= (2.3)
Dimana :
19
f : 6 40 [hour]
20
Persamaan yang dapat digunakan dalam menentukan daya pompa :
= [HP] (2.4)
Dimana :
: Density [kg/m3]
21
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Start
Identifikasi Masalah
NO
YES
End
Deskripsi Flowchart :
22
2. Process (Alur)
- Penentuan dimensi dari kapal yang akan direncanakan.
- Membuat list komponen dari sistem ballast.
- Membuat desain berupa diagram dari sistem ballast, serta mengetahui
cara kerjanya.
- Menghitung kapasistas dari pompa ballast dari data yang telah
ditentukan.
- Menghitung daya pompa untuk menentukan pompa yang akan
digunakan.
3. Decision (Penentuan)
- Apabila yes, maka proses dapat dihentikan dan pengerjaan dapat
diakhiri.
- Apabila no, maka kembali lagi ke proses.
4. End, desain dan pompa ballast telah ditentukan.
23
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. LOA (Length Over All) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang
diukur dari ujung haluan hingga buritan kapal.
2. LBP (Length Between Perpendicular) adalah panjang antara kedua garis
tegak burutan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat.
3. LWL (Length of Water Line) adalah jarak mendatar antara kedua ujung
garis muat yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai
dengan titik perpotongan dengan linggi buritan, diukur pada bagian luar
linggi depan dan linggi belakang.
4. Blmd (Breadth Moulded) adalah lebar yang direncanakan, adalah jarak
mendatar antar gading tengah sebelah kanan dengan gading tengah
sebelah kiri kapal yang diukur pada bagian luar gading.
24
5. Depth adalah tinggi kapal yang dihitung dari jarak tegak dari garis dasar
sampai garis geladak terendah di tepi, diukur ditengah tengah kapal
(Midship).
6. Draught adalah sarat kapal yang diukur dari garis dasar sampai garis air
muat.
Dimana :
= 2246,062 [m3]
= DWT + LWT
= x 2246,062
= 561,5155
25
Volume Tangki Ballast
= 10% x 561,5155
= 56,15155
= 0,002399638 [m3/s]
A =Q/V V = 2 m/ s
= 0,002399638 / 2
D2 = 0,001199819
D = 0,039077396 [m]
s = so + c + b [mm]
Dimana :
= 20
+
= 80 [mm]
26
pc = Ketentuan tekanan (BKI 2006 Sec. 11. Table
11.1)
= 16 [bar]
b =0
so = 0,788 [mm]
s = so + c + b [mm]
Dimana :
= 20
+
= 60 [mm]
= 16 [bar]
27
= 80 [N/mm2] (BKI 2006 Sec 11. C.2.3.3)
b =0
so = 0,59 [mm]
e. Kecepatan Aliran
= . [m3/s]
= d2
22
= 0,25 . . (0,039077396)2
7
= 0,0011998194 [m2]
V = 2 [m/s]
HTotal = Hs + Hd + HL
28
= 1 m + 0,4 m
= 1,4 [m]
HD = T + 0,75 m Hs
= 3,65 [m]
2
HL Minor = k2 (4.1)
29
Untuk dapat mencari factor gesekan dari pipa, maka
diperlukan bilangan Reynold
Re = (4.2)
v = 2 m/s
= 0,000000767 m2/s
= 0,12
K = Losses Coefficient
= 6,2986 [m]
30
Tabel 4.2 Fitting List Ballast System
Nilai
Fittings Nilai K QTY
NO (m)
Material
X (m) Y (pcs) X*Y
1 Valve 0,3 18 5,4
2 Bellmouth 0,05 8 0,4
3 Filter 0,58 10 5,8
4 Elbow 90 0,75 16 12
5 Sambungan T 0,5 16 8
Fittings 31,6
HTotal = Hs + Hd + HL
= 42,9486[m]
Dimana :
Q = 8,6387 [m3/h]
= 1025 [kg/m3]
31
= 0,7
Lpp = 65 [m]
B = 11.2 [m]
H = 5.8 [m]
32
1. Sea Chest (Kotak Laut)
33
3. Pompa Ballast
Pompa yang digunakan yaitu jenis pompa sentrifugal, setelah
melakukan analisa data dan perhitungan, maka telah didapatkan data
sebagai berikut :
Jumlah pompa bilga sebanyak 2 pompa yang terletak pada pump
room.
Kapasitas pompa (Q) yang didapatkan yaitu berkisar 8,6387
[m3/h] atau 0,002 [m3/s]
Kecepatan aliran yang didapatkan yaitu 2 [m/s]
Daya pompa yang diperhitungkan berkisar 2,01211777 [HP]
4. Katup
Katup katup pada sistem bilga yang biasa digunakan yaitu katup
berjenis :
Safety Valve
Non Return Valve
5. Overboard
Air yang telah diolah dan tidak terpakai akan dikeluarkan melalui
overboard. Dimana peletakannya berada di atas sarat kapal, yaitu T
+ 0,75 m dari baseline.
34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
3. Desain yang telah direncanakan yaitu diagram dari sistem bilga dan OWS,
dengan acuan dimensi kapal yang tertera (Terlampir).
4. Setelah melakukan perhitungan telah didapatkan :
35
f. Daya Pompa Ballast = 2,01211777 [HP]
36
DAFTAR PUSTAKA
BAB I :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal/Diakses pada tanggal 9 September 2017,
pukul 10:56 WIB
Andrian, Agil. 2016. Perancangan Kapal General Cargo 7000 DWT. Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro
http://www.academia.edu/12553268/_MAKALAH_Jenis-
Jenis_Muatan_Kapal_Laut/Diakses pada tanggal 9 September 2017, pukul 13:07
WIB
BAB II :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_barang/Diakses pada tanggal 9 September
2017, pukul 13:10 WIB
http://maritim-engineering.blogspot.co.id/2013/06/deskripsi-sederhana-sistem-
bilga-kapal.html/Diakses pada tanggal 21 September 2017, pukul 12:28 WIB
http://lokerpelaut.com/apa-itu-ballast-sistem.html/Diakses pada tanggal 03
Oktober 2017, pukul 12:45 WIB
Eden W P, Yosafat. Perhitungan Sistem Pipa. Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro
https://www.academia.edu/12216635/Presentasi_Sistem_Ballast_Kapal_System_
Ballast_in_Ship_/Diakses pada tanggal 03 Oktober 2017, pukul 13:29 WIB
https://fauzimamhidayat.blogspot.co.id/2013/09/sistem-ballast-
kapal.html/Diakses pada tanggal 03 Oktober 2017, pukul 13:10 WIB
BAB IV :
http://www.kompasiana.com/airmengalir/ukuran-ukuran-utama-
kapal_54fffb20a33311696d50f8ae/Diakses pada tanggal 24 September 2017,
pukul 00:01 WIB
vi
BKI VOL III, Section 11. 2006. Pipe, Valves, Fittings and Pump
http://kapal-cargo.blogspot.co.id/2010/07/sistem-ballast-kapal.html/Diakses pada
tanggal 25 September 2017, pukul 14:44
vii