Tujuan utama dari pekerjaan analisa cutting ini dilakukan adalah untuk : 1. Mengidentifikasikan saturasi hidrokarbon. 2. Mengestimasikan karakteristik batuan reservoar. 3. Mengenal alat dan cara kerja dari alat yang digunakan pada analisa.
1.2 Teori Dasar
Cutting adalah serpihan-serpihan batuan sebagai akibat tergerusnya batuan tersebut oleh mud bor pada saat pemboran berlangsung. Pekerjaan analisa cutting ini dilakukan dalam kerangka pekerjaan mud logging. Pertama-tama cutting dipisahkan dari aliran lumpur pemboran dengan menggunakan shale shaker, setelah itu dilakukan deskripsi litologi dengan menggunakan mikroskop, kemudian dianalisa untuk mengetahui ada tidaknya kandungan hidrokarbon. 1.2.1. Analisa Lithologi Dari analisa cutting kita dapat mengetahui saturasi hidrokarbon dan litologi batuan, pada percobaan ini analisa cutting untuk mengestimasi karakteristik reservoir hanya dititik beratkan pada lithologinya. Analisa lithologi dimaksudkan untuk menggambarkan macam-macam batuan untuk tiap kedalaman. Dimana pedoman dalam pendiskripsian lithologi, yaitu: a. Shale Warna : merah dan hijau Tekstur : seperti lilin, beludru, dan kertas Kekerasan : lunak, sedang, kuat, keras, dan rapuh Lapisan : massive, blocky, fossile, dan splentary Pabrikasi : laminasi, pecahan, berlapis, dapat dibelah Mineral tambahan :bentonite, sandy, calcoreus, carbonaceous. b. Sand Warna : coklat, abu-abu Tekstur : sangat halus, halus, medium kasar, sangat kasar Bentuk butir : bulat, agak bulat, bersudut Pemilahan : baik, sedang, jelek Material sekunder : clay, shally, calcereous, dolomite, shalty Tingkat sementasi : gampang pecah, padat, ringan Material semen : calcereous, shally, ferrous Porositas : tidak tampak, jelek, sedang, dan baik c. Limestone dan Dolomite Warna : putih, coklat, abu-abu dan hitam Butiran : chalky, sucrocis, oolitic Tekstur : sangat baik, baik, sedang, kasar, padat Ukuran crystal : tak teratur, cryptocristaline, microcristaline,