Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AN-NAHL AYAT : 78
Allah subhanahu wataala memberikan kepada manusia segala potensi yang bisa
dimanfaatkannya untuk mencapai tujuan penciptaannya di muka bumi. Dan Dia juga
memberikan potensi yang demikian banyak itu, tak lain adalah agar manusia bersyukur atas
penciptaannya dan memanfaatkan potensi yang dimilikinya dalam ketaatan. Allah berfirman :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An
Nahl: 78)
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan mengatakan bahwa di antara karunia Allah
kepada hamba-Nya adalah dengan mengeluarkan manusia dari perut ibunya dalam keadaan
tidak mengetahui apa pun, kemudian Allah mengaruniakan pendengaran yang dengannya dia
mendengar segala jenis suara, dan pengelihatan yang dengannya ia melihat segala hal-hal
yang kasat mata, dan af-idah, yaitu akal yang pusatnya adalah di hati dan di otak, dan
dengannya manusia mampu membedakan yang baik dan buruk dari segala sesuatu. Dan
segala indera dan kemampuan yang telah Dia ciptakan itu membantu manusia untuk terus
Dan semua ini diciptakan oleh-Nya agar manusia mampu beribadah kepada-Nya, dan menaati
Rabbnya.
akan mendapatkan cinta Allah serta taufik dari-Nya dalam segala tindak-tanduk dan
perbuatannya, sehingga segala yang diperbuatnya menjadi terarah dan sesuai dengan aturan-
Nya. Allah berfirman dalam hadits Qudsi, Tidak ada yang paling Aku cintai dari seorang
hamba kecuali beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang telah Aku wajibkan kepadanya.
Adapun jika hamba-Ku selalu melaksanakan perbuatan sunah, niscaya Aku akan
mencintanya. Jika Aku telah mencintainya, maka (Aku) menjadi pendengarannya yang dia
1
mendengar dengannya, (Aku) menjadi penglihatan yang dia melihat dengannya, menjadi
tangan yang dia memukul dengannya, menjadi kaki yang dia berjalan dengannya. Jika dia
memohon kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta ampun kepada-Ku,
niscaya akan Aku ampuni, dan jika dia minta perlindungan kepada-Ku, niscaya akan Aku
Dan Allah mencela dengan keras manusia yang tidak memanfaatkan potensinya dengan
baik, bahkan justru tersesat hingga akhirnya Allah masukkan ke neraka Jahannam. Dia
berfirman :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-
tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al Araf: 179)
mendengar, melihat, dan berpikir yang baik, sehingga membantu seorang hamba untuk
pengelihatan, dan akal) adalah karena ketiganya adalah kunci ilmu. Seseorang akan beranjak
dari keadaan awalnya tidak mengetahui sesuatu pun dengan ketiga pemberian Allah ini.
Maka barangsiapa menggunakannya dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan-Nya,
maka semua potensi itu nanti akan menjadi beban atasnya, karena ia telah menggunakan
2
Al Qurthubi mengemukakan, ada tiga pendapat mengenai firman Allah, tidak
mengetahui sesuatu apa pun. Yang pertama adalah, bahwa seseorang dilahirkan dalam
keadaan tidak mengetahui tentang perjanjian yang diikrarkannya ketika masih berada di sulbi
susahnya. Ketiga, ia tidak mengetahui apa pun tentang hal yang bermanfaat dari dirinya.
Seorang hamba, jika ia telah mengikhlaskan segala laku taatnya hanya kepada Allah, maka
segala perbuatannya adalah dengan taufik dari-Nya. Dan ketika itu terjadi, maka sang hamba
telah menemukan makna ihsan, ketika segala perbuatan yang dilakukan adalah murni untuk-
Maka. patutlah kita berpikir tentang diri kita. Sudahkah kita benar-benar bersyukur
dengan segala potensi yang telah diberikan-Nya kepada kita, dengan menggunakannya di
Katakanlah: Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (Al Mulk: 22)
Semoga Allah selalu membimbing kita untuk menadaburkan penciptaan-Nya di langit dan
bumi, sehingga kita semakin yakin bahwa Dia tidak pernah menciptakan apa pun tanpa
tujuan. Dan semoga Allah selalu menjaga kita dalam ketaatan, sehingga kelak terpancar ihsan
Sumber tulisan: Tafsir As Sadi; Tafsir Ibnu Katsir; Tafsir Al Qurthubi; Tanwir Al Miqbas