Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pengmatan singkapan, kemudian merekan apa yang kita amati ke dalam buku catat
Aspek penting dalam melakukan kegiatan geologi lapangan adalah melakukan
pengmatan singkapan, kemudian merekan apa yang kita amati ke dalam buku catatan
lapangan secara lengkap, sistematis, dan informatif
PENGAMATAN SINGKAPAN
Pengamatan singkapan mempunyai sasaran yang yang cukup luas dan penting dalam
lingkup kegiatan geologi lapangan, yaitu untuk mengetahui keadaan geologi suatu
daerah atau wilayah, dimana hasil pengamatan dituangkan dalam:
Peta geologi
Penampang geologi
Menyusun laporan
Singkapan atau outcrop adalah bagian dari batuan dasar yang masih utuh (belum
terubah oleh pelapukan) yang tersingkap, sebagai akibat adanya pengikisan oleh gaya
gaya yang bekerja pada lapisan penutupnya. Oleh karena itu, singkapan biasanya
tidak menerus, sehingga diperlukan suatu dasar dasar geolgi agar dapat
menghubungkan suatu singkapan dengan yang lainnya, sehingga akhirnya
mneghasilkan suatu gambarn lengkap yang menyeluruh dan utuh mengenai keadaan
geologi wilayah tersebut. Di daerah tropis seperti Indonesia, singkapan dapat jarang
atau kurang, karena tertutup oleh:
Tanah pelapukan yang tebal
Hutan tropis yang lebat
Tanah garapan
Dan lain lain
Diatas permukaan Bumi, tempat tempat dimana singkapa bisa ditemuakan di:
Sungai ( terutama kelokan sungai), dimana pengikisan cukup intensif
Puncak bukit
Tempat tempat dimana terdapat kegiatan manusia seperti; pembuatan bangunan,
penggalian, dan lain sebagainya.
Karena sifat singkapan yang tidak menerus, maka dalam melakukan pengamatan harus
dilakukan dengan teliti sehingga setiap gejala yang ada dapat teramati dan
dimanfaatkan. Dengan begitu, maka akan lebih mudah untuk dapat menghubungkan
geologi yang satu dengan yang lain.
Meskipun cara yang dilakukan oleh setiap pemeta berbeda dalam melakukan pemetaan
terhadap singkapan, namun harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
2.Apa yang kita amati (jenis batuan)
3.Bagaimana terbentuk (intrusif, ekstrusif, lingkungan pengandapan, mekanisme,
fasies, dan sebagainya)
4.Kapan terbentuknya ( umur, hubungan struktur)
5.Dimana singkapan ditemui ( lokasi pada peta)
Disamping cara yang ditempuh oleh pemeta dapat berbeda juga kemampuan untuk
mengamati juga dapat berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh:
Latar belakang geologi pengamat
Pengalaman pengamat
Ketelitian pengamat
Sikap yang perlu ditempuh dalam melakukan pengamatan singkapan antara lain:
1.Jelajahi daerah sekitar singkapan, cari yang paling segar.
2.Karena dalam melakkukan pengamatan membutuhkan ketelitian, sebaiknya letakkan
dulu hal yang mengganggu. (tas ransel yangberat).
3.Mulailah dengan mengetahui jenis singkapan (jenis batuan), kemudian mengerah
pada hal yang lebih detil.
4.Melakukan pengukuran yang perlu dan mengamatai keadaan batuan:
a.Untuk batuan sedimen, mengukur jurus dan kemiringan lapisan,arah arus purba ( bila
ada).Hal perlu dilakukan untuk mengetahui arah sedimentasi batuan tersebut,mengukur
ketebalan masing masaing lapisan untuk mengetahui urutan vertikal,dan lain lain.
b.Untuk batuan beku, penyebaran batuan (outerop) adalah pentingnya untuk
memperkiran bentuk batuan beku dan macamnya (ekstrusif,intrusif) mencari batas
kontak dengan batuan sekitarnya,bukti bukti kontak ( kontak ada ),pengukuran
struktur khusus pada batuan beku seperti struktural bantal,struktural aliran,perlapisan
semu,dan juga unsur unsur struktural geologi ( kalau ada) misalnya kekar kekar.
c.Untuk batuan malihan (metamorf), perhatikan adanya foliasai,liniasi, dan lakukan
pengukuran pada gejala tersebut.
5.Mencatat apa yang diamati dengan tenang sambil duduk. Lakukan tanpa tergesa
gesa, karena ini dapat menimbulkan adanya bagian bagian yang terlewati.
6.Mengambil contoh batuan apabila dianggap perlu,membuat foto dan sketsa
7.Terakhir adalah menentukan likasi dimana pengamatan itu dilakaukan,dan
8.Mencantumkan di dalam peta