Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. DATA PENGAMATAN
B. ANALISA KUANTITATIF
14
15
1 n 2 -( )2
=
n n-1
= x100%
Hasil yang dilaporkan = (
)
69,08+69,08+69,08 207,24
=
= = = 69,08 rad/s
n 3 3
2 2
1 n -( )
= n n-1
1 3.14316,1392 (207,24)2
=
3 3-1
1 429484,4176 429484,4176
= 3 3-1
1 0
= 3 2
1
= 3 0
1
= 3 0
= 0
0
Kesalahan Relatifnya adalah =
x100% = 69,08 x100% = 0% (5 AP)
1 1
= 2 2 = 2 0,500. 0,07352 .0=0 kg. m2 /s
56,52+50,24+50,24 157
=
= = = 52,33333333 rad/s
n 3 3
2 2
1 n -( )
= n n-1
1 3.8242,6256 (157)2
= 3 3-1
1 24727,8768 24649
= 3 3-1
1 78,8768
= 3 2
1
= 3 39,4384
1
= 3 6,28
= 2,093333333
2,093333333
Kesalahan Relatifnya adalah = x100% = x100% = 4% (3
52,33333333
AP)
) = (, , ). /
Hasil yang dilaporkan adalah: (
18
37,68+43,96+37,68 119,32
=
= = = 39,77333333 rad/s
n 3 3
2 2
1 n -( )
= n n-1
1 3.4772,0464 (119,32)2
= 3 3-1
1 14316,1392 14237,2624
= 3 3-1
1 78,8768
= 3 2
1
= 3 39,4384
1
= 3 6,28
= 2,093333333
19
2,093333333
Kesalahan Relatifnya adalah = x100% = x100% = 5,26%
39,77333333
(2 AP)
) = (, , ). /
Hasil yang dilaporkan adalah: (
1 1
= 2 = 0,500. 0,07352 .69,08 =0,0 . /
2 2
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum sudut, dapat di cari
2 di mana diketahui 1 = 0,5 kg dan 1 = 69,08 rad/s dengan perumusan
sebagai berikut :
1 = 2
1 1 = 2 2
1 1
1 1 1 = 2 2 2
2 2
Karena 1 = 2 maka persamaan tersebut menjadi:
1 1 = 2 2
20
1
2 =
2 1
Maka 2 dari masing-masing piringan dapat dicari dengan menggunakan rumus
1
2 =
2 1
C. ANALISA KUALITATIF
Dari hasil praktikum dan percobaan yang di lakukan, di dapatkan
hasil praktikum yang disajikan dalam Table 4.9 dan Tabel 4.10
Tabel 4.9 Data Perbandingan Kecepatan Sudut Hasil Praktikum dengan Teori
Massa Kecepatan Sudut (rad/s)
No
m (Kg) Teori Praktikum
1 0,500 69,08 (6,908 0,0000). 101
2 0,750 46,05333333 (5,23 0,21). 101
3 1,000 34,54 (4,0 0,2). 101
4 1,250 27,632 (3,1400 0,0000). 101
1 1 = 2 2
(4.2)
1 1
1 1 1 = 2 2 2 2
2
(4.3)
Karena 1 = 2 maka persamaan tersebut menjadi:
1 1 = 2 2
2 = 1 1
2
(4.4)
Namun dari tabel tersebut, hasil praktikum belum sesuai dengan hasil
hitungan, di mana hal ini mempengaruhi nilai momentum sudut L yang
ditunjukkan dalam Tabel 4.10. Momentum sudut L dari hasil praktikum
berbeda dengan teori, yakni momentum sudut L hasil praktikum berbeda
setiap penambahan massa m. Hal tersebut mungkin di sebabkan oleh
beberapa hal sebagai berikut :
a. Sumber tegangan yang digunakan adalah sumber arus PLN yang setiap
saat dapat berubah input teganganya, meskipun sudah memakai adaptor.
Sehingga berpengaruh terhadap putaran alat praktikum tersebut.
b. Ada beberapa gaya gesekan yang diabaikan.
Dari analisa kualitatif tersebut diketahui bahwa hasil percobaan tidak
sepenuhnya sesuai dengan teori. Walaupun demikian, setidaknya pembuatan
alat ini diharapkan dapat menjadi alat peraga untuk menunjukan pengaruh
massa terhadap kecepatan sudut dengan menggunakan Hukum Kekekalan
Momentum Sudut.