Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sifat umum
Nama, simbol arsen, As
/rsnk/ AR-s-nik,
Pengucapan also /rsnk/ ar-SEN-ik when
attributive
Penampilan abu-abu metalik
Arsen di tabel periodik
P
As
Sb
germanium arsen selenium
Nomor atom (Z) 33
Golongan, blok golongan 15 (pniktogen), blok-p
Periode periode 4
Kategori unsur metaloid
Bobot atom standar () (Ar) 74.92160(2)
Konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d10 4p3
per kelopak 2, 8, 18, 5
Sifat fisika
Fase solid
Titik sublimasi 887 K (615 C, 1137 F)
Kepadatan mendekati s.k. 5.727 g/cm3
saat cair, pada t.l. 5.22 g/cm3
Titik tripel 1090 K, 3628[1] kPa
Titik kritis 1673 K, ? MPa
Kalor peleburan (grey) 24.44 kJ/mol
Kalor penguapan ? 34.76 kJ/mol
Kapasitas kalor molar 24.64 J/(molK)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1k 10 k 100 k
at T (K) 553 596 646 706 781 874
Sifat atom
Bilangan oksidasi 5, 3, 2, 1,[2] -3 sedikit oksida asam
Elektronegativitas Skala Pauling: 2.18
Energi ionisasi
(artikel)
Jari-jari atom empiris: 119 pm
Jari-jari kovalen 1194 pm
Jari-jari van der Waals 185 pm
Lain-lain
trigon[3]
Struktur kristal
| referensi | di Wikidata
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai
pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Daftar isi
1 Sifat-sifat Arsenik
2 Arsen dalam peradaban
3 Arsen dan lingkungan
4 Manfaat
5 Berbagai macam senyawa
6 Peringatan
7 Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsen
8 Referensi
9 Pranala luar
10 Catatan kaki
Sifat-sifat Arsenik
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat
digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika
dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau
bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah
dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam
dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran
tersebut lebih keras.
Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan
utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada
pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi
elemen ini pada tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan
arsenik.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan
dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit
mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga
digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini
sangat tidak dianjurkan sekarang.
Manfaat
Timbal biarsenat telah digunakan pada abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun
mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa
arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan
dengan obat-obatan modern.
Kegunaan lain:
Peringatan
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan
cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock. Lihat artikel
keracunan arsenik.