Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
i
1
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pada abad modern ini, manusia selalu mencari menggali potensi yang
ada pada dirinya, ia ingin menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang
lain, dengan demikian ia berhasil menemukan ilmu yang namanya Filsafat
Ilmu, sehingga ilmu tersebut telah memperoleh perhatian yang lebih besar di
kalangan para magister, sarjana dan mahasiswa di negeri ini
dibandingkan dengan masa-masa yang lalu. Manusia mampu
mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia
kekuasaannya. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan
pengetahuan secara sungguh-sungguh. Dia memikirkan hal-hal baru, karena
dia hidup bukan sekedar untuk kelangsungan hidup, namun lebih dari itu.
1
2
b. Rumusan Masalah
2. Tinjuan Pustaka
Filsafat ilmu termasuk bagian dari filsafat pengetahuan atau lazim disebut
epistomologi. Secara sederhana filsafat ilmu ialah dasar yang menjiwai
dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Filsafat
ilmu adalah suatu analisis, prosedur-prosedur atau logika tentang penjelasan
ilmiah. Dengan demikian Filsafat Ilmu berarti pengetahuan yang diselidiki
oleh akal budi mengenai sebab, asas-asas, hukum-hukum tentang seuatu yang
ada di alam semesta ini yang memerlukan suatu analisis, prosedur-prosedur
atau logika yang memerlukan penjelasan ilmiah. Filsafat dalam bahasa
Yunani terdiri dari dua suku kata, yaitu Philos dan Sophia. Philos biasanya
diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Sophia diartikan
kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan Filsafat
berarti cinta kebijaksanaan, sedangkan Ilmu dapat didefinisikan sebagai suatu
obyek ilmiah yang mengandung sekelompok prinsip.
2
3
3
4
Dalam pengembangasn sumber daya manusia ada dua sisi pokok, yaitu sisi
Sumber daya dan sisi manusia, dimensi pokok sisi sumber daya adalah
konstribusinya terhadap organisasi dan lingkungannya, sedangkan sisi pokok
manusia adalah perlakuan lingkungan dan organisasi terhadapnya, yang pada
gilirannya menentukan kualitas dan kapabilitas hidupnya. Hal ini
digambarkan oleh Robert B lake dan Jane Mouton dalam teori manajemen
(managerial grid theori, reft, Keith Davis dan Jhon W. Newstron human
Behavior at work, organizational Behavion 1985, 29).
Dari uraian di atas dapat digambarkan bahwa kualitas manusia dapat
merosot atau menurun yang disebabkan oleh sesuatu kekuatan baik internal
maupun eksternal. Dalam perkembangan dan penemuan ilmu Pengetahuan
mempunyai nilai pembentukan, nilai itu sangat dopengaruhi oleh penggunaan
temuan (cration invention) ilmu pengetahuan itu disebut Tehnologi The
brauch of knowledge tahat deals weth industrial arts, applied science,
Ingineering, etg, the application of knowledge for pragtical ends) sejarah
membuktikan bahwa teknologi tidak pernah susut atau surut, selain semakin
pesat perkembangannya juga semakin tinggi dari teknologi alat sampai pada
bioteknologi.
Perkembangan atau pertumbuhan ekonomi saat ini masih tergantung pada
sumber daya alam seperti mineral, hutan, perkebunan besar, lahan pertanian
dan industri pengelola sumber daya alam. Kemampuan sumber daya alam
dengan peningkatan kebutuhan manusia yang menjadi beban pertumbuahan
ekonomi, hal ini disebabkab kemampuan sumber alam tidak sebanding
dengan peningkatan jumlah penduduk akibatnya banyak Negara-negara yang
merosot akibat ulahnya sendiri. Dewasa ini sejumlah Negara-negara
dikawasan dunia ini khidupan Negara yang bersangkutan nyaris tidak
memiliki sumber daya alam. Hal diakibatkan kualitas sumber daya alamnya
rendah.
Sumber daya manusia berkualitas tinggi adalah sumber daya manusia yang
mampu menciptakan bukan saja nilai komperatif tetapi juga nilai kompetitif-
generatif-inovatif yang menggunakan energi yang tinggi seperti Integence,
Creativity dan Imagination, tidak lagi semata-mata menggunakan energi
4
5
kasar seperti bahan mentah, lahan, air, tenaga otot dan sebagainya. Nilai
sumber daya manusia sepanjang sejarah mengalami beberapa pase
perkembangan sebagai berikut :
1) Sumber daya manusia sebagai budak,pembudayaan dapat dipahami
sebagai perbudakan structural dan perbudakan non structural, jika
dimensi hak dan kewajiban digunakan sebagai parameter sumber daya
manusia, maka dalam kondisi sebagai budak (perbudakan) kewajiban
sumber daya manusia penuh sementara haknya nol.
3. Pembahasan
5
6
6
7
4. Kesimpulan
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Arief Tiro Muhammad, 2002, Mecaari kebenaran suatu tinjauan Filsafat, Andira
Makassar.
Ahmad Daudy, 1985, Kuliah Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, Indonesia
Sondang P Siagian, MPA, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rimka Cipta,
Jakarta.