Você está na página 1de 18

RINGKASAN MATERI KULIAH

AUDIT KEUANGAN DAERAH


AUDIT ATAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Dosen Pengampu: Dr. Wahyu Widarjo, SE. M.Si

Disusun Oleh:
KELOMPOK 11

Ila Fetra Ertianti (F1316059)


Wirda Paulus (F1316104)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017
Audit Atas Badan Layanan Umum Daerah

Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD


adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian
dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Pola BLUD tersedia
untuk diterapkan oleh setiap SKPD yang secara fungsional menyelenggarakan
kegiatan yang bersifat operasional. Dalam hal pengelolaan keuangannya, Badan
Layanan Umum Daerah memiliki pola pengelolaan yang berbeda dengan SKPD
pada umumnya. Hal yang berbeda ini terutama mengenai Akuntansi dan Pelaporan
pertanggungjawabannya. Sistem Akuntansi dan laporan keuangan BLU
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh
asosiasi profesi akuntansi Indonesia. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi
tersebut, BLU dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik setelah
mendapat persetujuan Menteri Keuangan, dan untuk saat ini Pedoman Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan BLU mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan
No.76/PMK.05/2008. Namun sebagai kekayaan daerah yang tidak dipisahkan maka
Badan Layanan Umum Daerah juga diharuskan untuk melaksanakan Sistem
Akuntansi yang berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagaimana
yang dilaksanakan oleh SKPD lainnya dalam pemerintah daerah induknya. Hal ini
perlu dilaksanakan agar Laporan Keuangan BLUD dapat dikonsolidasikan ke
laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Karakteristik BLU yaitu:
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan
Negara;
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat;
3. Tidak bertujuan untuk mencarai laba;
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi;
5. Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya dikonsolidasikan pada
instansi induk;
6. Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat digunakan secara
langsung;
7. Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil;
dan
8. BLU bukan subyek pajak.
BLU menurut jenisnya dikelompokkan menjadi:
1. BLU yang kegiatannya menyediakan barang atau jasa: rumah sakit, lembaga
pendidikan, pelayanan lisensi, penyiaran, dan lain-lain;
2. BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau kawasan: otorita pengembangan
wilayah dan kawasan ekonomi terpadu;
3. BLU yang kegiatannya mengelola dana khusus: pengelola dana bergulir, dana
UKM, penerusan pinjaman dan tabungan pegawai.

A. Tujuan Pemeriksaan Satuan Kerja BLUD pada LKPD


Tujuan pemeriksaan satuan kerja BLUD pada LKPD adalah untuk
menyakinkan bahwa LKPD tidak mengandung salah saji yang material pada akun-
akun BLUD.

B. Pengelolan dan Pelaporan Keuangan BLUD


Sebagaimana layaknya unit organisasi Pemerintah Daerah, maka tahapan
pengelolaan keuangan BLUD terdiri dari tahap penganggaran, tahap pelaksanaan
tata usaha keuangan dan akuntansi, kemudian tahapan penyusunan
pertanggungjawaban dan laporan keuangan.
I. Tahap Penganggaran
Penganggaran BLUD dimulai dari tahap penyusunan Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA). RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran
yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu BLU. RBA
disusun berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja; perhitungan akuntansi
biaya menurut jenis layanan; kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan
yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, APBD, APBN dan
sumber-sumber pendapatan BLUD lainnya. RBA merupakan penjabaran lebih lanjut
dari program dan kegiatan BLUD dengan berpedoman pada pengelolaan keuangan
BLUD dan memuat:
1. Kinerja tahun berjalan;
2. Asumsi makro dan mikro;
3. Target kinerja;
4. Analisis dan perkiraan biaya satuan;
5. Perkiraan harga;
6. Anggaran pendapatan dan biaya;
7. Besaran persentase ambang batas;
8. Prognosa laporan keuangan;
9. Perkiraan maju (forward estimate);
10. Rencana pengeluaran investasi/modal; dan
11. Ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/APBD.
Untuk BLUD-SKPD, RBA disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, sedangkan untuk BLUD-Unit
Kerja, RBA disusun dan dikonsolidasikan dengan RKA-SKPD. RBA sebagaimana
dimaksud di muka dipersamakan sebagai RKA SKPD/RKA-Unit Kerja. Selanjutnya
RBA BLUD-SKPD disampaikan kepada PPKD dan RBA BLUD-Unit Kerja
disampaikan kepada Kepala SKPD untuk dibahas sebagai bagian dari RKA-
SKPD yang pada akhirnya disampaikan kepada PPKD. RBA tersebut atau RKA-
SKPD beserta RBA oleh PPKD disampaikan kepada TAPD untuk dilakukan
penelaahan. RBA yang telah dilakukan penelaahan oleh TAPD disampaikan
kepada PPKD untuk dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD. Setelah Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dltetapkan menjadi
Peraturan Daerah, pemimpin BLUD melakukan penyesuaian terhadap RBA untuk
ditetapkan menjadi RBA definitif. RBA definitif dipakai sebagai dasar penyusunan
DPA-BLUD untuk diajukan kepada PPKD.

II. Tahap Pelaksanaan Anggaran


DPA-BLUD mencakup antara lain:
1. Pendapatan dan biaya;
2. Proyeksi arus kas;
3. Jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan.
PPKD mengesahkan DPA-BLUD sebagai dasar pelaksanaan anggaran.
Dalam hal DPA-BLUD belum disahkan oleh PPKD, BLUD dapat melakukan
pengeluaran uang setinggi-tingginya sebesar angka DPA-BLUD tahun
sebelumnya. DPA-BLUD yang telah disahkan oleh PPKD menjadi dasar penarikan
dana yang bersumber dari APBD. Penarikan dana tersebut digunakan untuk
belanja pegawai, belanja modal, barang dan/atau jasa. DPA-BLUD menjadi
lampiran perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh kepala daerah dengan
pemimpin BLUD. Perjanjian kinerja merupakan manifestasi hubungan kerja
antara kepala daerah dan pemimpin BLUD, yang dituangkan dalam perjanjian
kinerja (contractual performance agreement). Dalam perjanjian kinerja, kepala
daerah menugaskan pemimpin BLUD untuk menyeienggarakan kegiatan
pelayanan umum dan berhak mengelola dana sesuai yang tercantum dalam DPA-
BLUD. Perjanjian kinerja antara lain memuat kesanggupan untuk meningkatkan:
1. Kinerja pelayanan bagi masyarakat;
2. Kinerja keuangan;
3. Manfaat bagi masyarakat.
Pelaksanaan Anggaran BLUD berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan
Layanan Umum Daerah.

III. Tahap Akuntansi dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan


Akuntansi dan laporan keuangan BLUD diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi
Indonesia. Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan menggunakan basis
akrual baik dalam pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana.
BLUD mengembangkan dan menerapkan sistem akuntansi dengan berpedoman
pada standar akuntansi yang berlaku untuk BLUD yang bersangkutan dan
ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan daerah. Dalam rangka
penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan berbasis akrual tersebut,
pemimpin BLUD menyusun kebijakan akuntansi yang berpedoman pada standar
akuntansi sesuai jenis layanannya. Kebijakan akuntansi dimaksud digunakan
sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan aset,
kewajiban, ekuitas dana, pendapatan dan biaya. Laporan keuangan BLUD terdiri
dari:
1. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu;
2. Laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD
selama satu periode;
3. Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan aktivitas
operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau pembiayaan yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas
selama periode tertentu;
4. Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan BLUD disertai dengan laporan kinerja yang berisikan
informasi pencapaian hasil/keluaran BLUD. Penyusunan laporan keuangan BLUD
untuk kepentingan konsolidasi dilakukan berdasarkan standar akuntansi
pemerintah. Konsolidasi laporan keuangan dapat dilakukan jika digunakan
prinsip-prinsip akuntansi yang sama. BLUD menggunakan SAK sedangkan laporan
keuangan pemerintah daerah menggunakan SAP, karena itu BLUD
mengembangkan sub sistem akuntansi yang mampu menghasilkan laporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Komponen Laporan
Keuangan BLUD yang dikonsolidasikan ke dalam LKPD meliputi Laporan Realisasi
Anggaran/Laporan Operasional dan Neraca. Sistem akuntansi BLUD memproses
semua pendapatan dan belanja BLUD, baik yang bersumber dari pendapatan
usaha dari jasa layanan, hibah, pendapatan APBD, dan pendapatan usaha lainnya.
Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi tersebut mencakup
seluruh transaksi keuangan pada BLUD.
Dalam hal sistem akuntansi keuangan BLUD belum dapat menghasilkan
laporan keuangan untuk tujuan konsolidasi dengan LKPD, BLUD perlu melakukan
konversi laporan keuangan BLUD berdasarkan SAK ke dalam laporan keuangan
berdasarkan SAP. Proses konversinya mencakup pengertian, klasifikasi,
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas akun-akun neraca dan laporan
aktivitas/operasi. Pada umumnya, pengertian akun-akun menurut SAK tidak jauh
berbeda dengan SAP. Apabila ada pengertian yang berbeda, maka untuk tujuan
konsolidasi pengertian akun menurut SAP, yaitu berdasarkan PP No. 24 Tahun
2005.
SAK menggunakan basis akrual dalam pengakuan aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, dan biaya. Pendapatan diakui pada saat diterima atau hak untuk
menagih timbul sehubungan dengan adanya barang/jasa yang diserahkan kepada
masyarakat. Biaya diakui jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiabn telah terjadi dan
dapat diukur dengan handal. Ini berarti pengakuan biaya terjadi bersamaan dengan
pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset misalnya, akrual hak
karyawan atau penyusutan aset tetap.
SAP menggunakan basis akrual dalam pengakuan aset, kewajiban dan
ekuitas serta basis kas dalam pengakuan pendapatan dan belanja. Pendapatan
diakui pada saat kas diterima pada rekening Bendahara Umum Daerah. Belanja
diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening BUD dan
dipertanggungjawabkan.
Pendapatan (tidak termasuk pendapatan yang ditransfer dari APBD) dan
belanja BLUD diakui jika pendapatan dan belanja tersebut dilaporkan dengan
mekanisme SPM dan SP2D Pengesahan atas pendapatan dan belanja tersebut.
Belanja yang didanai dari pendapatan BLUD diakui sebagai belanja oleh
Bendahara Umum Daerah jika belanja tersebut telah dilaporkan dengan
mekanisme SPM dan SP2D Pengesahan.
Untuk kepentingan konsolidasi dengan LKPD, perlu dilakukan penyesuaian
atas akun pendapatan dan belanja yang berbasis akrual menjadi akun pendapatan
dan belanja berbasis kas.
Formula penyesuaian pendapatan dan belanja berbasis akrual menjadi
berbasis kas adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan Berbasis Kas = Pendapatan + pendapatan diterima di muka -
pendapatan yang harus diterima.
2. Belanja Berbasis Kas = Biaya BLUD - Biaya yang dibayar tidak tunai
termasuk penyusutan + utang biaya yang dibayar + biaya dibayar di muka.
Konversi data realisasi belanja operasional BLUD:
1. Yang akan di konversi adalah belanja operasi BLUD yang dibayar secara kas;
2. Belanja yang sumber dananya berasal dari APBD tidak dilakukan konversi;
3. Belanja operasi yang di akui secara akrual tidak dikonversi;
4. Belanja operasi dikonversi kedalam perkiraan khusus belanja operasi (dalam
jenis belanja barang dan jasa).
Konversi data realisasi pendapatan operasional BLUD :
1. Yang akan di konversi adalah pendapatan operasi BLUD yang dibayar secara
kas;
2. Pendapatan yang berasal dari APBD tidak dibukukan;
3. Pendapatan operasi yang di akui secara akrual tidak dikonversi;
4. Pendapatan operasi dikonversi kedalam perkiraan khusus pendapatan operasi.
Pengungkapan laporan keuangan sesuai dengan SAP harus mengikuti
persyaratan sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005. Konsolidasi LK BLUD ke
dalam LKPD dilakukan secara berkala setiap semester dan tahunan. Laporan
keuangan yang dikonsolidasikan terdiri dari neraca, laporan realisasi anggaran.

C. Dasar Hukum Pengelolaan BLU:


1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. UU Nomor Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum.
4. PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
5. Permendagri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah.
6. Peraturan Daerah terkait yang mengatur tentang penetapan SKPD atau unit
organisasi dalam SKPD menerapkan PPK-BLUD serta pedoman pengelolaan
keuangan BLUD terkait.

D. Prosedur Pemeriksaan Tambahan Atas Satuan Kerja Badan Layanan


Umum Daerah Sebagai Entitas Akuntansi
I. Langkah Tambahan Pemahaman Pengendalian Intern Satuan Kerja
Badan Layanan Umum
Pemahaman pengendalian intern atas Satker BLUD sebagai entitas
akuntansi merupakan bagian dari pemahanan pengendalian intern pemerintah
daerah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Pengendalian intern utama yang harus dipahami oleh pemeriksa sehubungan
dengan proses penyusunan laporan keuangan BLUD berdasarkan SAP
adalah proses konversi Laporan Keuangan BLUD yang disusun berdasarkan
SAK menjadi laporan keuangan BLUD berdasarkan SAP dan berikutnya
proses konsolidasinya ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Langkah-langkah tambahan pemahaman pengendalian intern proses tersebut
adalah sebagai berikut:
No Pemahaman SPI Ya Tidak Catatan
1. Organisasi
a. Apakah jajaran pimpinan entitas BLUD telah
memahami sepenuhnya tanggung jawab
pengendalian yang mereka miliki terkait proses
konversi LK BLUD ?
b. Bagaimana kelengkapan struktur organisasi
yang dimiliki entitas BLUD dan
kemampuannya dalam meyediakan arus
informasi yang diperlukan untuk mengelola
kegiatan operasional BLUD dan penyusunan
LK BLUD ?
c. Apakah jajaran pimpinan entitas memiliki
pengetahuan, pengalaman dan pelatihan
2 Kebijaksanaan
dalam rangka proses konversi laporan
a. Apakah
keuangan manajemen
BLUD ? memandang penting
d. fungsi
Apakah pengolahan
terdapat data,
jumlah fungsi akuntansi,
personil yang
keandalan
memadai laporan keuangan
baik dari segi dan perlindungan
jumlah maupun
terhadap kekayaan
kemampuan entitas? proses konversi
sehubungan
b. Apakah fungsi akuntansi
Laporan keuangan BLUD ? dipandang hanya
sebagai unit pencatat atau sebagai alat untuk
menguji pengendalian atas berbagai aktivitas
3 Personalia
entitas?
a. Apakah setiap personil Satker BLUD menyadari
tanggung jawab dan ekspektasi terhadap
mereka sehubungan dengan PPK-BLUD ?
b. Apakah personil baru Satker BLUD diberikan
pengertian tentang tanggung jawab dan
ekspektasi terhadap mereka sehubungan
dengan PPK-BLUD?
4 Prosedur
Mereviu pencatatan atas transaksi, dengan
menguji apakah:
a. Apakah setiap transaksi BLUD telah
diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna
mendukung pengendalian operasi dan
pengambilan keputusan?
b. Apakah pengklasifikasian dan pencatatan
tersebut telah meliputi seluruh siklus mulai dari
otorisasi, inisiasi, pemrosesan sampai dengan
5 Pembukuan
klasifikasi dan Pencatatan
final dalam pencatatan secara
Apakah setiap transaksi telah diklasifikasi dan
keseluruhan?
dicatat secara memadai guna mendukung proses
konversi LK BLUD ?
6 Pengawasan
a. Apakah internal auditor BLUD memiliki
pengetahuan PPK-BLUD yang memadai?
b. Apakah internal auditor BLUD dilibatkan dalam
proses pelaksanaan Konversi Laporan
Keuangan BLUD?

II. Langkah-langkah Pemeriksaan Proses Konversi LK BLUD berdasarkan SAK


ke LK BLUD berdasarkan SAP
1. Dapatkan Laporan Keuangan BLUD berdasarkan SAK serta standar
penyusunan Laporan Keuangan BLUD tersebut dan dapatkan laporan
keuangan berdasarkan SAP pada Satker BLUD.
2. Dapatkan kertas kerja Konversi Akun BLUD ke Akun SAI sebagaimana yang
dianut LKPD.
3. Uji proses konversi dengan menguji akun-akun BLUD yang telah di konversi
ke Akun SAI sesuai dengan ketentuan yang ada dan telusuri pemindahan
angka-angka akun BLUD berdasarkan SAK ke Akun BLUD berdasarkan SAP
tersebut.
Ikhtisar Pengujian Tambahan untuk Pengendalian dan Pengujian Subtantif atas Saldo/Transaksi Satker BLUD

Resiko Pengujian Subtantif


Pengujian Terhadap Tambahan atas Saldo
No Akun Tujuan Pengendalian Pengendalian Penyajian dan Pengujian Subtantif
Pengujian Kunci Inten Laporan atas Transaksi
Keuangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Kas di Mengetahui dan Terdapat Kebijakan Reviu kebijakan a. Salah saji Uji substantif :
BLUD meyakinkan saldo akuntansi, sistem akuntansi terkait, juga (overstated dan Rekonsiliasi antara saldo
kas BLUD yang dan prosedur ketentuan lain dengan understated) menurut rekening koran
tercantum pada penyusunan penyajian dan (Mutasi saldo kas dengan saldo dana lancar
neraca Satker konversi laporan pengungkapan saldo menurut laporan menurut SPM dan SP2D
BLUD keuangan BLUD kas, apakah telah sesuai keuangan BLUD pengesahan.
berdasarkan SAP dari SAK ke SAP. dengan standar didasarkan SAP Lakukan pemeriksaan
telah disajikan akuntansi pemerintahan. didasarkan atas batas waktu untuk
sesuai dengan Reviu pelaksanaan penerbitan SPM transaksi yang termuat
standar yang ada penyusunan konversi dan SP2D dalam SPM dan SP2D
(Penyajian dan laporan keuangan BLUD Pengesahan). Pengesahan pada triwulan
Pengungkapan). dan verifikasi internal b. Saldo Kas yang ke-4.
untuk memastikan disajikan tidak
bahwa pengungkapan sesuai dengan
atas penyajian saldo kas SAP (PP 24
telah sesuai dengan Tahun 2005)
SAP. dan Peraturan
Lainnya.

2 Piutang Mengetahui Terdapat Reviu kebijakan Nilai piutang yang Uji substantif saldo:
BLUD dan meyakinkan kebijakan akuntansi, akuntansi terkait, juga disajikan lebih Teliti daftar penerimaan
saldo sistem dan ketentuan lain rendah dari kas dan
Resiko Pengujian Subtantif
Pengujian Terhadap Tambahan atas
No Akun Tujuan Pengendalian Kunci Pengendalian Penyajian Saldo dan
Pengujian Intern Laporan Pengujian Subtantif
Keuangan atas Transaksi

1 2 3 4 5 6 7
piutang BLUD prosedur penyusunan dengan penyajian dan seharusnya cermati seluruh
yang tercantum konversi laporan pengungkapan saldo (Penyajian Piutang pembayaran yang
pada neraca keuangan BLUD dari piutang, apakah telah menurut SAK terkait dengan
Satker BLUD SAK ke SAP. sesuai dengan standar memperhitungkan pembayaran piutang
berdasarkan SAP akuntansi pemerintahan. penyisihan sedangkan telah diperhitungkan
telah disajikan Reviu pelaksanaan SAP berdasarkan sebagai pengurang
sesuai dengan penyusunan konversi nilai tagihan/surat saldo piutang,
standar yang ada laporan keuangan BLUD penagihan). penerimaan
(Penyajian dan dan verifikasi internal pembayaran yang
Pengungkapan). untuk memastikan mengurangi saldo
bahwa pengungkapan piutang adalah yang
atas penyajian saldo telah diajukan SPM
piutang telah sesuai dan SP2D
dengan SAP. Pengesahan.
3 Persediaan Persediaan Terdapat prosedur a. Teliti apakah Persediaan yang Dalam pemeriksaan
BLUD telah pemeriksaan fisik persediaan yang disajikan dalam fisik atas persediaan
diklasifikasikan persediaan secara diperoleh dicatat Laporan keuangan akhir, inventarisir
sesuai dengan reguler dan telah dengan BLUD berdasarkan jumlah persediaan
Standar Akuntansi direkonsiliasi dengan menggunakan SAK tidak yang rusak,
Pemerintahan catatan persediaan. identifikasi yang memisahkan antara kadaluarsa dan
(Klasifikasi). memadai. persediaan yang hilang. Bandingkan
b. Teliti apakah rusak atau persediaan dengan catatan
terdapat prosedur yang tidak diperlukan persediaan yang ada.
untuk persediaan lagi dalam operasioanl
yang rusak, kegiatan, akan tetapi
kedaluarsa dan mendasari pada net
hilang dan dapatkan realize value dari
dokumen pencatatan persediaan.
atas kondisi Sedangkan
Pengujian Subtantif
Pengujian Resiko Tambahan atas Saldo
No Akun Tujuan Pengendalian Kunci Pengendalian Terhadap dan Pengujian
Pengujian Intern Penyajian Subtantif atas
Laporan Transaksi
Keuangan
1 2 3 4 5 6 7
persediaan tersebut. persediaan yang
disajikan dalam
laporan keuangan
BLUD berdasarkan
SAP. memisahkan
klasifikasi persediaan
yang masih digunakan
dengan persediaan
yang tidak bisa
digunakan.
Mengetahui Terdapat prosedur Reviu kebijakan Salah saji Uji Subtantif
dan meyakinkan pencatatan dan akuntansi terkait (understated) terhadap Saldo:
bahwa saldo pengikhtisaran atas dengan penyajian dikarenakan dokumen a. Reviu apakah
persediaan sudah penyajian persediaan saldo persediaan dan sumber mutasi tambah terdapat jumlah
sesuai dengan pada saat penyusunan telaah kesesuaiannya dan kurang persediaan mutasi tambah dan
standar konversi laporan dengan standar menurut SAK berbeda kurang. Jika ada
akuntansi keuangan BLUD akuntansi dengan menurut SAP, telusuri lebih lanjut.,
pemerintahan sehingga Memo pemerintahan. Reviu menurut SAP mutasi minta bukti
(Penyajian Penyesuaian (MP) yang pelaksanaan persediaan didasarkan pendukung
dan Pengungkapan) disusun sesuai dengan penyusunan konversi atas penerbitan SPM penerimaan dan
standar Akuntansi laporan keuangan dan SP2D pengeluaran
Pemerintahan. BLUD dan verifikasi Pengesahan.) persediaan
internal untuk serta telusuri
memastikan bahwa data penambahan
pengungkapan atas dan pengurangan
penyajian saldo berdasarkan
persediaan telah penerbitan SPM
memadai. dan SP2D
Pengujian Subtantif
Tujuan Pengujian Resiko Tambahan atas Saldo
No Akun Pengujian Pengendalian Kunci Pengendalian Terhadap dan Pengujian
Intern Penyajian Subtantif atas
Laporan Transaksi
Keuangan
1 2 3 4 5 6 7
Pengesahan.
b. Dapatkan data
semua persediaan
pada satker, lakukan
secara berjenjang.
c. Lakukan
pengujian tambah
kurang atas
perhitungan saldo dan
cek ke buku
Pendukung
d. Lakukan
pemeriksaan batas
waktu untuk transaksi
yang termuat dalam
SPM dan SP2D
Pengesahan pada
triwulan ke 4, apakah
terdapat transaksi
penambahan
persediaan yang
berasal tidak pada
tahun yang berkenan.
4 Aset Aset tetap Penggunaan bagan a. Teliti apakah aset Aset tetap (kecuali Dalam pemeriksaan
Tetap telah tetap tanah) fisik
Pengujian Subtantif
Pengujian Resiko Tambahan atas
No Akun Tujuan Pengendalian Kunci Pengendalian Terhadap Saldo dan
Pengujian Intern Penyajian Pengujian Subtantif
Laporan atas Transaksi
Keuangan
1 2 3 4 5 6 7
BLUD diklasifikasikan akun yang memadai, yang diperoleh yang disajikan dalam atas Aset tetap
(Kecuali dengan serta telah melalui reviu dicatat dengan Laporan keuangan (kecuali tanah),
Tanah) pantas dan verifikasi intern menggunakan BLUD berdasarkan inventarisir jumlah
(Klasifikasi). pada saat konversi identifikasi yang SAK tidak Aset tetap yang tidak
laporan keuangan BLUD memadai. memisahkan antara dimanfaatkan dan
sehingga Memo b. Teliti apakah aset tetap yang rusak aset tetap yang masih
Penyesuaian (MP) yang terdapat prosedur atau aset tetap yang dimanfaatkan dalam
disusun sesuai dengan untuk aset tetap yang masih dimanfaatkan kegiatan operasional
Standar Akuntansi rusak, kedaluarsa dalam operasional dan/atau hilang,
Pemerintahan. dan hilang dan kegiatan. Sedangkan bandingkan dengan
dapatkan dokumen Aset tetap yang catatan aset tetap
pencatatan atas disajikan dalam (kecuali tanah) yang
kondisi aset tetap laporan Keuangan ada.
tersebut. BLUD berdasarkan
c. Teliti apakah SAP memisahkan
pembuatan Memo klasifikasi aset tetap
Penyesuaian telah yang masih digunakan
memperhatikan hasil dengan aset tetap
klasifikasi aset tetap yang tidak bisa
berdasarkan SAP. digunakan.
Mengetahui dan Terdapat prosedur Reviu kebijakan Salah saji Uji Substantif
meyakinkan bahwa pencatatan dan akuntansi terkait (understated, terhadap
saldo aset tetap pengikhtisaran atas dengan penyajian saldo dikarenakan saldo Saldo:
(Kecuali tanah) penyajian Aset tetap Aset tetap (kecuali Aset tetap (kecuali Teliti apakah saldo
sudah sesuai pada saat penyusunan tanah) dan telaah Tanah) dalam laporan aset tetap (kecuali
dengan standar konversi laporan kesesuaiannya dengan keuangan BLUD tanah) yang disajikan
akuntansi standar akuntansi berdasarkan SAK dalam laporan
disajikan setelah keuangan BLUD
dikurangi
Pengujian Subtantif
Pengujian Resiko Tambahan atas
No Akun Tujuan Pengendalian Kunci Pengendalian Terhadap Saldo dan
Pengujian Intern Penyajian Pengujian Subtantif
Laporan atas Transaksi
Keuangan
1 2 3 4 5 6 7
pemerintahan keuangan BLUD, pemerintahan. Reviu dengan nilai berdasarkan SAP
(Penyajian sehingga Memo pelaksanaan penyusutan, tanpa dikurangi
dan Penyesuaian (MP) yang penyusunan konversi sedangkan saldo aset penyusutan atas aset
pengungkapan). disusun sesuai dengan laporan keuangan BLUD tetap (kecuali tanah) tetap tersebut.
standar Akuntansi dan verifikasi internal disajikan tanpa
Pemerintahan. untuk memastikan dikurangi dengan
bahwa pengungkapan penyusutan.
atas penyajian saldo
Aset tetap (kecuali
tanah) telah memadai.
5 Pendapat Pendapatan yang Terdapat prosedur Teliti apakah terdapat Pendapatan yang Lakukan pengujian
an Badan disajikan sudah pencatatan dan verifikasi intern terhadap disajikan overstated pisah batas atas
Layanan sesuai dengan pengendalian atas transaksi pendapatan (Dalam mengajukan transaksi penerimaan
Umum periode berkenan. realisasi pendapatan BLUD pada saat SPM dan SP2D yang diajukan dalam
pada saat konversi pengajuan SPM dan Pengesahan, Satker SPM dan SP2D
laporan keuangan SP2D Pengesahan. BLUD diberikan pengesahan pada
BLUD. waktu paling lambat triwulan ke-4 dengan
10 hari setelah bukti-bukti
triwulan berakhir). pendukungnya.
Seluruh Terdapat prosedur Teliti apakah terdapat Pendapatan yang Lakukan pengujian
Pendapatan BLUD pencatatan dan verifikasi intern terhadap disajikan undersatated, atas SPM dan
berdasarkan SAP pengendalian atas transaksi pendapatan karena terdapat SP2D Pengesahan
telah disajikan. realisasi pendapatan BLUD pada saat pendapatan yang berserta dokumen-
pada saat konversi pengajuan SPM dan belum dimasukkan dokumen
laporan keuangan SP2D Pengesahan. dalam SPM dan SP2D pendukungnya,
BLUD dan Pengesahan. telusuri ke buku-buku
penyusunan SPM catatan yang ada.
Pengujian Subtantif
Pengujian Resiko Tambahan atas
No Akun Tujuan Pengendalian Kunci Pengendalian Terhadap Saldo dan
Pengujian Inten Penyajian Pengujian Subtantif
Laporan atas Transaksi
Keuangan
1 2 3 4 5 6 7
dan SP2D Pengesahan.
Pendapatan Penggunaan bagan Teliti apakah terdapat Klasifikasi pendapatan Telusuri klasifikasi
yang disajikan akun yang memadai, verifikasi intern terhadap yanga disajikan tidak Pendapatan BLUD
tidak sesuai serta telah melalui reviu proses pengikhtisaran sesuai dengan berdasarkan SAP ke
dengan dan verifikasi intern serta klasifikasi atas ketentuan yang ada dokumen sumber
klasifikasinya pada saat konversi transaksi pendapatan (Penerimaan BLUD penerimaan BLUD
(dalam laporan keuangan BLUD pada saat dari operasional berdasarkan SAP
BLUD penerimaan BLUD. pengajuan penyusunan layanan, (SPM dan SP2D
BLUD dibedakan Konversi laporan diklasifikasikan Pengesahan) berikut
antara penerimaan Keuangan BLUD. sebagai pendapatan bukti-bukti
operasional dan layanan). pendukungnya.
non operasional,
khusus untuk
BLUD bertahap
terdapat
kewajiban untuk
menyetorkan
sebagian
penerimaannya
sebagai
pendapatan
PNBP).
6 Belanja Belanja BLUD Terdapat prosedur Teliti apakah terdapat Belanja yang disajikan Lakukan pengujian
Badan yang disajikan pencatatan dan verifikasi intern terhadap overstated (Dalam pisah batas atas
Layanan sudah sesuai pengendalian atas transaksi Belanja BLUD mengajukan SPM transaksi penerimaan
Umum dengan periode realisasi Belanja pada pada saat pengajuan dan SP2D yang diajukan dalam
berkenan. saat konversi laporan SPM dan SP2D Pengesahan, Satker SPM dan SP2D
keuangan BLUD dan Pengesahan. BLUD diberikan pengesahan pada
penyusunan SPM dan waktu paling lambat triwulan ke 4 beserta
SP2D Pengesahan 10 hari setelah bukti- bukti
triwulan berakhir). pendukungnya.

Seluruh Belanja Terdapat prosedur Teliti apakah terdapat Belanja yang disajikan Lakukan pengujian
BLUD berdasarkan pencatatan dan verifikasi intern terhadap undersatated, karena atas SPM dan
SAP telah pengendalian atas transaksi belanja BLUD terdapat belanja yang SP2D Pengesahan
disajikan. realisasi Belanja pada pada saat pengajuan belum dimasukkan berserta dokumen-
saat konversi laporan SPM dan SP2D dalam SPM dan SP2D dokumen
keuangan BLUD dan Pengesahan. Pengesahan. pendukungnya
penyusunan SPM dan telusuri ke buku-buku
SP2D Pengesahan. catatan yang ada.

Você também pode gostar