Você está na página 1de 2

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serbuk kayu limbah yang berasal dari kayu. Limbah tersebut dihasilkan dari pengerajin kayu
sebanyak 10 % dari 70 juta m3 per tahun (Priyono, 2001). Selama ini limbah serbuk kayu dapat
dimanfaatkan menjadi komposit salah satunya bahan pembuat beton.

MenurutN .Balaguru ,P.Shah (1992), serbuk kayu menurupakan salah satu sumber serat alam
(cellulose fibers) yang mampu mengisi dalam komposit semen sebagai addictive untuk
memperkuat beton . menurut penelitian Muhammad Ikhsansaifuddin (2013) yang melakukan
penambahan serbuk kayu dalam adukan beton (yang mengandung selulosa , hemiselulosa dan
lignin) pada campuran adukan beton dari hasil uji nilai kuat tekan beton menjadi 5 gr / kubus
yaitu sebesar 138,90 kg/cm3 meningkat 1,08 % disbanding beton tampa serbuk kayu dengan
nilai kuat tekan sebesar 127,78 kg/cm3 .

Hasil penelitian ini menunjukan serat kayu dapat memperkuat nilai kuat tekan pada beton
,namun belum ada penelitian bagaimana dampak pada masing masing komponen pada kayu
yang terdiri dari selulosa , semiselulosa dan lignin. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui
masing masing komponen pada beton.

Dalam hal ini, selulosa merupakan homopolimer glukosa yang memiliki berat molekul tinggi
dan berada dalam mikrofibril, dimana ikatan hydrogen antara rantai rantai selulosa tersebut
menghasilkan struktur kristalin yang kuat ( anonym 2011) sehingga selulosa dan hemiselulosa
jika di tambahkan ke semen akan menyerap mineral dan memperkuat ikatan antar partikel
karena memiliki sifat adhesi dan dispersinya , dan juga menghambat difusi air karena sifat
hidrofobnya, sehingga menghasilkan beton yang lebih kuat dibandingkan beton yang tak
ditambahkan selulosa.
Selain itu, lignin berfungsi sebagai perekat antar sel, dan merupakan senyawa aromatik yang
berbentuk amorf. Suatu komposit akan mempunyai sifat fisik atau kekuatan yang baik apabila
mengandung sedikit lignin, karna lignin bersifat kaku dan rapuh.

Untuk menghasilkan selulosa dan hemiselulosa yang lebih banyak akan dilakukan proses
ekstraksi. Proses ekstraksi serat tumbuhan dilakukan dengan proses maserasi. Ekstraksi ini
dilakukan untuk menghilangkan zat ekstraktif yang tercantum didalam serbuk kayu.

Diharapkan dalam penelitian ini selulosa hasil ekstraksi dari serbuk kayu industri mebel dapat
lebih banyak terbentuk yang kemudian akan dicampurkan kedalam bahan isian semen untuk
mengetahui pengarus selulosa hasil ekstraksi dari serbuk kayu terhadap kuat tarik beton.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah seberapa banyak selulosa dan hemiselulosa yang dapat
digunakan sebagai pengisi untuk komposit beton dan seberapa besar kuat tarik beton yang
dihasilkan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak selulosa dan
hemiselulosa yang seharusnya ditambahkan kedalam komposit beton sehingga di dapat kuat tarik
beton yang optimum

Você também pode gostar