Você está na página 1de 4

NAMA : QODRAT FAJAR RIZKI RESWANDI

NRP : 153060024

KELAS : MAP A

ANALISIS PENGARUH JUMLAH SARANA KESEHATAN DAN


JUMLAH PENDUDUK TERHADAP TINGKAT PELAYANAN
(STUDI KASUS: KOTA BEKASI)

A. Latar Belakang
Regresi linier adalah regresi yang variabel bebasnya (variabel X) berpangkat
paling tinggi satu. Utk regresi sederhana, yaitu regresi linier yg hanya melibatkan
dua variabel (variabel X dan Y). Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan
secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah positif atau negatif.
Tingkat pelayan sarana kesehatan yaitu suatu ukuran tingkat kemampuan dari
sarana tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan Masyarakat.
Dalam analisis tingkat pelayanan kesehatan merupakan data dependen yang
memerlukan data lainnya yaitu data penduduk Kota Bekasi dan data jumlah sarana
kesehatan Kota Bekasi.

B. Tujuan
Tujuan dari analisis ini yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel
dependent dan variabel independent. Variabel dependen di analisis ini yaitu tingkat
pelayanan, dan variabel independenya adalah jumlah penduduk dan jumlah sarana
kesehatan di Kota Bekasi.

C. Tinjauan Teori
Analisis regresi merupakan salah satu analisis statistik yang sering digunakan
untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Drapper dan
Smith (1992) analisis regresi merupakan metode analisis yang dapat digunakan
untuk menganalisis data dan mengambil kesimpulan yang bermakna tentang
hubungan ketergantungan variabel terhadap variabel lainnya. Hubungan yang
didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang
menyatakan hubungan antara variabel bebas (idependent variable) X dan variabel
tak bebas (dependent variable) Y dalam bentuk persamaan sederhana.
y = a + bx + cx

D. Gambaran Umum
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan
candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu
nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini merupakan bagian dari megapolitan
Jabodetabek dan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di
Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban
dan sentra industri. Karena tingginya penduduk maka Sarana kesehatan merupakan
salah satu hal penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan penduduk di Kota Bekasi.
Tingkat pelayanan sarana kesehatan di Kota Bekasi merupakan indikator dari
kemampuan pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhhan akan sarana kesehatan
di Kota Bekasi sebagai bentuk dari keberhasilan Pemerintah Kota Bekasi dalam
bidang kesehatan.
Data jumlah sarana dan tingkat pelayanan sarana kesehatan di Kota Bekasi dapat
dilihat sebagai berikut:
No Kecamatan Jumlah Sarana Jumlah Penduduk Tingkat Pelayanan

1. Pondokgede 15 298075 0.81


2. Jatisampurna 9 141479 0.91
3. Pondok Melati 7 155407 0.60
4. Jatiasih 13 244207 0.73
5. Bantargebang 8 119230 0.90
6. Mustika Jaya 14 243917 0.82
7. Bekasi Timur 10 259879 0.62
8. Rawalumbu 9 256622 0.59
9. Bekasi Selatan 17 227246 0.85
10. Bekasi Barat 14 299180 0.62
11. Medansatria 11 184987 0.87
12. Bekasi Utara 16 373232 0.79

Sumber : Kota Bekasi Dalam Angka 2017


E. ANALISIS

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Tingkat_Pelayanan .7592 .12206 12

Jumlah_Penduduk 2.3362E5 73533.49077 12

Jumlah_Sarana 11.9167 3.34279 12

Tabel descriptive dari jumlah penduduk memiliki rata-rata 2,33 dengan standar deviasi 73533,49
dan jumlah sarana memiliki rata-rata 11,91 dengan standar deviasi 3,34.

Model Summaryb

Change Statistics

Adjusted R Std. Error of R Square


Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 .731a .534 .431 .09210 .534 5.160 2 9 .032 1.506

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk

b. Dependent Variable: Tingkat_Pelayanan

Analisis Pengaruh dan Hipotesis


Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa R Square yaitu 0.534 maka
pengaruh dari tingkat pelayanan terhadap jumlah penduduk dan jumlah sarana
kesehatan sebesar 53,4% dan sisanya 46,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kemudian dari tabel di atas juga di ketahui F Change atau F hitung yang
dapat di bandingkan dengan nilai dari tabel F.

Kriteria Hipotesis
- F hitung > F tabel maka hipotesis di terima
- F hitung < F tabel maka hipotesis di tolak
Dilihat dari tabel F dengan n 12 dan v1 =12- 2=10 nilai F tabel sebesar
2,07 jadi hasil hipotesianya adalah 5,160 > 4,26 / Fhitung > Ftabel maka
hipotesis diterima.
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF

1 (Constant) .739 .105 7.001 .000 .500 .977

Jumlah_Penduduk -1.654E-6 .000 -.996 -3.060 .014 .000 .000 .488 2.048

Jumlah_Sarana .034 .012 .935 2.873 .018 .007 .061 .488 2.048

a. Dependent Variable: Tingkat_Pelayanan

Nilai B dari tabel analisis di atas menunjukan nilai persamaan dari persamaan y=a+bx+cx maka persamaannya
adalah y= 0,739-1,654 + 0.041 maka dihasilkan diagram sebagai berikut :

F. Kesimpulan
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa pengaruh tingkat pelayanan kesehatan
53,4% dipengaruhi oleh jumlah sarana kesehatan dan jumlah penduduk dan 46,6% oleh faktor
lainnya dan juga memiliki korelasi positif(+).

Você também pode gostar