Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Kesadaran akan permasalahan kondisi SIK dan manfaat eHealth mulai meningkat pada
semua pemangku kepentingan terutama pada tingkat manajemen Kementerian Kesehatan.
Terdapatnya kebijakan perampingan struktur dan pengkayaan fungsi, memberikan
peluang dalam pengembangan jabatan fungsional pengelolaan SIK.
Terdapat jenjang pendidikan informasi kesehatan yang bervariasi dari diploma hingga
sarjana di perguruan tinggi.
Registrasi vital telah dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan telah mulai
dengan proyek percobaan di beberapa Provinsi.
Kebutuhan akan data berbasis bukti meningkat khususnya untuk anggaran (perencanaan)
yang berbasis kinerja.
ANALISIS DATA SWOT SISTEM KESEHATAN NASIONAL
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
a. Indonesia telah memiliki beberapa a. Tidak terdapatnya penanggung
legislasi terkait SIK (UU Kesehatan, jawab khusus SIK (petugas SIK
SKN, Kebijakan dan strategi umumnya masih rangkap jabatan).
pengembangan SIKNAS dan SIKDA). b. Terbatasnya anggaran untuk teknologi
b. Tenaga pengelola SIK sudah mulai informasi dan komunikasi khususnya
tersedia pada tingkat Pusat, Provinsi untuk pemeliharaan.
dan Kabupaten/Kota. c. Legislasi yang ada belum kuat untuk
c. Infrastruktur teknologi informasi dan mendukung integrasi SIK.
komunikasi tersedia di semua Provinsi d. Masih lemahnya mekanisme
dan hampir seluruh Kabupaten/kota monitoring, evaluasi dan audit SIK.
d. Indikator kesehatan telah tersedia. e. Kualitas data masih bermasalah (tidak
e. Telah ada sistem penggumpulan data akurat, lengkap, tepat waktu)
secara rutin yang bersumber dari
fasilitas kesehatan pemerintah dan
masyarakat.
PENILAIAN ORANG KE -
ASPEK S-W TOTAL BOBOT
1 2 3 4
S-1 4 3 3 4 14 14/124=0.11
S-2 4 4 3 3 14 0.11
S-3 3 3 3 3 12 0.09
S-4 3 3 4 4 14 0.11
S-5 3 3 3 3 12 0.09
W-1 4 3 3 4 14 0.11
W-2 3 2 3 3 11 0.09
W-3 2 2 2 4 10 0.08
W-4 3 4 3 2 12 0.11
W-5 3 2 3 3 11 0.08
124 1
PENILAIAN ORANG KE -
ASPEK O-T TOTAL BOBOT
1 2 3 4
O-1 4 4 3 4 15 14/131=0.11
O-2 4 4 4 4 16 0.12
O-3 4 4 4 4 16 0.12
O-4 3 3 4 3 13 0.10
O-5 3 3 2 3 11 0.08
T-1 4 3 3 3 13 0.10
T-2 3 2 3 3 11 0.08
T-3 2 3 2 4 11 0.08
T-4 3 2 3 2 10 0.07
T-5 4 4 4 3 15 0.11
131 1
PENENTUAN RATING
PENILAIAN ORANG KE -
ASPEK S-W TOTAL RATING
1 2 3 4
S-1 4 3 3 4 14 14/4 = 3.5
S-2 4 4 3 3 14 3.5
S-3 3 3 3 3 12 3
S-4 3 3 4 4 14 3.5
S-5 3 3 3 3 12 3
W-1 -4 -3 -3 -4 -14 -3.5
W-2 -3 -2 -3 -3 -11 -2.75
W-3 -2 -2 -2 -4 -10 -2.5
W-4 -3 -4 -3 -2 -12 -3
W-5 -3 -2 -3 -3 -11 0.08
PENILAIAN ORANG KE -
ASPEK O-T TOTAL RATING
1 2 3 4
O-1 4 4 3 4 15 15 / 4 = 3.75
O-2 4 4 4 4 16 4
O-3 4 4 4 4 16 4
O-4 3 3 4 3 13 3.25
O-5 3 3 2 3 11 2.75
T-1 -4 -3 -3 -3 -13 -3.25
T-2 -3 -2 -3 -3 -11 -2.75
T-3 -2 -3 -2 -4 -11 -2.75
T-4 -3 -2 -3 -2 -10 -2.5
T-5 -4 -4 -4 -3 -15 -3.75
SWOT MATRIX
Peluang (Opportunities) SO
defensif diversifikasi
Ancaman ( Threats )
STRATEGI OPERASIONAL
Strategi operasional system kesehatan nasional yakni perlu adanya peningkatan
koordinasi, integrasi. Sinkronisasi dan sinergisme (KISS) baik antar pelaku maupun subsistem
system kesehatan nasionanal agar tercapainya tujuan system kesehatan nasional itu sendiri.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta perlu ditingkatkan agar derajat
kesehatan masyarakat semakin tinggi dan membaik.