Você está na página 1de 20

KESEHATAN LINGKUNGAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NOVA SILVIA SIREGAR

PROGRAM S1 KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2017
Artikel Kesehatan Lingkungan
Kesehatan adalah anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya.
Maka hendaklah sebagai hamba-Nya kita berusaha menjaga dan memelihara
kesehatan kita. Karena kesehatan tidak ternilai harganya. Terkadang pada saat kita
sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru sadar dan
merasakan betapa kesehatan sungguh sangat berharga.
Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, menkomsumsi
makananan bergizi, dan lingkungan yang sehat dan bersih. Lingkungan yang
sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena kesibukan dalam bekerja
sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan
yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satu yang
mengkhawatirkan adalah deman berdarah (DBD) karena dapat menyebabkan
kematian.
Kesehatan lingkungan sangat penting untuk dijaga bersama dan harus ada
kesadaran dari tiap masyarakat dari semua kalangan betapa penting dan
berharganya kesehatan lingkungan.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara
umum dan secara khusus.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain:
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat
dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi
bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi
usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia,
yang di antaranya berupa:
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi
secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan,
dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan
menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan,
industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
7. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di
sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti
hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi
kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa
kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa
juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A
bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah
disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat
mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Tujuan Pembahasan
Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam menciptakan
lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang
ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai
siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan
kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat
menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna.
Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika lingkungan sehat dan bersih, otak dapat
bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada. Karena otak memiliki
berjuta juta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat
bekerja dengan maksimal.
Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan
menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang sukses pasti
berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada
pembelajaran yang ia terima.
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam makalah ini,
diantaranya adalah :
1. Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya
setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah
sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk
ruangan kelas bersih dan ditata sebaik baiknya, maka motivasi belajar yang
timbulpun akan mengajak sahabat sahabat untuk semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan
berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena
semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum
menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah,
setiap penggerak penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan
di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa / siswi
di SMP Negeri 1 Dolok Panribuan.
3. Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa
depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat
dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun
sekelompok orang siswa di SMP Negeri 1 Dolok Panribuan. Inilah yang
disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik
seorang siswa di SMP Negeri 1 Dolok Panribuan.
4. Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar
bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru
paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui
saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia.
Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5. Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan
dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh
manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon pohon rindang, maka di
tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon
pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Teori-teori Belajar
Menurut Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar bersumber dari teori
atau aliran aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar
psikologi yaitu : teori disiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt field.
1. Teori disiplin mental
Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan kemampuan, atau
potensi-potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari kekuatan-kekuatan
kemampuan dan potensi-potensi tersebut. Bagaimana proses pengembangan
kekuatan-kekuatan tersebut tiap aliran atau teori mengemukakan pandangan
yang berbeda.
Teori behaviorismeRumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat
menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori- teori dalam
rumpun ini bersifat molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri
atas unsur- unsur seperti halnya molekul- molekul.
2. Teori cognitif- gestalt- field
Rumpun ketiga adalah kognitif-gestaltfield. Kalau rumpun behaviorisme
bersifat molekular (menekankan unsur- unsur), maka rumpun ini bersifat
molar atau bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif,
dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif, teori ini berbeda dengan
behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui
(knowing) dan bukan respons.
Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui terlebih dahulu
bagaimana prinsip pengelolaan sistem, dimana terdapat perbedaan pendekatan
paradigma top-down dan paradigma bottom-up dalam berbagai lapisan.
Diantaranya pada sistem pendidikan pendekatan paradigma top-down berupa
menentukan ketentuan untuk membudayakan peserta didik sedangkan paradigma
bottom-up menjamin aturan pokok dan tersedianya sumber daya.
Pada sistem pengelolaan menurut paradigma top-down harus mampu
menunjukkan petunjuk operasional sedangkan paradigma bottom-up hanya
menyediakan informasi yang ada dan mengatur sumber daya yang diperlukan
tanpa perlu menunjukan petunjuk operasionalnya. Pada paradigma top-down
sistem belajar pembelajaran harus mampu melaksanakan petunjuk dan mengawasi
agar segala sesuatunya sesuai dengan petunjuk yang ada. Namun menurut
paradigma bottom-up sistem belajar pembelajaran harus bisa merancang terlebih
dahulu pedoman yang akan dilaksanakan dan mengelola sumber belajar agar
dapat menarik minat siswa sehingga pengalaman belajar siswa yaitu mampu
memecahkan masalah belajar. Berbeda dengan paradigma top-down dimana
pengalaman belajar siswa hanya merespon pelajaran.
Setelah memahami mengenai paradigma top-down dan bottom-up maka seorang
guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/ pengajaran.
Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985: 16), dalam Asnawir &
Usman (2002: 18):
Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar,
Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar,
Hubungan antara metode mengajar dengan metode pendidikan,
Nilai dan manfaat media pendidikan,
Memilih dan menggunakan media pendidikan,
Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan,
Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang
diajarkan,
Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan. Karena itu media
pendidikan sangat penting sekali untuk menungjang pencapaian tujuan dari
pendidikian itu sendiri.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat
interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan
menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu
memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi
perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.OemarHamalik
(2004 : 194) dalam teorinya Kembali ke Alam menunjukan betapa pentingnya
pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik.
Kesimpulan
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat
menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan
membuktikannya. Hal ini sangat baik dan cocok dilakukan dalam mata pelajaran
biologi, karena pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu hafalan dan
tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari pengalaman belajar yang
bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas sedangkan dalam
ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini karena, biologi
didalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata pelajaran sains dimana
siswanya dituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan
daya nalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
Saran
Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik,
perlu dilakukan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Dalam langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan
pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

Kesehatan Lingkungan Menurut Dari :


1. Menurut dr. Azrul Azwar, MPH
Jadi menurut dr. Azrul Azwar, MPH Ilmu Kesehatan lingkungan merupakan
bagian ilmu dari kesehatan masyarakat yang menitikberatkan perhatiannya
pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasian dan penialaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan
fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan
perkembangan fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia,
sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
2. Menurut Slamet Riyadi
Sekarang menurut Slamet Riyadi apa itu Ilmu Kesehatn Lingkungan itu, Ilmu
Kesehatan Lingkungan adalah bagian integral dari ilmu kesehatan masyarakat
yang khusus mempelajari dan menangani hubungan manusia dengan
lingkungannya dalam keseimbangan ekologi dengan tujuan membina dan
meningkatkan derajat kesehatan maupun kehidupan sehat yang optimal.
3. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan
agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2009
TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :
a. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap
warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan;
c. bahwa semangat otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia telah membawa perubahan hubungan
dan kewenangan antara Pemerintah dan pemerintah daerah, termasuk di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
d. bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam
kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga
perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
sungguh- sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan;
e. bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan
iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu
perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
f. bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan
terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem, perlu
dilakukan pembaruan terhadap Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f, perlu membentuk Undang-Undang
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), serta Pasal 33 ayat (3) dan
ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP.

BAB I KETENTUAN UMUM


Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,
dan penegakan hukum.
3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi
masa depan.
4. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya
disingkat RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah
lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun
waktu tertentu.
5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh- menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
6. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
7. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan
antarkeduanya.
8. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan
ke dalamnya.
9. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber
daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.
10. Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program.
11. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut
Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
12. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan
hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting
terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
13. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
14. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan.
15. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat
fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh
lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya.
16. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau
hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.
17. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang
melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
18. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
serta keanekaragamannya.
19. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau
tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan
komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan
variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibandingkan.
20. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
21. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
22. Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut Limbah B3,
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
23. Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan.
24. Dumping (pembuangan) adalah kegiatan membuang, menempatkan, dan/atau
memasukkan limbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu, dan
lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup
tertentu.
25. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih
yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada
lingkungan hidup.
26. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
27. Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan
terbentuk atas kehendak sendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitan dengan
lingkungan hidup.
28. Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan
hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
29. Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah,
air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang
menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.
30. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup
secara lestari.
31. Masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang secara turun
temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karena adanya ikatan pada
asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup, serta
adanya sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan
hukum.
32. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
33. Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi
untuk mendorong Pemerintah, pemerintah daerah, atau setiap orang ke arah
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
34. Ancaman serius adalah ancaman yang berdampak luas terhadap lingkungan
hidup dan menimbulkan keresahan masyarakat.
35. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
36. Izin usaha dan/atau kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh instansi teknis
untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan.
37. Pemerintah pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
38. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
39. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Sudah merupakan Kebijakan Dari Departemen Kesehatan Republik


Indonesia bahwa Puskesmas sebagai bagian dari Sistem Kesehatan Nasional, sub
sistem dari kesehatan yang berada di Kabupaten/kota, propinsi dan Nasional.
Sebagai suatu sistem yang harus berjalan, Puskemas dilengkapi dengan
organisasi, memiliki Sumberdaya dan program kegiatan pelayanan kesehatan.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakt diwilayah
kerjanya sampai setinggi-tingginya atau dengan mengambil pengertian dari
kesehatan, tujuannya adalah mewujudkan keadaan sehat fisik-jasmani, mental,
rohani-spritual dan sosial bagi setiap orang diwilayah kerja Puskesmas agar
dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mempermudah
pencapaian tujuan ini, Puskesmas dapat bekerja sesuai dengan Visi dan
Misi Program Pelayanan Kesehatannya.
Visi dan Misi Puskesmas

Karena puskesmas mempunyai wilayah kerja sama dengan wilayah kecamatan


maka tujuan puskesmas yang disebutkan diatas dijabarkan
dalam suatu VISI Mewujudkan Kecamatan Sehat untuk mewujudkan VISI
ini ada MISI yang diembang yaitu dengan berpedoman pada tiga fungsi utama
puskesmas yaitu
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi :
Pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif
dengan pendekatan kelompok.
Pelayanan medik dasar yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu dan keluarga
VISI dan MISI Puskesmas juga dapat dikembang oleh Puskesmnas sendiri
yang bersumber dari gabungan visi dan misi masing-masing petugas
puskesmas menjadi visi dan misi bersama guna mencapai tujuan akhir dari
pembangunan kesehatan di wilayah puskesmas dan atau Kecamatannya.
Ketiga fungsi utama puskesmas tersebut dan dengan memperhatikan tujuan
akhirnya maka setiap pelaksanan program kegiatan pelayanan kesehatan selalu
dilaksanakan dengan memperhatikan landasan strategisnya yaitu :
1. Perikemanusian
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan merata
4. Mengutamakan Manfaat.
Landasan strategis ini akan menjadi nilai-nilai dalam pengembangan setiap
program atau upaya-upaya pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan ditingkat
Puskesmas. Program-program kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
Puskesmas dibagi dalam dua kelompok besar yaitu program pokok dan program
pengembangan, masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
Program Pokok Puskesmas

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib


di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok
pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk
pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan
pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang
diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal
melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB
di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas
serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular
yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta
dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran
serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan
gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi
lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.
Program Pengembangan Puskesmas

Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya


kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan
puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini
biasa disebut Program spesifik lokal.
Di Kabupaten Polewali Mandar yang terdiri dari 20 Puskesmas (12
Puskesmas Perawatan dan 8 Puskesmas Non Perawatan)date terupdate
Desember 2011 semua puskesmas memberlakukan 6 program pokok
puskesmas dalam struktur organisasinya, dan untuk program
pengembangannya (program spesifik lokal), belum ada penetapan secara
resmi antara puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.
Puskesmas untuk sementara waktu diberi keleluasan untuk mengembangkan
programnya.
Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang
dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP)
diwilayah kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik
atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan
puskesmas di luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan
kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi
ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan induvidu dan
asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita
ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja
puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya
pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun
diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang
merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang
optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan
pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat
dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang
lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata
terutama pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya
penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia
lanjut atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga
Puskesmas dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan
kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti :
diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia
lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap
pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan
tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat
(tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah
haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan
pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah
haji.
11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal
yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Setiap program yang dilaksanakan di puskesmas di lengkapi dengan pelaksana
program yang terlatih dan sesuai dengan keahlianya, peralatan kesehatan (alat
pelayanan dan bahan habis pakai kesehatan), dilengkapi juga dengan pedoman
pelaksanan program dan sasaran program (populasi sasaran dan target sasaran)
termasuk sistem pencatatan (register pencatatan pelayanan) dan pelaporannya
serta standar operasional prosedur pelayanan kesehatan programnya, dan
beberapa kelengkapan lainnya misalnya kendaran roda dua dan empat.
Kelengkapan program Puskesmas ini selalu mendapatkan pengawasan, evaluasi
dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kotanya.

Você também pode gostar