Você está na página 1de 163

PROFIL KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI BARAT


TAHUN 2012

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat


Tahun 2013
Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju
Telpon : 0426-21027 Fax 0426-22579
Website : dinkes.sulbarprov.go.id
Email : dinkessulbar@gmail.com; Facebook : Portal Dinkes Sulbar
Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju
Telpon : 0426-21027 Fax 0426-22579
Website : dinkes.sulbarprov.go.id
Email : dinkessulbar@gmail.com; Facebook : Portal Dinkes Sulbar
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2012 ini

dapat tersusun.

Profil Kesehatan ini memuat informasi penting tentang berbagai capaian program

dan kegiatan pada tahun 2012. Informasi tersebut bisa menjadi salah satu tolak

ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Propinsi Sulawesi Barat. Data yang

digunakan dalam proses penyusunan buku profil kesehatan ini bersumber dari

berbagai sektor baik sektor kesehatan maupun sektor di luar kesehatan. Data dan

informasi yang disajikan masih terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan.

Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi tepat waktu,

sehingga masih ada beberapa tabel yang belum terisi. Namun dengan segala

keterbatasan dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Propinsi

Sulawesi Barat tahun 2012 dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan

yang didasari kepada data dan informasi serta digunakan sebagai salah satu

rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.

Penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2012 ini merupakan

tahun pertama penyusunan Profil dalam bentuk data terpilah menurut Jenis

kelamin. Olehnya masih banyak terdapat kekurangan baik kelengkapan maupun

akurasi serta ketepatan waktu penyajiannya. Karena sifat manusia tidak luput dari

kesalahan dan kekhilafan.

i
Untuk itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun, serta partisipasi dari

semua pihak khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat,

tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah

menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan

Propinsi Sulawesi Barat, saya sampaikan terima kasih.

Biilahi Taufik Walhidayah


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mamuju, Agustus 2013


Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Barat

dr. H.Achmad Azis,M,Kes


Nip. 19590515 198903 1 016

ii
DAFTAR ISI

Kata Sambutan ......................................................................................................... .............i

Daftar Isi .................................................................................................................. ............iii

Daftar Grafik,Tabel dan gambar .............................................................................. ............v

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM .............................................................................. 5

A. Keadaan Geografi................................................................................. 5
B. Keadaan penduduk ............................................................................... 7
C. Keadaan pendidikan ............................................................................. 8
D. Keadaan Ekonomi ................................................................................ 9

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ..................................................... 11

A. Angka Kematian................................................................................... 12
1. Angka Kematian Bayi ............................................................. 14
2. Angka Kematian Balita ........................................................... 16
3. Angka Kematian Ibu ............................................................... 18
B. Morbiditas ............................................................................................ 19
1. Penyakit terbanyak di Rumah Sakit ........................................ 20
2. Penyakit Menular .................................................................... 21
3. Penyakit potensial KLB........................................................... 30

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN .......................................................... 36

A.Pelayanan Kesehatan Dasar .................................................................... 36

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi ................................................ 36


2. Pelayanan Imunisasi ....................................................................... 45
3. Perbaikan Gizi Masyarakat ............................................................ 48

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ............................................ 52

A. Sarana Kesehatan ................................................................................... 52


B. Tenaga Kesehatan................................................................................. 56
C. Pembiayaan Kesehatan ...................................................................... 57

LAMPIRAN TABEL

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 5

Gambar 2.2 Luas dan persentase Kabupaten Se-Provinsi Sulawesi Barat 6


Tahun 2012

Gambar 2.3 Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat Menurut Kabupaten 7


Tahun 2012

Gambar 2.4 Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007-2012 10

Gambar 3.5 Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007- 13
2012

Gambar 3.6 Angka Kematian Bayi Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat 13


tahun 2012

Gambar 3.7 Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007- 15
2012

Gambar 3.8 Jumlah kematian Ibu menurut kabupaten tahun 2012 17

Gambar 3.9 Angka kematian Ibu menurut Kabupaten tahun 2012 18

Gambar 3.10 Jumlah kematia Ibu Maternal Provinsi Sulawesi Barat tahun 19
2006 2012

Gambar 3.11 Jumlah 6 penyakit terbanyak pada rawat jalan dan rawat inap 20
di RS Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Gambar 3.12 Angka penemuan kasus (CDR) per kabupaten Provinsi 24


Sulawesi Barat tahun 2012

Gambar 3.13 Penderita Pneumonia pada balita menurut Kabupaten tahun 28


2007 2012

Gambar 3.14 Angka penemuan kasus kusta baru tahun 2007 - 2012 29

Gambar 3.15 Jumlah kasus AFP (lumpuh layuh) provinsi Sulawesi Barat 31
tahun 2007 2012

Gambar 3.16 Cakupan penemuan penderita diare menurut kabupaten di 32


Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Gambar 3.17 Cakupan penemuan penderita diare menurut di Provinsi 35


Sulawesi Barat tahun 2012

4
Gambar 3.18 Trend kasus filariasis di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 34

Gambar 4.19 Cakupan pelayanan K1 dan K4 di Provinsi Sulawesi Barat 38


tahun 2012

Gambar 4.20 Cakupan pelayanan K1 dan K4 menurut Kabupaten tahun 2012 35

Gambar 4.21 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 40


2012

Gambar 4.22 Persentase penanganan komplikasi ibu hamil tahun 2012 41

Gambar 4.23 Persentase penanganan komplikasi ibu hamil Kabupaten tahun 42


2012

Gambar 4.24 Cakupan kunjungan ibu nifas di Sulawesi Barat tahun 2012 44

Gambar 4.25 Cakupan desa UCI di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 46

Gambar 4.26 Cakupan desa UCI menurut kabupaten di Provinsi Sulawesi 47


Barat tahun 2012

Gambar 4.27 Cakupan FE3 pada ibu hami di Provinsi Sulawesi Barat tahun 48
2007 2012

Gambar 4.28 Cakupan pepenimbangan balita tahun 2012 49

Gambar 4.29 Cakupan pepenimbangan balita menurut kabupatentahun 2012 50

Gambar 5.30 Jumlah RS Sulawesi Barat tahun 2012 53

Gambar 5.31 Jumlah Puskesmas Sulawesi Barat tahun 2006 - 2012 54

Gambar 5.32 Jumlah Puskesmas Perawatan dan non Perawatan Sulawesi 55


Barat tahun 2006 2012

Gambar 5.33 Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan 2012 58

5
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah kematian bayi menurut kabupaten Tahun 2012 14

Tabel 3.2 Straregi kampanye gebrak malaria 22

6
DAFTAR LAMPIRAN

TABEL URAIAN
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH
Tabel 1 PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KABUPATEN

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK


Tabel 2 UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN
DAN KABUPATEN

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK


Tabel 3
UMUR.

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG


Tabel 4
MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN

PERSENTASE PENDUDUK LAKI LAKI DAN PEREMPUAN


Tabel 5 BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT
PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN

Tabel 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS


Tabel 7
KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,


Tabel 8
KABUPATEN

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO)
Tabel 9
MENURUT KABUPATEN

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB


Tabel 10
PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+


Tabel 11
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT


Tabel 12
JENIS KELAMIN , KABUPATEN

vii
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS
Tabel 13
KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR


Tabel 14
SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV AIDS


Tabel 15
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,


Tabel 16
KABUPATEN

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,


Tabel 17
KABUPATEN

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2


Tabel 18
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KASUS DAN PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT


Tabel 19
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT
Tabel 20
JENIS KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN


Tabel 21
IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
Tabel 22 IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Lanjutan

Tabel 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS


Tabel 24
KELAMIN, KABUPATEN
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
Tabel 25
KABUPATEN

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN,


Tabel 26
KABUPATEN

Tabel 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

88
8
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG
Tabel 28 TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KABUPATEN

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL


Tabel 29
MENURUT KABUPATEN

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3


Tabel 30
MENURUT KABUPATEN
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO
Tabel 31 TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, BALITA, DAN IBU


Tabel 32
NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,


Tabel 33
KABUPATEN

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI,


Tabel 34
KABUPATEN

Tablel 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN AKTIF MENURUT KABUPATEN

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN,


Tabel 36
KABUPATEN

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,


Tabel 37
KABUPATEN

Tabel 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI


MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN
Tabel 39

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT


Tabel 40 JENIS KELAMIN, KABUPATEN

Tabel 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS

9
KELAMIN, KABUPATEN

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23


BULAN DARI KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN,
Tabel 42 KABUPATEN

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS


Tabel 43
KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,


Tabel 44
KABUPATEN

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPATKAN


Tabel 45
PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD DAN


Tabel 46
SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD SETINGKAT


Tabel 47
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT


Tabel 48
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN
Tabel 49
PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL 1

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM


Tabel 50
MENURUT KABUPATEN

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT


Tabel 51
JENIS KLB

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS


Tabel 52
KELAMIN, KABUPATEN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS


Tabel 53
KELAMIN, KABUPATEN (Lanjutan)

Tabel 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

1
0
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PARA BAYAR
Tabel 55
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN

CAKUPAN PALAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN


Tabel 56 (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN,
JENIS KELAMIN, KABUPATEN

CAKUPAN PALAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN


Tabel 57 (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN,
JENIS KELAMIN, KABUPATEN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN


Tabel 58 KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN

Tabel 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

Tabel 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPRILAKU HIDUP BERSIH


Tabel 61
SEHAT MENURUT, KABUPATEN

Tabel 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK


Tabel 63
AEDES MENURUT KABUPATEN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH


Tabel 64
YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SARAN AIR MINUM YANG


Tabel 65
DIGUNAKAN, KABUPATEN

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA


Tabel 66
SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN
Tabel 67
(TPUM) SEHAT MENURUT KABUPATEN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA


Tabel 68
MENURUT KABUPATEN

Tabel 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

1
1
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT
Tabel 70
KEPEMILIKAN

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN


Tabel 71
LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
Tabel 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


Tabel 73
MENURUT KABUPATEN

Tabel 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

Tabel 75 JUMLAH TENAGA PERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA


Tabel 76
KESEHATAN

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI


Tabel 77
SARANA KESEHATAN

JUMLAH TENAGA TEKNIS MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARAN


Tabel 78
KESEHATAN

Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT

xii
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya untuk mewujudkan Negara Indonesia

menjadi bangsa yang sehat,maju, mandiri, sejahtera, adil dan makmur dengan

sasaran meningkatnuya kualitas sumber daya manusia yang ditandai dengan

meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan

Gender (IPG) dan semakin kuatnya jati diri dan karakter bangsa.

Pembangunan kesehatan harus dilaksanakan dengan keterlibatan masyarakat

luas dan dilaksanakan dengan semangat kemitraan lintas sektor, antara

pemerintah dan swasta, serta antara pusat dengan daerah. Pembangunan

kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1). Upaya kesehatan, 2).

Teknologi dan Produk Teknologi Kesehatan, 3). Pembiayaan Kesehatan, 4).

SDM Kesehatan, 5). Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan, 6).

Manajemen, Informasi, Regulasi Kesehatan, dan 7). Pemberdayaan Masyarakat.

Sesuai dengan amanat yang tertiuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 2014, yang ditujukan untuk

meningkatkan status kesehatan setinggi-tingginya, serta mencapai MDG,s yang

merupakan salah satu tugas penting dari Pemerintah. Diupayakan percepatan

pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan dengan pembangunan

1
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

kesehatan yang lebih fokus, sistematis, terpadu, efisien, terintegrasi yang

memerlukan kerjasama dan komitmen dari seluruh stakeholders.

Untuk menjamin terlaksananya pembangunan secara efektif dan efisien

khususnya dalam bidang Kesehatan maka diperlukan data dan informasi

kesehatan yang cepat, tepat dan akurat sebagai bahan dasar penyusunan

perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan

menyeluruh . Data yang akurat menjadi salah satu indikator penting dalam

penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan

Profil Kesehatan 2012 yang berbasis data terpilah menurut jenis kelamin. Profil

Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2012 adalah gambaran situasi

kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat yang memuat berbagai data tentang

situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama tahun 2012. Data dan

informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan,

pencapaian program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain

sebagainya. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat ini disajikan secara

sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat

luas.

Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil Kesehatan Propinsi

Sulawesi Barat bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan

pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama tahun 2012 dibandingkan

dengan target yang sudah ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan

evaluasi perwujudan menuju Sulawesi Barat yang sejahtera.

2
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

B. MAKSUD DAN TUJUAN

I. Maksud

Maksud dalam penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat Tahun

2012 adalah untuk memantapkan dan mengembangkan Sistem Informasi

Kesehatan, sehingga dapat digunakan secara aplikatif sebagai acuan dalam

manajemen pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan.

II. Tujuan

a. Tujuan Umum

Memberikan informasi tentang program-program pembangunan kesehatan,

pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan.

b. Tujuan Khusus

1. Tersedianya data tentang data geografi, demografi, dan sosial-ekonomi.

2. Evaluasi keberhasilan upaya kesehatan

3. Evaluasi kinerja pembangunan kesehatan

4. Terciptanya suatu sistem informasi kesehatan yang dapat digunakan

sebagai indikator pencapaian program dan kegiatan kesehatan

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Profil Kesehatan diharapkan bisa lebih informatif, maka profil kesehatan ini

disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

3
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Bab I Pendahuluan. Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang,

maksud dan tujuan serta sistematika penulisan. Di dalamnya berisi pula uraian

ringkas dari masing-masing bab.

BAB II - Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum

Propinsi Sulawesi Barat. Di dalamnya berisi uraian tentang keadaan geografis,

keadaan penduduk, keadaan pendidikan, keadaan ekonomi, dan keadaan

lingkungan di Propinsi Sulawesi Barat

BAB III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini menyajikan situasi Derajat

Kesehatan berisi uraian tentang angka kematian, angka kesakitan, dan keadaan

gizi;

BAB IV - Situasi Upaya Kesehatan . Bab ini membahas tentang upaya upaya

kesehatan yang telah dilaksanakan di Sulawesi Barat sampai tahun 2012.

BAB V - Tenaga Kesehatan berisi uraian tentang jenis tenaga kesehatan, unit

kerja penempatan tenaga kesehatan, dan persebaran tenaga kesehatan di unit

kerja Propinsi Sulawesi Barat

**************

4
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

BAB II GAMBARAN
UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI

Sulawesi Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang cukup

strategis karena berada diantara dua Provinsi, yaitu Sulawesi Selatan dan

Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi Barat sebelah barat berbatasan langsung

dengan Selat Makassar, Sebelah timur berbatasan dengan Sulawesi Selatan,

sebelah utara berbatasan dengan Sulawesi tengah dan Sulawesi selatan

berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 2.1
Peta Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012

5
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat sebesar 16.729,9 km2, secara

administratif terbagi menjadi 5 kabupaten, yang tersebar menjadi 604

desa/kelurahan. Wilayah terluas adalah Kabupaten Mamuju dengan luas 7.943

km2, atau sekitar 47,5% dari luas total Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan

Kabupaten Majene merupakan wilayah yang luasnya paling kecil di Sulawesi

barat, yaitu seluas 948 km2.

Gambar 2.2
Luas dan Persentase Kabupaten Se- Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2012

Secara topografi, wilayah Sulawesi Barat memiliki kondisi yang bervariasi

yaitu pegunungan, perbukitan, dataran rendah, pesisir pantai serta rawa-rawa.

Sebagian besar wilayah di Sulawesi Barat merupakan daerah yang sulit

dijangkau disebabkan kondisi daerah yang sangat berat sehingga hanya bisa

dilalui dengan kuda dan jalan kaki. Disamping itu masih terdapat sekelompok

masyarakat terasing yang menutup diri dari kemajuan ilmu pengetahuan.

6
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

B. KEADAAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Sulawesi Barat tahun 2012 (Hasil Estimasi Dinas Kesehatan

masing-masing kabupaten) sebesar 1.182.219 Jiwa. Dengan luas wilayah

sebesar 16.678,4 km2,maka rata rata kepadatan penduduk di Sulawesi Barat

sebesar 71 jiwa untuk setiap kilometer persegi (km2). Wilayah terpadat adalah

Kabupaten Polewali Mandar, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 235

jiwa per kilometer persegi (km2). Wilayah terlapang di Sulawesi Barat adalah

Kabupaten Mamuju, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 42 jiwa per

kilometer persegi (km2). Dengan demikian dapat dilihat bahwa persebaran

penduduk se Sulawesi Barat belum merata.

Gambar 2.3
Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Barat
Menurut Kabupaten Tahun 2012

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten tahun 2012

Dengan jumlah rumah tangga sebesar 255.512 rumah tangga, maka rata-rata

jumlah rumah tangga di Sulawesi Barat adalah 4,55 Jiwa untuk setiap rumah

7
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

tangga. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Polewali Mandar dan

terendah di Kabupaten Mamuju Utara.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis

kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan

per 100 penduduk. Berdasarkan hasil proyeksi Dinas Kesehatan Kabupaten

tahun 2012 didapatkan jumlah penduduk laki-laki di Sulawesi Barat sulit

ditentukan karena kelengkapan data yang kurang dari kabupaten. Data

mengenai Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada lampiran tabel 2.

Struktur/komposisi penduduk Sulawesi Barat menurut umur dan jenis kelamin

menunjukkan bahwa penduduk laki maupun perempuan mempunyai proporsi

terbesar pada kelompok umur 10 14 tahun dan 59 tahun.

C. KEADAAN PENDIDIKAN

Keadaan pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam

mengukur tingkat pembangunan manusia suatu daerah. Melalui pengetahuan,

pendidikan berkonstribusi penting terhadap perubahan perilaku kesehatan

masyarakat. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan

salah satu faktor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan

seseorang untuk berperilaku sehat.

Angka buta huruf berkolerasi dengan angka kemiskinan. Sebab, pendududk

yang tidak bisa membaca secara tidak langsung mendekatkan mereka pada

kebodohan, sedangkan kebodohan itu sendiri mendekatkan kepada kemiskinan.

8
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

D. KEADAAN EKONOMI

Proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya kurang dari $1 per kapita per

hari adalah persentase penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1

(PPP) per hari. Nilai dolar dimaksud adalah nilai dolar berdasarkan Paritas

Daya Beli atau Purchasing Power Parity (PPP) yang konversinya dengan mata

uang lokal berdasarkan harga tahun 1993.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat tidak melakukan

pendataan tingkat kemiskinan dengan parameter pendapatan kurang dari US$

1,00 per kapita perhari, oleh karena itu tolak ukur yang digunakan adalah garis

kemiskinan yang telah ditentukan secara nasional.

Salah satu pendekatan dalam pengukuran kemiskinan di Indonesia menurut

Badan Pusat Statistik adalah seseorang yang dianggap miskin jika tak mampu

memenuhi kebutuhan dasar makanan yang disetarakan 2100 kilokalori serta

kebutuhan bukan makanan, yakni kebutuhan minimum perumahan, sandang,

pendidikan dan kesehatan yang dibawah rata-rata minimum, konsep dan

Pendekatan di atas dikenal denga nama pemenuhan kebutuhan dasar (Basic

Needs Approach).

Jumlah Penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Barat sejak Maret 2007 sampai

dengan Maret 2010 terus mengalami penurunan yang signifikan. Tahun 2007

presentase penduduk miskin mencapai kisaran 19,03 persen atau setara dengan

189,9 ribu orang, kemudian mengalami penurunan yang cukup besar hingga

tahun 2010, yaitu sebesar 13,58 persen atau sekitar 141,33 ribu orang, pada

9
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 13,89% dan pada tahun 2012

turun menjadi 13,24%

Gambar 2.4
Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007-2011

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Barat, 2012

Kecenderungan data garis Kemiskinan dari hasil pendataan Badan Pusat

Statistik Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan hasil yang positif, dimana

garis kemiskinan rata-rata penduduk di Provinsi Sulawesi Barat dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2012 semakin membaik.

10
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran masyarakat Provinsi Sulawesi Barat masa depan yang ingin dicapai

oleh segenap kelompok masyarakat melalui pembangunan kesehatan Provinsi

Sulawesi Barat adalah Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas

Dan Mandiri Pada Tahun 2016. Untuk mewujudkan visi tersebut ada lima

misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-masing

jenjang administrasi pemerintahan, yaitu Mewujudkan, memelihara dan

meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau bagi

seluruh masyarakat; Mengupayakan pengendalian penyakit dan

penanggulangan masalah kesehatan; Menjamin Ketersediaan obat esensial

sesuai standar; Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.Guna

mempertegas rumusan visi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Dan Mandiri Pada

Tahun 2016 maka ditempuh strategi percepatan berupa Peningkatan cakupan

pemeriksaan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan; Peningkatan

pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehan yang

berkualitas ditingkat dasar maupun rujukan terutama bagi bayi; Peningkatan

pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan

balita di sarana pelayanan kesehatan; Peningkatan cakupan kunjungan balita ke

Sarana Pelayanan Kesehatan; Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam

mencapai perubahan Perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;

11
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Meningkatkan keterpaduan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;

Fasilitasi Peningkatana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Adapun situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat adalah

sebagi berikut :

A. ANGKA KEMATIAN

Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat

menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat

permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologic secara tidak

langsung. Disamping itu dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.

1. Angka Kematian Bayi

Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per

1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan

dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi

ibu hami, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan

dan social ekonomi. Bila AKB disuatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan

diwilayah tersebut rendah.

AKB di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 sebesar 14,5/1000 kelahiran hidup,

meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,6/1000 kelahiran

hidup. Apabila dibandingkan dengan target Nasional dalam RPJMN 24/1000

kelahiran hidup, maka AKB Provinsi Sulawesi Barat sudah melampaui target

12
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Nasional, demikian juga bila dibandingkan dengan target yang diharapkan

dalam MDD (Millennium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23/1000

kelahiran hidup.

Pe AKB di Provinsi Sulawesi Barat satu tahun terakhir dapat memberi

gambaran pelayanan kesehatan yang meningkat secara keseluruh lapisan

masyarakat.

Gambar 3.5
Angka Kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007-2012

Sumber : Program KIA


Dinas Kesehatan Sulawesi
Barat, 2012

Kabupaten dengan Angka Kematian Bayi tertinggi pada tahun 2012 adalah

kabupaten Mamuju dengan AKB sebesar 18,26/1000 Kelahiran hidup atau

sebanyak sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Mamasa 6/1000

kelahiran hidup

Gambar 3.6
Angka Kematian
Bayi Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Barat Tahun2011

Sumber : Program KIA


Dinas Kesehatan Provinsi,
tahun 2012

13
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Angka kematian bayi yang bervariasi dan tidak merata ditiap kabupaten

merupakan masalah pelayanan kesehatan. Akses pelayanan yang tidak merata

ditiap kabupaten memerlukan intervensi yang berbeda.

Tabel 3.1
Jumlah kematian bayi menurut Kabupaten tahun 2011 dan 2012
Kabupaten 2011 2012
Majene 41 50 Sumber : Program KIA
Polman 75 109 Dinas Kesehatan
Mamasa 14 23 Provinsi 2012
Mamuju 87 128
Mamuju Utara 47 43
Sulawesi Barat 265 353

2. Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian balita (1 5 tahun)

per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA dapat

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak balita, tingkat pelayanan

KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu, dan kondisi

sanitasi lingkungan.

Angka kematian balita atau AKABA menggambarkan peluang untuk

meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan

laporan Dinas kesehatan 5 Kabupaten di Propinsi Sulawesi Barat, Angka

kematian balita tahun 2007 sebesar 17,2 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2008

mengalami penurunan menjadi 11,4 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun

2009 meningkat lagi menjadi 14,02 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2010

14
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

menurun menjadi 16,42 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2011 menjadi

12,1/1000 Kelahiran hidup dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 15,4 per

1000 kelahiran hidup . Hal ini menandakan Angka Kematian Balita 3 tahun

terakhir sifatnya fluktuatif

Kasus kematian Balita berhubungan erat dengan kondisi lingkungan, perilaku,

infeksi penyakit, status gizi dan imunitas serta mutu dari pelayanan kesehatan.

Format pelaporan program KIA yang selama ini digunakan tidak bisa

mengakomodasi jumlah kematian balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas

sehingga data kematian balita (1 4 th) tidak bisa diketahui.

Gambar 3.7
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup
Propinsi Sulawesi Barat Tahun 2007-2012

Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, 2013

Pada gambar 3.7 nampak bahwa Angka Kematian Balita selama periode 2007-

2009 menunjukkan flukstuasi, mengalami penurunan pada tahun 2011 dan

kembali mengalami kenaikan pada tahun 2012. Pencapaian AKABA Sulawesi

15
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Barat sudah mencapai target MDGs yakni 32 / 1000 kelahiran hidup yang mesti

dicapai pada tahun 2015

Data kematian balita ini termasuk dalam indikator pemantauan pada cakupan

pelayanan anak balita (12-59 bulan). Jadi, kasus kematian yang terjadi

tergantung dari peran tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan sesuai

standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantuan

perkembangan min 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun. Termasuk

dalam pelayanan mendapatkan MTBS, khusus untuk anak yang sakit sehingga

kematian dapat dicegah.

3. Angka Kematian Ibu

AKI yang didefinisikan sebagai banyaknya kematian perempuan pada saat

hamil atau bersalin per 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh

kehamilan atau pengelolaannya, kecuali yang disebabkan oleh kecelakaan.

Angka kematian Ibu merupakan salah satu indikator penting yang

merefleksikan derajat kesehatan di suatu daerah, yang mencakup tingkat

kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan Ibu, kondisi kesehatan

lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu

melahirkan dan ibu pada masa nifas.

Kesehatan Ibu hamil/bersalin dan AKI memiliki korelasi erat dengan kesehatan

bayi dan AKB. Faktor kesehatan ibu saat ia hamil dan bersalin berkontribusi

terhadap kondisi kesehatan bayi yang dikandung serta resioko bayi yang

16
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

dilahirkan dengan lahir mati (still birth) atau yang mengalami kematian

neonatal dini (umur 0-6 hari).

Gambar 3.8
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kabupaten Tahun 2011 dan 2012

Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

Sebagai Provinsi baru Sulawesi Barat belum memiliki data statistik vital yang

langsung dapat menghitung Angka Kematian Ibu (AKI). Jumlah Kematian Ibu

didapatkan dengan mengumpulkan informasi dari Puskesmas semasa

kehamilan, persalinan atau selama melahirkan. Seperti indikator kesehatan lain

pada umumnya, terdapat perbedaan AKI antar wilayah di Sulawesi Barat.

Berdasarkan data Jumlah Kematian Ibu di provinsi Sulawesi Barat pada tahun

2012 di 5 (lima) kabupaten menunjukkan bahwa kabupaten Mamasa

mempunyai jumlah kematian Ibu yang paling rendah yaitu 4 ibu di bandingkan

dengan Mamuju 21 ibu yang meninggal pada tahun 2012.

Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk menurunkan AKI.

Pemerintah merasa segala upaya pelayanan kesehatan yang diberikan sudah

17
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

apat dikatakan cukup secara kuantitas namun secara kualitas masih ada

pihak-pihak yang meragukan, atau di duga kualitas pelayanan kesehatan di

Sulawesi barat masih di bawah standar. Sayangnya upaya upaya intervensi

pelayanan kesehatan belum terukur secara kualitas, apakah kualitasnya baik,

sedang atau buruk.

Gambar 3.9
Angka Kematian Ibu Menurut Kabupaten Tahun 2011 dan 2012
Provinsi Sulawesi Barat

Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013

Dari gambar di atas maka Kabupaten Mamuju Utara perlu mendapat

perhatian khusus kaitannya dengan penurunan Angka Kematian Ibu. Angka

Kematian Ibu per tahun di Provinsi Sulawesi Barat belum dapat ditentukan

karena jumlah kelahiran hidup di Sulawesi Barat pada tahun 2011, sebesar

24.295 kelahiran hidup. Namun untuk menjadi acuan program dalam

pelaksanaan kebijakan program bidag kesehatan dan pembanding capaian tiap

kabupaten maka konstanta yang digunakan dalam perhitungan Angka Kematian

Ibu pada gambar 3.9 adalah per 100.000 kelahiran hidup. Jadi dalam buku ini

18
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

penyusun hanya angka absolut atau jumlah sebenarnya, dan dengan

menggunakan rumus per 100.000 kelahiran hidup.

Gambar 3.10
Jumlah Kematian Ibu Maternal Sulawesi Barat
Tahun 2006-2011

Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Sulawesi Barat,2012


Pada tahun 2012 terjadi penimgkatan Jumlah ibu matio di Provinsi Sulawesi
Barat dari 42 ibu pada tahun 2011 menjadi 59 pada tahun 2103. Evaluasi
terhadap pelaksanaan program Kesehatan yang melakukan intervensi terhadap
penurunan kematian Ibu perlu di evaluasi efektifitas programnya

B. Morbiditas

Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari suatu

penyakit yang terjadi pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu.

Morbiditas berhubungan dengan terjadinya atau terjangkitnya penyakit didalam

populasi, baik fatal maupun non-fatal. Angka morbiditas lebih cepat

menentukan keadaan kesehatan masyarakat dari pada angka mortalitas, karena

19
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

banyak penyakit yang mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas

yang rendah.

1. Penyakit terbanyak di Rumah Sakit

Penyakit terbesar di rumah sakit sepanjang tahun 2012 di Sulawesi Barat

menurut catatan Bidang Pelayanan Medik Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Barat menunjukkan pasien yang paling banyak berkunjung adalah pasien

dengan faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan berhubungan dengan

pelayanan kesehatan.

Perincian penyakit yang melakukan kunjungan rawat jalan di rumah sakit

menurut catatan Bidang Pelayanan Medik Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Barat tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Kunjungan terbesar pertama rawat jalan adalah Diare dengan Jumlah kunjungan

1888 orang dan penyakit kedua adalah Demam Berdarah dengan jumlah

kunjungan 1232 orang.

Gambar 3.11
Jumlah 6 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
Dirumah Sakit Di Sulawesi Barat Tahun 2012

Sumber : Bina Pelayanan

Medik Dinkes Sulbar tahun

2012

20
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

2. Penyakit Menular

a. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya

menjadi komitmen global dalam Millennium Development Goals (MDGs).

Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa). Plasmodium yang

ditularkan melaui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria di

Sulawesi Barat pada umumnya adalah desa desa terpencil dengan kondisi

lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit,

akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan social ekonomi

masyarakat yang rendah.

Direktorat Jenderal PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan

stratifikasi endemisitas malaria di suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata

yaitu:Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk; Endemis sedang bila

API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000 penduduk; Endemis rendah bila API 0 1

per 1.000 penduduk; Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan

malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0.

Guna mencapai target yang di canangkan secara nasional maka ada beberapa

program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

diantaranya sebagai berikut :

1. Gebrak Malaria yang bertujuan untuk memastikan 80% dari masyarakat

yang beresiko terjangkit malaria mendapatkan perlindungan melalui

metode pengendalian vector yang sesuai keadaan setempat; 80%

21
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

penderita malaria didiagnosis dan diobati dengan menggunakan

antimalarial yang adekuat; 80% perempuan ibu hamil didaerah penularan

yang stabil mendapat perawatan pencegahan berkala (IPTp); dan beban

akibat penyakit malaria berkurang sampai 50% dan pada tahun 2015,

penyakit dan kematian akibat malaria berkurang 75 persen dibandingkan

dengan tahun 2005, tervapainya target MDG dan intervensi efektif

diterapkan secara universal

Tabel 3.2
Strategi Kampanye Gebrak Malaria

Strategi Utama Tujuan Utama


Semua desa menjadi desa siaga-
pemberdayaan dan pelibatan
Memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam pemberantasan dan
masyarakat menuju hidup sehat pengendalian malaria dan penyakit lain
yang merupakan masalah utama
kesehatan
Meningkatkan akses ke pelayanan Setiap bayi, anak dan kelompok resiko
kesehatan yang berkualitas tinggi terlindung dari penyakit-penyakit
Setiap kejadian penyakit dilaporkan
secara tepat waktu dan akurat kepada
Memperbaiki sistem surveilans,
dinas kesehatan terdekat
monitoring dan informasi
Setiap kejadian luar biasa/wabah
dikendalikan secara cepat dan tepat
Peningkatan ketersediaan pendanaan
malaria

2. Penelitian Malaria terpadu kerjasama Universitas Hasanuddin dengan

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat. Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten

Mamuju yang merupakan daerah endemis malaria tinggi di Sulawesi

Barat dan berlangsung selama 3 tahun mulai 2010 2012.

22
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Di Sulawesi Barat terdapat dua kabupaten yang termasuk dalam daerah endemis

tinggi yakni Mamuju dan Mamuju Utara. Kondisi wilayah yang ada menjadi

salah satu faktor tingginya kasus malaria di kedua wilayah tersebut di

bandingkan dengan wilayah lain di Sulawesi Barat.

API Sulawesi Barat pada tahum 2010 adalah 6,7 per 1.000, mengalami

penurunan menjadi 5,9 per 1000 penduduk Sulawesi barat pada tahun 2011 dan

menjadi 2,6 pada tahun 2012. Di hubungkan dengan target MDGs angka API

Sulawesi Barat masih sangat tinggi. Begitupula dengan target nasional yang

yang menargetkan jumlah kasus kejadian malaria menjadi kurang dari 1 per

1000 kasus malaria positif yang ditemukan melalui pelayanan rutin. Sulawesi

Barat mesti memacu diri untuk mencapai target nasional Indonesia bebas

malaria tahun 2030.

b. TB Paru

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui

droplet orang yang telah terinfeksi hasil TB. Bersama dengan malaria dan HIV

AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi

komitmen global dalam MDGs.

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case

Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru TBA Positif yang

ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang

23
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan menetapkan

target CDR minimal pada tahun 2010 sebesar 70%.

Dalam upaya peningkatan efektifitas pengendalian TB, Sulawesi Barat telah

melakukan upaya penguatan DOTS yang merupakan kebijakan nasional dalam

pengendalian Tuberkulosis. Kunci utama dalam DOTS yaitu : komitmen,

doagnosa yang benar dan baik. Ketersediaan dan lancarnya distribusi obat,

pengawasan penderita menelan obat dan pencatatan dan pelaporan penderira

dengan baik dan benar dengan sistem kohort.

Gambar 3.12
Angka Penemuan Kasus (CDR) Per Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011

Sumber : Program P2PL Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, 2012

Angka penemuan kasus Case Detection Rate (CDR) Sulawesi Barat tahun 2012

sebesar 57% mengalami peningkatan dibandingkatb tahun 2012 sebesar 55%.

Kabupaten Majene adalah Kabupaten dengan pencapaian CDR sebesar 108%

dan paling rendah adalah Kabupaten Mamasa sebesar 20%. CDR Sulawesi

24
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Barat sebesar 57%. Capaian ini belum mencapai target MDGs sebesar 70%. Hal

ini tentu menjadi tantangan terbesar bagi Sulawesi Barat untuk dapat mencapai

target MDGs pada tahun 2015.

Tantangan yang dihadapi dalam upaya penanganan TB di Sulawesi Barat antara

lain:

1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengakibatkan tingginya resiko

penyebaran infeksi. Hal ini terkait dengan advokasi, komunikasi dan

mobilisasi social belum optimal, terbatasnya akses pelayanan dan belum

maksimalnya kemitraan antara public-swasta;

2. Masih tingginya penemuan kasus yang belum diimbangi dengan

ketersediaan pelayanan pengobatan yang memadai. Layanan pengobatan

untuk TB secara rutin belum merata.

3. Masih terbatasnya penguatan kebijakan pengendalian TB berbasis local di

Sulawesi Barat. Diperlukan penguatan pelayanan kesehatan, informasi

dan pendanaan tingkat daerah

4. Belum optimalnya sistem informasi untuk penyusunan kebijakan berbasis

fakta. Saat ini penerapan elemen strategi TB, penguatan sistem kesehatan,

peran serta petugas kesehatan, ASCM, dan riset masih kurang optimal

5. Masih terbatasnya sumber pendanaan untuk menanggulangi TB di

Sulawesi Barat. Selama ini sumber dana pendanaan penanggulangan TB

di Sulawesi Barat sebagian besar berasal dari bantuan luar negeri (GF

TB).

25
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

c. HIV AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus (retrovirus) yang

menginfeksi sel-sel sistem imunologi sehingga merusak sistem kekebalan tubuh

manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi

kesehatan seseorang ketika HIV telah merusak sistem kekebalan terhadap

penyakit Infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit yang sangat erat

keterkaitannya dengan kejadian HIV dan AIDS.

Keberadaan penderita HIV/AIDS bagaikan fenomena gunung es, dimana

jumlah penderita yang ditemukan jauh lebih sedikit dibandingkan penduduk

yang terinfeksi dan diperkirakan pada tahun 2010 jumlah Orang Dengan HIV

AIDS (ODHA) di Sulawesi Barat mencapai 000000 orang. Kondisi tersebut

berkaitan dengan keadaan geografis Sulawesi Barat yang berada dalam posisi

Segitia emas terletak diantara Sulawesi selatan dan Sulawesi Tengan dan

berbatasan langsung dengan pulau Kalimantan menjadi salah satu faktor

mobilisasi penduduk yang cepat. Selain itu banyaknya penduduk yang masuk

menyebabkan adanya perubahan pola hidup dan perubahan perilaku seksual

yang tidak aman serta penggunaan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif

lainnya (NAPZA) suntik yang semakin meluas.

Tantangan lain yang dihadapi adalah terbatasnya akses terhadap pelayanan

kesehatan dalam pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV AIDS. Sistem

layanan kesehatan perlu diperkuat dalam menangani kasus HIV/AIDS;

terbatasnya alokasi anggaran dan ketersediaan dana yang berkesinambungan

26
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

dalam pengendalian HIV/AIDS. Masalah dana menjadi kendala utama dalam

mengani HIV/AIDS; masih lemahnya koordinasi linta sektor sistem monitoring

dan evaluasi; dan masih terbatasnya fasilitas dan tenaga kesehatan baik dalam

hal kuantitas dan kualitas maupun kapasitas dalam penanganan HIV AIDS.

Upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan memalui penyuluhan

ke masyarakat, pembentukan klinik IMS dan Voluntary Concealing Test VCT

di puskesmas, pengobatan dan pemeriksaan berkala penyakit menular seksual,

pengamatan darah donor dan kegiatan lain yang menunjang pemberantasan

penyakit HIV/AIDS.

Pengembangan jejaring HIV/AIDS serta kerjasama dengan Komisi

Penanggulangan AIDS Nasional (KPA) tingkat provinsi dan kabupaten, Majelis

Ulama (MU) serta organisasi masyarakat lainnya yang terkait merupakan usaha

lain dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam penanggulangan

HIV/AIDS.

Meski demikian jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Barat hingga

tahun 2011 belum ada laporan secara tertulis penduduk yang tercatat sebagai

penderita positif, namun penderita positif tersebut diperkirakan ada di sekitar

kita.

d. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

ISPA seringkali menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita,

dimana pneumonia diduga sebagai faktor utama penyebabnya. ISPA juga

27
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

merupakan salah satu penyebab kunjungan berobat pasien di rumah sakit dan

Puskesmas.

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau Acute Respiratory

Infection (ARI) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian

dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga alveoli termasuk

jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit

ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah Pneumonia, karena

pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak.

Gambar 3.13
Penderita Pneumonia pada Balita
Menurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 2012

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013


Berdasarkan laporan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit dari dinas

kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Barat, kasus pneumonia

mengalami penurunan yang cukup tajam dari tahun 2007. Pada tahun 2012

28
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

kasus pneumonia menunjukkan adanya kecenderungan penurunan dari 1729

pada tahun 2011 menjadi 1577 pada tahun 2012

e. Kusta
Penyakit kusta atau disebut penyakit lepra adalah penyakit infeksi kronis yang

disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae yang menyerang syaraf tepi

dan jaringan tubuh lainnya. Bila tidak ditangani dengan baik, kusta dapat

menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf,

anggota gerak dan mata.

Penyakit kusta menurut jenis penyakitnya dibedakan menjadi kusta Pausi

Basiler (PB) dan kusta Multi Basiler (MB) dan pengobatannya disesuaikan

dengan klasifikasi jenisnya.

Gambar 3.14
Angka Penemuan Kasus Kusta Baru
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 2012

Sumber :Bagian P2PL Dina Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2012

Angka penemuan kasus kusta baru pada tahun 2012 mengalami penurunan baik

dari jenis MB maupun PB. Sedangkan untuk persebarannya, kasus kusta

29
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

terdapat di semua kabupaten dengan jumlah kasus yang berbeda-beda.Hal ini

disebabkan masalah dalam pengelolaan pengendalian penyakit kusta baik di

tingkat provinsi maupun kabupaten.

Dalam upaya penanggulangan penyakit kusta di Indonesia, salah satu indikator

yang digunakan untuk menilai keberhasilannya adala angka proporsi cacat

tingkat II (kecatatatn yang dapat dilihat dengan mata) sebesar 5% dan proporsi

anak di antara kasus baru. Angka proporsi cacat tingkat II digunakan untuk

menilai kinerja petugas dalam upaya peningkatan penemuan kasus.

3. Penyakit Potensial KLB/Wabah

a. Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorraghic Fever) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue serta disebarkan dengan perantaraan nyamuk

Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih atau

jernih di sekitar rumah atau tempat-tempat yang dapat menampung dan menjadi

genangan air dan umumnya kasus ini mulai meningkat pada musim penghujan.

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini

masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering muncul sebagai

Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga menimbulkan kepanikan di masyarakat

karena penyebarannya yang sangat cepat dan berpotensi menimbulkan kematian

bila tidak mendapatkan penangan secara cepat dan tepat.

Angka kesakitan DBD di Provinsi Sulawesi Barat sampai tahun 2012 cukup

tinggi walaupun secara umum mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun

30
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

sebelumnya. Pada tahun 2012 jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)

sebanyak 325 kasus meningkat dibandingkan tahun 2010 sebesar 169 kasus.

Jumkah penderita yang meninggal pada tahun 2011 sebanyak 5 orang yang

tersebar 1 di kabupaten Mamuju dan 4 di Kabupaten Mamuju Utara. Adanya

kasus kematian yang terjadi di Mamuju Utara ini karena adanya kasus KLB

yang membuat 139 orang menderita DBD dan 4 diantaranya meninggal.

Gambar 3.15
Jumlah kasus DBD tahun 2010 dan 2011
Menurut Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat 2011

Sumber : Program P2PL Dinas Kesehatan Sulawesi Barat 2013

b. Diare

Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi fases selain dari

frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila fases lebih berair dari

biasanya. Diare juga didefinisikan bila Buang Air Besar (BAB) tiga kali atau

lebih atau BAB lebih berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Sementara

diare yang berdarah didefinisikan sebagai disentri.

31
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Selain angka kesakitan yang masih tinggi, penyakit diare juga sering

menimbulkan KLB dengan tingkat CFR yang juga tinggi. Salah satu upaya

menurunkan kematian akibat diare adalah dengan tatalaksana yang tepat dan

cepat. Pengolahan, analisa, dan interpretasi data secara rutin juga akan

dilakukan, sebagai upaya kewaspadaan dini KLB Diare. Upaya ini dilakukan

dengan mengadakan pelatihan petugas terintegrasi dengan pelatihan

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), serta pengamatan tatalaksana diare

di puskesmas sentinel.

Gambar 3.16
Cakupan Penemuan Penderita Diare
Menurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012

Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

Untuk tahun 2012, kejadian diare tertinggi tercatat di Kabupaten Polewali

Mandar sebanyak 15.148 kasus terendah di Kabupaten Mamasa sebanyak

4.314 kasus dengan kasus perkiraan sebenayak 6261 kasus

32
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Gambar 3.17
Cakupan Penanganan Penderita Diare Menurut
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008 - 2012.

Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Penanganan kasus diare di Provinsi Sulawesi Barat sudah mulai menunjukkan

peningkatan dari tahun 2010 ke tahun 2011 secara signifikan. Pada tahun 2010

sebesar 43,9% dan menjadi 110,5% pada tahun 2011 namun kembali pengalami

penurunan pada tahun 2012 menjadi 85,6%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya

cakupan penanganan diare di kabupaten Mamuju yang hanya 52%. Jumlah

kasus diare yang terjadi lebih tinggi dari perkiraan kasus. Hal ini terjadi karena

adanya kasus KLB diare yang terjadi beberapa kali selama kurun waktu tahun

2012.

c. Filariasis
Limpathic Filariasis adalah penyakit parasit dimana cacing filaria (Wuchereria

bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori) menginfeksi jaringan limfe (getah

bening). Parasit ini ditularkan pada manusia melalui gigitan berbagai jenis

nyamuk yang telah terinfeksi dan kemudian menjadi cacing dewasa dan hidup

di jaringan limfe.

33
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Penyakit ini sering menyebabkan menurunkan daya kerja dan produktifitas

serta timbulnya cacat tubuh yang menetap atau permanen berupa pembesaran

kaki, lengan dan alat kelaminsebagai tanda tingkat lanjut dari penyakit.

Penyakit ini juga sering disebut Elefantiasis atau yang sering juga disebut

penyakit kaki gajah karena penderitanya sering mengalami bengkak di kaki

yang sangat besar menyerupai kaki gajah.

Pada tahun 2012 penyakit ini menyebar di Kabupaten Polewali Mandar dan

Mamuju Utara. Di Polewali Mandar berdasarkan data yang masuk tercatat 10

kasus, Mamuju 5 kasus dan Mamuju Utara sebanyak 31 kasus. Survey

pemetaan endemitas telah di beberapa kabupaten namun hingga saat ini belum

dapat diketahui secara akurat prevalensi dan jumlah penderita secara pasti.

Penemuan kasus filariasis selama ini hanya setelah timbulnya tanda tingkat

lanjut dari penyakit ini mengingat penyakit ini bersifat kronis. Belum pernah

ditemukan orang yang menderita filaria secara dini walaupun orang tersebut

bermukim di daerah endemis atau terdapat penderita filariasis disekitarnya.

Gambar 3.18
Trend Kejadian Kasus Filariasis Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2012

Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2012

34
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Dalam upaya mencapai eradikasi filariasis pada tahun 2020 diperlukan upaya

pencegahan dan pemberantasan dilakukan dengan memutus rantai penularan

dan mengobati penderita untuk mencegah infeksi sekunder serta alat/sarana

yang sensitive untuk penegakan diagnosis sehingga penderita dapat ditemukan

dalam stadium dini dan sampai tidak menimbulkan kecatatan.

35
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan

kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan

yang telah dilakukan di Provinsi Sulawesi Barat.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Pelayanan Kesehatan Dasar merupakan langkah awal yang sangat penting

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan

pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan

sebagian besar masalah kesehatan dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan

dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringannya

adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi

Ibu mempunyai peran besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan

anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa

berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa

pertumbuhan bayi / anaknya.

Pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi antara lain pelayanan antenatal,

persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di sarana

kesehatan mulai Posyandu sampai rumah sakit.

36
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

a. Pelayanan Antenatal (K 1 dan K 4)

Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan

dan perawat) kepada ibu hamil sesuai pedoman.Kegiatan pelayanan antenatal

meliputi pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus

uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi pada ibu hamil

selama masa kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan preventif

dan hasilnya terlihat dari cakupan K1 dan K4

Cakupan K1 untuk mengukur akses pelayanan ibu hamil, menggambarkan

besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Indikator ini digunakan untuk

mengetahui jangkauan pelayanan antenatal dan kemampuan program dalam

menggerakan masyarakat. Cakupan K1 tahun 2012 menurun dibandingkan 2

tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2011 sebesar 97,8%, dan tahun 2010

sebesar 99,2%.

Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai standar, minimal empat kali kunjungan selama masa

kehamilannya (sekali di trimester pertama, sekali di trimester kedua dan dua

kali di trimester ketiga). Indikator ini berfungsi untuk menggambarkan tingkat

perlindungan dan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.

Cakupan K4 Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012 sebesar 78,3% dan

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebesar 78,1%.

37
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Gambar 4.19
Persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil
Di Sulawesi Barat Tahun 2006-2012

Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak 2013

Dari grafik tersebut terlihat cakupan K4 di Sulawesi Barat menunjukan capaian

K1 berada di atas target SPM 90%. Namun Cakupan K1 dan K4 mengalami

penurunan selama 1 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya penurunan

program memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil.

Keadaan ini perlu menjadi perhatian dari pemegang program untuk

meningkatkan program pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan

memberikan kesadaran kepada masyarakat (ibu hamil) untuk memeriksakan

kesehatannya, terutama kabupaten Mamasa yang cakupannya terendah 88,7%.

Gambaran cakupan pelayanan K1 dan K4 menurut Kabupaten di Sulawesi

Barat, dapat di lihat pada gambar 4.20 berikut:

38
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Gambar 4.20
Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil
Menurut Kabupaten Tahun 2011

Sumber : Program Ibu dan Anak, Binkesmas Dinkes Sulbar, 2012

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa tahun 2012 presentase ibu hamil

yang mendapat pelayanan ANC sampai 4 kali (cakupan K4) yang tertinggi

adalah Kabupaten Majene (89,9%) dan yang terendah adalah Kabupaten

Mamasa (67,2%).

b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang memiliki

kompetensi Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan

pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi kebidanan (profesional).

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan mengalami fluktuasi. Tahun 2012 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 86,7% meningkat di bandingkan tahun

39
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

2011 sebesar 79,3% % Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

tahun 2006-2011 cenderung meningkat selama 5 tahun terakhir, namun belum

mencapai target Standar Pelayanan Minimal tahun 2015 sebesar 90%. Capaian

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat hal dapat di lihat

pada gambar 4.23 berikut ini :

Gambar 4.21
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan
Oleh tenaga Kesehatan Tahun 2006-2012

Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Untuk dapat meningkatkan cakupan linakes dapat didukung dengan kegiatan

Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K), kemitraan

bidan dan dukun, kelas ibu hamil serta pelatihan APN bagi bidan sehingga

dapat menambah keterampilan bidan menangani persalinan disamping pelatihan

pelatihan lainnya yang menunjang peningkatan keterampilan bidan

memberikan pelayanan di masyarakat. Serta membuat rumah tunggu untuk ibu

hamil yang tempat tinggalnya jauh dari tenaga kesehatan dan fasilitas

kesehatan.

40
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Serta diharapkan peran serta kader dalam mencari dan membawa dengan

memberikan sosialisasi penggunaan buku KIA sehingga kader dapat mengenali

tanda tanda dan mendeteksi secara dini.

c. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Risti)/komplikasi yang ditangani

Risiko tinggi pada ibu hamil adalah keadaan penyimpangan dari normal yang

secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.

Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 %, Tekanan darah tinggi (Sistole

>140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, ekslampsia, perdarahan

pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 36

minggu, letak sungsang pada pramigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan

prematur.

Gambar 4.22
Persentase Penanganan Komplikasi Ibu Hamil Di Sulawesi Barat Tahun 2006 - 2012

Sumber : Program Ibu dan Anak Dinkes Sulawesi Barat tahun 2012

Pada tahun 2012 terdapat 28.426 ibu hamil di Propinsi Sulawesi Barat. Dari

jumlah tersebut, terdapat sebanyak 5.685 ibu hamil risiko tinggi/komplikasi

41
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

atau sebesar 20% dari jumlah ibu hamil yang ada. Jumlah ibu hamil risiko

tinggi/komplikasi yang ditangani sebesar 4141ibu hamil atau sebesar 72,8% .

Gambar 4.23
Persentase Penanganan Komplikasi Ibu Hamil menurut Kabupaten Di Sulawesi Barat
Tahun 2012

Sumber : Program Ibu dan Anak Dinkes Sulawesi Barat tahun 2012

Persentase cakupan ibu hamil komplikasi yang ditangani (PK) yang tertinggi

adalah Kabupaten Polman (103,6%) dan yang terendah adalah Kabupaten

Mamasa (26,6%). Untuk dapat meningkatkan cakupan PK dapat didukung

dengan kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi

(P4K) sehingga ibu hamil yang komplikasi dapat lebih dini terdeteksi jika

bumil melakukan ANC lengkap, dapat pula didukung oleh kegiatan

pemeriksaan ibu hamil secara brkala dengan menggunakan USG Mobile yang

dilakukan oleh dokter obgyn ke daerah yang sulit dijangkau, kemitraan bidan

dan dukun, kelas ibu hamil sera PKM mampu PONED sehingga bila ada yang

ditedeksi bumil resti oleh nakes maupun masyarakat dapat terlebih dahulu

ditangani di PKM PONED sebelum dirujuk ke RS. Tapi kendala yang ada yaitu

tim PONED di PKM masih banyak yang belum aktif memberikan pelayanan

42
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

disebabkan oleh tiak adanya alat PONED serta seringnya terjadi pergeseran

petugas kesehatan.

Serta diharapkan peran serta kader dalam mencari dan membawa bumil resti

yang perlu mendapatkan penanganan dengan memberikan sosialisasi

penggunaan buku KIA sehingga kader dapat mengenali tanda tanda dan

mendeteksi secara dini.

d. Pelayanan Nifas

Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ reproduksi

mulai mengalami masa pemulihan untuk kembali normal, walau pada

umumnya organ reproduksi akan kembali normal dalam waktu 3 bulan pasca

persalinan.

Dalam masa nifas, ibu seharusnya memperoleh pelayanan kesehatan yang

meliputi pemeriksaan kondisi umum, payudara, dinding perut, perineum,

kandung kemih dan organ kandungan. Karena dengan perawatan nifas yang

tepat akan memperkecil resiko kelainan bahkan kematian ibu nifas.

Pada tahun 2011 jumlah sasaran ibu bersalin di Sulawesi Barat sebanyak

26.911 orang dan 21.708 (81,1) mengalami peningkatan dibandingkan tahun

2010 sebesar 76,89%. Capaian tertinggi pelayanan nifas yang mendapat

pelayanan nifas sesuai standar tahun 2011 adalah kabupaten Majene (96,4%)

dan terendah Mamasa (71,9%).

43
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Persentase pelayanan nifas tidak sama dengan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan. Di Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju dan Mamuju Utara ada

kecenderungan cakupan pelayanan nifas lebih tinggi dibandingkan dengan

persalinan oleh tenaga kesehatan. Hal ini menandakan bahwa adanya ibu hamil

yang dilahirkan dengan bantuan tenaga non kesehatan yang masa nifasnya

ditangani oleh tenaga kesehatan. Sebaliknya di Kabupaten Polewali Mandar

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan

cakupan pelayanan ibu nifas. Sehingga dapat diasumsikan bahwa adanya ibu

hamil yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang tidak mendapatkan pelayanan

nifas sebesar 7,1% atau sebanyak 657 ibu hamil.

Gambar 4.24
Cakupan Kunjungan Ibu Nifas Menurut Kabupaten Di Sulawesi Barat Tahun 2012

Sumber : Program Ibu dan Anak, Dinkes Sulawesi Barat 2011

44
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

e. Kunjungan Neonatus (KN2)

Kunjungan neonatus adalah bayi usia 0-28 hari yang kontak dengan tenaga

kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan minimal tiga kali yaitu dua

kali pada umur 0 -7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari (KN2).

Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan kesehatan

neonatal dasar yang meliputi tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia,

pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata,

tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi, pemberian vitamin K, manajemen

terpadu balita muda (MTBM) dan konseling untuk ibunya tentang perawatan

neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA.

Berdasarkan laporan Program Kesehatan ibu dan Anak jumlah perkiraan

dengan risiko tinggi/komplikasi pada neonatal di Propinsi Sulawesi Barat tahun

2012 sebanyak 3.254 bayi. Dari jumlah tersebut cakupan penanganan neonatal

resiko tinggi ditangani sebanyak 1.640 atau sebesar 50,4%.

4. Pelayanan Imunisasi

Beberapa penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat

dikelompokkan ke dalam dua kelompok vaksin, yaitu vaksin yang tergabung

dalam kelompok vaksin virus dan kelompok vaksin bakteri. Kelompok vaksin

bakteri misalnya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, meningitis

meningokokus, tipus abdominalis, kolera, hemophilus influenza tipe B dan

pneumonia pneumokokus.

45
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Sedangkan vaksin virus termasuk di dalamnya adalah penyakit campak, polio,

hepatitis B, hepatitis A, influenza, rabies, Japanese encephalitis, yellow fever

(demam kuning), rubella, varicella, parotitis epidemica dan rotavirus. Banyak

penyakit lain yang sedang dikembangkan seperti malaria, demam berdarah,

HIV/AIDS dan AI.

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi secara

nasional adalah angka cakupan Universal Child Immunization (UCI) pada

wilayah desa/kelurahan. Untuk tahun 2011 indikator perhitungan UCI adalah

cakupan imunisasi lengkap pada bay1 >85% untuk semua antigen. Sehingga

bila cakupan UCI dikaitkan dengan batas wilayah maka dapat menggambarkan

besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi terhadap penularan PD3I di

wilayah tersebut.

Gambar 4.25
Cakupan Desa / Kelurahan UCI
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 2012

Sumber : Program P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2012

46
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Cakupan UCI desa/kelurahan di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012

sebesar 75,3% meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 65,6%. Pencapaian

UCI Sulawesi Barat tahun 2012 belum mencapai target nasional sebesar 85%.

Sedangkan untuk cakupan UCI per Kabupaten, Kabupaten Mamuju memiliki

cakupan UCI desa/kelurahan tertinggi 75,5%, yang paling terendah adalah

Kabupaten Mamasa (56,2%)

Gambar 4.26
Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi kepada bayi umur 0 1

tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi kepada Wanita Usia Subur

(WUS)/ibu hamil (TT) dan imunisasi kepada anak sekolah dasar kelas 1 : DT,

kelas 2-3 : TT) sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar

ditemukannya masalah, seperti desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan

adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.

47
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

5. Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan melalui distribusi tablet besi (Fe)

pada ibu hamil, distribusi Vitamin A pada balita dan pemberian kapsul yodium

pada WUS.

a. Pemberian Tablet Besi (Fe) pada ibu hamil

Tablet Tambah Darah ( TTD ) atau Tablet Fe adalah suplemen gizi yang

mengandung 60 mg element besi dan 0,25 mg asam folat. Pemberian Tablet

Besi ( Fe ) pada ibu hamil bertujuan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya

kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe pada

ibu hamil karena kekurangan Fe dapat mengakibatkan terjadinya abortus,

kecacatan pada bayi dan BBLR.

Gambar 4.27
Cakupan Fe 1 dan Fe3 Pada Ibu hamil
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Sumber : Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

48
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Berdasarkan grafik diatas pencapaian cakupan TTD ibu hamil ( Fe.1 ) provinsi

Sulawesi barat pada tahun 2012 cakupan ibu hamil mendapat Fe3 72,78 % dan

cakupan Fe1 90,33%. Masih sangat banyak Ibu hamil yang telah mendapatkan

Fe1 namun tidak mendapatkan Fe3. Cakupan Fe3 juga belum mencapai target

nasional. Hal ini bisa saja disebabkan beberapa hal yaitu ibu malas datang

keposyandu atau kesarana kesehatan , tingkat pengetahuan dan kesadaran ibu

hamil akan manfaat tablet tambah darah masih rendah, system pencatatan dan

pelaporan distribusi TTD masih lemah sehingga banyak data yang tidak

terinput

b. Balita di timbang Berat Badannya

Persentase D/S memberikan gambaran partisipasi masyarakat terhadap

kegiatan posyandu dan persentase N/D memberikan gambaran keberhasilan

program.

Gambar 4.28
Cakupan Penimbangan Balita Menurut Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2006 2012

Sumber : Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

49
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Berdasarkan hasil pencatatan pelaporan hasil penimbangan balita di Provinsi

Sulawesi Barat dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun

2012 sudah mengalami peningkatan walaupun belum signifikan . Hal ini dapat

dilihat dari cakupan D/S provinsi Sulawesi barat tahun 2007 hanya 49,20 %

dan meningkat menjadi 67,4 % pada tahun 2012. Peningkatan ini belum bisa

mencapai target nasional yaitu 70% . Usaha peningkatan cakupan D/S saat ibi

dilakukan melaui beberapa program pengembangan. Salah satu program yang

dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah Penanggulangan Daerah

bermasalah Kesehatan yang melakukan intervensi utama terhadap indikator

IPKM.

Gambar 4.29
Cakupan penimbangan Balita menurut Kabupaten
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012

Sumber : Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

Dari 5 kabupaten yang ada di provinsi Sulawesi barat , 3 kabupaten sudah

mencapai target nasional tahun 2011 yaitu kabupaten majene 72,10%, Polewali

mandar 70,80% dan Mamuju Utara 73,90%

50
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Rendahnya partisipasi masyarakat menunjukan bahwa perhatian masyarakat

akan pentingnya pemantauan pertumbuhan balita ( penimbangan berat badan

balita ) masih sangat rendah. Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran

ibu ibu akan pentingya memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

sehingga malas membawa anak keposyandu, dan juga sebagian ibu yang

anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap tidak lagi mau membawa anaknya

keposyandu dan factor kebosanan Selain itu kerjasama lintas sector terkait

belum optimal sehingga pencapain target nasional yaitu 70 % belum tercapai.

Pertumbuhan balita dapat digambarkan oleh pertambahan atau kenaikan berat

badan anak pada penimbangan diposyandu setiap bulannya. Saat ini perhatian

mulai diutamakan pada balita yang tidak naik berat badannya, tetap atau

kenaikan berat badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhan atau

kenaikan berat badan minimal ( KBM ).

51
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber Daya Kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam

penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masayarakat.

A. SARANA KESEHATAN
1. Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan

kesehatan dan pelayanan Administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup

pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan

pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat

darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam perkembangannya

pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat.

Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS yang pada

awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif)

terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayanan rumah sakit kemudian bergeser

karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan

pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ini

tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga besifat pemulihan

(rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi

kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian sarana

52
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

pelayanan kesehatan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien tetapi juga

berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya

memang pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari

keluarga. Atas dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di rumah sakit

merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (kompeherensife dan holistik)

Gambar 5.30
Jumlah Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
Tahun 2012

Sumber : Dinas Kesehatan kabupaten, 2013

Pada tahun 2012 jumlah rumah sakt di Sulawesi Barat sebanyak 8 Unit yang

terdiri atas rumah sakit umum (RSU) berjumlah 6 Unit dan rumah sakit swasta

sebanyak 2 unit. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi,

pemerintah kabupaten/kota serta sektor swasta.

2. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan sarana pelayanan

kesehatan dasar yang menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan,

Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak (KIA) termasuk

53
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Keluarga Berencana (KB), Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular,

dan Pengobatan. Beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan, selain

menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas pada umumnya,

juga menyediakan fasilitas pelayanan rawat inap. Dengan demikian Puskesmas

Perawatan juga berfungsi sebagai Pusat Rujukan Antara yang melayani

penderita gawat darurat sebelum dirujuk ke rumah sakit.Puskesmas merupakan

Unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan kabupaten yang berada di semua

wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan

kesehatan.

Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas di seluruh Sulawesi Barat sebanyak 92

unit. Jika dilihat dari tahun 2011 ke tahun 2012 terlihat adanya peningkatan

sebanyak 6 PKM baru.

Gambar 5.31
Jumlah Puskesmas Sulawesi Barat
Tahun 2006-2012

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013

54
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Bila dilihat dari kabupaten, puskesmas terbanyak berada di kabupaten Mamuju

sebanyak 30 Unit dan paling sedikit di Kabupaten Majene 11 unit Puskemas.

Puskesmas di Sulawesi barat terdiri atas dua jenis yaitu Puskesmas Perawatan

dan non Perawatan. pada tahun 2012 Puskesmas Perawatan sebanyak 35 Unit

dan puskesmas Non perawatan 57 Unit.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, maka kedepan

puskesmas non perawatan akan ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan.

Gambar 5.32
Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawataan
Tahun 2006-2012

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2012

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di

wilayah kerjanya, puskesmas di dukung sarana pelayanan kesehatan berupa

puskesmas pembantu (pustu). Jumlah pustu pada tahun 2011 dilaporkan

sebanyak 221 buah meningkat didbandingkan tahun 2010 sebesar 218 Pustu.

Mamasa menjadi kabupaten dengan jumlah pustu terbanyak 82 buah dan

Kabupaten Mamuju tidak memiliki Pustu karena adanya peraturan Pemerintah

Daerah Mamuju yang merubah status Puskesmas pembantu menjadi poskesdes

55
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

B. TENAGA KESEHATAN
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan fisik dan

penambahan sarana prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta

pemberian biaya operasional dan pemeliharaan. Namun dengan semakin

tingginya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan

mutu pelayanan semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan penambahan tenaga

kesehatan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan karateristik dan fungsi

tenaganya.

Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan

kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Salah satu unsur yang berperan

dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang

bertugas di sarana pelayanan kesehatan di Masyarakat.

Tenaga Dokter yang ada di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012

sebanyak 21 dokter spesialis, 181 dokter umum dan 51 dokter gigi.

Penyebaran dokter spesialis lebih banyak di Rumah Sakit Polewali

Mandar sebanyak 11 dokter.

Bidan dengan total sebanyak 1019 yang menyebar di Puskesmas dan

jaringannya sebanyak 934 Bidan dan di Rumah sakit sebanyak 918

bidan

56
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Perawat dengan jumlah total sebanyak 1112 perawat. Puskesmas

sebanyak 796 perawat dan di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya

sebanyak 295 dan 21 perawat

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Arah kebijakan pembangunan kesehatan sebagaimana dicanangkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) mencakup

upaya peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas sertapeningkatan

kualitas tenaga medis, pemgembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi

penduduk miskin.

Anggaran yang di kelola di Dinas Kesehatan Provinsi Pada tahun 2012

dibagi/dikelompokkan dalam menjadi dua sumber utama yaitu Dekonsentrasi

dan APBD. Anggaran yang dikelola di tujukan kedalam pelaksanaan 4

kelompok besar, yaitu program/kegiatan yang bersifat promotif, preventif,

kuratif dan preventif. Program/kegiatan yang bersifat preventif antara lain

penerapan kepemerintahan yang baik, program obat dan perbekalan kesehatan,

program pencegahan dan pemberantasan penyakit, penelitian dan

pengembangan kesehatan, program sumber daya kesehatan, kebijakan dan

manajemen pembangunan kesehatan dan program pendidikan kedinasan.

Program/kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat. Program/kegiatan yang bersifat kuratif yaitu

program upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

57
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012

Sedangkan program/kegiatan yang bersifat rehabilitatif yaitu perbaikan gizi

masyarakat.

Gambar 5.33
Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012

Sumber : Program dan Pelaporan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2012

Dari gambar daiatas Nampak bahwa pada tahun 2012 alokasi anggaran yang
dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012 lebih
banyak bersumber dana APBN (Dekonsentrasi) dibandingkan dengan APBD
yang hanya sebesar 8.417.393.600. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa
anggaran kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat lebih
banyak melalui APBN. Alokasi APBD menjadi dukungan untuk kegiatan-
kegiatan yang sementara belum dapat di biayai APBN Provinsi.

58
RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 16.678 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 645 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 593.314 588.906 1.182.220 Jiwa Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,5 Jiwa/Km 2
Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 70,9 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 67,7 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100,7 % Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 83,1 82,8 82,6 Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan %
tertinggi SMP+ 34,0 34,1 34,0 Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian Bayi
10 Jumlah Lahir Hidup 6.633 6.315 24.295 Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 15,6 13,3 14,4 Bayi Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 128 73 353 per 1.000 KH Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 19,3 11,6 14,5 Balita Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 136 82 374 per 1.000 KH Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 20,5 13,0 15,4 Ibu Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 59 per 100.000 KH Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 242,8 Tabel 8
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2,08 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 143 102 122,82 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 153 110 131,36 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 2 1 1,35 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 16,92 11,72 14,27 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 79,44 78,88 85,16 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 10,8483825 8,53938523 12,8758869 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 7 5 12 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 4 2 6 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 107 38 145 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah 0 0 0 Jiwa Tabel 14
29 diskrining positif HIV Persentase Diare 0,26 0,00 0,20 % Tabel 15
30 ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus 81,94 84,34 85,60 % Tabel 16
31 Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus 21 28 73 Kasus Tabel 17
32 Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan 48 35 160 Kasus Tabel 17
33 kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus 12 11 20 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat 14,49 19,05 14,59 % Tabel 18
35 Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi 2,90 0,00 0,86 % Tabel 18
36 Kusta 1,11 0,90 2,10 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 82,35 85,71 90,63 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 78,26 79,17 71,65 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 2 1 13 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 15 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 2 2 9 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 2 2 36 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 6 % Tabel 21
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 2 1 3 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 6 6 25 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 49,05 39,56 44,32 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 1,37 13,01 7,92 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,01 5,66 6,29 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,06 0,03 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 6 2 4 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi


55 Bayi baru lahir ditimbang 98 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 4,10 4,17 3,65 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 79,32 79,30 89,25 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 7,49 8,04 7,84 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 2,11 2,08 2,09 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 77,61 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 86,75 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 86,47 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 72,95 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 72,78 % Tabel 30
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 72,84 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 45,70 42,18 50,40 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 69,39 70,29 55,44 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 114,10 120,69 88,53 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 84,31 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 22,29 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 47,78 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98,43 99,07 98,46 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0,93 92,46 91,80 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 77,52 80,11 93,94 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 75,35 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 95,71 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 2,27 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 47,15 50,19 32,11 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 22,54 20,07 21,24 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 59,74 60,22 66,12 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 66,83 67,93 67,38 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 70 70 70 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 6 7 6 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 63,54 60,52 62,04 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 75,80 76,30 69,02 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 53,36 53,90 51,40 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 29,72 27,05 28,32 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 51,02 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 72,41 % Tabel 51
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,19 0,19 0,19 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 18,41 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 46,86 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 32,29 34,52 28,87 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 74,85 76,44 69,86 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 74,85 76,44 69,86 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peserta


97 Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 43,93 43,30 43,62 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas - - 76,67 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 38,28 52,54 75,18 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56
100 - - 0,74 %
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat - - 0,61 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 57
102 - - - %
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 10,91 10,88 75,98 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0,87 1,04 2,13 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2,59 2,20 3,53 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1,00 0,70 1,02 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS #REF! % Tabel 60
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
108 Length of Stay (LOS) di RS #REF! Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS #REF! Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF! % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan


111 Rumah Sehat 47,58 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 4,95 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 36,03 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 67,94 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 89,44 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 73,72 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 49,61 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 42,75 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 8,00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 39,00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 52,00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 54,00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan #DIV/0! % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar #DIV/0! % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 1.583,00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 30,01 % Tabel 72
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
128 Rasio posyandu per 100 balita 1,11 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 290,00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 68,97 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 366,00 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan


132 Jumlah Dokter Spesialis 6,00 4,00 11,00 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 1,01 0,68 0,93 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 52,00 85,00 181,00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 8,76 14,43 15,31 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 9,00 40,00 51,00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 101,00 918,00 1.019,00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 85,77 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 211,00 439,00 1.112,00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 13,00 83,00 121,00 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi Jumlah 9,00 53,00 86,00 Orang Tabel 76
142 Tenaga Kesmas Jumlah 28,00 66,00 158,00 Orang Tabel 77
143 Tenaga Sanitasi Jumlah 29,00 32,00 76,00 Orang Tabel 77
144 Tenaga Teknisi Medis Jumlah 12,00 28,00 68,00 Orang Tabel 78
145 Fisioterapis 7,00 9,00 18,00 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan


146 Total Anggaran Kesehatan ######### Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 13,99 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 88.052,36 Rp Tabel 79
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KABUPATEN WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK 2
(km ) TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Majene 948,0 62 20 82 151.107 31.261 4,83 159,40
2 Polman 1.738,0 146 21 167 409.648 87.062 4,71 235,71
3 Mamasa 3.005,9 166 12 178 142.416 33.825 4,21 47,38
4 Mamuju 7.942,8 144 11 155 336.973 75.746 4,45 42,43
5 Mamuju Utara 3.043,8 59 4 63 142.075 33.499 4,24 46,68
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.678,4 577 68 645 1.182.219 261.393 4,52 71

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota


- Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,


RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

RASIO
JUMLAH PENDUDUK RASIO
JUMLAH BEBAN
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
PENDUDUK TANG
KELAMIN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH GUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Majene 151.107 9.533 18.992 32.691 9.318 3.139 73.673 9.118 18.178 35.283 10.726 4.129 77.434 71,68 95,14
2 Polman 409.648 23.317 50.792 79.098 38.466 8.010 199.683 23.692 48.210 84.809 42.881 10.374 209.966 67,03 95,10
3 Mamasa 142.416 8.149 19.715 31.956 9.346 3.106 72.273 7.596 18.503 31.097 9.536 3.411 70.143 73,81 103,04
4 Mamuju 336.973 21.869 42.094 82.384 21.896 5.170 173.413 20.294 39.347 80.236 19.023 4.660 163.560 65,56 106,02
5 Mamuju Utara 142.075 9.724 17.409 36.659 8.688 1.792 74.272 9.404 16.353 34.162 6.544 1.340 67.803 65,10 109,54

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.182.220 72.592 149.002 262.788 87.714 21.217 593.314 70.104 140.591 265.587 88.710 23.914 588.906 67,74 100,75

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota


- sumber lain... (sebutkan)
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 1.182.220
TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK


NO
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5

1 0-4 0
2 5-9 0
3 10 - 14 0
4 15 - 19 0
5 20 - 24 0
6 25 - 29 0
7 30 - 34 0
8 35 - 39 0
9 40 - 44 0
10 45 - 49 0
11 50 - 54 0
12 55 - 59 0
13 60 - 64 0
14 65 - 69 0
15 70 - 74 0
16 75+ 0

JUMLAH 0 0 0

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota


- Sumber lain... (sebutkan)
TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS


LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
MELEK MELEK MELEK
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
HURUF HURUF HURUF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Majene 53.986 44.569 82,56 58.712 48.776 83,08 112.698 93.345 82,83
2 Polman #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 Mamasa #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 Mamuju #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
5 Mamuju Utara #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 53.986 44.569 82,56 58.712 48.776 83,08 112.698 93.345 82,83

Sumber: (sebutkan)
TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS


MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN


TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/
NO KECAMATAN SMA/ AK/ UNIVERSI SMA/ AK/ UNIVERSI SMA/ AK/ UNIVERSI
BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM BELUM
SD/MI SMP/ MTs JUMLAH SD/MI SMP/ MTs DIPLO JUMLAH SD/MI SMP/ MTs JUMLAH
PERNAH TAMAT SMK/ MA DIPLOMA TAS PERNAH TAMAT SMK/ MA TAS PERNAH TAMAT SMK/ MA DIPLO MA TAS
SEKOLAH SEKOLAH
MA SEKOLAH
SD/MI SD/MI SD/MI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Majene 7.402 16.889 18.017 8.622 9.370 3.618 195 64.113 9.306 16.259 19.446 9.597 9.300 4.306 52 68.266 16.708 33.148 37.463 18.219 18.670 7.924 247 132.379
2 Polman - - 0 0 0 0 0 0 0 -
3 Mamasa - - 0 0 0 0 0 0 0 -
4 Mamuju - - 0 0 0 0 0 0 0 -
5 Mamuju Utara - - 0 0 0 0 0 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.402 16.889 18.017 8.622 9.370 3.618 195 64.113 9.306 16.259 19.446 9.597 9.300 4.306 52 68.266 16.708 33.148 37.463 18.219 18.670 7.924 247 132.379

Sumber : sebutkan
TABEL 6

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 1.790 42 1.832 1.816 37 1.853 3.606 79 3.685
2 Polman 20 0 0 8.749 125 8.874
3 Mamasa 17 1.143 12 1.155 1.190 19 1.209 2.333 31 2.364
4 Mamuju 30 3.700 51 3.751 3.309 29 3.338 7.009 80 7.089
5 Mamuju Utara 14 0 0 2.598 41 2.639
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 6.633 105 6.738 6.315 85 6.400 24.295 356 24.651
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 15,6 13,3 14,4

Sumber: . (sebutkan)

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK ANAK ANAK
BAYI BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011 2012
1 Majene 11 35 2 37 15 2 17 50 4 54 Majene 12,4 13,87
2 Polman 20 0 0 109 2 111 Polman 9,3 12,46
3 Mamasa 17 13 13 10 1 11 23 1 24 Mamasa 6 9,88
4 Mamuju 30 80 6 86 48 6 54 128 12 140 Mamuju 13,2 18,26
5 Mamuju Utara 14 0 0 43 2 45 Matra 19,2 16,55
JUMLAH (KAB/KOTA) 128 8 136 73 9 82 353 21 374 Sulbar 11,6 14,53
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 19,3 1,2 20,5 11,6 1,4 13,0 14,5 0,9 15,4

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2012

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
LAHIR HIDUP
< 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Majene 11 3.606 0 0 1 1 0 2 5 7 0 0 1 1 0 2 7 9
2 Polman 20 8.749 0 1 0 1 1 5 3 9 0 1 1 2 1 7 4 12
3 Mamasa 17 2.333 0 0 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 4 0 4
4 Mamuju 30 7.009 2 3 2 7 0 4 2 6 1 3 4 8 3 10 8 21
5 Mamuju Utara 14 2.598 0 0 0 1 0 0 0 10 0 0 0 2 0 0 0 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 24.295 2 4 3 10 1 15 10 36 1 4 6 13 4 23 19 59
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 242,8

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 9

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP RATE


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN AFP (NON POLIO) (NON POLIO)

1 2 3 4 5 6
1 Majene 11 55.821 1 1,79
2 Polman 20 146.011 0 0,00
3 Mamasa 17 53.963 4 7,41
4 Mamuju 30 123.604 3 2,43
5 Mamuju Utara 14 52.890 1 1,89

JUMLAH (KAB/KOTA) 432.289 9 2,08

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 0
TABEL 10

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS TB PARU


PREVALENSI JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU +
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA (PER 100.000 PENDUDUK) AKIBAT TB PARU
KASUS LAMA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 73.673 77.434 151.107 218 137 355 4 2 6 222 139 361 301 180 239 0 0 0
2 Polman 20 199.683 209.966 409.649 342 248 590 5 8 13 347 256 603 174 122 147 6 1 7
3 Mamasa 17 72.273 70.143 142.416 36 30 66 0 3 3 36 33 69 50 47 48 0 0 0
4 Mamuju 30 173.413 163.560 336.973 183 155 338 47 28 75 230 183 413 133 112 123 1 3 4
5 Mamuju Utara 14 74.272 67.803 142.075 70 33 103 1 3 4 71 36 107 96 53 75 4 1 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 593.314 588.906 1.182.220 849 603 1.452 57 44 101 906 647 1.553 153 110 131 11 5 16

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 143,1 102,4 122,8 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 1,9 0,8 1,4

Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU ANGKA PENEMUAN
KLINIS BTA (+)
KASUS (CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 154 163 317 1.985 1.956 3.941 210 132 342 136,36 80,98 107,89
2 Polman 20 4.193 4.409 8.602 3.599 2.532 6.131 342 248 590 8,16 5,62 6,86
3 Mamasa 17 150 145 295 280 234 514 28 30 58 18,67 20,69 19,66
4 Mamuju 30 190 174 364 135 90 225 168 146 314 88,42 83,91 86,26
5 Mamuju Utara 14 148 135 283 460 70 33 103 47,30 24,44 36,40
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.835 5.026 9.861 5.999 4.812 11.271 818 589 1.407 16,92 11,72 14,27

Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
1212
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2011

TB PARU
BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 214 139 353 185 86,45 120 86,33 305 86,40 8 3,74 4 2,88 12 3,40 90,19 89,21 89,80
2 Polman 20 180 85 265 162 90,00 74 87,06 236 89,06 3 1,67 0 0,00 3 1,13 91,67 87,06 90,19
3 Mamasa 17 25 24 49 15 60,00 10 41,67 25 51,02 9 36,00 12 50,00 21 42,86 96,00 91,67 93,88
4 Mamuju 30 114 93 207 84 73,68 65 69,89 149 71,98 13 11,40 10 10,75 23 11,11 85,09 80,65 83,09
5 Mamuju Utara 14 70 33 103 0,00 0,00 28 27,18 0,00 0,00 30 29,13 0,00 0,00 56,31

JUMLAH (KAB/KOTA) 603 374 977 446 73,96 269 71,93 743 76,05 33 5,47 26 6,95 89 9,11 79,44 78,88 85,16

Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
1313
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 7.367 7.744 15.111 737 774 1.511 497 67,5 420 54,2 917 60,7
2 Polman 20 23.317 23.692 47.009 2.332 2.369 4.701 0 0,0 0,0 272 5,8
3 Mamasa 17 7.227 7.014 14.241 723 701 1.424 33 4,6 27 3,8 60 4,2
4 Mamuju 30 16.820 15.866 32.686 1.664 1.568 3.269 138 8,3 70 4,5 208 6,4
5 Mamuju Utara 14 7.025 6.413 13.438 703 641 1.343 0,0 0,0 120 8,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 61.756 60.729 122.485 6.158 6.054 12.248 668 10,8 517 8,5 1.577 12,9

Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
1414
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS BARU


JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS HIV AIDS AIDS
LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 0 0 0 0 44 5 49 0 0 0
3 Mamasa 17 0 0 0 0 0 0
4 Mamuju 30 7 5 12 4 2 6 29 8 37 0 0 0
5 Mamuju Utara 14 0 0 34 25 59 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 5 12 4 2 6 107 38 145 0 0 0

Sumber: .. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD MAJENE 600 25 625 600 100,00 25 100,00 625 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 UNIT TRANSFUSI DARAH 945 418 1.363 945 100,00 418 100,00 1.363 100,00 4 0,42 0 0,00 4 0,29
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 1.545 443 1.988 1.545 100,00 443 100,00 1.988 100,00 4 0,26 0 - 4 0,20

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

DIARE 4
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN DIARE DITANGANI 4
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS L P L+P 3
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3
1 Majene 11 73.673 77.434 151.107 3.028 3.183 6.211 5.015 166 4.912 154 9.927 160 30
2 Polman 20 199.683 209.966 409.649 8.207 8.630 16.837 7.564 92 7.584 88 15.148 90 11
3 Mamasa 17 72.273 70.143 142.416 3.203 3.058 6.261 2.070 65 2.244 73 4.314 69 13
4 Mamuju 30 173.413 163.560 336.973 7.127 6.722 13.850 5.456 77 5.759 86 7.210 52 16
5 Mamuju Utara 14 70.244 64.125 134.369 2.971 2.712 5.683 0 0 5.211 92 16

JUMLAH (KAB/KOTA) 589.286 585.228 1.174.514 24.536 24.304 48.841 20.105 81,9 20.499 84,3 41.810 85,6

Sumber: .. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
1717
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
NO KECAMATAN PUSKESMAS PB + MB
0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 4 7 11 8 12 20 12 19 31 4 2 6 24 16 40 28 18 46 40 37 77
2 Polman 20 0 0 3 0 0 21 0 0 24 9 68 0 0 77 0 0 101
3 Mamasa 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Mamuju 30 0 4 1 5 4 1 5 1 1 2 10 5 15 11 6 17 15 7 22
5 Mamuju Utara 14 1 2 3 4 6 10 5 8 13 0 9 11 20 9 11 20 14 19 33

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 9 17 16 19 56 21 28 73 5 3 17 43 32 143 48 35 160 69 63 233

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 11,63 10,70 19,71

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
1818
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2012

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 40 37 77 8 20,00 9 24,32 17 22,08 0,00 0,00 - 0,00
2 Polman 20 - - 101 - #DIV/0! - #DIV/0! 12 11,88 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00
3 Mamasa 17 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Mamuju 30 15 7 22 1 6,67 1 14,29 2 9,09 0,00 0,00 - 0,00
5 Mamuju Utara 14 14 19 33 1 7,14 2 10,53 3 9,09 2 14,29 0,00 2 6,06

JUMLAH (KAB/KOTA) 69 63 233 10 14,49 12 19,05 34 14,59 2 2,90 - 0,00 2 0,86

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PB MB JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 6 7 13 28 20 48 34 27 61
2 Polman 20 14 115 0 0 129
3 Mamasa 17 0 0 0 0 0
4 Mamuju 30 2 1 3 16 6 22 18 7 25
5 Mamuju Utara 14 5 8 13 9 11 20 14 19 33

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 16 43 53 37 205 66 53 248


ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,1 0,9 2,1

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2012

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 2011 2010
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 7 6 13 6 86 5 83 11 85 22 7 29 21 95 7 100 28 97
2 Polman 20 26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 26 100 57 0 #DIV/0! #DIV/0! 36 63
3 Mamasa 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Mamuju 30 5 7 12 3 60 5 71 8 67 15 8 23 7 47 4 50 11 48
5 Mamuju Utara 14 5 8 13 5 100 8 100 13 100 9 9 18 8 89 8 89 16 89

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 21 64 14 82,4 18 85,7 58 90,6 46 24 127 36 78 19 79 91 72

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING-
L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 10 0 5 32 0
3 Mamasa 17 0 0 0 0
4 Mamuju 30 2 1 3 2 2 1 3 2 2 4 2 2 1 3 3
5 Mamuju Utara 14 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 13 2 2 2 9 2 2 36 2 2 1 3 3
CASE FATALITY RATE (%) 15 6 100

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 22

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Majene 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 13 0 0
3 Mamasa 17 0 4 4 0 0
4 Mamuju 30 1 1 0 0
5 Mamuju Utara 14 5 2 7 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 25 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 3 2 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Polman 20 7 8 15 0 1 1 0,0 12,5 6,7
3 Mamasa 17 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Mamuju 30 73 26 99 1 0 1 1,4 0,0 1,0
5 Mamuju Utara 14 207 196 403 0 1 1 0,0 0,5 0,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 291 233 524 1 2 3 1,4 13,0 7,9


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 49,0 39,6 44,3

Sumber: .. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL
2424
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2012

MALARIA
SEDIAAN DARAH PENDERITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR
Diperiksa Positif % Positif SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 3858 145 3,76 0 0 0 102 43 145 0 1 1 0,0 2,3 0,7
2 Polman 20 8793 113 1,29 0 0 0 70 43 113 0 0,0 0,0 0,0
3 Mamasa 17 #DIV/0! 1 2 3 1.169 1.050 2.219 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Mamuju 30 17.732 1051 5,93 0 647 404 1.051 0 0,0 0,0 0,0
5 Mamuju Utara 14 #DIV/0! 4 4 8 2.112 1.796 3.908 0 1 1 0,0 0,1 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 6 11 4.100 3.336 7.436 0 2 2 0,0 0,1 0,0


ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 5,7 6,3

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
2525
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Majene 11 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 0 10 0 10
3 Mamasa 17 0 0 0 0
4 Mamuju 30 0 2 3 5
5 Mamuju Utara 14 6 4 10 23 8 31
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 4 10 35 11 46
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 6 2 4

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
2626
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 1.790 1.816 3.606 1.793 100,2 1.822 100,3 3.615 100,2 103 5,7 116 6,4 219 6,1
2 Polman 20 0 0 8.749 #DIV/0! #DIV/0! 8.749 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 355 4,1
3 Mamasa 17 1.143 1.190 2.333 1.101 96,3 1.226 103,0 2.327 99,7 11 1,0 17 1,4 28 1,2
4 Mamuju 30 3.700 3.309 7.009 3.612 97,6 3.261 98,5 6.873 98,1 119 3,3 87 2,7 206 3,0
5 Mamuju Utara 14 0 0 2.598 #DIV/0! #DIV/0! 2.678 103,1 34 #DIV/0! 43 #DIV/0! 77 2,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.633 6.315 24.295 6.506 98,1 6.309 99,9 24.242 99,8 267 4,1 263 4,2 885 3,7

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BALITA

NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Majene 11 5.346 5.553 10.899 20 0,37 32 0,58 52 0,48 4.524 84,62 4.681 84,30 9.205 84,46 463 8,66 506 9,11 969 8,89 339 6,34 334 6,01 673 6,17
2 Polman 20 16.378 16.907 33.285 241 1,47 321 1,90 562 1,69 14.781 90,25 15.339 90,73 30.120 90,49 1.216 7,42 1.218 7,20 2.434 7,31 140 0,85 119 0,70 259 0,78
3 Mamasa 17 4.673 4.472 9.145 13 0,28 11 0,25 24 0,26 0,00 0,00 8.202 89,69 405 8,67 388 8,68 851 9,31 30 0,64 23 0,51 53 0,58
4 Mamuju 30 9.882 9.520 19.402 59 0,60 42 0,44 101 0,52 8.691 87,95 8.198 86,11 16.889 87,05 783 7,92 921 9,67 1.704 8,78 348 3,52 366 3,84 714 3,68
5 Mamuju Utara 14 4.992 4.804 9.796 14 0,28 12 0,25 26 0,27 4.739 94,93 4.500 93,67 9.239 94,31 226 4,53 283 5,89 509 5,20 13 0,26 15 0,31 28 0,29

JUMLAH (KAB/KOTA) 41.271 41.256 82.527 347 0,84 418 1,01 765 0,93 32.735 79,32 32.718 79,30 73.655 89,25 3.093 7,49 3.316 8,04 6.467 7,84 870 2,11 857 2,08 1.727 2,09

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


TABEL
2828
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS


NO KECAMATAN PUSKESMAS DITOLONG MENDAPAT
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH % JUMLAH %
NAKES YANKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Majene 11 3.659 3.981 108,8 3.290 89,9 3.492 3.399 97,3 3.492 3.555 101,8
2 Polman 20 9.913 9.921 100,1 7.717 77,8 9.463 8.467 89,5 9.463 7.734 81,7
3 Mamasa 17 3.446 2.612 75,8 2.316 67,2 3.290 2.361 71,8 3.290 2.159 65,6
4 Mamuju 30 8.155 7.741 94,9 6.387 78,3 7.785 6.780 87,1 7.415 6.656 89,8
5 Mamuju Utara 14 3.253 3.169 97,4 2.350 72,2 2.905 2.358 81,2 2.616 2.616 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 28.426 27.424 96,5 22.060 77,6 26.935 23.365 86,7 26.276 22.720 86,5

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


TABEL
2929
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Majene 11 3.659 2.557 69,9 2.115 57,8 206 5,6 66 1,8 124 3,4 2.511 68,6
2 Polman 20 9.913 7.034 71,0 5.828 58,8 1.019 10,3 373 3,8 369 3,7 7.589 76,6
3 Mamasa 17 3.446 1.981 57,5 1.623 47,1 28 0,8 15 0,4 23 0,7 1.689 49,0
4 Mamuju 30 8.155 4.600 56,4 3.845 47,1 1.108 13,6 434 5,3 433 5,3 5.820 71,4
5 Mamuju Utara 14 3.253 3.169 97,4 3.124 96,0 - - 4 0,1 3.128 96,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 28.426 19.341 68,0 16.535 58,2 2.361 8,3 888 3,1 953 3,4 20.737 73,0

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten, 2013


TABEL 30

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Majene 11 3659 4.062 111,01 3.207 87,65
Polman
2 20 9913 9.503 95,86 7.150 72,13
Mamasa
3 17 3446 2.223 64,51 2.409 69,91
Mamuju
4 30 8155 6.720 82,40 5.401 66,23
5
Mamuju Utara 14 3253 3.169 97,42 2.522 77,53
JUMLAH (KAB/KOTA) 28426 25.677 90,33 20.689 72,78

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


TABEL 31

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BUMIL BUMIL NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI


JUMLAH PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/ RISTI/KOMPLIKAS JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU RISTI/KOMPLIKASI
KOMPLIKAS I DITANGANI L P L+P
HAMIL
I S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Majene 11 3.659 732 597 81,6 1.790 1.816 3.606 269 272 541 167 62,2 145 53,2 312 57,7
2 Polman 20 9.913 1.983 2054 103,6 - - 8.749 - - 1.312 #DIV/0! ###### 786 59,9
3 Mamasa 17 3.446 689 183 26,6 1.104 1.229 2.333 166 184 350 56 33,8 55 29,8 111 31,7
4 Mamuju 30 8.155 1.631 790 48,4 3.700 3.309 7.009 555 496 1.051 229 41,3 202 40,7 431 41,0
5 Mamuju Utara 14 3.253 651 517 79,5 - - - - - - #DIV/0! ###### - ######

JUMLAH (KAB/KOTA) 28.426 5.685 4141 72,8 6.594 6.354 21.697 989 953 3.254 452 45,7 402 42,2 1.640 50,4

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


TABEL 32

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS


BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P JUMLAH VIT A
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 818 50,4 809 47,5 1.627 48,9 5.745 6.040 11.785 5.469 95,20 5.879 97,33 11.348 96,29 3.492 3.623 103,75
2 Polman 20 8.749 2.483 2.594 5.077 58,0 29.854 12.514 13.156 25.670 85,99 9.463 7.964 84,16
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 0,0 0,0 2.405 76,8 5.543 5.383 10.926 0,00 0,00 9.590 87,77 3.237 2.407 74,36
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 1.893 49,6 1.799 50,0 3.692 49,8 13.005 12.268 25.273 11.139 85,65 11.082 90,33 22.221 87,92 7.415 5.860 79,03
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 816 49,9 658 44,1 1.474 47,2 5.479 5.002 10.481 4.848 88,48 4.512 90,20 9.360 89,30 3.105 2.667 85,89
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 8.661 8.337 25.747 6.010 69,4 5.860 70,3 14.275 55,4 29.772 28.693 88.319 33.970 114,1 34.629 120,69 78.189 88,53 26.712 22.521 84,31

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012


TABEL 33

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP %
MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS OBAT MKJP +
IM JUMLA SUNTI KON LAIN JUMLA NON
IUD % MOP % MOW % % % % PIL % % VAGIN % % % NON
PLAN H K DOM NYA H MKJP
A MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Majene 11 301 3,4 27 0,3 57 0,6 388 4,4 773 8,8 4.065 46,1 3.021 34,3 950 10,8 0 0,0 0 0,0 8.036 91,2 8.809 100,0
2 Polman 20 111 0,6 24 0,1 39 0,2 514 3,0 688 4,0 8.130 46,7 8.184 47,0 405 2,3 0 0,0 0 0,0 16.719 96,0 17.407 100,0
3 Mamasa 17 1.037 5,0 11 0,1 305 1,5 1.317 6,3 2.670 12,9 6.367 30,7 9.823 47,3 1.899 9,1 0 0,0 0 0,0 18.089 87,1 20.759 100,0
4 Mamuju 30 527 1,4 23 0,1 60 0,2 1.826 4,8 2.436 6,4 16.179 42,2 17.637 46,0 2.054 5,4 0,0 0,0 35.870 93,6 38.306 100,0
5 Mamuju Utara 14 73 0,6 8 0,1 47 0,4 665 5,1 793 6,0 7.429 56,5 4.351 33,1 585 4,4 0,0 0,0 12.365 94,0 13.158 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.049 2,1 93 0,1 508 0,5 4.710 4,8 7.360 7,5 42.170 42,8 43.016 43,7 5.893 6,0 0 0,0 0 0,0 91.079 92,5 98.439 100,0

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2013


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS OBAT
IMPLA JUMLA LAIN JUMLA NON + NON
IUD % MOP % MOW % % % SUNTIK % PIL % KONDOM % VAGIN % % %
N H NYA H MKJP MKJP
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Majene 11 4 0,9 0 0,0 6 1,3 50 10,8 60 12,9 241 51,8 143 30,8 21 4,5 0 0,0 0 0,0 405 87,1 465 100,0
2 Polman 20 108 1,3 20 0,2 40 0,5 384 4,5 552 6,5 3.385 39,7 4.165 48,8 433 5,1 0 0,0 0 0,0 7.983 93,5 8.535 100,0
3 Mamasa 17 387 6,5 0 0,0 47 0,8 740 12,4 1.174 19,6 1.848 30,9 1.854 31,0 1.105 18,5 0 0,0 0 0,0 4.807 80,4 5.981 100,0
4 Mamuju 30 478 3,6 64 0,5 80 0,6 498 3,7 1.120 8,3 6.472 48,1 4.818 35,8 1.049 7,8 0,0 0,0 12.339 91,7 13.459 100,0
5 Mamuju Utara 14 0,0 53 0,3 8 0,0 692 4,3 753 4,7 8.498 52,6 6.232 38,6 683 4,2 0,0 0,0 15.413 95,3 16.166 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 977 2,2 137 0,3 181 0,4 2.364 5,3 3.659 8,2 20.444 45,8 17.212 38,6 3.291 7,4 0 0,0 0 0,0 40.947 91,8 44.606 100,0

Sumber: .. (sebutkan)
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 24.224 465 1,9 8.809 36,4
2 Polman 20 59.542 8.535 14,3 17.407 29,2
3 Mamasa 17 22.412 5.981 26,7 20.759 92,6
4 Mamuju 30 62.677 13.459 21,5 38.306 61,1
5 Mamuju Utara 14 22.837 14.279 62,5 6.308 27,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 191.692 42.719 22,3 91.589 47,8

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
L P L +P % % % % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 1.790 1.816 3.606 1.790 100,0 1.816 100,0 3.606 100,0 1.747 1,0 1.746 96,1 3.493 96,9
2 Polman 20 0 0 8.749 0 8.457 96,7 0 7.734 88,4
3 Mamasa 17 1.143 1.190 2.333 1.195 104,5 1.147 96,4 2.342 100,4 1.107 1,0 1.068 89,7 2.175 93,2
4 Mamuju 30 3.700 3.309 7.009 3.544 95,8 3.293 99,5 6.837 97,5 3.338 0,9 3.025 91,4 6.363 90,8
5 Mamuju Utara 14 0 0 2.598 #DIV/0! #DIV/0! 2.678 103,1 #DIV/0! #DIV/0! 2.539 97,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.633 6.315 24.295 6.529 98,4 6.256 99,1 23.920 98,5 6.192 0,9 5.839 92,5 22.304 91,8

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 1.681 103,6 1.706 100,1 3.387 101,8
2 Polman 20 0 0 8.749 0 8.256 94,4
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 1.553 97,7 1.609 104,3 3.162 100,9
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 3.480 91,2 3.364 93,5 6.844 92,3
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 0,0 0,0 2.539 81,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 6.714 77,5 6.679 80 24.188 93,9

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 38

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6
1 Majene 11 82 68 82,9
2 Polman 20 167 153 91,6
3 Mamasa 17 178 76 42,7
4 Mamuju 30 155 148 95,5
5 Mamuju Utara 14 63 41 65,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 645 486 75,3

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 1.989 122,6 1.977 116,0 3.966 119,2 1.620 99,9 1.665 97,7 3.285 98,8 1.743 107,5 1.732 101,6 3.475 104,5 12,4 12,4 12,4
2 Polman 20 - - 8.749 7.931 90,7 #DIV/0! #DIV/0! 8.117 92,8 #DIV/0! #DIV/0! 8.170 93,4 #DIV/0! #DIV/0! -3,0
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 0,0 0,0 2.857 91,2 0,0 0,0 2.741 87,5 0,0 0,0 2.721 86,8 #DIV/0! #DIV/0! 4,8
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 3.805 99,7 3.614 100,4 7.419 100,1 3.786 99,2 3.627 100,8 7.413 100,0 3.808 99,8 3.608 100,3 7.416 100,0 -0,1 0,2 0,0
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 0,0 0,0 3.041 97,3 0,0 0,0 2.824 90,3 0,0 0,0 2.860 91,5 #DIV/0! #DIV/0! 6,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 5.794 66,9 5.591 67,1 25.214 97,9 5.406 62,4 5.292 63,5 24.380 94,7 5.551 64,1 5.340 64,1 24.642 95,7 4,2 4,5 2,3

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO3
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 1.860 115 1.869 110 3.729 112 1.822 112 1.756 103 3.578 108
2 Polman 20 0 0 8.749 #DIV/0! #DIV/0! 8.119 93 #DIV/0! #DIV/0! 7.948 91
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 - - 2.862 91 0 0 2.838 91
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 3.848 101 3.601 100 7.449 100 3.797 100 3.629 101 7.426 100
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 - - 2.868 92 0 0 2.952 94
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 5.708 66 5.470 66 25.027 97 5.619 64,877035 5.385 64,59158 24.742 96,096633

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 478 29,5 526 30,9 1.004 30,2
2 Polman 20 - - 8.749 1.295 1.388 2.683 30,7
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 423 26,6 410 26,6 833 26,6
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 1.289 33,8 1.283 35,7 2.572 34,7
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 599 36,7 577 38,7 1.176 37,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 4.084 47,2 4.184 50,2 8.268 32,1

Sumber: (sebutkan)
TABEL
4242
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

ANAK 6-23 BULAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI %
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 3.528 4.058 7.586 500 489 989 14,17 12,05 13,04
3 Mamasa 17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Mamuju 30 886 820 1.706 495 490 985 55,87 59,76 57,74
5 Mamuju Utara 14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.414 4.878 9.292 995 979 1.974 22,54 20,07 21,24

Sumber: (sebutkan)
TABEL 43

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 5.745 6.040 11.785 5.047 87,9 5.175 85,7 10.222 86,7
2 Polman 20 0 0 29.854 0 0,0 0 0,0 19.664 65,9
3 Mamasa 17 7.110 6.899 14.009 4.844 68,1 4.611 66,8 9.455 67,5
4 Mamuju 30 12.593 12.680 25.273 8.771 69,6 8.828 69,6 17.599 69,6
5 Mamuju Utara 14 5.793 5.289 11.082 0,0 0,0 3.888 35,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 31.241 30.908 92.003 18.662 59,7 18.614 60,2 60.828 66,1

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BALITA
DITIMBANG BB NAIK BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA YANG ADA
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 7.367 7.744 15.111 5.346 72,6 5.553 71,7 10.899 72,1 3.941 73,7 4.052 73,0 7.993 73,3 339 6,3 334 6,0 673 6,2
2 Polman 20 23.317 23.692 47.009 16.378 70,2 16.907 71,4 33.285 70,8 12.094 73,8 12.410 73,4 24.504 73,6 692 4,2 702 4,2 1.394 4,2
3 Mamasa 17 7.227 7.014 14.241 4.673 64,7 4.472 63,8 9.145 64,2 3.560 76,2 3.366 75,3 6.926 75,7 426 9,1 393 8,8 819 9,0
4 Mamuju 30 16.820 15.866 32.686 9.882 58,8 9.520 60,0 19.402 59,4 6.821 69,0 6.488 68,2 13.309 68,6 851 8,6 1.046 11,0 1.897 9,8
5 Mamuju Utara 14 7.025 6.413 13.438 4.992 71,1 4.804 74,9 9.796 72,9 2.459 49,3 2.493 51,9 4.952 50,6 226 4,5 283 5,9 509 5,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.756 60.729 122.485 41.271 66,8 41.256 67,9 82.527 67,4 28.875 70,0 28.809 69,8 57.684 69,9 2.534 6,1 2.758 6,7 5.292 6,4

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 339 334 673 339 100,0 334 100,0 673 100,0
2 Polman 20 140 119 259 138 98,6 118 99,2 256 98,8
3 Mamasa 17 13 7 20 13 100,0 7 100,0 20 100,0
4 Mamuju 30 348 366 714 39 11,2 35 9,6 74 10,4
5 Mamuju Utara 14 13 15 28 13 100,0 15 100,0 28 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 853 841 1.694 542 63,5 509 60,5 1.051 62,0

Sumber: (sebutkan)
TABEL 46

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 0 0 4.446 0 #DIV/0! #DIV/0! 3.957 89,0
2 Polman 20 5.276 5.470 10.746 3.926 74,4 4.083 74,6 8.009 74,5
3 Mamasa 17 4.192 #DIV/0! #DIV/0! 464 11,1
4 Mamuju 30 4.962 4.605 9.567 4.254 85,7 3.985 86,5 8.239 86,1
5 Mamuju Utara 14 799 799 1.598 186 23,3 229 28,7 415 26,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11.037 10.874 30.549 8.366 75,8 8.297 76,3 21.084 69,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 75,8 76,3 69,0

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 47

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 0 0 7.214 #DIV/0! #DIV/0! 1.070 14,8
2 Polman 20 25.179 25.387 50.566 18.540 73,6 19.795 78,0 38.335 75,8
3 Mamasa 17 4.040 4.006 8.046 4.040 100,0 4.006 100,0 8.046 100,0
4 Mamuju 30 29.821 28.323 58.144 9.164 30,7 7.476 26,4 16.640 28,6
5 Mamuju Utara 14 799 739 1.538 186 23,3 229 31,0 415 27,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 59.839 58.455 125.508 31.930 53,4 31.506 53,9 64.506 51,4

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 48

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 6.012 5.414 11.426 4.779 79,49 4.139 76,45 8.918 78,05
2 Polman 20 29.025 34.258 63.283 1.871 6,45 2.752 8,03 4.623 7,31
3 Mamasa 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Mamuju 30 6.331 5.882 12.213 5.644 89,15 5.432 92,35 11.076 90,69
5 Mamuju Utara 14 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 41.368 45.554 86.922 12.294 29,72 12.323 27,05 24.617 28,32

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 49

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 5 4 80,00

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 -

4 PUSKESMAS PERAWATAN 34 19 55,88

5 SARANA YANKES.LAINNYA 10 2 20,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 49 25 51,02

Sumber: (sebutkan)
TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB


o PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (% )
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH JUMLAH TERANCAM
KEC DESA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Malaria 1 1 608 634 1.242 29 17 46 4,77 2,68 3,70 0 0 0 - - -
2 Varicella 1 1 115 108 223 7 3 10 6,09 2,78 4,48 0 0 0 - - -
3 Diare 1 6 675 734 1.409 134 165 299 19,85 22,48 21,22 1 0 1 0,75 - 0,33
4 Diare 1 4 575 629 1.204 124 172 296 21,57 27,34 24,58 1 0 1 0,81 - 0,34
5 DBD 8 12 10.917 10.357 21.274 69 67 136 0,63 0,65 0,64 2 2 4 2,90 2,99 2,94
6 Difteri 2 2 5.443 5.336 10.779 2 1 3 0,04 0,02 0,03 2 0 2 100,00 - 66,67
7 Tetanus Neo 3 3 4.708 4.543 9.251 2 1 3 0,04 0,02 0,03 2 1 3 100,00 100,00 100,00
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: (sebutkan)
TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

RATA2 KEJADIAN
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN DITANGANI <24
DESA/KELURAHAN JUMLAH %
KLB PER JUMLAH JAM
DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 82 2 0,02 2 100,00
2 Polman 20 167 10 0,06 2 20,00
3 Mamasa 17 178 0,00 #DIV/0!
4 Mamuju 30 155 9 0,06 9 100,00
5 Mamuju Utara 14 63 8 0,13 8 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 645 29 0,04 21 72,41

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
5252
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


RASIO TUMPATAN/
NO KECAMATAN PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
PENCABUTAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 619 623 1.245 2.177 2.128 4.305 0,3 0,3 0,3
3 Mamasa 17 19 33 52 254 290 544 0,1 0,1 0,1
4 Mamuju 30 13 17 30 1.011 1.171 2.182 0,0 0,0 0,0
5 Mamuju Utara 14 100 554 #DIV/0! #DIV/0! 0,2

JUMLAH (KAB/ KOTA) 651 673 1.427 3.442 3.589 7.585 0,2 0,2 0,2

Sumber: (sebutkan)
TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)


JUMLAH
JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
SD/MI
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN
% MENDAPA %
SD/MI SIKAT GIGI
T YAN. L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
MASSAL GIGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Majene 11 136 127 93,4 101 74,3 10.540 2.433 #DIV/0! 3.049 #DIV/0! 5.482 52,0 1.049 #DIV/0! #DIV/0! 705 67
2 Polman 20 378 - 0,0 269 71,2 25.179 25.387 50.566 9.417 37,4 9.606 37,8 19.023 37,6 3.684 3.606 7.290 2.743 74,5 2.798 77,6 5.541 76
3 Mamasa 17 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Mamuju 30 352 49 13,9 78 22,2 18.352 17.323 35.675 1.182 6,4 1.084 6,3 2.266 6,4 1.234 1.470 2.704 938 76,0 1.082 73,6 2.020 75
5 Mamuju Utara 14 90 0,0 0,0 2.968 1.024 #DIV/0! 1.005 #DIV/0! 2.029 68,4 790 #DIV/0! #DIV/0! - 0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 956 176 18,4 448 46,9 43.531 42.710 99.749 #### 32,3 #### 34,5 28.800 28,9 4.918 5.076 #### 3.681 74,8 3.880 76,4 8.266 70

Sumber: (sebutkan)
TABEL 54

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUHAN
PENYULUHAN
MASSA
KELOMPOK
1 2 3 4 5
1 Majene 11 377 42
2 Polman 20 183 34
3 Mamasa 17 3097
4 Mamuju 30 5074
5 Mamuju Utara 14 53

SUB JUMLAH I 8784 76


1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 8784 76

Sumber: . (sebutkan)
TABEL
5555
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK
ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 73.673 77.434 151.107 13.019 0 95.288 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Polman 20 199.682 209.966 409.648 10.967 11.529 22.496 0 74.492 78.312 152.804 85.459 89.841 175.300
3 Mamasa 17 72.273 70.143 142.416 0 0 97.513 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Mamuju 30 173.413 163.560 336.973 173.413 163.560 336.973 123.356 191.562 173.413 163.560 336.973 100,0 100,0 100,0
5 Mamuju Utara 14 70.244 64.125 134.369 0 0 17.539 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 589.285 585.228 1.174.513 184.380 175.089 372.488 0 0 0 74.492 78.312 486.500 0 0 191.562 258.872 253.401 512.273
PERSENTASE (KAB/KOTA) 31,3 29,9 31,7 0,0 0,0 0,0 12,6 13,4 41,4 0,0 0,0 16,3 43,9 43,3 43,6 43,9 43,3 43,6

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
5656
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)


MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
3)
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6.005 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Polman 20 74.492 78.312 152.804 0,0 0,0 152.654 99,9 48.065 64,5 67.197 85,8 115.262 75,4 0,0 0,0 3.089 2,0
3 Mamasa 17 97.513 #DIV/0! #DIV/0! 97.513 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 109.801 112,6 #DIV/0! #DIV/0! 556 0,6
4 Mamuju 30 123.356 #DIV/0! #DIV/0! 123.356 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 137.655 111,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
5 Mamuju Utara 14 73.276 67.011 140.287 0,0 0,0 20.534 14,6 8.499 11,6 9.156 13,7 17.655 12,6 0,0 0,0 180 0,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 147.768 145.323 513.960 - 0,0 - 0,0 394.057 76,7 56.564 38,3 76.353 52,5 386.378 75,2 - 0,0 - 0,0 3.825 0,7

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 57

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN


MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 - - - #DIV/0! #DIV/0! 47 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Polman 20 74.492 78.312 152.804 0,0 0,0 743 0,5 0,0 0,0 - 0,0
3 Mamasa 17 - - 97.513 #DIV/0! #DIV/0! 792 0,8 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 Mamuju 30 - - 123.356 #DIV/0! #DIV/0! 1.227 1,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
5 Mamuju Utara 14 73.276 67.011 140.287 0,0 0,0 318 0,2 0,0 0,0 - 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 147.768 145.323 513.960 - 0,0 - 0,0 3.127 0,6 - 0,0 - - - 0,0

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIW A


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Majene 6.005 47 3
2 Polman 317.497 3.436 931
3 Mamasa 52.971 51.867 104.838 394 537 931 23 7 30
4 Mamuju 410.321 1.090 1.181 2.271 8 14 22
5 Mamuju Utara 0 0 0

SUB JUMLAH I 52.971 51.867 838.661 1.484 1.718 6.685 31 21 986


1 RS Majene 0 0 0
2 RS Polman 35.634 10.425 25
3 RSUD minake 733 802 1.535 137 245 382 0
4 RS BANUA MAMASE 304 364 668 304 364 668 0
5 RS Mamuju 10.708 11.067 21.775 3.262 3.792 7.054 0
6 RS Mamuju Utara 0 0 0
7 RS Regional Provinsi 0 0 0
SUB JUMLAH II 11.745 12.233 59.612 3.703 4.401 18.529 0 0 25
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 64.716 64.100 898.273 5.187 6.119 25.214 31 21 1.011
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 593.314 588.906 1.182.220 593.314 588.906 1.182.220
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 10,9 10,9 76,0 0,9 1,0 2,1

Sumber: (sebutkan)
TABEL 59

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb TEMPAT (HIDUP + MATI) 48 JAM DIRAWAT
TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Majene RS Umum 120 2.615 2.835 5.450 135 112 247 55 48 103 5,2 4,0 4,5 2,1 1,7 1,9
2 RSUD Polewali RS Umum 179 10.425 480 131 4,6 1,3
3 RS BANUA MANASE SWASTA 40 304 364 668 9 10 19 2 1 3 3,0 2,7 2,8 0,7 0,3 0,4
4 RSUD MINAKE RS UMUM 24 137 245 382 13 20 33 2 2 4 9,5 8,2 8,6 1,5 0,8 1,0
5 RSUD Mamuju Utara RS Umum 54 1.105 20 2 #DIV/0! #DIV/0! 1,8 #DIV/0! #DIV/0! 0,2
6 RSUD Mamuju RS Umum 104 3.262 3.792 7.054 74 67 141 33 28 61 2,3 1,8 2,0 1,0 0,7 0,9
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
KABUPATEN/KOTA
401 3.703 4.401 19.634 96 97 693 37 31 201 2,6 2,2 3,5 1,0 0,7 1,0
Sumber: (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH PASIEN
JUMLAH
a b PASIEN KELUAR
JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKIT JENIS RS TEMPAT PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR BOR LOS TOI
MATI 48 JAM PERAW ATAN
TIDUR (HIDUP + MATI) MATI
DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RS Majene RS Umum 120 5.450 247 103 27.235 62,2 5,0 3,0
2 RS Poman RS Umum 179 10.425 480 131 48.046 73,5 4,6 1,7
3 RS Banua Mamasa Swasta 40 364 19 3 0,0 0,0 40,1
4 RS Minake RS Umum 24 245 33 4 0,0 0,0 35,8
5 RS Mamuju RS Umum 104 7.054 141 61 4 0,0 0,0 5,4
6 RS Mamuju Utara RS Umum 54 1.015 20 2 0,0 0,0 19
7 RS Regional #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KABUPATEN/KOTA #REF! #REF! #REF! #REF! 75.285 #REF! #REF! #REF!

Sumber: (sebutkan)
a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL
6161
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU BER PHBS * %
DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Majene 11 31.261 7.819 25,0 5.467 69,9


2 Polman 20 56.908 39.507 69,4 22.106 56,0
3 Mamasa 17 33.358 17.820 53,4 8.335 46,8
4 Mamuju 30 75.746 6.895 9,1 3.577 51,9
5 Mamuju Utara 14 #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 197.273 72.041 36,5 39.485 54,8

Sumber
TABEL
6262
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

RUMAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG JUMLAH YANG JUMLAH YANG % RUMAH
% DIPERIKSA
ADA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 56.908 39.507 69,4 16.084 40,7
3 Mamasa 17 #DIV/0! #DIV/0!
4 Mamuju 30 75.746 30.590 40,4 21.579 70,5
5 Mamuju Utara 14 31.380 31.380 100,0 10.617 33,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 164.034 101.477 61,9 48.280 47,6

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
6363
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK


RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 #DIV/0! #DIV/0!
3 Mamasa 17 33.358 17.820 53,42 51 0,29
4 Mamuju 30 #DIV/0! #DIV/0!
5 Mamuju Utara 14 30.850 1.084 3,51 884 81,55

JUMLAH ( KAB/KOTA) 64.208 18.904 29,44 935 4,95

Sumber: ........................... (sebutkan)


TABEL 64

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH JENIS SARANA AIR BERSIH


JUMLAH KELUARGA %
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH
YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA JUMLA JUMLA JUMLA
BERSIHNYA % JUMLAH % % JUMLAH % JUMLAH % % JUMLAH % JUMLAH %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Polman 20 84.967 40.365 47,5 - 0,0 10.594 26,2 4.525 11,2 13.555 33,6 - 0,0 - 0,0 - 0,0 28.674 71,0
3 Mamasa 17 33.825 17.820 52,7 0,0 10.644 59,7 0,0 610 3,4 1.842 10,3 96 0,5 3.878 21,8 17.070 95,8
4 Mamuju 30 75.746 69.696 92,0 103 0,1 206 0,3 2.810 4,0 33.836 48,5 11.352 16,3 652 0,9 16.895 24,2 65.854 94,5
5 Mamuju Utara 14 34.202 19.958 58,4 0,0 0,0 54 0,3 15.781 79,1 0,0 82 0,4 4.052 20,3 19.969 100,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 228.740 147.839 64,6 103 0,1 21.444 14,5 7.389 5,0 63.782 43,1 13.194 8,9 830 0,6 24.825 16,8 131.567 89,0

Sumber: (sebutkan)
TABEL 65

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH SUMBER AIR MINUM KELUARGA KELUARGA


KELUARGA DENGAN SUMBER
DIPERIKSA LEDING LEDING SUMUR MATA AIR SUMUR TAK MATA AIR TAK AIR MINUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS AIR KEMASAN AIR ISI ULANG POMPA AIR HUJAN AIR SUNGAI LAIN-LAIN
SUMBER METERAN ECERAN TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG
AIR
MINUMNYA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Majene 11 26.336 - 0,0 706 2,7 5.142 19,5 - 0,0 3 0,0 7.627 29,0 543 2,1 3 0,0 456 1,7 431 1,6 1.663 6,3 2.200 8,4 14.021 53,2
2 Polman 20 40.365 - 0,0 0,0 10.594 26,2 0,0 4.525 11,2 13.555 33,6 - 0,0 0,0 8.896 22,0 0,0 0,0 1.238 3,1 28.674 71,0
3 Mamasa 17 15.029 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0
4 Mamuju 30 70.843 105 0,1 2.094 3,0 7.377 10,4 0,0 46 0,1 7.932 11,2 1.868 2,6 270 0,4 379 0,5 1.249 1,8 270 0,4 92 0,1 19.422 27,4
5 Mamuju Utara 14 19.958 0,0 44 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 82 0,4 0,0 0,0 0,0 0,0 44 0,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 172.531 105 0,1 2.844 1,6 23.113 13,4 - 0,0 4.574 2,7 29.114 16,9 2411 1,4 355 0,2 9.731 5,6 1.680 1,0 1933 1,1 3.530 2,0 62.161 36,0

Sumber: (sebutkan)
TABEL 66

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2012

JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH


JUMLAH KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SEHAT SEHAT SEHAT
KELUARGA DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA MEMILIKI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Majene 11 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 84.967 56.908 67,0 50.390 88,5 37.677 74,8 56.908 67,0 32.654 57,4 32.654 100,0 56.908 67,0 23.737 41,7 16.131 68,0
3 Mamasa 17 33.825 0,0 14.728 #DIV/0! 7.895 53,6 0,0 6.161 #DIV/0! 5.598 90,9 0,0 5.826 #DIV/0! 5.500 94,4
4 Mamuju 30 75.746 66.094 87,3 42.185 63,8 33.321 79,0 65.588 86,6 29.458 44,9 22.810 77,4 63.604 84,0 30.812 48,4 22.878 74,3
5 Mamuju Utara 14 34.202 16.966 49,6 16.966 100,0 5.538 32,6 11.369 33,2 0,0 #DIV/0! 8.451 24,7 0,0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 228.740 139.968 61,2 124.269 88,8 84.431 67,9 133.865 58,5 68.273 51,0 61.062 89,4 128.963 56,4 60.375 46,8 44.509 73,7

Sumber: (sebutkan)
TABEL 67

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI BARAT
TAHUN 2012

HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS

ADA

ADA

ADA

ADA

ADA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0!
2 Polman 20 21 14 8 57,14 539 330 173 52,42 27 14 1 7,14 933 561 321 57,22 1.520 919 503 54,733
3 Mamasa 17 11 11 5 45,45 41 41 12 29,27 #DIV/0! #DIV/0! 52 52 17 32,692
4 Mamuju 30 31 12 9 75,00 100 29 17 58,62 62 33 7 21,21 245 24 9 37,50 438 98 42 42,857
5 Mamuju Utara 14 6 6 4 66,67 47 47 6 12,77 16 16 - - 15 15 - - 84 84 10 11,905

JUMLAH (KAB/KOTA) 69 43 26 60,47 727 447 208 46,53 105 63 8 12,70 1.193 600 330 55,00 2.094 1.153 572 49,61

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL
6868

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

INSTALASI
SARANA PELAYANAN
PENGOLAHAN AIR SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS KESEHATAN
MINUM
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
2 Polman 20 143 143 100,0 63 45 71,4 829 438 52,8 751 364 48,5 378 270 71,4 820 208 25,4 2.984 1.468 49,2
3 Mamasa 17 116 - #DIV/0! 183 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 299 - -
4 Mamuju 30 194 172 88,7 #DIV/0! 578 367 63,5 842 299 35,5 294 118 40,1 #DIV/0! 1.908 956 50,1
5 Mamuju Utara 14 90 7 7,8 3 3 100,0 202 9 4,5 494 120 24,3 107 39 36,4 #DIV/0! 896 178 19,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 543 322 59,3 66 48 72,7 1.792 814 45,4 2.087 783 37,5 779 427 54,8 820 208 25,4 6.087 2.602 42,7

Sumber: .. (sebutkan)
TABEL 69 K
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
KABUPATEN MAMASA
TAHUN 2012

PEMAKAIAN TINGKAT
STOCK OBAT
NO NAMA OBAT SATUAN RATA-RATA/ KECUKUPAN
BULAN (BULAN)
1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 8.223 144.42 56.94
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 12.307 27,279.42 0.45
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 4.760 7,385.00 0.64
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 1.765 6,801.67 0.26
5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml Ktk @ 100 ampul 31 153.58 0.20
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 3.950 86.58 45.62
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 581 20,806.42 0.03
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 40 38.50 1.04
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 819 56,147.58 0.01
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 9.350 16.08 64.01
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab Btl 200 499.17 0.40
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg @ 250 Kapsul Btl 208 10,192.83 0.02
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg @ 100 tab 4.296 7,607.83 0.56
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 2.557 3,030.83 0.84
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 3.368 470.50 7.16
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet Tablet 215 54,101.83 0.00
17 Kloroquin tablet Btl 500 ml 130 1,451.08 0.09
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl @ 1000 tab 120 34.00 3.53
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl 500 ml 13.812 47,513.08 0.29
20 Ringer Laktat Infus steril Btl @ 1000 Kapsul 15.104 83.92 179.98
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 30 Kapsul 1.267 9,518.33 0.13
22 Retinol 200.000 IU Ktk @ 30 Tablet 213.25
23 Tablet Tambah darah Botol 81 14,991.42 0.01
24 Multivitamin Sirup Bungkus
25 Garam Oralit Pkt Pkt 111 2,766.00 0.04
26 OAT Kat 1 Pkt Pkt
27 OAT Kat 2 Pkt
28 OAT Kat 3 Btl @ 1000 Tablet
29 OAT Kat Sisipan Pot
30 OAT Kat Anak Kantong
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Kantong 188 344.50 0.55
32 Salep 2-4 71 50.00 1.42
33 Infus set dewasa 2.940 130.83 22.47
34 Infus set anak 115 32.25 3.57

rbekalan Kesehatan Dinkes Kab.Mamasa.


TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT


KABUPATEN MAMUJU
TAHUN 2012

PEMAKAIAN TINGKAT
STOCK OBAT
NO NAMA OBAT SATUAN RATA-RATA/ KECUKUPAN
BULAN (BULAN)
1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml #DIV/0!
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap #DIV/0!
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab #DIV/0!
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml #DIV/0!
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml #DIV/0!
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab Btl #DIV/0!
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg @ 250 Kapsul Btl #DIV/0!
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg @ 100 tab #DIV/0!
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml #DIV/0!
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet Tablet #DIV/0!
17 Kloroquin tablet Btl 500 ml #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl @ 1000 tab #DIV/0!
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl 500 ml #DIV/0!
20 Ringer Laktat Infus steril Btl @ 1000 Kapsul #DIV/0!
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 30 Kapsul #DIV/0!
22 Retinol 200.000 IU Ktk @ 30 Tablet #DIV/0!
23 Tablet Tambah darah Botol #DIV/0!
24 Multivitamin Sirup Bungkus #DIV/0!
25 Garam Oralit Pkt Pkt #DIV/0!
26 OAT Kat 1 Pkt Pkt #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Btl @ 1000 Tablet #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pot #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Kantong #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Kantong #DIV/0!
32 Salep 2-4 #DIV/0!
33 Infus set dewasa #DIV/0!
34 Infus set anak #DIV/0!
Sumber:
TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT


KABUPATEN/KOTA MAMUJU UTARA
TAHUN 2012

TINGKAT
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN
RATA/ BULAN
(BULAN)
1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml - 69 0,00
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 302 883 0,34
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 90 14 6,43
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 137 10 13,70
5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml Ktk @ 100 ampul - 21 0,00
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 677 49 13,82
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 201 36 5,58
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul - 1 0,00
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 239 19 12,58
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 50 83 0,60
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab Btl 4 49 0,08
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg @ 250 Kapsul Btl 13 6 2,17
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg @ 100 tab 186 57 3,26
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - 7 0,00
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml - 57 0,00
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet Tablet 280 35 8,00
17 Kloroquin tablet Btl 500 ml - - #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl @ 1000 tab - 42 0,00
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl 500 ml 438 44 9,95
20 Ringer Laktat Infus steril Btl @ 1000 Kapsul 1.890 344 5,49
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 30 Kapsul 144 43 3,35
22 Retinol 200.000 IU Ktk @ 30 Tablet 80 39 2,05
23 Tablet Tambah darah Botol 5.780 380 15,21
24 Multivitamin Sirup Bungkus - - #DIV/0!
25 Garam Oralit Pkt Pkt 80 35 2,29
26 OAT Kat 1 Pkt Pkt 98 10 9,80
27 OAT Kat 2 Pkt 3 0 7,50
28 OAT Kat 3 Btl @ 1000 Tablet - - #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pot 3 - #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Kantong 3 0 10,00
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Kantong - 2 0,00
32 Salep 2-4 384 68 5,65
33 Infus set dewasa 1.850 96 19,27
34 Infus set anak 763 186 4,10
Sumber: Data Kefarmasian Dinkes Matra Tahun 2012
TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

TINGKAT
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN
RATA/ BULAN
(BULAN)
1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml - 400 0,00
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 4.969 1.020 4,87
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 5.613 827 6,79
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 554 300 1,85
5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml Ktk @ 100 ampul - 2 0,00
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1.524 400 3,81
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 3.844 458 8,39
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 39 4 9,75
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 385 125 3,08
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 2.755 206 13,37
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab Btl - 150 0,00
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg @ 250 Kapsul Btl - 65 0,00
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg @ 100 tab 2.761 450 6,14
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - 85 0,00
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 4.232 847 5,00
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet Tablet 1.728 190 9,09
17 Kloroquin tablet Btl 500 ml #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl @ 1000 tab 5.051 71 71,14
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl 500 ml 33.150 1.560 21,25
20 Ringer Laktat Infus steril Btl @ 1000 Kapsul 6.612 1.164 5,68
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 30 Kapsul 1.270 135 9,41
22 Retinol 200.000 IU Ktk @ 30 Tablet #DIV/0!
23 Tablet Tambah darah Botol 1.858 3.000 0,62
24 Multivitamin Sirup Bungkus #DIV/0!
25 Garam Oralit Pkt Pkt - 90 0,00
26 OAT Kat 1 Pkt Pkt #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Btl @ 1000 Tablet #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pot #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Kantong #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Kantong 208 39 5,33
32 Salep 2-4 140 15 9,33
33 Infus set dewasa 2.824 548 5,15
34 Infus set anak - 302 0,00
Sumber:
TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

TINGKAT
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
NO NAMA OBAT SATUAN KECUKUPAN
RATA/ BULAN
(BULAN)
1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml #DIV/0!
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap #DIV/0!
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab #DIV/0!
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
5 Deksametason inj 5 mg/ml 2ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml #DIV/0!
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml #DIV/0!
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab Btl #DIV/0!
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg @ 250 Kapsul Btl #DIV/0!
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg @ 100 tab #DIV/0!
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml #DIV/0!
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet Tablet #DIV/0!
17 Kloroquin tablet Btl 500 ml #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl @ 1000 tab #DIV/0!
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl 500 ml #DIV/0!
20 Ringer Laktat Infus steril Btl @ 1000 Kapsul #DIV/0!
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 30 Kapsul #DIV/0!
22 Retinol 200.000 IU Ktk @ 30 Tablet #DIV/0!
23 Tablet Tambah darah Botol #DIV/0!
24 Multivitamin Sirup Bungkus #DIV/0!
25 Garam Oralit Pkt Pkt #DIV/0!
26 OAT Kat 1 Pkt Pkt #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Btl @ 1000 Tablet #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pot #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Kantong #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Kantong #DIV/0!
32 Salep 2-4 #DIV/0!
33 Infus set dewasa #DIV/0!
34 Infus set anak #DIV/0!
Sumber:
TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 8


2 RUMAH SAKIT JIWA -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 1 39
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 2 52
7 PUSKESMAS KELILING 46
8 PUSKESMAS PEMBANTU 229
9 RUMAH BERSALIN -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 58
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 1
14 POSKESDES 4 367
15 POSYANDU 9 1.720
16 APOTEK 54
17 TOKO OBAT 75
18 GFK 3
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -
-

Sumber: ................ (sebutkan)


TABEL 71

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM #DIV/0! #DIV/0!

2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0!

3 RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0!

4 Labkesda

4 PUSKESMAS 1 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 #DIV/0!

Sumber: (sebutkan)
TABEL
7272
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

POSYANDU POSYANDU
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH AKTIF
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 72 27,48 122 46,56 67 25,57 1 0,38 262 100,00 68 25,95
2 Polman 20 208 40,47 218 42,41 83 16,15 5 0,97 514 100,00 88 17,12
3 Mamasa 17 275 91,97 24 8,03 0 0,00 0 0,00 299 100,00 243 81,27
4 Mamuju 30 161 37,44 231 53,72 34 7,91 4 0,93 430 100,00 38 8,84
5 Mamuju Utara 14 23 29,49 17 21,79 31 39,74 7 8,97 78 100,00 38 48,72

JUMLAH (KAB/KOTA) 739 46,68 612 38,66 215 13,58 17 1,07 1583 100,00 475 30,01
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1,11

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 73

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSKESDES POSYANDU
KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Majene 11 82 23 28,05 23 100,00 50 262
2 Polman 20 167 83 49,70 70 84,34 86 514
3 Mamasa 17 178 33 18,54 33 100,00 35 299
4 Mamuju 30 155 132 85,16 60 45,45 173 430
5 Mamuju Utara 14 63 19 30,16 14 73,68 22 78

JUMLAH (KAB/KOTA) 645 290 44,96 200 68,97 366 1.583

Sumber: . (sebutkan)
TABEL 74

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

b
DR SPESIALIS a
DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Majene - - 9 8 17 9 8 17 1 8 9
2 Polman - 31 - - - -
3 Mamasa 1 3 5 8 3 5 8 1 1
4 Mamuju - 17 31 48 17 31 48 2 19 21
5 Mamuju Utara - 13 14 27 13 14 27 3 7 10
- - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 1 42 58 131 42 58 100 6 35 41
1 RS Majene 2 2 1 6 7 1 8 9 - 3 3
RS Poman - 13 - - 24 2
RS Banua Mamasa - 1 2 3 - -
RS Minake - 3 3 6 3 3 6 1 1
RS Mamuju 6 2 8 5 12 17 11 14 25 3 3
RS Mamuju Utara - 4 4 - 4 4 1 1
RS Regional - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 4 10 10 27 50 15 29 68 3 5 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1,0 0,7 0,9 8,8 14,4 15,3 9,6 14,8 14,2 1,5 6,8 4,3
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
Majene - - - - - -
Polman - 2 - - 2 1
Mamasa - - - - - -
Mamuju - - - - - -
Mamuju Utara - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 4 11 52 85 181 57 87 168 9 40 51

Sumber: (sebutkan)
a
Keterangan : termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

BIDAN PERAWAT
NO UNIT KERJA SARJANA KEPERAWATAN a D-III Perawat D-I Perawat JUMLAH
BIDAN DIII BIDAN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Majene 10 136 146 4 5 9 37 93 130 8 12 20 49 110 159
2 Polman 22 181 203 11 220 - - - 231
3 Mamasa 26 137 163 3 14 17 63 76 3 14 156
4 Mamuju 13 264 277 5 8 13 42 91 133 - 47 99 146
5 Mamuju Utara 14 131 145 3 3 36 65 101 - 68 65 104
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 85 849 934 15 27 53 249 8 12 96 167 288 796
1 RS Majene 3 14 17 2 1 3 13 38 51 - - - 15 39 54
2 RS Poman 6 14 20 4 112 - - - 116
3 RS Banua Mamasa 1 1 1 1 2 8 10 - 3 8 11
4 RS Minake 1 1 2 1 3 4 3 6 9 - 4 9 13
5 RS Mamuju 5 19 24 7 7 9 47 56 1 1 9 55 64
6 RS Mamuju Utara 16 16 1 2 3 5 29 34 - 6 31 37
7 RS Regional - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 15 65 80 5 13 22 128 - 1 37 142 295
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 86 34 73 92
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
1 Dinas Kesehatan Majene 1 - 1 2 3 5 5 5 10 - 1 1 7 9 16
2 Dinas Kesehatan Polewali Mandar - 4 4 - - 1 - - 4 - - - - - 5
3 Dinas Kesehatan Mamasa - - - - - - - - - - - - - - -
4 Dinas Kesehatan Mamuju - - - - - - - - - - - - - - -
5 Dinas kesehatan Mamuju Utara - - - - - - - - - - - - - - -
Dinas Kesehatan 1 4 5 2 3 6 5 5 14 - 1 1 7 9 21
JUMLAH (KAB/KOTA) 101 918 1.019 22 43 81 5 382 14 8 13 98 211 439 1.112

Sumber: (sebutkan)
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI


APOTEKER DAN D-III FARMASI DAN
NO UNIT KERJA JUMLAH D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI JUMLAH
SARJANA FARMASI a ASS APOTEKER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Majene 1 5 6 1 3 4 2 8 10 - - - - 9 9 - 9 9
2 Polman 5 14 - - 19 13 9 - - 22
3 Mamasa 1 7 8 1 6 7 2 13 15 3 3 1 11 12 1 14 15
4 Mamuju 5 5 3 3 - 8 8 2 5 7 4 7 11 6 12 18
5 Mamuju Utara 2 11 13 4 4 2 15 17 - 8 8 - 8 8
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 28 37 2 16 32 6 44 69 2 8 23 5 35 49 7 43 72
1 RS Majene - 8 8 1 1 - 9 9 2 2 1 1 2 1 3
2 RS Poman 4 2 - - 6 1 1 - - 2
3 RS Banua Mamasa 1 1 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1
4 RS Minake 1 2 3 1 1 1 3 4 - - - - -
5 RS Mamuju 9 9 1 5 6 1 14 15 - 5 5 - 5 5
6 RS Mamuju Utara 2 9 11 2 4 6 4 13 17 - 2 2 - 2 2
7 RS Regional - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 28 36 3 11 16 7 39 52 2 - 3 - 9 10 2 9 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2 14 10 2 9 7
1 Dinkes Majene - - - 1 1 - 1 1
2 Dinkes Polewali Mandar 2 1 3 2 2 3
3 Dinkes Mamasa - - - - - -
4 Dinkes Mamuju - - - - - -
5 Dinkes Mamuju Utara - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 56 73 5 27 48 13 83 121 4 9 27 5 44 59 9 53 86

Sumber: (sebutkan)
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
TABEL 77

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

TENAGA KESMAS TENAGA


a b
NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS D-III KESMAS JUMLAH SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Majene 2 12 14 - - - 2 12 14 5 5 10
2 Polman 37 14 - - 51 14
3 Mamasa 2 5 7 - 2 5 7 3 7 10
4 Mamuju 8 12 20 - 8 12 20 12 9 21
5 Mamuju Utara 5 14 19 - 5 14 19 3 6 9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 17 43 97 - - 14 17 43 111 23 27 64
1 RS Majene 4 6 10 - - - 4 6 10 1 - 1
2 RS Poman - - 9 - - 4 - - 13 - - 1
3 RS Banua Mamasa - - - - - -
4 RS Minake 1 3 4 - 1 3 4 -
5 RS Mamuju 1 8 9 - 1 8 9 3 1 4
6 RS Mamuju Utara 1 1 - - 1 1 2 2
7 RS Regional - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 18 33 - - 4 6 18 37 4 3 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3,9 10,4 12,5 4,6 5,1 6,1
1 Dinkes Majene 5 5 10 - - - 5 5 10 2 2 4
2 Dinkes Polewali Mandar - - - - - -
3 Dinkes Mamasa - - - - - -
4 Dinkes Mamuju - - - - - -
5 Dinkes Mamuju Utara - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 5 10 - - - 5 5 10 2 2 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 66 140 - - 18 28 66 158 29 32 76

Sumber: (sebutkan)
a
Keterangan: termasuk S2 dan S3
b
termasuk D-I
TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Majene 2 3 5 - - 2 3 5 1 - 1
Polman - - 17 - - - - - - - - 17 - - -
Mamasa 5 6 11 - - - -
Mamuju 2 6 8 - - 2 6 8 -
Mamuju Utara 1 1 - - - 1 1
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 10 15 42 - - - - - - 4 9 30 2 - 2
1 RS Majene 2 2 4 1 4 5 - - - 3 6 9 - 2 2
2 RS Poman - - 1 - - 9 - - 1 - - 11 - - 2
3 RS Banua Mamasa 1 1 - - 1 - 1 1 1
4 RS Minake 3 3 1 1 - - 4 4 1 1 2
5 RS Mamuju 1 5 6 3 4 7 - 4 9 13 2 2 4
6 RS Mamuju Utara 1 2 3 2 4 6 - - 1 4 5
7 RS Regional - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 12 18 6 13 28 - - 1 8 19 38 5 9 16


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2,0 4,8 5,8 1,2 1,5 1,5
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -
Dinas Kesehatan Majene - - - - -
Dinas Kesehatan Polewali Mandar 3 - 3
Dinas Kesehatan Mamasa - - - - -
Dinas Kesehatan Mamuju - - - - -
Dinas kesehatan Mamuju Utara - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 27 60 6 13 28 - - 1 12 28 68 7 9 18

Sumber: (sebutkan)
TABEL 79

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 171.193.552.669 164,46

a. Belanja Langsung 75.699.629.072

b. Belanja Tidak Langsung 95.493.923.597


-
2 APBD PROVINSI - 0,00
-
3 APBN : 31.029.872.000 29,81
- Dana Dekonsentrasi - 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 17.261.235.000 16,58
- Jamkesmas/Jampersal 11.472.870.000 11,02
- Bantuan Operasional Kesehatan 6.625.800.000 6,37
1.672.707.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 2.692.030.500 2,59
- GF TB 106.881.000
- GF Malaria 176.969.500
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00
-

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 104.097.173.708 100,0

0
TOTAL APBD KAB/KOTA 1.223.763.419.997

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 13,99

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 88.052,36

Você também pode gostar