Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEMATIKA HEWAN I Commented [MI1]: Tak perlu, ini laporan per filum
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 Commented [MI3]: Bold, spasi 1
Kalimantan barat merupakan salah satu provinsi yang berada di jalur garis
khatulistiwa. Daerah-daerah ini umumnya mempunyai curah hujan yang tinggi
dan terkenal dengan hutan hujan tropisnya. Hutan hujan tropis dikenal sebagai
ekosistem yang mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi baik dari segi
flora maupun faunanya. Selain terkenal denagn hutan hujan tropisnya kalimantan
barat juga terkenal dengan pantai-pantainya, salah satunya adalah pantai batu
burung yang terletak di kelurahan sedau, kecamatan singkawang selatan, kota
singkawang, kalimantan barat. Pantai batu burung mempunyai bentuk garis pantai
yang tidak terlalu panjang dimana pinggir pantainya banyak terdapat batu-batu
granit, pantai ini juga terkenal dengan dasarnya berupa pasir berlumpur yang
sangat cocok sebagai habitat dari berbagai macam organisme.
Kawasan pantai burung mempunyai keanekaragam jenis hewan avertebrata
yang sangat beragam mulai dari porifera,annelida,mollusca,coelenterata dan jenis
lainnya.Jenis annelida yang dapat ditemukan di kawasan pantai burung yaitu
berupa kelas polychaeta, oligochaeta dan hirudinae. Kelas polychaeta mempunyai
jumlah yang sangat banyak didaearah ini karena pantai batu burung mempunyai
kondisi pantai yang cocok untuk kelas polychaeta terutama jenis Nemalicastis sp.,
karena daerah tersebut merupakan daerah yang dekat dengan muara sungai dan
dekat dengan derah yang terdapat tanaman nipah.
Praktikum ini dilakukan dengan latar belakang untuk menambah pengetahuan
dari praktikan mengenai filum Annelida dan untuk mengetahui jenis jenis dari
filum annelida yang terdapat dikawasan pantai batu burung .Faktor lain adalah
karena kurangnya pemanfaatan jenis-jenis dari filum annelida yang sebenarnya
mempunyai nilai ekonomis tinggi. Commented [MI7]: enter
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum lapangan sistematika hewan ini
adalah supaya warga sekitar dapat mengetahui jenis dari filum Annelida serta nilai
ekonomis yang dimiliki oleh filum annelida. Seperti contoh yaitu cacing nipah Commented [MI11]: perbaiki
(namalycastis sp.) yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Commented [MI12]: perbaiki
Filum anelida (bahasa Latin annulus cincin terdiri atas cacing-cacing yang Commented [MI14]:
tubuhnya terbagi-bagi menjadi segmen-segmen (metamer). Segmentasi itu jelas
bersifat eksternal, tapi juga intern al dalam wujud membrane (septum) yang
membagi-bagi bagian interior cacing. Metamerisme juga terdapat pada
Arthropoda, yang dipercaya berkerabat langsung dengan anelida, dan juga pada
Chordata. Dinding badan dan tractus digestivus dengan lapisan-lapisan otot
sirkuler dan longitudinal, sudah mempunyai rongga badan (coelom) dan umumnya
terbagi oleh septa (George & Hademenos, 2009).
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu
segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah,
sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya
saling berhubungan menembus septa. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang
berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus. Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah
sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya mengandung
hemoglobin, sehingga berwarna merah. Annelida memiliki panjang tubuh sekitar
1 mm hingga 3 m (George & Hademenos 2009).
Annelida hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalam air tawar.
Hewan ini memiliki karakteristik antara lain adalah tubuh yang bilateral simetris,
dimana tubuhnya panjang dan jelas bersegmen-segmen,mempunyau alat gerak
yang berupa bulubulu kaku (septa) pada tiap segmen (tidak terdapat pada
beberapa bentuk), Commented [MI15]: ???
Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang beberapa Commented [MI16]: perbaiki
bersifat kommensal pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga yang bersifat parasit Commented [MI17]:
pada Vertebrata. Annelida di samping tubuhnya bersegmen- segmen, juga tertutup
oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis. Filum ini sudah
mempunyai sistem nervosum, sistem cardiovascular tertutup dan sudah ada
rongga badan (celom) (Radiopoetro 1996). Commented [MI18]: enter
Titik
sampling
4.1. Hasil
Hasil yang didapatkan pada Praktikum Lapangan di Pantai Batu Burung dapat
dilihat pada tabel berikut :
4.1.1. Tabel Hasil Pengamatan Annelida
No Gambar Keterangan
1. Nereis sp 1. Parapodia
2. Setae
gambar utuh
2
1
Chaeta
1
3. Harmothoe sp. 1. Segmen Commented [MI37]: Yakin?
2. Setae
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis-jenis Filum Annelida Commented [MI39]:
Hewan filum Annelida berasal dari kata latin annul/annelus = cincin, gelang
dalam bahasa Yunani eidos = bentuk yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh
anggota filum ini bersegmen tertutup kutikula yang merupakan hasil sekresi dari
epidermis, sudah ada ronnga tubuh (coelom), dengan metamerisme sebagai ciri
utamanya: pembagian rongga tubuh, sistem persyarafan, peredaran darah, dan
sistem ekskresinya metamerik. Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus),
berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh.Respirasi dengan epidermis ataupun
insang (pada cacing tabung, misalnya) pada somit tertentu.Organ reproduksi
hermafrodit (kelas olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk
hewan dewasa, atau berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan
melalui fase larva trokofor.Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan
dalam air. Umumnya annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa
bersifat komensal pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit pada
vertebrata(Oemarjati,1990)
1. Nereis sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Polycaeta
Ordo : Errantia
Famili : Nereidae
Genus : Nereis
Spesies : Nereis sp. (Wijarni, 1984). Commented [MI40]: seuaikan format spasi
Cacing laut (Nereis sp.) banyak ditemui di pantai, sangat banyak terdapat
pada pantai cadas, paparan lumpur dan sangat umum ditemui di pantai pasir.
Beberapa jenis hidup di bawah batu, dalam lubang lumpur dan liang di dalam batu
karang, dan ada juga yang terdapat pada air tawar sampai 60 km dari laut,.
beberapa membuat lubang dalam lumpur, atau sebagai aufwuchus pada tumbuhan
air yang tenggelam, adapula yang membuat selubung menetap atau yang dapat
dirawa-rawa (Wijarni, 1984).
Merupakan cacing yang hidup di laut, di dalam liang pasir dan hanya
menyembulkan kepala di atas permukaan pasir atau berenang di dalam laut.
Tubuhnya jelas mempunyai caput dan alat-alat tambahan, terbagi menjadi banyak
segmen. Segmen pertama disebut peristonium dan pada tiap nagian lateral
terdapat 2 pasang tentakel. Termasuk dalam kelas polychaeta yang berarti
berambut banyak.
Bagian anterior terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel
serta mulut berahang. Cacing jenis ini mempunyai lapisan otot memanjang
maupun otot melingkar. Ususnya hampir lurus merentang dari depan ke belakang,
Panjang tubuh antara 5 10 cm dengan diameter 2 10 mm. Fertislisasi bersifat
internal membentuk larva. Bergerak dengan menggunakan parapodia. Sudah
memiliki coelom yang sebenarnya, yang sudah di batasi oleh epithelium
mesodermal. Masing-masing ruas terdapat sepasang parapodia. Tubuh memiliki
banyak rambut pada parapodia. Bersifat karnifora. Dapat dibedakan jantan dan
betina (Wijarni, 1984).
2. Pherethima sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Ordo : Ophistopora
Famili : Megascolescidae
Genus : Pheretima
Spesies : Pherethima sp. (Wijarni, 1984). Commented [MI41]:
Cacing tanah jenis Pheretima sp. segmennya mencapai 95-150 segmen.
Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan
silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima
sp. antara lain cacing merah, dan cacing kalung . Cacing tanah memiliki segmen
di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen lainya
terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem
saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan
menembus septa. Rongga tubuh berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan
annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot
melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal) (Kimball, 1998).
Cacing ini hidup didalam liang tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak
terlalu dingin. Untuk pertumbuhannya yang baik, cacing ini memerlukan tanah
yang sedikit asam sampai neefwdtral atau pH 6-7,2. Kulit cacing tanah
memerlukan kelembabancukup tinggi agar dapat berfungsi normal dan tidak
rusakyaitu berkisar15%-30%.Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan antara 15oC-25oC (Putra, 1999).
3. Harmothoe sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Phyllodocida
Famili : Polynoidae
Genus : Harmothoe
Spesies : Harmothoe sp. (Pechenik, 1999).
Harmothoe sp. merupakan anggota dari kelas Polychaeta yang aktif, dimana
jenis ini aktiv bergerak dengan pelan atau berjalan, berenang dan hidup di bawah
bebatuan. Hewan ini juga mempunyai Parapodia yang berfungsi sebagai dayung
atau tuas untuk bergerak ke depan. Parapodia bergerak menggelombang untuk
berjalan dan berenang. Accicula pada bagian parapodia sangat penting sebagai
elemen yang membuat lebih kaku, mencegah kerusakanjaringan parapodia yang
tipis. Pada bagian prostomium atau kepala berkembangsangat baik, dimana
mempunyai mata, tentakel, organ tentakel sensori dan organkhusus (nuchal
organ) untuk mendeteksi bahan kimia (Pechenik, 1999).
Cacing dengan lebar badan yang seragam. Permukaan dan ventral
halus.dengan puncak pada masing-masing lobus, antena median, sepasang
antena lateral, dua pasang mata, pasangan anterior di dekat prostomial, pasangan
posterior di dekat belakang. Segmen pertama terdapat chaetae dan sepasang
tentakel dorsal dan ventral. sisik pertama bulat, selebihnya berbentuk oval
sampai berbentuk ginjal, permukaan dengan tuberkel kecil dan kadang-kadang
deretan tuberkulum yang lebih berbeda di perbatasan luar.Habitat di pantai berbatu
terkadang air payau di muara sungai (Pechenik, 1999).
4.2.2 Faktor Lingkungan
Berdasarkan pengukuran faktor lingkungan yang telah dilakukan didapat lah
hasil seperti nilai suhu, ph air, ph udara, salinitas dan kelembapan udara. Untuk
nilai suhu air sendiri didapat hasil yaitu 31 derajat celcius sampai 34 derajat
celcius dan suhu udara yaitu 28 derajat celcius sampai 35 derajat celcius. Untuk
ph air didapat hasil mulai dari ph 7 sampai ph 9, nilai salinitas yaitu 29 dan nilai
kelembapan udara mulai dari 38 72. Dari semua faktor lingkungan yang diukur
dari lokasi sampling tersebut untuk filum annelida sendiri hanya mendapat tiga
jenis yaitu nereis sp., pheretima sp. dan Harmothoe sp.
BAB V
PENUTUP Commented [MI42]:
Commented [MI43]:
5.1 Kesimpulan Commented [MI44]:
Berdasarkan Praktikum lapangan yang telah dilakukan, maka diperoleh
simpulan sebagai berikut :
Commented [MI50]:
Commented [MI51R50]:
DAFTAR PUSTAKA