Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengkajian
Anamnesa
5.Pendidikan: anak biasanya belum sekolah, sedangkan orangtua anak biasanya berpendidikan
rendah.
6.Alamat: klien dengan marasmus biasanya bertempat tinggal di daerah dengan pemukiman
kumuh atau pemukiman padat penduduk.
1.Nama orang tua: sesuai dengan nama bapak dan ibu atau keluarga penanggung dari klien.
4.Pekerjaaan orang tua: pekerjaan orangtua klien dengan marasmus biasanya adalah sebagai
buruh atau dengan status sosial ekonomi rendah.
Riwayat kesehatan
1.Keluhan utama
Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan (berat badan
semakin lama semakin turun), bengkak pada tungkai, sering diare dan keluhan lain yang
menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi.
a.Pola nutrisi: klien mengalami penurunan nafsu makan dan mual muntah.
c.Pola aktivitas dan integritas ego: klien biasanya mengalami gangguan aktifitas karena
mengalami kelemahan tubuh yang disebabkan oleh gangguan metabolism.
d.Pola istirahat dan tidur: klien sering rewel karena selalu merasa lapar meskipun sudah diberi
makan sehingga sering terbangun pada malam hari.
e.Pola higiene: kebersihan diri klien kurang, kulit tampak kusam, rambut kemerahan.
f.Pola pernapasan: adanya suara whezzing dan ronkhi akibat adanya penyakit penyerta seperti
bronkopneumonia.
g.Pola keamanan: klien sangat rentan untuk terjangkit infeksi karena system imun yang menurun.
Pemeriksaan Fisik
1.Keadaan umum klien, meliputi: kesadaran composmentis: lemah, rewel, kebersihan kurang,
berat badan kurang, tinggi badan, nadi cepat dan lemah, suhu meningkat, dan pernapasan
takipneu.
2.Kepala: lingkar kepala klien biasanya lebih kecil dari normal, warna rambut kusam.
5.Hidung: biasanya terdapat sekret dan terpasang selang NGT untuk memenuhi intake nutrisi.
6.Mulut: biasanya terdapat lesi, mukosa bibir kering dan bibir pecah-pecah.
9.Abdomen: perut cekung, terdapat ascites, bising usus meningkat, suara hipertimpani.
12.Kulit : keadaan turgor kulit menurun, kulit keriput, CRT: > 3 detik, (Capernito,2000).
1.Inspeksi
2.Auskultasi
3.Perkusi
4.Palpasi
3.Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik
menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan
menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari
lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada
wanita.
4.Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas (LLA) untuk
memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (lean body massa, massa tubuh yang tidak
berlemak).
d.Pemeriksaan Laboratorium
1.Biokimia: Hb anemia karena kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam
folat dan berbagai vitamin, kadar albumin yang rendah karena kurangnya konsumsi protein,
kadar globumin normal atau sedikit tinggi, kadar asam amino esensial dalam plasma relatif lebih
rendah daripada asam amino non esensial.
2.Biopsi: ditemukan perlemakan ringan sampai berat, fibrosis, nekrosis dan infiltrasi sel
mononuklear. Pada perlemakan berat hampir semua sel hati mengandung vakual lemak yang
besar.
3.Autopsi: menunjukkan kelainan pada hampir semua organ tubuh,seperti degenerasi otot
jantung, osteoporosis tulang, atrofi virus usus, detrofi sistem limfold dan atrofi kelenjar timus.
2.Perubahan rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut).
3.Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi), edema palpebra.
4.Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan (batuk, sesak, ronchi, retraksi otot intercostal).
5.Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila terjadi diare.
6.Edema tungkai.
7.Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis terutama pada
bagian tubuh yang sering tertekan (bokong, fosa popliteal, lulut, ruas jari kaki, paha dan lipat
paha)
Analisa Data :
DO: berat badan turun, berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan, edema, rambut kering,
kusam, jarang, putih dan mudah dicabut, kulit kering dan bersisik, hepar membesar, hb rendah,
mata pucat dan cekung.
Kemungkinan Penyebab :
Masalah :
Kemungkinan Penyebab :
Masalah :
Kemungkinan Penyebab :
Masalah :
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak
adekuat (nafsu makan berkurang) (Wong, 2004), yang ditandai dengan:
DS : Klien mengeluh badan lemah, anoreksia, lesu, mudah lelah
DO: berat badan turun, berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan, edema, rambut kering,
kusam, jarang, putih dan mudah dicabut, kulit kering dan bersisik, hepar membesar, hb rendah,
mata pucat dan cekung.
Tujuan :
Kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, diharapkan pasien akan dapat
-edema hilang
Intervensi :
2.Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah
5.observasi TTV
6.kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian vitamin dan gizi untuk makanannya.
7.penyuluhan kesehatan
Intervensi :
Rasional :
Kriteria hasil :
c.elastisitas normal
Intervensi :
Rasional :
Implementasi :
1.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak
adekuat (nafsu makan berkurang)
2.Menyajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah
5.Mengobservasi TTV
6.kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian vitamin dan gizi untuk makanannya.
7.Penyuluhan kesehatan
Evaluasi
1 .Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak
adekuat (nafsu makan berkurang)
O: BB pasien naik
S: orang tua pasien mengatakan anak saya sudah tidak bersisik lagi kulitnya.