Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OK,
A
Sebelum saya dapat memahami gaya tulisan dari Peter hall, David Harvey, dan Mackenzie Wark
saya harus memahami tulisan Tuan, Becker, dan Barnes & Duncan. Ketiga tulisan inilah yang nantinya
menjadi modal saya untuk menelaah dan menganalisis ke tiga tulisan selanjutnya.
Pertama saya membaca tulisan Becker mengenai Persona & Authority, dalam tulisannya ini Becker
menjelaskan tentang bagaimana seorang penulis menyampaikan ceritanya / tulisannya kepada para pembaca.
Beliau membagi cara ini menjadi tiga kategori :
1. Classy : Pada persona ini penulis membuat tulisannya seakan terdengar pintar /
mewah ketika dibaca, biasanya ini dapat di lihat dari cara si penulis memilik kata kata yang
sophisticated / mewah.
2. Esoteric Expertise : Pada persona ini penulis ingin memberitahu kepada para pembaca bahwa
mereka berpengetahuan luas, dengan menggunakan istilah istilah akademis pada suatu bidang
sehingga membuat pembaca harus menelaah lagi apa arti dari kata kata tersebut. Penulis dengan
gaya ini biasanya bersifat formal dan tulisannya sangat terstruktur.
3. Plain Folk : Pada persona ini penulis mensejajarkan diri mereka dengan para pembaca
umum, mereka menyaring segala pengetahuan mereka dan menulisnya dalam bahasa sehari hari
atau bahasa yang lebih umum sehingga lebih mudah dimengerti oleh pembaca umum
Dalam tulisannya ini menurut saya becker sendiri menggunakan pendekatan plain folk, dengan
menarasikan ke tiga cara ini dalam sebuah cerita antara beliau dengan Rosanne Hertz.
Kemudian Barnes & Duncan menjelaskan asal kata geography, geo : bumi, graph : tulisan yang
berarti ilmu tentang menulis bumi. Kemudian mereka juga menjelaskan 3 cara tentang bagaimana
memahami suatu tulisan :
1. Kata tidak bisa digunakan untuk menghadirkan/menjelaskan realitas tetapi digunakan untuk
menjelaskan kata lainnya, contoh kata arsitektur yang tidak menghadirkan bentuk bangunan tertentu
tapi diartikan sebagai arkhein dan tecton.
2. Adanya faktor faktor yang dimiliki penulis yang menyebabkan cara penulisan si penulis tersebut.
Faktor ini seperti latar belakang si penulis tersebut, pandangan hidup penulis, standar penulis, dan
sebagainya.
3. Kemampuan berbahasa secara efektif yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan arti dan
meyakinkan pembaca.
Selanjutnya Barnes & Duncan juga menjelaskan tentang 3 konsep yang muncul dari 3 literatur baru
dan representasinya.
1. Text : Text menurut mereka adalah suatu konsep yang meliputi tulisan, lukisan, peta yang
dipengaruhi budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Berikut adalah 4 alasan kenapa text itu harus ada :
Setelah membaca ke tiga tulisan tersebut sebagai dasar pemikiran, berikut adalah hasil telaahan saya
yang dibantu juga dar hasil diskusi bersama kelompok terhadap 3 tulisan selanjutnya.
Tienanmen Square
Tulisan ini merupakan cerita mengenai pergolakan demonstrasi yang terjadi di china yang diceritan
secara sangat mendetail dan terinci dari setiap pergerakan demonstrasi tersebut. Tema politik sangat kental
dalam cerita ini yang dipaparkan kedalam bentuk cerita sejarah
Jika ditelaah dari bab persona & authority dalam buku Becker menurut saya Mackenzie Wark
Menggunakan persona esoteric expertise, ini dikarenakan banyak istilah akademis (eg :
trajectory)yang kurang populer di telinga para pembaca khususnya kalangan pembaca awam
Jika ditelaah dari Tulisan language and the making of place oleh Yi-Fu Tuan, Wark berhasil
menarasikan sekaligus mendeskripsikan secara kronologis sejarah demokrasi yang terjadi di
China. Penggambaran yang sangat detail mengenai pergerakan bersejarah, kota dan lansekap
china cocok dengan pendekatan tuan mengenau chinese garden and landscape.
Jika ditelaah dari bab introduction dalam buku Barnes & Duncan tulisan ini dapat digolongkan
ke dalam diskursus yang menggunakan metafora sebagai alat untuk menyampaikannya. Hal ini
sangat terlihat dari Judul bacaan dan juga beberapa sub judul. Menurut saya cara ini dilakukan
Wark agar pembaca semakin penasaran dan ingin terus membaca isi dari tulisannya walaupun
tulisan ini menggunakan kata kata yang cukup sulit ditelaah. Dengan kata lain cara metafora ini
sebagai penyeimbang agar pembaca tetap mau membaca isi tulisan ini
Backround penulis : Filsuf dan penulis asal Australia
Tema, tempat, dan waktu : Sejarah, China, tahun 1980-an
Struktur penulisan : Deskriptif Naratif, - diskursus, - metafora
Alur tulisan : Maju
Persona & authority : Esoteric expertise
Cara penyajian tulisan : Dengan text
Sumber
1. Y.F. Tuan, Language and the Making of Place, dalam Annal of the American Association of
Geographers Vol. 81, No. 4, 1991, pp684-696.
2. Howard Becker, Persona and Authority, dalam Writing for Social Scientists, University of Chicago
Press, 1986, pp. 26-42.
3. Trevor Barnes & James Duncan, Introduction: Writing Words, dalam Writing Words, Routledge, 1992,
pp. 1-17
4. David Harvey, Monument and Myth, dalam Urban Experience, John Hopkins University Press, 1989,
pp. 200-228.
5. Peter Hall, :Sydney Opera House, dalam Great Planning Disasters, UC Press, 1980, pp. 138-151
6. Mackenzie Wark, Tienanmen Square, dalam Virtual Geography, Indiana University Press, 1994, pp.
96-163