Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Peran perawat pada awalnya dilakukan oleh Deakonia, dibawah perintah
gereja. Oleh karena itulah keperawatan pada kelahiranya di kenal dengan
adanya biara wati yang datang kerumah-rumah warga yang sakit. dari sanalah
nilai inti keperawatan ditumbuhkan. sebuah bentuk pengabdian secara tulus dari
orang-orang yang peduli terhadap kesehatan orang-orang disekitarnya yang
membutuhkan pertolongan.
Teori keperawatan pada mulanya dalam bentuk Filosopi yamh dikenalkan
oleh Nightingale. Pandangan nightingale terhadap keperawatan dimana dia
menurunkan keperawatam dari filosofi spiritual yang berkembang dalam masa
remaja dan ketika dia dewasa (Macrae, 1995). bentuk lepedulianya ialah
keseriusanya dalam analisis statistic yang mengaitkan sanitasi yang buruk
dengan terjadinya kolera dan disentri. Ia memandang keperawatan sebagai
suatu jalan untuk mencari kebenaran dalam mendapatkan jawaban atas
pertanyaan masalah kesehatan dan menggunakan hokum penyembuhan tuhan
tuhan dalam praktik keperawatan (Macrae, 1995)
Teori-teori yang berkembang ialah hasil dari pengembangan atau
penggabunagn konsef dan pernyataan yang berfokus pada kejadian dan
fenomena dari suatu disiplin. Teori mempunyai konstribusi pada pembentukan
dasar praktik keperawtan (Chinn dan Jacobs, 1995). Perkembangan ilmu ini
mencangkup pengetahuan umum, penetahuan ini dapat diintegrasikan dengan
disiplin ilmu yang lain. kesatuan ilmu tadi membuat sebuah konsep dasar tentang
sebuah permasalahan yang sedang dikaji sehingga melahirkan sebuah teori
keperawatan.
Dalam semua aktivitas menuju pemandirian disiplin ilmu, keperwatan telah
mengembangkan sebuah konsep dasar yang mencoba menunjukan perbedaan
yang benar-benar nyata dengan disiplin kedokteran. Keperawatan yang dirintis
pertamakali oleh Nightingale telah membawa semangat bahwa keperawatan
yang merupakan sebuah profesi yang membutuhkan pengetahuan yang berbeda
dengan disiplin ilmu yang lain, seperti kedokteran. Oleh karena itulah, dalam
keperawatan dikenal kiat-kiat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang
sesuai dengan pengetahuan.
Dalam Teori keperawatan bila kita perhatiakan, kesemuanya teori tersebut
akan berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan. misalkan
Nightingale menyoroti masalah lingkungan, henderson lebih pada pemenuhan
kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi pada otimalisasi
peran klian dalam proses penyembuhanya. kesemua teori tersebut bersinergi
dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan penjelaan masalah yang
detail. Sehingga mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah
asuhan.
Salah satu teori yang terrenal dengan pemandirian klien adalah Dorotea
Orem (1971). Orem yang terkenal dengan Self-Care Dependent-Care Nursing.
dalam pandangan orem bahwa setiap orang mempunyai kemam[puan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. Tapi pada situasi tertentu
kemampuan itu tidak bisa tampil, dista inilah teori orem akan menjelaskan
bahwa, kebutuhan manusia apapun kondisunya ahíla sama, tergantung
bagaimana individunya memenuhi kebuthan itu. bila kebutuhanya terpenuhi
dengan baik maka tidak akan ditemukan masalah, berbeda dengan orang yang
tidak mampu memenuhi kebutuhanya makan akan mengalami deficiet.
Orem dengan tegas mencoba mengoptimalkan kemampuan alami stiap klien
dalam memenuhi kebutuhanya. peran perawat dalam teori merupakan sebagai
agen yang mampu membantu klien dalam mengembalikan peranya sebagai self
care agency. Sisitem yang di bagun dari tiga teori utama ini mampu
menghasilkan kolaborasi pelayanan keperwatan yang unik. tidak hanya dari
prosesnya, tapi juga dari hasilnya akan mampu membuat klien mengetahui hal-
hal yang berkaitan dengan penyakitnya.
Teori ini mampu memberikan tentang bentuk asuhan yang harus diberikan
pada klien pada keadaan tertentu. antara klien dan perawat harus memiliki
pemahaman tentang pendangan self-care. Proses yang lebih bertumpu pada pelayanan
terapeutik yang mandiri dengan melibatkan setiap individu agar mampu melkuanya secara
mandiri.
A. Biografi Orem
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Beliau wafat pada
tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway. Selama hidupnya, beliau pernah mengikuti pendidikan
Diploma (1903), kemudian meanjutkan pendidikannya di Providence School of Nursing
di Washington DC dan mendapatkan gelar B.S.NE, kemudian melanjutkan
pendidikannya lagi di Catholic University of America di Washington DC dan
mendapatkan gelar M.S.NE.
Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self
Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari
suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan
sebagai pedoman dalam tindakan.
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan
aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan
dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada
kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
C. Teori Keperawatan Orem
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur
dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan Orem mengembangkan tiga
bentuk teori Self Care, di antaranya:
Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan
berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan
fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care
Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar),
Developmental Self Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan
indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari
kondisi pasien).
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana
segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.
Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk
melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada
anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya
perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self
care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri
serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk
proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai
pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan
untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
Teori Siste Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas
bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri.
Dalam pandangan sistem ini, Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan
keperawatan diantaranya:
Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan
pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu
memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian
sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan
kelahiran.
Aplikasi Model Keperawatan Orem, dapat dilihat dari contoh kasus berikut:
Kasus:
Tn. J (50 th), didiagnosis DM tipe 2. Dia memiliki riwayat hipertensi dan dia seorang
perokok berat (30 batang per hari). Perawatan yang dapat diberikan epada Tn. J
berdasarkan model keperawatan Orem adalah:
3. Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok untuk hipertensi
dan diabetes, serta mengontrol gula darah setelah makan.
5. Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan pada pasien
tentang kegiatan yang cocok untuk pasien diabetes.
6. Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social dengan
perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tigkah sosial.
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk praktik
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain
tidaklah saling bertentangan, melainkan saling berkaitan. penggunaan teori
keperawatan memungkinkan perbaiakan pelayanan keperawatan yang lebih
berkualitas. keperawatan dalam menghadapi tangtangan di masa depan
haruslah memiliki sebuah model dan pandangan sendiri tentang disiplin ilmunya.
keperawatan yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu kesehatan berusaha
menampilkan sebuah cabang ilmu yang berbeda dari ilmu kesehatan yang
lainya.