Você está na página 1de 4

FAKTOR KEBERHASILAN PEMAKAIAN ALAT PRTODONTI

LEPASAN

Operator/dokter gigi mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap


keberhasilan perawatan karena dia yang memilih kasus, merencakan perawatan,
mendsain peranti dan menatalaksanakan perawatan. Dalam penatalaksanaan
perawatan, kemungkina keberhasilan perawatan dipengaruhi tiga hal saling
berkaitan:
1. Pasien
2. Peranti
3. Pergerakan gigi

1. Pasien
Perubahan pada pasien, misalnya gigi susu yang tanggal atau gigi
permanen yang erupsi yang dapat menyebabkan peranti tidak cocok lagi.
Sebagian pasien tidak mau memakai peranti seperti yang diharuskan. Bila
pasien tidak mau memakai peranti keadaan yang dapat diamati adalah:
- Peranti masih kelihatan seperti baru, lempeng akrilik tetap mengkilap
- Pasien terlihat tidak terampil memasang peranti
- Peranti tidak sesuai
- Tidak ada bekas oklusi pada peninggian gigit anterior
Sebagian pasien kurang memperhatikan kebersihan mulutnya sehingga
giginya kurang bersih dan dapat timbul gingivitis marginalis kronis.
Kadang- kadang keradangan gingival berlanjut dan terjadi penebalan
gingival. Dapat juga terjadi akulukasi plak pada bagian lempeng akrilik
yang menempel pada mukosa. Bila terjadi keadaan ini maka yang perlu
dilakukan adalah meningkatkan kebersihan mulut dan membersihkan
peranti yang dipakai. Bila keadaan seperti ini masih tetap terjadi maka
pasien dianjurkan untuk tidak memakai peranti beberapa hari berturut-
turut.
Penebalan gingival palatal sering dijumpai pada saat retraksi gigi
anterior atas, bila terdapat ruangan yang sempit diantara gigi dan lempeng
akriik, saa gigi bawah tersebut akan berkontak dengan peninggian gigit
anterior. Gigi anterior bawah beroklusi dengan peninggian gigit anterior
yang menyebabkan lempeng akrilik goyang dan terjadi gingivitis
hiperplastik. Mukosa cenderung menumpuk ke palatal karena gigi ditarik
ke palatal. Untuk mengurangi hal ini perlu diperiksa apakah peninggian
gigitann telah cukup diasah dan apakah retensi peranti cukup bagus
sehingga dapat menahan peranti agar tidak bergerak pada saat pasien
beroklusi. Sebaiknya dilakukan pengurangan tumpang gigit dulul sebelum
meretraksi gigi atas
Pemakaian peranti lepasan akan menambah daerah stagnasi yang
akan dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya karies. Keadaan ini
dapat ditanggulangi dengan menjaga kebersihal mulut sebaik mungkin.
Daerah rawan karies adalah permukaan gigi yang tertutup peninggian gigit
baik anterior maupun posterior. Pemeriksaan gigi secara rutin hendaknya
dilakukan untuk mencegah terjadinya karies
2. Peranti
Sebelum peranti disesuaikan atau diaktifkan, perlu diperhatikan
keadaan berbagai komponen perranti lepasan yaitu: retensi, komponen
aktif dan lempeng akrilik. Perlu disadari bila peranti tidak dipakai terus-
menerus dapat terjadi distorsi.
Komponen retensi perlu diperiksa karena sesudah dipakai beberapa
lama kemungkinan dapat agak mendendor karena peranti dilepas dan
dipasang. Bila peranti kurang retentive, komponen retentive perlu
disesuaikan. Jangan menjadikan penyesuaian komponen retentive sebagai
tindakan rutin karena tindakan ini akan menyebabkan peranti kehilangan
daya retentifnya bila penyesuaian berlebihan
Komponen aktif perlu diperiksa, misalnya kontak pegas atau
komponen aktif lain dengan gigi. Diperlukan penyesuaian apabila
ditenggarai gigi bergerak ke arah yang tidak diinginkan. Untuk
pengukuran yang akurat dapat digunakan tension gauge. Cara yang banyak
dipakai adalah dengan memperkirakan secara langsung defleksi pegas
Periksalah lempeng akrilik apakah gigi bekas bergerak; bila gigi
terhalang lempeng akrilik dapat digerinda. Bila peninggian gigit perlu
ditebalkan baik untuk membebaskan halangan oklusal maupun untuk
mengurangi tumpang gigit, penambahan cold-cured acrylic perlu
dilakukan. Lempeng akrilik sebelah palatal gigi anterior atas yang tidak
cukup digerinda dapat menyebabkan terjepitnya mukosa di antara geligi
dan lempeng akrilik pada saat retraksi gigi anterior atas
Penjangkaran intraoral direncanakan pada saat mendesain peranti.
Bila penjangkaran kurang mungkin perlu ditambah dengan penjangkaran
ekstraoral. Bila terlihat ada kehilangan penjangkaran perlu penyesuaian
penjangkaran ekstraoral maupun waktu pemakaiannya perlu ditambah
3. Pergerakan gigi
Anggapan umum yang dapat diterima adalah gerakan gigi 1 mm
tiap bulan bila peranti dipakai terus menerus. Bila peranti tidak dipakai
terus menerus pergerakan gigi juga akan lebih lambat meskipun peranti
telah dipakai terus menerus tetapi kadang-kadang terjadi pergerakan gigi
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan akibat beberapa hal, yaitu:
a. Arah pergerakan yang salah
Biasanya disebabkan penempatan pegas yang salah,
khususnya kontak antara gigi gelgi dan lengan pegas. Perlu
diperhatikan pada saat melakukan aktivasi dengan melakukan
penyesuaian letak pegas bilamana masih memungkinkan. Apabila
tidak memungkinkan maka pegas perlu diganti
b. Gerakan tipping yang berlebihan
Peranti lepasan menghasilkan gerakan tipping oleh karena
fulcrum terletak kurang lebih sepertiga akar. Pemakaian kekuatan
yang berlebihan dan jauh dari tepi gingiva menyebabkan fulcrum
bergeser ke arah mahkota. Keadaan yang paling penting untuk
diperhatikana dalah inklinasi gigi semula. Bila letak gigi semula
sudah tidak menguntungkan, gerakan tipping yang berlebihan serta
oklusi yang kurang menguntungkan akan mudah terjadi.
c. Kehilangan penjangkaran
Merupakan salah satu penyebab kegagalan perawatan
ortodontik. Diperlukan pemeriksaan penjangkaran pada setiap
kunjungan. Agar gigi penjangkaran tidak bergerak ke mesial perlu
tindakan antara lain menggerakkan gigi sesedikit mungkin pada
suatu saat atau suatu kuadran. Kekuatan yang berlebihan akan
menyebabkan gigi penjangkar bergerak ke mesial. Pegas bukal dari
kawat berpenapang 0,7 mm yang diaktifkan seanyak 3 mm akan
memberikan kekuatan yang besar sehingga akan terjadi kehilangan
penjangkaran.

Você também pode gostar