Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AGUNG ANGGORO
1200053
MATEMATIKA C 2012
Pendahuluan
Analisis Jalur atau yang lebih dikenal luas sebagai Path Analysis merupakan suatu metode
penguraian korelasi ke dalam bagian-bagian yang berbeda untuk menginterpretasikan suatu pengaruh
(effect). Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada
regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara
langsung tetapi juga secara tidak langsung. (Robert D. Retherford 1993). Analisis Jalur digunakan
untuk mengetahui apakah data mendukung teori, yang secara apriori dihipotesiskan, yang mencakup
kaitan struktural antar variabel terukur.
Asumsi
1. Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa berkepala tunggal () atau
single headed arrow, dan berkepala dua () atau double headed arrow.
2. Panah berkepala satu menunjukkan pengaruh dari sebuah variabel eksogen (independen)
terhadap sebuah variabel endogen (dependen). Misalkan :
X1 Y
3. Panah berkepala dua menggambarkan hubungan korelatif antar variabel eksogen. Misalkan :
X1 X2
4. Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh secara murni artinya bahwa
sesuatu kejadian banyak sekali yang mempengaruhinya, tetapi pada conceptual framework
hanya dapat digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel lainnya yang tidak
bisa digambarkan (tidak bisa diukur) diperlihatkan oleh suatu variabel tertentu yang disebut
residu dan diberi simbol dengan .
Contoh diagram jalur :
Diagram jalur diatas adalah diagram jalur yang paling sederhana. Besarnya pengaruh
langsung dari X ke Y diperlihatkan oleh koefisien jalur (path coefficient, p). Apabila diagram
jalur sederhana seperti ini yaitu variabel eksogen hanya satu, maka p21 = r21. (Tahir, 2011)
X1 dan X2 merupakan dua buah variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan
korelatif. Secara bersama-sama X1 dan X2 mempengaruhi Y. (Tahir, 2011)
Y = 0 + 1x1 + 2x2 +
Dalam analisis jalur kita hanya menggunakan X baik sebagai variabel eksogen maupun endogen.
(Tahir, 2011). Untuk itu variabel Y diganti menjadi X3, sehingga model regresi di atas menjadi sebagai
berikut :
x3 = 0 + 1x1 + 2x2 +
Dalam analisis jalur, model tersebut dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
x3 = p31x1 + p32x2 +
Dimana p31 dan p32 adalah koefisien-koefisien jalur, yaitu sama dengan koefisien-koefisien regresi
untuk variabel yang dibakukan. Persamaan ini juga disebut sebagai Persamaan Struktural.
Secara struktural, diagram dari persamaan di atas adalah seperti yang telah dibahas sebelumnya :
Untuk menentukan nilai p31 dan p32 kita memerlukan matriks korelasi antar variabel-variabel
eksogen dan matriks korelasi antara variabel-variabel eksogen dengan variabel endogen.
1 12
Rx = [ ] (matriks antar variabel-variabel eksogen)
21 1
31
Ryx = [ ] (matriks antara variabel-variabel eksogen dengan variabel eksogen)
32
31 1 12 1 31
[ ] = [ ] [ ]
32 21 1 32
Kemudian Besarnya pengaruh variabel eksogen x1 dan x2 secara bersama-sama terhadap variabel
endogen x3 (R) dapat ditentukan sebagai berikut :
31
R23(12) = [31 32 ] [ ]
32
p3 = 1 2 3(12)
Dalam sebuah jalur, variabel eksogen memiliki pengaruh secara langsung dan tidak langsung
terhadap variabel endogen. Misalkan pengaruh variabel eksogen x1 terhadap variabel endogen x3
dapat diuraikan sebagai berikut :
1
=
1 2
Dengan p adalah koefisien jalur antara variabel x1 dengan x3, n adalah banyaknya pasangan data, dan
k adalah banyaknya variabel eksogen (variabel bebas).
Jika t hitung lebih besar daripada t tabel (t(,n-1)) maka kita menerima H1 yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan. Sedangkan pengujian signifikansi pengaruh bersama oleh variabel-variabel
eksogen terhadap variabel endogen dapat ditentukan dengan cara berikut
Hipotesis :
Ho : R3(12) = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan oleh x1 dan x2 terhadap x3
H1 : R3(12) 0, artinya ada pengaruh yang signifikan oleh x1 dan x2 terhadap x3
Rumus :
( 1) 23(12)
=
(1 23(12) )
Penyelesaian :
Banyaknya penjualan ditentukan oleh banyaknya promosi dan outlet, maka dapat dimisalkan :
x3 = penjualan
x1 = promosi
x2 = outlet
x3 = p31 x1 + p32 x2 +
Menentukan koefisien jalur dengan matriks
Diperoleh :
r12 = 0,735
r31 = 0,916
r32 = 0,901
(Seluruhnya telah diuji dan signifikan)
Sehingga,
31 1 0,735 1 0,916 2,175 1,599 0,916 0,552
[ ] = [ ] [ ]= [ ][ ]= [ ]
32 0,735 1 0,901 1,599 2,175 0,901 0,495
Jadi, diperoleh :
0,916
R23(12) = [0,552 0,495] [ ] = 0,952
0,901
Dengan demikian, pengaruh oleh promosi dan outlet secara bersama-sama terhadap x3 adalah sebesar
95,2 %. Sedangkan faktor tak terduga yang berpengaruh adalah sebesar :
p3 = 1 0,952 = 0,219
Sehingga, model jalurnya adalah x3 = 0,552 x1 + 0,495 x2 + 0,219
Menguji signifikansi koefisien jalur
Uji dilakukan dengan mengambil taraf signifikansi = 0,05 dan hipotesis sebagai berikut :
Ho : p31 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan oleh promosi terhadap penjualan.
H1 : p31 0, artinya ada pengaruh yang signifikan oleh promosi terhadap penjualan.
0,5521521
t31 = = 2,29
10,5522
0,4951521
t32 = = 1,97
10,4952
Untuk seluruh t hitung, nilainya lebih besar daripada t (0,05,12) = 1,782. Maka kita menerima H1 yang
artinya promosi dan outlet berpengaruh signifikan terhadap penjualan.
Hipotesis :
Ho : R3(12) = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan oleh promosi dan outlet terhadap
penjualan.
H1 : R3(12) 0, artinya ada pengaruh yang signifikan oleh promosi dan outlet terhadap penjualan.
(1521) 0,952
= = 119
2(10,952)
Nilai F hitung lebih besar daripada F tabel. Jadi, kita menerima H1. Hal ini menunjukkan promosi dan
outlet berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan.
Promosi
0,552
0,219
Penjualan
0,735
0,495
Outlet
Besarnya pengaruh langsung promosi terhadap penjualan sama dengan p322 = 0,5522 = 0,305 atau
sebesar 30,5 %
Besarnya pengaruh tidak langsung variabel promosi terhadap penjualan, yaitu melalui faktor
outlet sama dengan p31.r12.p32 = 0,552 . 0,735 . 0,495 = 0,201 atau sebesar 20,1%
Besarnya pengaruh total promosi terhadap penjualan yaitu sebesar 30,5% + 20,1% = 51,6%
Outlet
Besarnya pengaruh langsung outlet terhadap penjualan sama dengan p312 = 0,4952 = 0,245 atau
sebesar 24,5 %
Besarnya pengaruh tidak langsung variabel outlet terhadap penjualan, yaitu melalui faktor
promosi sama dengan p32.r12.p31 = 0,495 . 0,735 . 0,552 = 0,201 atau sebesar 20,1%
Besarnya pengaruh total outlet terhadap penjualan yaitu sebesar 24,5% + 20,1% = 44,6%
Jadi, dapat digambarkan bahwa penjualan di 15 daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
PENJUALAN
Lain-lain
Outlet Promosi
Referensi
Supriadi, Y. (2013). DASAR DASAR ANALISIS JALUR.
Tahir, R. (2011, 12). Rusdin Tahir : Path Analysis. Diambil kembali dari Rusdin Tahir:
http://rusdintahir.files.wordpress.com/2011/12/path-analysis1.docx