Você está na página 1de 8

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

MANAJEMEN DIARE PADA ANAK OLEH PERAWAT DI


RUMAH SAKIT

Septi Wardani1

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang 2


Kutipan: Wardani, S. (2016). Asuhan Keperawatan Manajemen Diare Pada Anak Oleh
Perawat Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1): 24-31.

INFORMASI ABSTRACT

Korespodensi: Objective: the aim of this study is to explore how the nurses role in
septi.jazila@gmail.com management of acute diarrhea for children.

Methods: this study used qualitative method with case study


approach. Subject of this study is the nurse whose match with several
inclusion criterias, i.e nurse whose exposed in nursing care
implementation on children with acute diarrhea, had minimum of
diploma degree and minimum one year working time. The data was
collected by interview, documentation, and participatiory
observation, and analyzed using Miles and Huberman model, and
further triangulation is done in the validity.

Results: there are strength and weakness for management of diare


Keywords: from the nurses. The strength i.e Nurses are doing a general
Strengthener and weakness ,
assessment of diarrhea and dehydration, Nurses perform
management of diarrhea, nurses
formulation nursing diagnosis, intervention, implementation and
evaluation, Nurses colaboration with other health team, such as
doctor, laboratory worker, Nurses provide education in the
provision of oral rehydration, zinc, eating and education and Nurses
perform the role as protector: informed concent. The weakness i.e
Nurse documentation contained in separate nursing assessment form,
There was incorrect of examination for severe dehydration, Child
always gets additional parenteral fluid, Nuse still gave antibiotics for
children with acute diarrhea, Child was given a prebiotic, Nurses did
not give an explanation to the parents about the duration of zinc and
Nurses doing informed concent but not yet documented.

Conclusion: The nurses have been working on roles in acute


diarrhea management for children, in which these roles there are
strength and weakness of the implementation of those roles.

PENDAHULUAN________________ sebanyak 760.000 anak akan meninggal


Diare merupakan penyebab kematian oleh karena diare setiap tahunnya.
nomer dua di dunia (WHO, 2013). Tetapi jika penanganan diare dilakukan
Salah satu target MDGs adalah dengan cepat dan tepat, maka jumlah
menurunkan angka kematian pada anak, kematian anak karena diare akan
termasuk menurunkan angka kematian menurun setiap tahunnya (WHO,
yang diakibatkan diare. Jika upaya UNICEF, 2013).
dalam menangani masalah diare tidak Upaya untuk menurunkan angka
dilakukan dengan cepat dan kematian anak karena diare dengan
berkelanjutan, maka dimungkinkan melakukan tatalaksana secara tepat dan

24
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

akurat. WHO mengembangkan belum melaksanakan peran pendidik.


kerangka kerja pelayanan kesehatan Dari hal tersebut dirumuskan masalah
yang salah satunya dalam buku apa peran perawat dalam tatalaksana
pelayanan kesehatan anak di rumah diare akut dan bagaimana perawat
sakit, di dalamnya berisi panduan melakukan tatalaksana diare akut.
tatalaksana anak sakit di rumah sakit
oleh tenaga kesehatan termasuk
perawat, dengan lima langkah tuntaskan METODE_______________________
diare (lintas) diare (WHO, 2008). Metode yang digunakan adalah
Dalam tatalaksana diare, perawat dapat studi kualitatif dengan pendekatan studi
melaksanakan perannya dalam beberapa kasus. Subjek penelitian yaitu perawat
hal, salah satunya adalah memberikan yang bekerja di bangsal anak dengan
pendidikan kepada orang tua mengenai kriteria responden lama bekerja
rehidrasi oral untuk mengatasi diare. minimal satu tahun, berpendidikan
Seperti penelitian di India yang minimal D3 keperawatan dan terpapar
dilakukan oleh Mazumder et al (2010), dalam pemberian asuhan keperawatan
dikemukakan bahwa pendidikan yang pada anak dengan diare akut. Sampel
diberikan kepada orang tua atau dipilih dengan menggunakan metode
pengasuh mengenai pemberian zink dan purposive sampling dengan strategi
oralit untuk anak diare, efektif dapat homogeneous sampling. Penelitian
mengurangi diare pada anak. Penelitian dilakukan untuk menggali peran
di Indonesia tentang tatalaksana diare perawat dalam tatalaksana diare akut
yang sudah dilakukan di 18 rumah pada anak dengan teknik pengumpulan
sakit, untuk mengetahui gambaran data dengan wawancara terhadap lima
perawatan pada anak di rumah sakit, respoden, dokumen, dan observasi
diperoleh hasil bahwa kelemahan yang partisipatif. Analisa data dilakukan
didapatkan dari skor diare adalah melalui 3 tahap, yaitu reduksi data,
adanya rencana rehidrasi yang tidak model data dan verifikasi data. Uji
jelas, diberikannya cairan intravena validitas dilakukan dengan triangulasi
pada semua kasus diare sedangkan sumber dengan melakukan wawancara
oralit tidak diberikan, dan masih terhadap empat pengasuh atau orang tua
diberikannya antibiotik dan antidiare anak, satu kepala ruang dan satu dokter
untuk diare cair (Sidik et al, 2013). spesialis anak.
Dari survei pendahuluan terdapat
beberapa permasalahan terkait
HASIL__________________________
tatalaksana diare, diantaranya adalah
belum ada bukti Standar Pelayanan Hasil dari penelian didapatkan kekuatan
Medis (SPM) untuk diare, antibiotik dan kelemahan dalam tatalaksana diare
masih diberikan pada anak diare akut akut pada anak oleh perawat. Kekuatan
dan perawat belum menjalankan peran dan kelemahan tersebut disajikan dalam
sebagai pelindung, untuk melindungi table berikut ini
pasien dari pemberian terapi. Kemudian Tabel 1. Kekuatan dan kelemahan
pemberian tablet zink belum sesuai Kekuatan Kelemahan
dengan dosis sesuai umur, perawat perawat sudah Perawat belum
belum memberikan nasehat untuk orang melakukan melakukan pengkajian
pengkajian umum riwayat penyakit
tua mengenai kapan harus membawa
diare dan penilaian
anak kembali ke petugas, dan orang tua dehidrasi,
belum mengetahui dosis pemberian zink Perawat melakukan pendokumentasian
serta cara pemberian jika anak muntah, asuhan perawat belum
hal itu menunjukan bahwa perawat keperawatan dilakukan secara

25
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

(perumusan terintegrasi, Joint Commission International (JCI,


diagnose 2013), pada standar Care of Patient
keperawatan,
intervensi,
(COP), yang menjelaskan bahwa dalam
implementasi dan pendokumentasian atau pencatatan,
evaluasi) seharusnya terintegrasi atau seragam,
perawat melakukan Masih diberikan cairan untuk semua profesi, baik perawat
kolaborasi dengan intravena pada semua ataupun dokter, mulai data subjektif dan
tim kesehatan lain, anak dengan diare akut
objektif dari pengkajian, diagnosis,
atas instruksi dokter,
antibiotik dan perecanaan, implementasi dan evaluasi.
prebiotik masih Apabila dokumentasi sudah seragam
diberikan atau terintegrasi, maka dokumentasi
perawat belum melakukan yang tertulis bisa dibaca dan diketahui
memberikan dokumentasi dalam oleh profesi lain.
edukasi mengenai pemberian informed
pemberian rehidrasi consent Hasil penelitian menunjukan
oral, zink, makan bahwa dari hasil kolaborasi dengan
dan nasehat
dokter, anak selalu mendapatkan
perawat sudah Perawat belum
melakukan inform memberikan edukasi tambahan cairan parenteral pada semua
concent mengenai lama derajad dehidrasi. Hal itu tidak sesuai
pemberian dan dengan diare Depkes (2011), yang
manfaat zink dan. memberikan panduan bahwa dalam
memberikan cairan tambahan
PEMBAHASAN__________________ disesuaikan dengan derajad dehidrasi.
Dengan tidak diberikannya cairan
Dari hasil penelitian dokter tidak
intravena, maka akan mengurangi
mengetahui secara pasti apakah perawat
resiko infeksi sekunder pada anak dan
melakukan pengkajian atau tidak. Hal
memungkinkan biaya perawatan anak
tersebut terjadi karena dokter
yang lebih rendah (Depkes, 2011).
berkunjung ke ruang anak hanya pada
Perawat dalam memberikan cairan
waktu pagi hari dan tidak melihat secara
intravena atas instruksi dokter. Sebagai
langsung pengkajian yang sudah
perawat yang mempunyai fungsi
dilakukan perawat. Selain itu,
dependent, semua tindakan yang
dokumentasi yang dilakukan perawat
dilakukan perawat berdasarkan instruksi
terdapat dalam form pengkajian
dokter atau di bawah pengawasan
keperawatan tersendiri, yang tidak
dokter (Kozier, 2008). Menurut
menjadi satu dengan dokumentasi
Pabundu (2008), salah satu faktor
dokter, sehingga dokter tidak melihat
eksternal yang mempengaruhi kinerja
dan mengetahui apa saja yang sudah
adalah kebijakan. Perawat memberikan
dilakukan oleh perawat. Hal tersebut
cairan intravena pada semua derajad
tidak sejalan dengan Komisi Akreditasi
dehidrasi karena adanya kebijakan dan
Rumah Sakit (KARS) pada standar
instruksi dari dokter untuk memberikan
pelayanan pasien (PP), yaitu pada
cairan intravena.
standar PP 2.1 Asuhan kepada pasien
direncanakan dan tertulis di rekam Pemberian cairan intravena pada
medis pasien. Pada PP 2.1 semua pasien diare di atas, tidak sesuai
menyebutkan bahwa dalam dengan KARS pada standar Pencegahan
memberikan asuhan kepada pasien, dan Pengendalian Infeksi (PPI 6) dan
sebaiknya dituangkan dalam satu JCI (2013), pada standar Prevention and
rencana tunggal dan terintegrasi oleh Control of Infections (PCI 6), tentang
masing-masing praktisi kesehatan. Hal mengurangi resiko infeksi terkait
yang serupa juga disampaikan oleh dengan pelayanan kesehatan.

26
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

Dari hasil penelitian, pada anak dalam pengobatan tambahan pada diare.
yang disertai panas diberikan antibiotik Perawat masih memberikan prebiotik
injeksi dan oral pada diare tanpa panas. dalam penanganan diare karena perawat
Hal tersebut tidak sesuai dengan lintas menjalankan fungsinya sebagai perawat
diare depkes (2011), yang seharusnya dependen yang mana melaksanakan
antibiotik diberikan secara selektif. atau melakukan tindakan dan pemberian
Antibiotik bisa diberikan pada anak terapi atas instruksi dari dokter (Kozier,
dengan diare dengan indikasi, seperti 2008).
diare ada darah, kolera atau diare Pada peran perawat sebagai
dengan disertai penyakit lain. pendidik, perawat memberikan edukasi
Penggunaan antibiotik yang tidak mengenai lama pemberian zink, yaitu
rasional juga akan memberikan efek 10 hari, tetapi pernyataan tersebut tidak
samping gangguan fungsi hati dan didukung oleh data dari observasi,
ginjal (Depkes, 2011). Rocha et al dokumentasi dan triangulasi dengan
(2012), menyampaikan bahwa orang tua. Dari hal tersebut dapat
penggunaan antibiotik yang tidak diketahui, bahwa pengetahuan perawat
rasional selama pengobatan dapat mengenai lama pemberian zink sudah
meningkatkan resiko keparahan diare benar, tetapi belum diikuti dengan
akut pada anak. Diberikannya antibiotik pemberian edukasi kepada orang tua
pada anak diare dikarenakan fasilitas mengani lama pemberian zink kepada
laboratorium tidak mendukung untuk anak dan belum dilakukan dokumentasi
pemeriksaan, sehingga pada anak diare mengenai edukasi tersebut. Kenyataan
baik yang disertai panas atau tanpa yang terjadi belum sejalan dengan
panas diberikan antibiotik. Menurut Depkes (2011), yang menyebutkan
Mangkunegara (2008), faktor yang bahwa sebagai tenaga kesehatan,
mempengaruhi kinerja adalah faktor perawat hendaknya memberikan
kemampuan dan motivasi. Salah satu edukasi dan penekanan kepada orang
faktor motivasi yang mempengaruhi tua mengenai dosis penuh zink yang
kinerja adalah fasilitas kerja. Dengan harus diberikan kepada anak, yaitu
adanya fasilitas kerja yang memadai, selama 10 hari. Hal tersebut
memungkinkan seseorang atau tenaga menunjukan bahwa perawat sudah
kesehatan dapat berperilaku atau menerapkan perawatan berpusat pada
memberikan penampilan kerja secara keluarga dan berprinsip pada atraumatic
maksimal. care dengan memberikan edukasi atau
Pada pemberian prebiotik tidak pemberian
sejalan dengan depkes (2011), yang Perawat sudah melakukan
menyebutkan bahwa berdasarkan informed consent, tetapi belum diikuti
WHO, prebiotik mungkin bermanfaat dengan pendokumentasian mengenai
untuk AAD (Antibiotik Associaed tindakan yang sudah dilakukan. Dari hal
Diare), tetapi tidak memberikan efek tersebut, perawat belum melaksanakan
signifikan pada travellers diare, dan tanggung jawab dan tanggung gugat
tidak memberikan signifikan pada dalam upaya melindungi klien terhadap
community-based diarrhea. Karena pelayanan atau tindakan yang
masih kurangnya bukti ilmiah dari didapatkan, karena dokumentasi
penelitian yang dilakukan, maka WHO merupakan bentuk pertanggungjawaban
belum merekomendasikan penggunaan perawat terhadap tindakan yang sudah
prebiotik sebagai bagian dari dilakukan (Handayaningsih, 2009).
tatalaksana diare. Selain hal itu, biaya Tidak adanya dokumentasi membuat
yang harus dikeluarkan menjadi bahan lemah suatu informed concent, karena
pertimbangan jika prebiotik dimasukan

27
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

dokumentasi diperlukan sebagai bukti Bungin, B. 2012. Analisis Data


jika terjadi suatu masalah yang Penelitian Kualitatif. Edisi
berhubungan dengan profesi pertama. Cetakan ke-delapan.
keperawatan. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Delaune dan Ladner. 2011.
KESIMPULAN__________________ Fundamental of Nursing
Perawat sudah melakukan manajemen Standard and Practice. fourth
diare akut pada anak, yang di dalamnya Edition. Cengage Learning.
mengandung kekuatan dan kelemahan Delmar.
dari manajemen diare yang sudah Depkes. 2011. Buku Saku petugas
dilakukan perawat tersebut. Kesehatan. edisi 2011. Depkes
RI.
Gormley, S. E., Martin, R., Misener,
Downe, B., Wamboldt,
SARAN_________________________ DiCenso, A. 2011. Factors
Perawat perlu menambahkan affecting nurse practitioner role
pengkajian mengenai pengetahuan dan implementation in Canadian
keyakinan serta efikasi diri sebagai practice settings: an integrative
pengkajian faktor psikososial pada review. Journal of Advanced
pasien DFU. Penelitian ini dapat Nursing 67 (6): 11781190.
digunakan sebagai dasar untuk Hafizurrachman, Trisnantoro, T,.
mengembangkan penelitian selanjutnya Bachtiar A. 2011. Beberapa
mengenai efikasi diri. Beberapa Faktor yang Memengaruhi
masalah yang dapat diteliti antara lain Kinerja Perawat dalam
intervensi keperawatan yang dapat Menjalankan Kebijakan
meningkatkan efikasi diri pasien, Keperawatan di Rumah Sakit
pengaruh pendidikan kesehatan dengan Umum Daerah. J Indon Med
suatu modul tertentu terhadap efikasi Assoc 61 (10): 387-393.
diri pasien DFU, faktor yang
mempengaruhi efikasi diri pasien. Handayaningsih. 2009. Dokumentasi
Keperawatan DAR Panduan,
Konsep dan Aplikasi. Mitra
DAFTAR PUSTAKA_____________ Cendekia. Jogjakarta
Aldeyab, M. A., KearneY. M. P., Scott. Hockenberry, M.J., Wilson, D. 2011.
M. G., Aldiab. M. A., Alahmadi, Wongs Book 2 Nursing Care of
Y. M., W. Feras., Elhajji, D., Infants and Children. Edition 9.
A. Fidelma., Magee., McElnay, Mosby Elseiver. USA.
J. C. 2012. An evaluation of the Hockenberry, M. J., Wilson, D., Wong,
impact of antibiotic stewardship D.L. 2009. Wongs Essentials of
on reducing the use of high-risk Pediatric Nursing. Mosby
antibiotics and its effect on the Elseiver, Inc. St Louis.
incidence of Clostridium
difficile infection in hospital Hoque et al. 2012. An assessment of the
settings. J Antimicrob quality of care for children in
Chemother 67: 29882996. eighteen randoml selected
district and subdistrict hospitals
Asmadi. 2008. Konsep Dasar in Bangladesh. BMC Pediatrics
Keperawatan. EGC. Jakarta 12 (197): 1-10.

28
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

Jansen dan Stauffacher. 2010. With Soap on Child Diarrhea in


Advanced Practice Nursing Rural Bangladesh: An
Core Concepts for Proffessional Observational Study. PLOS
Role Development. Fourth Medicine 8 (6): 1-12.
edition. Springer Publishing Mangkunegara. 2008. Perencanaan dan
Company. New York. Pengembangan Sumber Daya
Joint Commission International (2013). Manusia. Refika Aditama.
Joint Commission International Bandung.
Acredditation Standards for Mansyur, F. 2013. Faktor Risiko
Hospitals. 5th edition. JCI. USA Kejadian Diare Akut pada Balita
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Situasi di Kabupaten Magelang. Tesis.
Diare di Indonesia. Triwulan II. Universitas Gadjah Mada.
Kemenkes RI. Jakarta. Yogyakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Mazdumer et al. 2010. Effectiveness of
Indonesia Nomor 1239 Tahun zinc supplementation plus oral
2001 Registrasi dan Praktik rehydration salts for diarrhoea in
Perawat. 22 November 2001. infants aged less than 6 months
Menteri Kesehatan Republik in Haryana state, India. Bull
Indonesia. Jakarta. World Health Organ. 88
Kozier, B. (2008). Fundamental Of (10.2471): 754760.
Nursing ; Concept, Process and Mubarak, W. I., dan Chayatin, N. 2009.
Practice. Addison Wesley Ilmu Keperawatan Komunitas
Nursing Cuming Publishing. Pengantar dan Teori (Vol. 1).
New York. Jakarta: Salemba Medika.
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan NANDA International. 2011. Nursing
Praktik Keperawatan Diagnoses: Definitions &
Profesional. EGC. Jakarta. Classification 2012-2014. Alih
Kyle, T. (2008). Essentials of Pediatric bahasa Sumarwati, Subekti.
Nursing. Lippincott Williams & Diagnosis Keperawatan Definisi
Wilkins dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta. EGC.
L. Duijts, V. W. V. Jaddoe, A. Hofman.
2010. Breastfeeding Duration Nursalam. 2011. Manajemen
and Exclusivity Decrease Infant Keperawatan Aplikasi Dalam
Infections. Pediatrics. 126(1): Praktik Keperawatan
e18-e25. Profesional edisi 3. Jakarta.
Salemba Medika.
L. Duijts, L., V. W. Vincent., Jaddoe,
Hofman A., dan Moll, H. A. Pabundu. 2008. Budaya Organisasi dan
2010. Prolonged and Exclusive Peningkatan Kinerja
Breastfeeding Reduces the Risk Perusahaan. Bumi Aksara.
of Infectious Diseases in Jakarta.
Infancy. Pediatrics. 126 (1): Potter dan Perry. 2005. Fundamental
e18-e25 Keperawatan Konsep Proses dan
Luby, S. P., Halder, A. K., Huda, T., Praktik. Edisi 4. EGC. Jakarta.
Unicomb, L., Johnston, R. B. PPNI. 2005. Standar Praktik
2011. The Effect of Keperawatan Indonesia.
Handwashing at Recommended http://www.inna-
Times with Water Alone and ppni.or.id/index.php/standar-

29
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

praktek. diunduh 03 September Care. Seventh Edition.


2014. Lippincott Williams & Wilkins.
Priharjo, R. (2008). Konsep dan Tomey, Alligood. (2010). Nursing
Prespektif Praktik Keperawatan Theorists and Their Work.
Profesional. Edisi 2. Cetakan Seventh Edition. Mosby
pertama. EGC. Jakarta. elseiver. USA
Profil Kesehatan Indonesia 2012. 2013. Walker, C. L. F., Fontaine, O., Young,
Kementrian Kesehatan RI. W., dan Robert E Black, R. E.
Jakarta. (2009). Zinc and low osmolarity
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. oral rehydration salts for
2012. diarrhoea: a renewed call to
http://www.dinkesjatengprov.go action. Bull World Health
.id. Diunduh 22 Desember 2013 Organ. 87
(10.2471/BLT.08.058990): 780
RISKESDAS. 2007. 786.
http://labdata.litbang.depkes.go.i
d. Diunduh 01 Januari 2014. Wake, M. M., Tolessa, C. 2011.
Reducing diarrhoeal diseases:
RISKESDAS Provinsi Jawa Tengah. lessons on sanitation from
(2007). Ethiopia and Haiti. International
http://grey.litbang.depkes.go.id. Council of Nurses. 59: 34-39.
Diunduh 22 Desember 2013.
WHO (2014). Intregated Management
Rocha, Carminate, Tibirica, Carvalho, of Childhood Illness (IMCI).
Silva, Chebli . 2012. Acute Distance Learning Course,
Diarrhea in Hospitalized Modul 4 Diarrhoea. WHO.
Children of the Municipality of Switzerland
Juiz de fora, mg, Brazil:
Prevalence and Risk factors WGO. 2008. World Gastroenterology
associated with disease severity. Organisation practice guideline:
Arq. Gastroenterol. 49 (4): 259- Acute diarrhea. WGO.
265. WHO. 2005. The Treatment of
Sidik et al. (2013). Assessment of the Diarrhoea, A manual for
quality of Hospital care for physicians and other senior
children in Indonesia. Tropical health workers. 4th rev. WHO.
Medicine and International Geneva.
Health. 18 (4): 407415. WHO, UNICEF. (2013). Ending
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Preventable Child Deaths from
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Pneumonia and Diarrhoea by
Cetakan ke-19. Alfabeta. 2025 The integrated Global
Bandung. Action Plan for Pneumonia and
Diarrhoea (GAPPD). WHO.
Suhaemi. (2005). Etika Keperawatan. France.
EGC. Jakarta.
Widayanti, E. (2013). Evaluasi
Suraatmaja. (2010). Kapita Selekta Kerasionalan Pengobatan Diare
Gastroenterologi Anak. cetakan (non Spesifik) Di Puskesmas
ketiga. Sagung Seto. Jakarta. Kabupaten Sleman Tahun 2011.
Taylor. (2011). Fundamental of Nursing Tesis. Fakultas Kedokteran
The Art and Science of Nursing Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

30
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

WHO. 2012. Health topics: Diarrhoea. Muhammadiyah Magelang (UMMgl),


http://www.who.int/topics/diarrh Kaprodi S1 Keperawatan dan Ners
oea/en/. Diakses 12 Desember FIKES UMMgl, RS dr. Soedjono
2013. Magelang, Dosen dan Staf FIKES
Yin, R. K. 1996. Case Study Research: UMMgl.
Design and Methods. Studi
Kasus Desain dan Metode.
Terjemahan Mudzakir. 2013.
Studi Kasus Desain dan Metode.
Cetakan ke-12. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.
Zhang, et al. 2013. Care-seeking and
quality of care for outpatient
sick children in rural Hebei,
China: a cross-sectional study.
Croat Med J. 54

ACKNOWLEDGEMENT_________
mengucapkan terimaksih kepada
semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam proses penelitian ini:
Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan (FIKES) Universitas

31

Você também pode gostar