Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Timbangan analitik
2. Mixer
4. Jangka sorong
5. Buret
Fungsi Buret
Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas
A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3. Oleh karena presisi buret yang tinggi,
kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari
kesalahan sistematik.
MEKANISME :
Menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama di putar dalam friabilator
selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan , alat diputar dengan kecepatan 25
putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit.
Jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah , maka tablet
tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan.Jika hasil meragukan ( bobot yang hilang
terlalu besar ), maka pengujian harus diulang sebnayak 2 kali.Selanjutnya tentukan nilai rata-
rata dari ketiga uji yang telah dilakukan.
7. Desintegration tester
FUNGSI :
Untuk mengetahui waktu hancur dari tablet menjadi granul /partikel penyusunnya yang
mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat uji
MEKANISME
Tablet yang akan diuji ( sebanyak 6 tablet ) dimasukkan dalam tiap tube , ditutup dengan
penutupndan dinaik turunkan keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37 C. Dalam
monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik ( gastric fluid
). Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur. Persyaratan waktu
hancur untuk tablet tidak bersalut kurang dari 15 menit, untuk tablet salut enterik tidak boleh
hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium
basa.
8. Dissolution tester
FUNGSI :
Untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tetera dalam masing-
masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet harus dikunyah.
MEKANISME
Perlakuan pertama adalah dicari panjang gelombang serapan maksimum untuk baku
pembanding suatu obat.
Langkah selanjutnya adalah tablet dicelupkan kedalam medium aquadest sampai kedasar
yang terdapat dalam labu sebnayak 900 ml. Suhu dipertahankan pada 37,5 C, motor diatur
pada kecepatan konstan 50 rpm. Kemudian cairan sample diambil pada selang waktu menit
ke 5, menit ke 15, menit ke 25, menit ke 35, dan menit ke 45 untuk menentukan jumlah obat
dalam cairan itu. Kemudian diencerkan 1 Ml dari setiap cuplikan menjadi 10 ml dengan
medium dan tentukan absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang didapat pada
percobaan. Untuk menentukan kadar obat maka digunakan spektrophotometri dengan
mengukur tingkat absorbansi-nya.
9. Hardness tester
FUNGSI :
untukmengujikekerasansuatu tablet/obat.
MEKANISME:
Hardness tester adalah salah satu sifa tmekanik (Mechanical properties) dari suatu
material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam
penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasiplastis.
Deformasiplastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan
gaya maka struktur mikrodari material tersebut sudah tidak bisa kembali kebentuk asal
artinya material tersebut tidak dapat kembali kebentuknya semula. Lebih ringkasnya
kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi
atau penetrasi (penekanan).Di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian
dengan dua pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan
melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu.
10. Mesin Kempa Tab
Klik LINK ya sis tak bisa dicopas soalnya
https://vdocuments.site/documents/tf-mesin-cetak-tablet.html
11. Alat ukur kadar air
Halogen ohaus type MB45 adalah standar kinerja yang tinggi penentuan kadar air. alat ukur
kadar air ini mempunyai fitur pilihan bahasa tampilan teks (Inggris, Spanyol, Perancis),
kapasitas sampel 45 g, dengan pembacaan 0,001 g dan pengulangan untuk 0,015%
(menggunakan 10 g sampel). Menyimpan database yang terintegrasi sampai dengan 50
prosedur pengeringan untuk memaksimalkan produktivitas, hanya ingat tes dari memori dan
mulai. https://indo-digital.com/alat-tester-kadar-air-halogen-analyzer-ohaus-mb45.html
12. Mills
Colloid mill berguna untuk penggilingan, dispersi, homogenisasi dan merusak aglomerat
dalam pembuatan pasta makanan, emulsi, coating, salep, krim, pulp, minyak, dll. Fungsi
utama dari colloid mill adalah untuk memastikan kerusakan aglomerat atau dalam kasus
emulsi untuk menghasilkan tetesan halus yang berukuran sekitar 1 mikron. Bahan yang
diproses diisi oleh gravitasi untuk dipompa sehingga lewat di antara elemen rotor dan stator
dimana ia mengalami gaya geser dan hidrolik tinggi. Bahan dibuang melalui gerbong dimana
ia dapat diresirkulasi untuk perlewatan kedua, biasanya untuk bahan yang memiliki
kepadatan lebih tinggi dan isi serat cakram beralur berbentuk kerucut. Terkadang pengaturan
pendinginan dan pemanasan juga ditentukan dalam penggilingan ini yang tergantung pada
jenis bahan yang diproses. Kecepatan rotasi rotor bervariasi dari 3.000-20.000 rpm dengan
jarak kemampuan penyesuaian yang sangat halus antara rotor dan stator bervariasi dari 0.001-
0.005 inci tergantung pada ukuran alat. Colloid mills memerlukan pengisian air yang banyak,
cairan dipaksa melalui celah sempit dengan aksi sentrifugal dan jalur spiral. Dalam
penggilingan ini hampir semua energi yang diberikan diubah menjadi panas dan gaya geser
terlalu dapat meningkatkan suhu produk. Oleh karena itu, sebagian besar colloid
mills dilengkapi dengan jaket air dan itu adalah juga diperlukan untuk mendinginkan bahan
sebelum dan setelah melewati penggilingan (Bhatt & Agrawal, 2007).
https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/mengenal-metode-pengeringan-
dalam-bidang-farmasi/
https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-analysis/
1. Uji Keseragaman Ukuran
Pengertian : Merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui keseragaman ukuran dari
sediaan tablet.
Tujuan : Ketebalan berhubungan dengan kekerasan sediaan padat (tablet), selain
percetakan, perubahan ketebalan merupakan indikasi adanya masalah pada aliran massa cetak
atau pada pengisi granul ke dalam die oleh karena itu perlu dilakukan pengujian.
Alat : Jangka sorong.
Cara kerja :
a. Ambil sampel 10 tablet.
b. Ukur diameter dan tebal masing-masing tablet dengan menggunakan jangka sorong.
c. Catat hasil pengukuran masing-masing tablet.
Indikator : Tablet yang baik memiliki diameter tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang
dari 4/3 tebal tablet.
Cara kerja :
a. Ambil 5 tablet sebagai sampel.
b. Uji satu per satu dengan cara menempatkan tablet secara vertikal pada ujung alat
Hardness Tester.
c. Putar spiral pada alat, hingga tablet pecah secara sempurna.
Indikator :
Tablet Oral : 4-8 kg.
Tablet Hisap : minimum 10 kg, maksimum 20 kg.
Tablet Kunyah : 3 kg.
4. Uji Waktu Hancur Tablet (Disintegration Test)
Pengertian : Waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi granul atau
partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat
uji.
Tujuan : Untuk melihat seberapa lama obat (tablet) bisa hancur didalam tubuh atau
saluran cerna yang ditandai dengan sediaan menjadi larut, terdispersi, atau menjadi lunak.
Alat : Disintegration Tester.
Cara kerja :
a. Masukkan 6 tablet ke dalam tabung, dimana tiap 1 tabung diisi dengan 1 tablet.
b. Naik turunkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit.
c. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali
fragmen yang berasal dari zat penyalut.
d. Catat waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing tablet untuk hancur.
Indikator : Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15
menit, untuk tablet salut gula dan salut non enterik kurang dari 30 menit. Sementara untuk
tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus
segera hancur dalam medium basa.
5. Uji Keseragaman Bobot
Pengertian : Merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui keseragaman bobot dari
tablet.
Tujuan : Keseragaman bobot digunakan sebagai salah satu indikator homogenitas
pencampuran formula.
Alat : Timbangan digital.
Cara kerja :
a. Ambil 20 tablet sebagai sampel.
b. Timbang satu per satu tablet dan catatlah.
c. Timbang 20 tablet dan catatlah.
d. Hitung bobot rata-rata tablet.
Indikator : Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet yang mempunyai penyimpangan lebih
besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan
bobot lebih besar dari kolom B. tabel persyaratan penyimpangan bobot dapat dilihat dibawah
ini :
Penyimpangan bobot rata-rata
Bobot rata-rata (%)
A B
25 mg/kurang 15% 30%
26 mg-150 mg 10% 20%
151 mg-300 mg 7,5% 15%
>300 mg 5% 10%
6. Uji Disolusi
Pengertian : Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan padat untuk mengetahui proses
melarutnya zat atau senyawa aktif dalam media pelarut untuk diabsorbsi.
Tujuan : Untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang melarut dalam cairan tubuh.
Alat : Disolution Tester
Cara kerja :
a. Masukkan sejumlah volume media disolusi yang tertera pada masing-masing monografi
ke dalam wadah.
b. Pasang alat, biarkan media disolusi hingga suhu 37C 0,5C dan angkat thermometer.
c. Masukkan satu tablet ke dalam alat.
d. Hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat
pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam monografi.
Indikator :
Cara kerja :
a. Ambil 20 tablet sebagai sampel.
b. Gerus 20 tablet tersebut hingga homogen.
c. Ekstraksi untuk mendapatkan zat aktifnya.
d. Pisahkan ekstrak dari pelarut, titrasi ekstrak hingga TAT.
e. Lakukan titrasi pada 3 sampel.
f. Catat hasilnya.
Indikator : Kadar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110% dari pernyataan
pada label.