Você está na página 1de 14

1.

Timbangan analitik

Timbangan Menimbang 1. Meletakkan bahan pada timbangan


Analitik bahan yang tersebut.
akan 2. Melihat angka yang tertera pada layar, dan
digunakan angka itu merupakan berat dari bahan yang
dalam ditimbang.
praktikum
dengan
tingkat
ketelitian
yang tinggi.

2. Mixer

- Fugsi : Mixer memiliki sifat menghomogenkan sekaligus memperkecil ukuran


partikel tapi efek menghomogenkan lebih dominanTerdapat berbagai macam mixer
yang dapat digunakan dalam pembuatan sediaan semi padat. Dalam hal ini sangat
penting untuk merancang dan memilih mixer sesuai dengan jenis produk yang
diproduksi atau sedang dicampur.
- Mixer memiliki sifat menghomogenkan sekaligus memperkecil ukuran partikel tapi
efek menghomogenkan lebih dominan. Mixer biasanya digunakan untuk membuat
emulsi tipe batch. Terdapat berbagai macam mixer yang dapat digunakan dalam
pembuatan sediaan semi padat. Dalam hal ini sangat penting untuk merancang dan
memilih mixer sesuai dengan jenis produk yang diproduksi atau sedang dicampur.
Sebagai contoh: salah satu aspek desain mixer yang penting adalah seberapa
baik/tahan dinding internal dari mixer. Hal ini karena terdapat beberapa permasalahan
dengan baja tahan karat dari mixer sebab mata pisau pengikis harus fleksibel cukup
untuk memindahkan/mengaduk bagian dalam dinding mixer. Atau dengan kata lain,
mata pisau atau pengaduk harus mampu mengaduk atau memindahkan bahan yang
melekat pada dinding mixer tanpa merusak dinding mixer. Jika proses pengadukan
tidak berjalan dengan baik (masih banyak bahan yang menempel/tersisa pada
dinding mixer), maka hasil pencampurannya tidak akan homogen. Oleh
karena mixer mempunyai aksi planetary mixing maka kemampuannya untuk
mencampur fase air, fase minyak dan emulgator sangat tergantung pada macam
pengaduk yang digunakan. Selain spesifikasi untuk tiap alatnya, harus diperhatikan
pula agar tidak terlalu banyak udara yang ikut terdispersi ke dalam cairan karena akan
membentuk buih atau bisa yang menggangu saat melakukan pembacaan volume
sedimentasi (Lieberman HA & Lachmann, 1994).
3. Granulator
- Fungsi : Alat ini berguna untuk menyeragamkan ukuran granul. Didalam alattersebut
terdapat ayakan dengan ukuran mesh tertentu

4. Jangka sorong

13. Jangka Untuk 1. Hal pertama yang kita lakukan adalah


Sorong mengukur melepaskan pengunci.
panjang suatu 2. Memasangkan dan menggeserkan rahang
benda dengan geser hingga bola mini terjepit diantara
ketelitian rahang geser dan rahang tetap, lalu
hingga 0,1 mengunci rahang geser.
mm. 3. Amati skala nonius dan mencari garis pada
skala nonius yang segaris dengan garis
skala pada skala utama. Pada contoh ini,
kita mendapatkan angka 40 (atau 0,4 mm).
4. Amati skala utam dan cari garis pada skala
utama yang terdekat dengan garis 0 pada
skala nonius. Pada contoh ini, kita
mendapatkan angka 32 mm.
5. Jumlahkan hasilyang kita dapatkan dari
skala utama dan skala nonius, yaitu 32 mm
+ 0,44 mm = 32,4 mm

5. Buret

Fungsi Buret
Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas
A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3. Oleh karena presisi buret yang tinggi,
kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari
kesalahan sistematik.

Cara Menggunakan Buret


Cara menggunakan buret untuk titrasi sangatlah mudah. Setelah bahan yang akan di
titrasi siap dalam erlenmeyer, dekatkan mulut erlenmeyer tepat di bawah buret. tangan
kiri memegang Erlenmeyer, sedang tangan kanan mengontrol kran buret agar aliran
cairan yang keluar dari dalam buret meluncur setetes demi setetes. Setelah indikator
analisa menampakan warnanya, biasanya titrasi dianggap selesai. Selanjutnya tinggal
menghitung berapa banyak reagen kimia yang digunakan untuk titrasi dengan cara
membaca skala yang tertera pada buret. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus
dengan permukaan cairan untuk menghindari kesalahan paralaks. Bahkan ketebalan garis
ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas
garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika
bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya
yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke
labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke
dalam larutan dengan pelarut.
6. Friabilator
FUNGSI :
Untk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu
pengemasandan pengiriman.

MEKANISME :

Menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama di putar dalam friabilator
selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan , alat diputar dengan kecepatan 25
putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4 menit.
Jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah , maka tablet
tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan.Jika hasil meragukan ( bobot yang hilang
terlalu besar ), maka pengujian harus diulang sebnayak 2 kali.Selanjutnya tentukan nilai rata-
rata dari ketiga uji yang telah dilakukan.
7. Desintegration tester
FUNGSI :
Untuk mengetahui waktu hancur dari tablet menjadi granul /partikel penyusunnya yang
mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat uji
MEKANISME
Tablet yang akan diuji ( sebanyak 6 tablet ) dimasukkan dalam tiap tube , ditutup dengan
penutupndan dinaik turunkan keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37 C. Dalam
monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik ( gastric fluid
). Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur. Persyaratan waktu
hancur untuk tablet tidak bersalut kurang dari 15 menit, untuk tablet salut enterik tidak boleh
hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium
basa.

8. Dissolution tester
FUNGSI :
Untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tetera dalam masing-
masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet harus dikunyah.
MEKANISME
Perlakuan pertama adalah dicari panjang gelombang serapan maksimum untuk baku
pembanding suatu obat.
Langkah selanjutnya adalah tablet dicelupkan kedalam medium aquadest sampai kedasar
yang terdapat dalam labu sebnayak 900 ml. Suhu dipertahankan pada 37,5 C, motor diatur
pada kecepatan konstan 50 rpm. Kemudian cairan sample diambil pada selang waktu menit
ke 5, menit ke 15, menit ke 25, menit ke 35, dan menit ke 45 untuk menentukan jumlah obat
dalam cairan itu. Kemudian diencerkan 1 Ml dari setiap cuplikan menjadi 10 ml dengan
medium dan tentukan absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang didapat pada
percobaan. Untuk menentukan kadar obat maka digunakan spektrophotometri dengan
mengukur tingkat absorbansi-nya.
9. Hardness tester

FUNGSI :
untukmengujikekerasansuatu tablet/obat.

MEKANISME:
Hardness tester adalah salah satu sifa tmekanik (Mechanical properties) dari suatu
material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam
penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasiplastis.
Deformasiplastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan
gaya maka struktur mikrodari material tersebut sudah tidak bisa kembali kebentuk asal
artinya material tersebut tidak dapat kembali kebentuknya semula. Lebih ringkasnya
kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi
atau penetrasi (penekanan).Di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian
dengan dua pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan
melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu.
10. Mesin Kempa Tab
Klik LINK ya sis tak bisa dicopas soalnya
https://vdocuments.site/documents/tf-mesin-cetak-tablet.html
11. Alat ukur kadar air
Halogen ohaus type MB45 adalah standar kinerja yang tinggi penentuan kadar air. alat ukur
kadar air ini mempunyai fitur pilihan bahasa tampilan teks (Inggris, Spanyol, Perancis),
kapasitas sampel 45 g, dengan pembacaan 0,001 g dan pengulangan untuk 0,015%
(menggunakan 10 g sampel). Menyimpan database yang terintegrasi sampai dengan 50
prosedur pengeringan untuk memaksimalkan produktivitas, hanya ingat tes dari memori dan
mulai. https://indo-digital.com/alat-tester-kadar-air-halogen-analyzer-ohaus-mb45.html
12. Mills
Colloid mill berguna untuk penggilingan, dispersi, homogenisasi dan merusak aglomerat
dalam pembuatan pasta makanan, emulsi, coating, salep, krim, pulp, minyak, dll. Fungsi
utama dari colloid mill adalah untuk memastikan kerusakan aglomerat atau dalam kasus
emulsi untuk menghasilkan tetesan halus yang berukuran sekitar 1 mikron. Bahan yang
diproses diisi oleh gravitasi untuk dipompa sehingga lewat di antara elemen rotor dan stator
dimana ia mengalami gaya geser dan hidrolik tinggi. Bahan dibuang melalui gerbong dimana
ia dapat diresirkulasi untuk perlewatan kedua, biasanya untuk bahan yang memiliki
kepadatan lebih tinggi dan isi serat cakram beralur berbentuk kerucut. Terkadang pengaturan
pendinginan dan pemanasan juga ditentukan dalam penggilingan ini yang tergantung pada
jenis bahan yang diproses. Kecepatan rotasi rotor bervariasi dari 3.000-20.000 rpm dengan
jarak kemampuan penyesuaian yang sangat halus antara rotor dan stator bervariasi dari 0.001-
0.005 inci tergantung pada ukuran alat. Colloid mills memerlukan pengisian air yang banyak,
cairan dipaksa melalui celah sempit dengan aksi sentrifugal dan jalur spiral. Dalam
penggilingan ini hampir semua energi yang diberikan diubah menjadi panas dan gaya geser
terlalu dapat meningkatkan suhu produk. Oleh karena itu, sebagian besar colloid
mills dilengkapi dengan jaket air dan itu adalah juga diperlukan untuk mendinginkan bahan
sebelum dan setelah melewati penggilingan (Bhatt & Agrawal, 2007).

Gambar 14. Colloid mills


Dalam colloid mill primer, aksi geser intens diproduksi antara running rotor pada beberapa
ribu rpm dengan permukaan kerjanya dalam proxim yang dekat ke stator. Sebuah rotor
berdiameter 5 inci berjalan pada 9000 rpm dan memiliki output 40-60 galon tergantung pada
viskositas cairan. Kesenjangan antara dua permukaan disesuaikan dari 0,3-0,002 inci.
Campuran mentah dimasukkan melalui gerbong ke pusat rotor. Bahan dikeluarkan dan
berhenti setelah homogenisasi di seluruh permukaan shearing. Bahan harus diberikan pada
tingkat yang jarak antara rotor dan stator menjaga keseluruhan pengisian dengan
cairan. Colloid mills digunakan dalam produksi salep, krim, gel dan cairan kental tinggi untuk
grinding, membubarkan dan homogenisasi dalam satu operasi (Bhatt & Agrawal, 2007)..
https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/teknologi-sediaan-farmasi-teknik-
pencampuran-dalam-pembuatan-sediaan-semi-padat/
13. dryer
Fluidized bed dryer adalah sistem pengeringan yang diperutukan bagi bahan berbobot relatif
ringan, misalnya serbuk dan ganular. Prinsipnya bahan yang akan dikeringkan dialiri dengan
udara panas yang terkontrol dengan volume dan tekanan tertentu, selanjutnya bagi bahan
yang telah kering karena bobotnya sudah lebih ringan akan keluar dari ruang pengeringan
menuju siklon untuk ditangkap dan dipisahkan dari udara, namun bagi bahan/material yang
halus akan ditangkap oleh pulsejet bag filter. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistim
fluidized bed dryer adalah pengaturan yang baik antara tekanan udara, tingkat perpindahan
panas dan waktu pengeringan, sehingga tidak terjadi gesekan bahan saat proses pengeringan
berlangsung. Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta volume dan
tekanan udara sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga perlu diketahui
data pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar air output,
kepadatan dan ukuran bahan, panas maksimum yang diizinkan serta sifat fisikokimianya.
Metode ini cocok digunakan untuk serbuk, butiran, aglomerat, dan pelet dengan ukuran
partikel rata-rata normal antara 50 dan 5.000 mikron. Kelebihan metode ini ialah perpindahan
panas dan kontrol terhadap ukuran partikelnya lebih baik serta pencampuran yang lebih
efisien.

https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/mengenal-metode-pengeringan-
dalam-bidang-farmasi/

14. Sieving Analyzer

https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-analysis/
1. Uji Keseragaman Ukuran
Pengertian : Merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui keseragaman ukuran dari
sediaan tablet.
Tujuan : Ketebalan berhubungan dengan kekerasan sediaan padat (tablet), selain
percetakan, perubahan ketebalan merupakan indikasi adanya masalah pada aliran massa cetak
atau pada pengisi granul ke dalam die oleh karena itu perlu dilakukan pengujian.
Alat : Jangka sorong.

Cara kerja :
a. Ambil sampel 10 tablet.
b. Ukur diameter dan tebal masing-masing tablet dengan menggunakan jangka sorong.
c. Catat hasil pengukuran masing-masing tablet.
Indikator : Tablet yang baik memiliki diameter tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang
dari 4/3 tebal tablet.

2. Uji Kerapuhan Tablet


Pengertian : Pengujian yang dilakukan untuk menentukan atau mengukur kekuatan fisik
sediaan tablet terhadap gesekan.
Tujuan : Untuk mengetahui ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang
dialami ketika tablet mengalami pengemasan, penyimpanan, dan atau pengiriman.
Alat : Friability Tester
Cara kerja :
a. Ambil sampel tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet.
b. Bersihkan tiap tablet dan juga wadah yang akan digunakan.
c. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam piringan acrilic atau alat friabilitor, dan
diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit
atau selama 5 menit kecepatan putarannya 20 per menit.
d. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan
seksama.
e. Hitung presentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan.
Indikator : Tablet dianggap rusak bila kerapuhan >1% dan bila kerapuhan <0,8% maka
tablet tersebut memuaskan.

3. Uji Kekerasan Tablet


Pengertian : Suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan fisik sediaan
tablet terhadap tekanan mekanik ataupun karena gesekan.
Tujuan : Untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet dalam menghadapi tekanan yang
didapatkan baik ketika proses pengemasan, distribusi, ataupun ketika disimpan.
Alat : Hardness Tester

Cara kerja :
a. Ambil 5 tablet sebagai sampel.
b. Uji satu per satu dengan cara menempatkan tablet secara vertikal pada ujung alat
Hardness Tester.
c. Putar spiral pada alat, hingga tablet pecah secara sempurna.
Indikator :
Tablet Oral : 4-8 kg.
Tablet Hisap : minimum 10 kg, maksimum 20 kg.
Tablet Kunyah : 3 kg.
4. Uji Waktu Hancur Tablet (Disintegration Test)
Pengertian : Waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi granul atau
partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat
uji.
Tujuan : Untuk melihat seberapa lama obat (tablet) bisa hancur didalam tubuh atau
saluran cerna yang ditandai dengan sediaan menjadi larut, terdispersi, atau menjadi lunak.
Alat : Disintegration Tester.

Cara kerja :
a. Masukkan 6 tablet ke dalam tabung, dimana tiap 1 tabung diisi dengan 1 tablet.
b. Naik turunkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit.
c. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali
fragmen yang berasal dari zat penyalut.
d. Catat waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing tablet untuk hancur.
Indikator : Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15
menit, untuk tablet salut gula dan salut non enterik kurang dari 30 menit. Sementara untuk
tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus
segera hancur dalam medium basa.
5. Uji Keseragaman Bobot
Pengertian : Merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui keseragaman bobot dari
tablet.
Tujuan : Keseragaman bobot digunakan sebagai salah satu indikator homogenitas
pencampuran formula.
Alat : Timbangan digital.

Cara kerja :
a. Ambil 20 tablet sebagai sampel.
b. Timbang satu per satu tablet dan catatlah.
c. Timbang 20 tablet dan catatlah.
d. Hitung bobot rata-rata tablet.
Indikator : Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet yang mempunyai penyimpangan lebih
besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan
bobot lebih besar dari kolom B. tabel persyaratan penyimpangan bobot dapat dilihat dibawah
ini :
Penyimpangan bobot rata-rata
Bobot rata-rata (%)
A B
25 mg/kurang 15% 30%
26 mg-150 mg 10% 20%
151 mg-300 mg 7,5% 15%
>300 mg 5% 10%

6. Uji Disolusi
Pengertian : Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan padat untuk mengetahui proses
melarutnya zat atau senyawa aktif dalam media pelarut untuk diabsorbsi.
Tujuan : Untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang melarut dalam cairan tubuh.
Alat : Disolution Tester

Cara kerja :
a. Masukkan sejumlah volume media disolusi yang tertera pada masing-masing monografi
ke dalam wadah.
b. Pasang alat, biarkan media disolusi hingga suhu 37C 0,5C dan angkat thermometer.
c. Masukkan satu tablet ke dalam alat.
d. Hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat
pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam monografi.
Indikator :

Tahap Jumlah yang Kriteria Penerimaan


diuji
S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5%
S2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1+S2) adalah sama dengan
atau lebih besar dari nilai Q dan tidak satu unit
sediaan yang lebih kecil dari Q-15%
S3 12 Rata-rata dari 24 unit (S1+S2+S3) adalah sama dengan
atau lebih besar dari nilai Q, tidak lebih dari dua unit
sediaan yang lebih kecil dari Q-15% dan tidak satu
unit pun yang lebih kecil dari Q-25%

7. Uji Kadar Zat Aktif


Pengertian : Uji yang dilakukan untuk menentukan kadar zat aktif dalam satu sediaan
tablet.
Tujuan : Untuk memastikan bahwa kandungan zat berkhasiat yang terdapat dalam
tablet telah memenuhi syarat dan sesuai dengan yang tertera pada etiket. Metode penetapan
kadar yang digunakan sesuai dengan zat aktif yang terkandung dalam sediaan tablet.
Alat : Buret (penentuan kadar menggunakan metode titrasi).

Cara kerja :
a. Ambil 20 tablet sebagai sampel.
b. Gerus 20 tablet tersebut hingga homogen.
c. Ekstraksi untuk mendapatkan zat aktifnya.
d. Pisahkan ekstrak dari pelarut, titrasi ekstrak hingga TAT.
e. Lakukan titrasi pada 3 sampel.
f. Catat hasilnya.
Indikator : Kadar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110% dari pernyataan
pada label.

Você também pode gostar