Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISIS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
OLEH:
DEWI MULFIYANTI
(P1800216006)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
2. Pasal (75)
a. Masalah
Ada beberapa hal menarik dari UU Kesehatan yang mengundang kontroversil misalnya
yang berkaitan dengan hak untuk melakukan tindakan aborsi. Dengan latar belakang
angka kematian ibu di Indonesia yang masih tinggi atau berada di kisaran 228 per
100.000 angka kelahiran hidup melahirkan pada tahun 2007 (SDKI 2007). Jumlah ini,
lima kali lebih tinggi dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam. Malaysia
yang dulu pada tahun 1970-an sering dibantu Indonesia dalam bidang kesehatan kini
angka kematian ibu melahirkan sudah menurun 40 per 100.000 angka kelahiran hidup
melahirkan. Masih tingginya angka kematian ibu hamil di Indonesia, selain sebagai hasil
dari kondisi yang terkait dengan kehamilan, persalinan, dan komplikasi. Aborsi ternyata
memberikan kontribusi 15 persen dari jumlah kematian ibu melahirkan, bahkan menurut
sumber lain bahwa jumlah sebenarnya bisa mencapai 20-25 persen. Hal tersebut,
disebabkan pelaku aborsi kerap tidak mendapatkan pertolongan medis secara baik dan
profesional.
b. Tujuan
Dengan adanya UU Kesehatan 36 pasal (75) agar dapat mengurangi angka kematian
ibu yang disebakan oleh penanganan atau pertolongan medis yang tidak professional
terutama pada kasus aborsi dan melarang tindakan aborsi pada pelayanan kesehatan
yang tidak sesuai dengan prosedur. Dalam UU Kesehatan, tindakan aborsi dilarang
(Pasal 75) Larangan dapat dikecualikan berdasarkan:
o Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat
dan/atau cacat bawaan, yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi
tersebut hidup di luar kandungan; atau
o Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi
korban perkosaan