Você está na página 1de 5

ANALISIS JURNAL

1. Judul :

PENGARUH KARAKTERISTIK, PERILAKU, dan SOSIAL EKONOMI IBU


TERHADAP KELAHIRAN BAYI BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH) di
KABUPATEN SIDOARJO

2. Latar belakang :

Bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada
usia tumbuh kembang selanjutnya. Daerah Kab. Sidoarjo merupakan salah satu daerah
dalam provinsi JawaTimur yang memiliki tingkat prevalensi tertinggi nomor 5 kelahiran bayi
BBLR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik ibu,
perilaku ibu dan sosial ekonomi ibu serta faktor yang paling berpengaruh terhadap kelahiran
bayi BBLR di Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survei analitik dengan menggunakan rancangan case control. di Kabupaten Sidoarjo

Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelahiran bayi BBLR di Kabupaten Sidoarjo
dengan menggunakan uji regresi logistic ganda antara lain: 1 variabel dari karakteristik ibu
yaitu kenaikan berat badan (p=0), 1 variabel dari perilaku ibu yaitu frekuensi berdekatan
dengan perokok (p=0), dan 1 variabel dari social ekonomi yaitu pendapatan (p=0,019).

3. Teori terkait dengan jurnal :

Perilaku
Prilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar),
oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian
organisme tersebut merespons (Skinner, 1938 dalam Soekidjo Notoadmodjo, 2003 : 118).
Perilaku kesehatan (health behavior) yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau
kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga
tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, dan sebagainya
(Becker, 1979).

Status ekonomi

Status ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status social
ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau masyarakat yang ditinjau dari segi
social ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan, dan sebagainya. Status
ekonomi kemungkinan besar pembentuk gaya hidup keluarga (Soetjiningsingsih,2004).

Tingkat ekonomi seseorang berhubungan erat dengan berbagai masalah kesehatan


(Notoadmojo.S, 2007: 21). Orang dengan tingkat ekonomi rendah akan lebih berkosentrasi
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar yang menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarganya. Sebaliknya orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan mempunyai kesempatan
lebih besar dalam menempuh pendidikan dimana orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan
lebih mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sehingga akan memperhatikan
kesehatan diri dan keluarga.

BBLR

A. Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2.500
gram pada saat lahir (Mitayani,2013).

B. Klasifikasi
Ada dua golongan bayi berat badan lahir rendah.
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat
badan bayi sesuai dengan gestasi atau yang disebut dengan neonates kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK)
2. Bayi small for gestational age (SGA)
Yaitu berat bayi lahir tidak sesuai dengan masa kehamilan. SGA sendiri terdiri
atas tiga jenis.
a. Simetris (intrauterus for gestational age)
Yaitu terjadi gangguan nutrisi pada awal kehamilan dan dalam kangka waktu
yang lama
b. Asimetris (intrauterus growth reterdation)
Yaitu terjadi defisist nutrisi pada fase akhir kehamilan
c. Dismaturitas
d. Yaitu bayi yang lahir kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa gestasi
dan si bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauteri serta merupakan bayi
kecil untuk masa kehamilan.
(Mitayani, 2013)
C. Etiologi
Penyebab dari berat badan bayi lahir rendah maupun usia bayi belum sesuai dengan masa
gestasinya adalah sebagai berikut:
1. Komplikasi obstetric
a. Multiple gestation
b. Incompetence
c. Pro (premature rupture of membran) dan korionitis
d. Pregnancy induce hypertention (PIH)
e. Plasenta previa
f. Ada riwayat kelahiran premature
2. Komplikasi medis
a. Diabetes maternalhipertensi kronis
b. Infeksi traktus urinarius
3. Factor ibu
a. Penyakit: hal yang berhuungan dengan kehamilan seperti toksemia gravidarum,
perdarahan anterpartum, trauma fisik dan psikologis, infeksi akut, serta kelainan
kardiovaskular
b. Usia ibu: angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20
tahun dan multi gravid yang jarak kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah
ialah pada usia 26-35.
c. Keadaan social ekonomi: keadaan ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya
prematuritas, kejadian yang tinggi terdapat pada golongan social ekonomi yang
rendah. Hal ii disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan
antenatal yang kurang.
d. Kondisi ibu saat hamil: peningkatan berat badan ibu yang tidak adekuat dan ibu
yang perokok.
4. Factor janin
Hidramnion/polihidramnion, kehamilan ganda, dan kelainan janin.
(Mitayani, 2013)

D. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada bayi dengan berat badan lahir rendah adalah
sebagai berikut:
1. Berat badan kurang dari 2.500 gram
2. Panjang badan kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm.
4. Masa gestasi kurang dari 37 minggu
5. Kepala lebih besar dari tubuh
6. Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, dan lemak subkutan amat sedikit
7. Osifikasi tengkorak sedikit serta ubun-ubun dan sutura lebar.
8. Genitalia immature, labia minora belum tertutup dengan labia mayora.
9. Tulang rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga elastisitas belum sempurna
10. Pergerakan kurang dan lemah, tangis lemah, pernapasan belum teratur, dan sering
mendapat serangan apnea
11. Bayi lebih banyak tidur dari pada bangun, reflex menghisap dan menelan belum
sempurna.
(Mitayani,2013)
Bayi berat lahir rendah dapat juga dibagi menjadi 3 stadium.
1. Stadium I
Bayi tampak kurus dan relative lebih panjang, kulit longgar, kering seperti
permen karet, namun belum terdapat noda mekonium.
2. Stadium II
Bila didapatkan tanda-tanda stadium I ditambah warna kehijauan pada
kulit,plasenta, dan umbilicus hal ini disebabkan oleh mekonium yang tercampur
dalam amnion kemudian mengendap ke dalam kulit, umbilicus dan plasenta sebagai
akibat anoksia intrauterus.
3. Stadium III
Ditemukan tanda stadium II ditambah kulit berwarna kuning, demikian pula
kuku dan tali pusat.

E. Kompilkasi
Komplikasi yang dapat timbul pada bayi berat badan lahir rendah adalah sebagai berikut:
1. Sindrom aspirasi mekonium (menyebabkan kesulitan bernapas pada bayi).
2. Hipoglikemia simptomatik, terutama pada laki-laki
3. Penyakit membrane hialin: disebabkan karena surfaktan paru belum sempurna/ cukup,
sehingga alveoli kolaps. Sesudah bayi mengadakan inspirasi, tidak tertinggal udara
residu dalam alveoli, sehingga selalu dibutuhkan tenaga negative yang tinggi untuk
pernapasan berikutnya.
4. Asfiksia neonatorum
5. Hiperbilirubinemia. Bayi dismatur sering mendapatkan hiperbilirubinemia, hal ini
mungkin disebabkan karena gangguan pertumbuhan hati.
6. Angka kejadian
a. Amerika serikat: premature murni (7,1% orang kulit putih dan 17, 9 orang kulit
berwarna) dan BBLR (6-16%)
b. RSCM pada tahun 1986 sebesar 24% angka kematian perinatal dan 73%
disebabkan BBLR.
(Mitayani,2013)

a. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan atau teknik case control yaitu bahwa faktor efek (variabel
terikat) diidentifikasi terlebih dahulu baru kemudian faktor resiko (variabel bebas) dipelajari secara
retrospektif. Rancangan case control dimaksudkan pada setiap kasus yaitu dengan faktor efek positif
dicarikan faktor efek negatif. Untuk lebih jelas rancangan case control dalam penelitian ini adalah
setiap kasus yaitu bayi BBLR dicarikan kontrolnya yaitu bayi BBLN (Berat Badan lahir Normal).

4. Hasil dan Pembahasan

5. Kesimpulan

Você também pode gostar