Você está na página 1de 19

Appréciation Littéraire

PENDEKATAN APRESIASI SASTRA DALAM NOVEL “DU CONTRAT


SOCIAL” KARYA JEAN JACQUES ROUSSEAU

Rohayu
(2311415051)
Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Pemaparan ini ditulis sebagai bentuk apresiasi terhadap karya sastra penting dan
bersejarah abad ke-19 di Perancis yaitu “Du Contrat Social, 1762” (Kontrak Sosial,
1986) karya Jean Jacques Rousseau. Dalam karya sastra ini, kita dapat mengamati,
menelusuri dan mengkaji lebih lanjut serta lebih dalam melalui berbagai pendekatan yang
sesuai dengan karya sastra beraliran filsafat ini, diantaranya: pendekatan parafrastis,
emotif, analitis, historis, sosiopsikologis dan didaktis. Novel ini menarik untuk dikaji
karena membahas tentang hakikat manusia mulai dari paling dasar yaitu sejak lahir
sampai dengan keterikatan individu dalam dunia sosial, politik, agama dan sedikit
menyinggung tentang budaya Perancis. Manusia terlahir sebagai individu yang bebas,
namun seiring perkembangan zaman dan peradaban, mereka penuh dengan segala
tuntutan dan mengharuskannya melepaskan hak-hak dasar yang telah melekat dalam
dirinya sejak lahir demi memenuhi kebutuhan hidup itu sendiri dalam hal ini termasuk
juga kebebasan, dan Kontrak Sosial serupa hukum alam yang mengikat.

Kata kunci : apresiasi sastra, du contrat social

A. PENDAHULUAN sastra paling banyak diminati oleh


Karya sastra dibedakan dalam tiga masyarakat selain puisi, cerpen dan
genre, yaitu puisi, prosa dan drama drama. Novel biasanya terdiri atas tiga
(Panuti-Sudjiman, 1991:11). Karya puluh ribu kata atau ratusan halaman.
sastra yang akan digunakan dan dibahas Dalam karya sastra berjenis novel ini
dalam makalah penelitian ini adalah sangat banyak terdapat genre dari
sebuah novel. Novel adalah bagian dari masing-masing penulis yang memiliki
prosa yang merupakan salah satu karya aliran-aliran serta sudut pandang yang

1
Appréciation Littéraire

berbeda dari hasil ciptaan karya sastra itu murni), sosiopsikologis (latar belakang
sendiri. Karya sastra tersebut kehidupan sosial budaya, kehidupan
mengembangkan aksen liris dalam masyarakat, maupun tanggapan
deskripsi lanskap, adegan panjang, padat kejiwaan atau sikap penagarang terhadap
dan konkrit. Pada umumnya, setiap lingkungan kehidupannya maupun
novel memiliki dialog dalam cerita zamannya pada saat cipta sastra itu
maupun narasinya. Namun tidak dengan diciptakan), didaktis (pendekatan
novel “Du Contrat Social, 1762” ini. dengan berusaha menemukan dan
Karya sastra ini adalah sebuah buku atau memahami gagasan, tanggapan evaluatif
novel beraliran filsafat yang di dalamnya maupun sikap pengarang terhadap
terkandung unsur-unsur filosofis, politik, kehidupan). Seperti yang terdapat dalam
hukum dan hak-hak manusia serta lain- novel “Du Contrat Social, 1762”
lain yang dipaparkan dengan begitu (Kontrak Sosial, 1986) karya Jean
terinci dan nyata berdasarkan kisah Jacques Rousseau, disitu kita akan
hidup sang penulis itu sendiri yaitu J.J. mendapati ada banyak pendekatan dan
Rousseau. sudut pandang yang dapat dikaji.
Dalam pengapresiasian karya sastra, Kontrak sosial (Social Contract)
kita dapat menikmati novel melalui disebut sebagai kitab injil ilmu politik
berbagai pendekatan. Diantaranya: dewasa ini. Melalui kontrak sosial,
pendekatan parafrastis (pendekatan secara sadar atau tidak ia mampu
dengan mencari padanannya dimana merumuskan permasalahan sosial yang
gagasan sama namun penyampaian terjadi di masyarakat Prancis maupun
dalam bentuk berbeda namun tidak dunia pada abad itu. Kontrak sosial tidak
mengandung kepaksaan makna) hanya membahas tentang individu dalam
pendekatan emotif (pendekatan suatu masyarakat, tetapi lebih luas lagi
emosional dan perasaan bergejolak yang yaitu antara rakyat, penguasa maupun
mampu membuat pembaca merasakan pemerintah. Penulis yang merupakan
alur sebuah cerita), pendekatan analitis seorang tokoh filsafat asal Jenewa ini
(pengetahuan berkaitan dengan hal-hal begitu terkenal di Perancis bahkan di
dalam karya sastra seperti unsur seluruh dunia. Pemikiran filosofinya
instrinsik dan ekstrinsik), pendekatan memengaruhi revolusi Perancis. Ia
historis (latar belakang pengarang secara ditolak di Paris sebulan setelah buku

2
Appréciation Littéraire

‘Emile’ terbit dan ditolak di negaranya Di Paris-lah ia terus menerus bertempat


(Jenewa, Swiss) setelah buku ‘Du tinggal, dari tahun 1744-1756. Disana
Contrat Social’ terbit. Rousseau menemukan lapangan
kerjanya dimana gagasannya mulai
BIOGRAFI JEAN JACQUES
terbentuk. Sebelum berusia tiga puluh
ROUSSEAU
tahun, ia tidak berada di Paris. Ia berada
Jean Jacques Rousseau lahir di
dalam lingkungan Grimm dan Diderot
Geneva pada tahun 1712. Sejak semula,
sebagai otodidak. Walaupun ia telah
seperti yang dilaporkan dalam bukunya
dapat menegakkan reputasinya di Paris,
Confessions, ia bernasib buruk. Ibu
Rousseau tidak mampu menjadi seorang
Rousseau meninggal ketika
warga kota Paris. Seperti diakuinya,
melahirkannya. Ayahnya sejak saat itu
disana ia senantiasa merasa tidak disukai.
tidak dapat lagi menjadi sandaran
Semakin banyak ia menemukan
pelipur lara, dan sekalipun ia tidak
formalitas yang penuh dengan tatakrama
pernah memeluk Jean Jacques. Namun
salon kota Paris yang dirasakannya
keluh kesahnya, tekanan lengannya yang
sebagai sesuatu yang menindas dirinya,
kaku kejang, menjadi saksi penyesalan
semakin pula ia bernostalgia
yang pahit yang menggaulkan dirinya
mengidealisasikan kejujuran tatakrama
dengan belaiannya. Kesehatan anak itu
Geneva yang sederhana. Percapakapan
tidak baik dan tetap tidak baik sepanjang
dalam salon, epigram-epigram yang
hidupnya. Satu hal diantara semua
mengejutkan dengan sopan, berbagai
anugerah yang telah ia wariskan kepada
corak nada dialektis yang sembrono dan
orang tuannya, yakni “sebuah hati yang
buku-buku yang ditulis di depan umum,
berperasaan”, dan bahkan “hati yang
kesemuanya menimbulkan perasaan
berperasaan” itulah yang menjadi
tidak senang pada diri Rousseau.
sumber kebahagiaan oran tuanya.
Perbincangan yang tidak putus-putusnya
Sebagaimana dijumpainya kemudia,
mengenai kebajikan warga tampak
menjadi sumber dari semua nasibnya
dingin dan munafik, dan kebebasan
yang buruk.
kehidupan kota Paris tampak tidak
Kehidupan masa muda Rousseau
bermoral bagi seseorang yang
tidaklah menentu. Ia sering berpindah-
dibesarkan dalam keserdahanaan
pindah dari satu tempat ke tempat lain,
Geneva yang beragama Calvanis.
dan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

3
Appréciation Littéraire

Dalam lingkungan masyarakat Sosial, dan pandangannya menegnai


Rousseau tidak hanya merasa janggal, pendidikan dalam karyanya, Emile.
tetapi dengan segala kecenderungannya Penerbitan kedua buku tersebut segera
yang mendalam ia juga merupakan mengganggu semua rencana Rousseau
seorang laki-laki yang senang hidup untuk hidup dengan tenang. Dalam
menyendiri. Ia berpendapat kehidupan waktu sebulan sesudah Emile terbit ia
sosial sebagai sesuatu yang mengganggu, telah ditolak di Paris. Pada suatu ketika
dan ia dapat bekerja dengan sebaik- seorang laki-laki menunjukkan dirinya
baiknya bila ditinggal seorang diri. sebagai satu-satunya orang di Perancis
Masyarakat, demikian Diderot, bagi yang percaya kepada Tuhan, telah
seorang filsuf merupakan seorang dewa dipaksa melarikan diri oleh para
di bumi kita ini. Philosophus merasa pembela agama; ia adalah Rousseau. Ia
sulit memahami mengapa seorang filsuf mencari perlindungan di Swiss, tetapi
bisa begitu a-sosial. Atau mengapa ia negeri ini tidak menawarkan tempat
dapat memikirkan permasalahan pelarian yang tetap. Kota aslinya,
masyarakat tanpa ada kemauan untuk Geneva, dimana ia telah mendapatkan
hidup di dalamnya. Barangkali pukulan yang terberat, bukan hanya
kegagalan imajinasi simpatik yang menolak Emile akan tetapi juga Kontrak
terdapat pada diri philosophus, dan yang Sosial. Penguasa di Swiss menerbitkan
bagi Rousseau tampak sebagai surat perintah untuk menahan Rousseau
kekuarangan keseimbangan bila ia memasuki wilayah Geneva. Kota
(complementary) kemerdekaan pribadi lainnya di Swiss mengikuti jejak Geneva.
mereka, inilah yang pertama-tama Rousseau terpaksa menghabiskan
membuatnya tidak menaruh waktunya selama empat tahun
kepercayaan pada mereka. berikutnya sebagai pelarian yang
Pada tahun 1756, Rousseau senantiasa berpindah-pindah, dari satu
meninggalkan Paris untuk hidup tempat ke tempat yang lain.
mengasingkan diri dari negeri itu. Terutama sebagai usaha
Rangkaian karya kesusasteraan yang melindungi dirinya dari serangan yang
diterbitkan dari pengasingannya pada ditujukan kepadanya, maka selama
tahun 1762 memuncak dengan terbitnya tahun itu Rousseau memulai degan
dua karya besar Rousseau, yaitu Kontrak serangkaian karyanya yang bermaksud

4
Appréciation Littéraire

menjelaskan serta mempertahankan Pada tahun 1766, kepada


kebenaran pandangannya, yang pada Rousseau ditawarkan perlindungan oleh
akhirnya dikenal dengan Confessions David Hume di Inggris. Kehadiran
(Pengakuan). Karyanya dalam periode Rousseau disambut gembira di Inggris.
ini mengalami kegoncangansecara aneh Dalam perjumpaannya yang pertama
diantara posisinya, yang tetap Hume tampak sangat meladeni
dipertahankannya dengan tenang atas keinginan tamunya, dan berlangsung
dasar percaya diri dan dialektika yang hanya beberapa bulan sampai pada
tajam. Sehingga penganiayaan terhadap saatnya kedua orang itu berselisih. Pada
dirinya adalah suatu peristiwa tahun 1767 Rousseau meninggalkan
bekerjanya kekauatan sosial yang tidak Inggris dan kembali ke Paris sampai
bersifat pribadi, dan keyakinan yang ajalnya pada tahun 1778. Pada tahun
tidak wajar itu meningkat serta menjurus 1794, Republik Perancis yang baru
pada pilihan untuk menjadi buron. Di menganugerahi penghormatan
satu sisi, ia menanggapi tindakan kota kepadanya sebagai pahlawan nasional
asanya yang secara resmi menolak serta memindahkan jenazahnya ke
kewargaannya. Dalam karyanya Surat makam nasional.
dari Gunung, ia menulis suatu analisis
secara cermat dan terhormat tentang B. PEMBAHASAN
sejarah kota Geneva yang terakhir, Pendekatan dalam Apresiasi Sastra
dimana pengejaran terhadap dirinya Pendekatan adalah suatu cara,
muncul hanya sebagai peristiwa dalam prinsip atau landasan yang digunakan
pola yang lebih besar, yaitu penindasan oleh seorang pembaca maupun pengkaji
demokrasi yang oligarkis. Di sisi lain, dalam mengapresiasi karya sastra.
Rousseau semakin membuka rahasia Berikut adalah beberapa pendekatan
tentang keyakinannya yang kian tebal yang dapat dilihat dan dikaji dalam novel
bahwa shabat kemerdekaan yang bersifat “Du Contrat Social, 1762” karya
pura-pura itu, yang dipimpin oleh J.J.Rousseau, diataranya sebagai
Volatire, telah bersekongkol berikut:
melawannya dan berulang kali a. Pendekatan parafrastis
mengkhianatinya bagi kepentingan Pendekatan dengan mencari
penguasa. padanannya dimana gagasan sama

5
Appréciation Littéraire

namun penyampaian dalam bentuk merasa mampu untuk melemparkan


berbeda sehingga tidak mengandung penindasan atas dirinya dan mereka
kepaksaan makna. Tujuannya adalah benar-benar melakukannya, itu lebih
untuk menyederhanakan pemakaian kata baik lagi.” (hal:6)
atau kalimat seorang pengarang
“Car, recouvrant sa liberté par le
sehingga pembaca lebih mudah
même droit qui la lui a ravie, ou il est
memahami kandungan makna yang
fondé à la reprendre, ou on ne l’était
terdapat dalam suatu karya sastra seperti
point à la lui ôter.” (page: 9)
pada teks dalam Buku 1 (Bab 1 Pokok
Pembicaraan Buku Pertama):
“Untuk memperoleh kembali
kebebasannya, sudah tentu
“L'homme est né libre.” (page: 9)
rakyatpun boleh menggunakan hak
“Manusia dilahirkan bebas.” yang sama yang dahulu dipakai
(hal: 5) untuk mencabut kebebasan itu dari
tangan mereka. Kebebasan itu
“Et partout il est dans les fers, Tel se
dibenarkan untuk dikembalikan
croit le maître des autres, qui ne
kepada rakyat, atau kebebasan itu
laisse pas d'être plus esclave qu'eux.”
dibenarkan untuk direnggut dari
(page: 9)
tangan rakyat. Tertib sosial
merupakan hak keramat untuk
“Kendatipun demikian kita melihat
melayani semua kepentingan.”
dimanapun mereka hidup
(hal: 6)
terbelenggu.” (hal: 5)
Kutipan dalam Buku 1 (Bab 4
“Tant qu'un peuple est contraint
Perbudakan):
d'obéir et qu'il obéit, il fait bien ;
sitôt qu'il peut secouer le joug, et “Un peuple, pourquoi se vendil ?

qu'il le secoue, il fait encore mieux” Bien loin qu'un roi fournisse à ses

(page: 9) sujets leur subsistance, il ne tire la


sienne que d'eux.”
“Bila rakyat dipaksa untuk patuh
dan mereka benar-benar patuh, itu “Les sujets donnent donc leur

baik. Tetapi, segera sesudah rakyat personne, à condition qu'on prendra


aussi leur bien ? Je ne vois pas ce

6
Appréciation Littéraire

qu'il leur reste à conserver.” cet acte, étant nécessairement


(page: 12) antérieur à l'autre, est le vrai
fondement de la société.” (page: 16)
“Suatu pertanyaan: mengapa dan
untuk apa orang sampai mau menjual “Rakyat, kata Grotius, dapat
dirinya? Sampai sekarang seorang memberikan dirinya kepada seorang
raja bukannya melengkapi hambanya raja. Jadi, menurut Grotius, sebelum
dengan nafkah hidupnya justru dari mereka memberikan dirinya kepada
hambanya.” raja, mereka itu adalah rakyat.
Pemberian itu sendiri merupakan
“Apakah si hamba memberikan
perjanjian sipil dan dianggap
dirinya dengan syarat bahwa sang
sebagai konsultasi umum. Oleh
pangeran atau raja bersedia pula
karena itu akan lebih baik bila kita
dengan ramah-tamah menerima
hendak memilih seorang raja, kita
harta kekayaan miliki hambanya?
harus meneliti terlebih dahulu
Setelah memberikan upeti semacam
bagaimana keadaan raja itu ketika
itu, jelas bagi si hamba bahwa pada
menjadi rakyat. Tindakan iu sangat
dirinya tidak lagi ada sesuatu
penting dilakukan lebih dahulu
sedikitpun yang tertinggal bagi
karena ia adalah fundasi yang
keperluan hidupnya.” (hal: 9)
sebenarnya dari sebuah masyarakat.”

Kutipan dalam Buku 1 (Bab 5 Kita (hal: 13-14)

Harus Selalu Kembali Pada Perjanjian Kutipan dalam Buku 1 (Bab 6


Pertama): Kesepakatan Sosial (Social Compact)):

“Un peuple, dit Grotius, peut se “Si donc on écarte du pacte social ce
donner à un roi. Selon Grotius, un qui n'est pas de son essence, on trou-
peuple est donc un peuple avant de se vera qu'il se réduit aux termes
donner à un roi. Ce don même est un suivants : « Chacun de nous met en
acte civil ; il suppose une délibération commun sa personne et toute sa
publique. Avant donc que d'examiner puissance sous la suprême direction
l'acte par lequel un peuple élit un roi, de la volonté gé- nérale ; et nous
il serait bon d'examiner l'acte par recevons en corps chaque membre
lequel un peuple est un peuple ; car

7
Appréciation Littéraire

comme partie indivisible du tout. »” l'un pour l'autre ; il suffit de les


(page : 17) savoir distinguer quand ils sont
employés dans toute leur précision.”
“Jika kita meniadakan atau
(page : 18)
menyingkirkan segala yang tidak
penting dari kesepakatan sosial, “Jadi, pribadi umum (public person)
maka kita akan mengembalikannya yang dibentukd alam persatuan
pada kalimat berikut: «Setiap kita semua orang, dahulu disebut “kota”
menempatkan diri dalam (city) dan sekarang disebut “republik”
kebersamaan, semua daya kekuatan atau “negara hokum” (body politic),
ditempatkan dibawah tujuan utama yakni kumpulan manusia dalam suatu
dari kehendak umum, dan sebagi satu negara. Hal ini oleh para anggotanya
kelompok itu kita semua menerima disebut “negara” bila pasif sifatnya,
karena setiap anggota merupakan dan disebut “’penguasa”
suatu bagian yang tak terpisahkan (souvereign) bila bersifat aktif. Jika
dari keseluruhan. »” dibandingkan dengan badan yang
serupa, ia disebut “kekuasaan”
“Cette personne publique, qui se
(power). Kumpulan orang yang
forme ainsi par l'union de toutes
mengambil bentuk koletif dinamakan
les autres, prenait autrefois le nom
“rakyat” (people), dan kalau
de cité (a), et prend maintenant celui
terpisah disebut “warganegara”
de république ou de corps politique,,
(citizens) yakni sebagai peserta dari
lequel est appe- lé par ses membres
otoritas penguasa dan jika mereka
État quand il est passif, souverain
tunduk pada hokum negara ia adalah
quand il est actif, puissance en le
“anggota masyarakat yang
comparant à ses semblables. À
ditaklukkan” (subyect). Tetapi,
l'égard des associés, ils prennent
istilah itu sering dikacaukan dan
collectivement le nom de peuple, et
digunakan utnuk lainnya. Adalah
s'appellent en particulier ci- toyens,
memadai bila seorang telah mengerti
comme participant à l'autorité
bagaimana membedakannya kalau
souveraine, et sujets, comme soumis
digunakan dengan cermat.” (hal: 15-
aux lois de l'État. Mais ces termes se
16)
confondent souvent et se prennent

8
Appréciation Littéraire

Kutipan dalam Buku 2 (Bab 5 Hak untuk gouvernement, on fait une question
Hidup dan Mati): insoluble comme indéterminée ; ou,
si l'on veut, elle a autant de bonnes
“Tout homme a droit de risquer sa
solutions qu'il y a de combinaisons
propre vie pour la conserver. A-t-on
possibles dans les posi- tions
ja- mais dit que celui qui se jette
absolues et relatives des peuples. ”
par une fenêtre pour échapper à
(page : 70)
un incendie soit coupable de
suicide ? a-t-on même jamais “Pertanyaan, “Pemerintah yang
imputé ce crime à celui qui périt bagaimanakah sebenarnya yang
dans une tempête dont en paling baik?“ merupakan masalah
s'embarquant il n'ignorait pas le yang sama tidak terpecahkan
danger ?” (page : 31) dengan yang tidak dapat ditentukan;
atau bila anda menghendaki, ada
“Setiap orang berhak mengambil
sebanyak jawaban dengan
resiko dalam hidupnya demi
banyaknya kemungkinan kombinasi
mempertahankan hidupnya sendiri.
dari keadaan bangsa yang mutlak
Pernahkah ada orang yang
dan relatif.” (hal: 73)
mengatakan bahwa ia bermaksud
bunuh diri dengan melompat dari
b. Pendekatan emotif
suatu jendaela karena hanya untuk
Pendekatan yang berkaitan dengan
menghindari kobaran api? Apakah
sebuah emosional atau perasaan
seseorang dapat dipersalahkan telah
bergejolak (fluktuatif) yang mampu
melakukan khjahatan ketika ia tewas
membuat pembaca merasakan alur
di laut yang sedang membadai
sebuah cerita. Penikmatan membaca itu
karena sebelum ia berangkat
juga dapat berhubungan dengan
berlayar telah mengetahui adanya
menyampaikan cerita, peristiwa,
bahanya itu?” (hal:29)
maupun gagasan tertentu yang menarik
sehingga mampu memberikan semacam
Kutipan dalam Buku 3 (Bab 9 Tanda
hasrat lebih dan kesenangan kepada
Pemerintah yang Baik):
pembaca dalam memahami gagasan
“Quand donc on demande seperti pada kutipan dalam Buku 1 (Bab
absolument quel est le meilleur 4 Perbudakan):

9
Appréciation Littéraire

membatasi diri pada arti kata


“Si un particulier, dit Grotius, peut
“Memindahkan” (alienate).
aliéner sa liberté et se rendre esclave
Memindahkan adalah memberi atau
d'un maître, pourquoi tout un peuple
menjual. Tetapi seorang yang
ne pourrait-il pas aliéner la sienne et
menjadi budak orang lain tidak
se rendre sujet d'un roi ? Il y a là
mungkin memberikan dirinya sendiri.
bien des mots équivoques qui
Ia harus menjual dirinya dengan
auraient besoin d'explication ; mais
maksud paling tidak untuk sekedar
tenons-nous-en à celui d'aliéner.
nafkah hidupnya. Suatu pertanyaan:
Aliéner, c'est donner ou vendre. Or,
mengapa dan untuk apa orang
un homme qui se fait esclave d’un
sampai mau menjual dirinya? Sampai
autre ne se donne pas ; il se vend tout
sekarang seorang raja bukannya
au moins pour sa subsistance : mais
melengkapi hambanya dengan
un peuple, pourquoi se vend- il ?
nafkah hidupnya justru dari
Bien loin qu’un roi fournisse à ses
hambanya. Menurut Rabelais,
sujets leur subsistance, il ne tire la
penghidupna seorang raja tidaklah
sienne que d’eux ; et, selon Rabelais,
kecil. Apakah si hamba memberikan
un roi ne vit pas de peu. Les sujets
dirinya dengan syarat bahwa sang
donnent donc leur personne, à
pangeran atau raja bersedia pula
condition qu'on prendra aussi leur
dengan ramah-tamah menerima
bien ? Je ne vois pas ce qu'il leur
harta kekayaan miliki hambanya?
reste à conserver.” (page : 12)
Setelah memberikan upeti semacam
itu, jelas bagi si hamba bahwa pada
“Grotius mengatakan bila seorang
dirinya tidak lagi ada sesuatu
individu dapat mengorbankan
sedikitpun yang tertinggal bagi
kebebasanya utnuk menjadi budak
keperluan hidupnya.” (hal: 9)
bagi tuannya, mengapa seluruh
penduduk tidak dapat pula
“Quand chacun pourrait s'aliéner
mengorbankan kekebasannya untuk
lui-même, il ne peut aliéner ses
menjadi hamba seorang raja? Ada
enfants ; ils naissent hommes et
beberapa kata yang samar-samar
libres ; leur liberté leur appartient,
dalam kalimat ini yang memerlukan
nul n’a droit d’en disposer qu’eux.”
penjelasan, tetapi saya akan
(page : 13)

10
Appréciation Littéraire

dicabut dari kemauannya untuk


“Jikalau setiap individu dapat
bebas, orang pasti terjerumus ke
memindahkan kekebasan dirinya,
dalam lembah kemiskinan moralitas.”
maka ia tidak bisa membebaskan
(hal: 10)
keturunannya. Karena dilahirkan
sebagai seorang yang bebas, maka Kutipan dalam Buku 3 (Bab 11 Matinya
kekebasan itu menjadi miliknya Negara Hukum):
sendiri yang paling hakiki dan tidak
“Le corps politique, aussi bien que
seorangpun berhak
le corps de l'homme, commence à
menghilangkannya, kecuali dirinya
mourir dès sa naissance et porte
sendiri.” (hal: 10)
en lui-même les causes de sa
“Renoncer à sa liberté, c'est renoncer destruction. La constitution de
à sa qualité d'homme, aux droits de l'homme est l'ouvrage de la nature ;
l’humanité, même à ses devoirs. Il celle de l'État est l'ouvrage de l'art. .”
n’y a nul dédommagement possible (page : 73)
pour quiconque renonce à tout. Une
“Negara hukum seperti layaknya
telle renonciation est incompatible
tubuh manusia, mulai mati sejak ia
avec la nature de l'homme ; et c'est
lahir dan dalam dirinya terkandung
ôter toute moralité à ses actions que
sebab-sebab kehancurannya.
d'ôter toute liberté à sa volonté.”
Sebagaimana kita ketahui, kadaan
(page : 13)
tubuh manusia adlaah karya alam,
“Menyerahkan kebebasan kita sedangkan keadaan negara adalah
kepada orang lain berarti produk suatu karya seni.” (hal: 77)
melenyapkan kualitas kita sebagai
Kutipan dalam Buku 3 (Bab 15 Utusan
manusia, yaitu hak dan kewajiban
dan Wakil Rakyat):
kemanusiaan. Tidak mungkin ada
suatu kompensasi yang cukup untuk “C'est le tracas du commerce et des
pengorbanan yang sedemikian arts, c'est l'avide intérêt du gain,
lengkap itu. Tindakan mengorbankan c'estla mollesse et l'amour des
kebebasan seperti itu bertentangan commodités, qui changent les
dengan sifat manusia. Sekali haknya

11
Appréciation Littéraire

services personnels en argent.” telah menegaskan, bahwa manusia


(page : 77) itu secara alami mempunyai nasib
yang tidak sama : sebagian
“Ketergesaan perdagangan dan
dilahirkan untuk menjadi budak dan
kesenian, kerakusan yang haus akan
sebagian lainnya untuk berkuasa.”
keuntungan, kelembutan sifat seperti
(hal : 7)
perempuan dan cinta pada hidup
mewah, kesemuanya ini “Aristote avait raison ; mais il
menyebabkan adanya permainan prenait l'effet pour la cause. Tout
uang demi pelayanan pribadi.” homme né dans l’esclavage naît pour
(hal: 81) l’esclavage, rien n’est plus certain.
Les esclaves perdent tout dans leurs
c. Pendekatan historis fers, jusqu'au désir d'en sortir ; ils
Terkait dengan latar belakang aiment leur servitude comme les
pengarang secara nyata (Terlampir di compagnons d'Ulysse aimaient leur
biografi J.J.Rousseau terkait penciptaan abrutissement (b). S'il y a donc, des
karya sastra ini). Berikut adalah kutipan esclaves par nature, c’est parce qu’il
yang dapat dianalisis menggunakan y a eu des esclaves contre nature. La
pendekatan historis yang ditulis oleh force a fait les premiers esclaves,
J.J.Rousseau pada Buku 1 (Bab 2 leur lâcheté les a perpétués.”
Masyarakat Pertama): (page : 10)
“Le raisonnement de ce Caligula
“Aristoteles benar, tetapi ia
revient à celui de Hobbes et de
melakukan kesalahan ketika
Grotius. Aristote, avant eux tous,
memandang akibat sebagai sebab.
avait dit aussi que les hommes ne
Tidak ada yang lebih pasti, bahwa
sont point natu- rellement égaux,
semua orang yang dilahirkan dalam
mais que les uns naissent pour
perbudakan adalah dilahirkan
l'esclavage et les autres pour la
hanya utnuk menjadi budak pula.
domination.” (page : 10)
Para budak telah demikian
“Cara berpikir Cligula ini sejalan direndahkan martabatnya oleh
dengan pandangan Grotius dan belenggu yang mengikat mereka.
Hobbes. Sebelumnya, Aristoteles Keadaan semacam ini menyebabkan

12
Appréciation Littéraire

mereka kehilangan semangat utnuk assuré sur son trône, n’avait à


mematahkan belenggu itu. Mereka craindre ni rébel- lion, ni guerres, ni
bahkan lebih menyukai perhambaan, conspirateurs.” (page : 11)
seperti halnya para rekan Ulyses
“Saya tidak akan memasuki suatu
yang lebih menyukai perilaku kasar.
pembicaraan tentang Nabi Adam
Apabila ada beberapa budak alami,
atau Kaisar Noah, ayah dari tiga
sebab pokoknya ialah manusia
raja besar yang telah memisahkan
dijadikan budak untuk melawan
alam jagad diantara mereka, yang
alam. Kekuatanlah yang telah
oleh banyak orang dianggap sebagai
menciptakan perbudakan yang
anak dewa Saturnus. Saya
pertama dengan jalan merendahkan
mengharapkan untuk memperoleh
serta menyalahgunakan para
sambutan tepuk tangan karena sikap
korbannya, dan mengabadikan
saya yang moderat ini; karena saya
belenggu mereka.” (hal: 7)
sendiri pun berasal dari keturunan
“Je n’ai rien dit du roi Adam, ni de, langsung salah seorang putri raja itu,
l’empereur Noé, père de trois grands mungkin dari cabang tertua. Siapa
monarques qui se partagèrent yang dapat mengatakan, dalam
l'univers, comme firent les enfants de pembuktian gelar itu, bahwa saya
Saturne, qu'on a cru reconnaître en tak dapat menemukan dalam diri
eux. J'espère qu'on me saura gré de saya seorang raja yang sah dari ras
cette modération ; car, descendant manusia? Tetapi kita hanya
directement de l’un de ces princes, et menjumpai bahwa Adam-lah yang
peut-être de la branche aînée, que berkuasa di dunia ini, sebagimana
sais-je si, par la vérification des hanya Robisnon Crusoe berkuasa di
titres, je ne me trouverais point le pulaunya karena hanya dialah satu-
légitime roi du genre humain ? Quoi satunya penghuni. Keadaan yang
qu'il en soit, on ne peut discon- venir paling menguntungkan bagi suatu
qu’Adam. N’ait été souverain du kerajaan adalah bila raja merasa
monde, comme Robinson de son île, aman diatas singgasananya. Ia tidak
tant qu'il en fut le seul habitant, et ce kuatir terhadap pemberontakan,
qu'il y avait de commode dans cet perang dan persekongkolan
em- pire était que le monarque, (conspiracies).” (hal: 7-8)

13
Appréciation Littéraire

qu’accidentellement, non point


“Les combats particuliers, les
comme hommes, ni même comme
duels, les rencontres, sont des
citoyens (a), mais comme soldats ;
actes qui ne constituent point un
non point comme membres de la
état ; et à l'égard des guerres privées,
patrie, mais comme ses défenseurs.
autorisées par les Établissements de
Enfin chaque État ne peut avoir pour
Louis IX, roi de France, et
ennemis que d'autres États, et non
suspendues par. la paix de Dieu,
pas des hommes, attendu qu’entre
ce sont des abus du gouvernement
choses de diverses natures on ne peut
féodal, système absurde, s'il en fut
fixer aucun vrai rapport.”
jamais, contraire aux principes du
(page : 14)
droit naturel et à toute bonne politie.”
(page : 14) “Perang bukan suatu urusan antara
orang dengan orang, tetapi antara
“Perkelahian, duel dan bentrokan
negara dengan negara. Dalam
bersenjata antar pribadi bukanlah
perang setiap individu hanya
tindakan yang melahirkan suatu
menjadi musuh secara kebetulan,
keadaan perang. Perang kecil yang
bukan sebagai semacam manusia
dibenarkan oleh ‘Establishment’
atau sesame warganegara, tetapi
dari Raja Louis IX yang kemudian
sebagai serdadu. Bukan sebagai
dihentikan oleh perdamaian Tuhan
anggota suatu negara, tetapi sebagai
(Peace of God) merupakan
pembela negara. Dalam masalah
kejahatan pemerintah feodal, suatu
denda, negara hanya dapat
sistem pemerintahan yang sangat
memandang negara lain sebagai
tidak masuk akan dan bertentangan
musuh dan bukan orang karena tidak
dengan prinsip hak azasi dans etiap
mungkin terdapat hubungan antara
suara masyarakat yang
segala hal yang mepunyai
berpemerintahan.” (hal: 11)
perbedaan sifat dasar.” (hal: 11)

“La guerre n'est donc point une Kutipan dalam Buku 4 (Bab 4
relation d'homme à homme, mais une Perwakilan Rakyat Romawi):
relation d’État à État, dans laquelle
les particuliers ne sont ennemis

14
Appréciation Littéraire

“Nous n'avons nuls monuments bien awal munculnya revolusi kerajaan.


assurés des premiers temps de Karena sekarang tidak ada
Rome ; il y a même grande kesempatan bagi dibentuknya satu
apparence que la plupart des choses rakyat baru, maka kita dapat berbuat
qu'on en dé- bite sont des fables (a) agak lebih banyak daripada
et, en général, la partie la plus menerka bagaimana mereka
instructive des annales des peuples, dibentuk.” (hal: 97)
qui est l'histoire de leur
Kutipan dalam Buku 4 (Bab 8 Agama
établissement, est celle qui nous
Sipil) :
manque le plus. L’expérience nous
apprend tous les jours de quelles “Les hommes n'eurent point d'abord
causes naissent les révolutions des d'autres. Rois que les dieux, ni
empires : mais, comme il ne se d'autre gouvernement que le
forme plus de peuple, nous n'avons théocratique.” (page : 105)
guère que des conjectures, pour
expliquer comment ils se sont “Pada zaman awal perkembangan
formés.” (page : 91) dunia, orang tidak mengenal raja
melainkan dewa-dewa, dan tidak
“Kita tidak memiliki catatan atau mengenal pemerintah selain
dokumen otentik tentang masa awal theokrasi (pemerintah berdasar
berdirinya Roma; bahkan sangat agama))” (hal: 112)
dimungkinkan bahwa sebagian
besar laporan yang diserahkan d. Sosiopsikologis
kepada kita dari periode yang sangat Terkait dengan latar belakang
jauh itu hanyalah suatu dongeng; kehidupan sosial budaya, kehidupan
dan bagian dari buku sejarah masyarakat, maupun tanggapan
mereka yang paling menarik dalam kejiwaan atau sikap penagarang terhadap
sejarah tiap rakyat, yang saya lingkungan kehidupannya maupun
maksudkan sebagai laporan tentang zamannya pada saat cipta sastra itu
lembaga mereka, seluruhnya diciptakan. Berikut adalah kutipan
terlepas dari kita. Pengalaman dalam Buku 1 (Bab 2 Masyarakat
membuat kita setiap hari berkenalan Pertama):
dengan sebab-musabab dari mana

15
Appréciation Littéraire

“La plus ancienne de toutes les tous, étant nés égaux et libres,
sociétés, et la seule naturelle, est n'aliènent leur liberté que pour leur
celle de la famille : encore les utilité. Toute la différence est que,
enfants ne restent-ils liés au père dans la famille, l'amour du père pour
qu’aussi longtemps qu’ils ont besoin ses enfants le paye des soins qu'il
de lui pour se conserver. Sitôt que ce leur rend ; et que, dans l'État, le
besoin cesse, le lien naturel se plaisir de commander supplée à cet
dissout. Les enfants, exempts de amour que le chef n'a pas pour ses
l’obéissance qu’ils devaient au peuples.” (page : 10)
père ; le père, exempt des soins qu'il
“Karena itu, keluarga merupakan
devait aux enfants, rentrent tous
model pertama masyarakat politik :
égale- ment dans l'indépendance.”
penghulu mencerminkan seorang
(page : 9)
ayah dalam keluarga dan sama
“Masyarakat yang paling awal dan bebas, dan demi memperoleh
satu-satunya yang bersifat alami sesuatu yang lebih bermanfaat
adalah keluarga. Anak tetap terikat mereka hanya memisahkan
pada sang ayah selama masih kekebasannya ke dalam dua macam
membutuhkan perlindungannya. masyarakat. Perbedaannya ialah :
Segera setelah tiba waktunya dalam keluarga, rasa puas karena
kebutuhan itu berhenti, berakhirlah kasih sayang pihak ayah yang
ikatan yang bersifat alami itu. Anak menghasilkan kesadaran yang
menjadi bebas dari kewajiban untuk bermanfaat bagi anaknya dan
taat pada ayahnya. Sebaliknya sang sebaliknya si anak pun membalas
ayah pun bebas dari tugas kewajiban budi bagi derita sang ayah selama
terhadap anaknya. Kedudukan memeliharanya. Sedangkan dalam
keduanya sama-sama menjadi negara, kepuasan memerintah telah
bebas.” (hal: 6) menggantikan rasa cinta yang tidak
dimiliki penguasa terhadap
“La famille est donc, si l’on veut, le
rakyatnya.” (hal: 6)
premier modèle des sociétés poli-
tiques : le chef est l'image du père, le “Il est donc douteux, selon Grotius,
peuple est l'image des enfants ; et si le genre humain appartient à une

16
Appréciation Littéraire

centaine d’hommes, ou si cette Philon, l'empereur Caligula,


centaine d’hommes appartient au concluant assez bien de cette
genre hu- main : et il paraît, dans analogie que les rois étaient des
tout son livre, pencher pour le dieux, ou que les peuples étaient des
premier avis : c'est aussi le bêtes.” (page: 10)
sentiment de Hobbes. Ainsi voilà
“Penggembala secara alami lebih
l’espèce humaine divisée en trou-
unggul bila dibandingkan dengan
peaux de bétail, dont chacun a son
ternaknya, dan demikian pula yang
chef, qui le garde pour le dévorer.”
berlaku bagi kelompok manusia.
(page : 10)
Para penghulu secara alami juga
“Karena itu Grotius menyangsikan lebih unggul daripada rakyatnya.
apakah seluruh manusia itu menjadi Menurut pendapat Philo, dengan
milik seratus orang saja, ataukah alasan itulah Kaisar Caligula telah
justru seratus orang itu menjadi menarik kesimpulan yang sangat
milik seluruh ras manusia. Dari tepat dari suatu analogi bahwa raja
semua isi bukunya, Grotius adalah dewa dan rakyat adalah
cenderung pada pendapat yang hewan belaka.” (hal: 7)
pertama, sama halnya dengan
Kutipan dalam Buku 2 (Bab 9 Tentang
pendapat Hobbes : Mereka
Rakyat Lanjutan):
sependapat bahwa masyarakat
manusia terbagi seperti kelompok
“Comme la nature a donné des
ternak. Setiap kelompok mempunyai
termes à la stature d'un homme
pemimpinnya sendiri yang
bien conformé, passé lesquels elle ne
melindungi ternaknya untuk
fait plus que des géants ou des nains,
kemudian dilahap olehnya.” (hal: 7)
il y a de même, eu égard à la
meilleure constitution d'un État, des
“Comme un pâtre est d’une nature
bornes à l'étendue qu'il peut avoir,
supérieure à celle de son troupeau,
afin qu'il ne soit ni trop grand
les pasteurs d'hommes, qui sont leurs
pour pouvoir être bien gouverné, ni
chefs, sont aussi d'une nature
trop petit pour pouvoir se maintenir
supérieure à celle de leurs peuples.
par lui-même. Il y a, dans tout corps
Ainsi raisonnait, au rapport de

17
Appréciation Littéraire

politique, un maximum de force qu'il tanggapan evaluatif maupun sikap


ne saurait passer, et duquel souvent pengarang terhadap kehidupan. Berikut
il s'éloigne à force de s'agrandir. adalah kutipan yang dapat diilhami
Plus le lien social s'étend, plus il se dalam mengevaluasi atau mendapatkan
relâche ; et en général un petit État makna tersendiri terhadap pembelajaran
est proportionnellement plus fort mengenai sebuah kekuasaan dibawah
qu'un grand.” (page : 40) sistem Kerajaan (Monarki) dalam Buku
3 (Bab 6 Kerajaan (Monarki)):
“Sebagaimana alam menetapkan
ukuran seorang manusia yang “C'était un mot très sensé que celui
dibentuk secara baik, diluar itu alam du jeune Denys à qui son père, en lui
hanya membuat manusia kerdil dan reprochant une action honteuse,
raksasa. Demikian pula ada batas disait : « T’en ai-je donné
terntentu bagia keadaan serta l’exemple ? Ah ! Répondit le fils,
susunan suatu neagra. Jika tidak votre père n'était pas roi. »” (page :
saling berpautan antara satu dengan 63)
yang lain, ia tidak akan menjadi
Suatu kejahatan besar yang
yang terbaik. Bila terlampau besar,
ditimbulkan oleh kerajaan yang
ia tidak dapat mendukung dirinya
dikuasai secara turun-temurun itu
sendiri. Dalam semua negara hukum
diperlihatkan secara menyolok
ada kekuatan maksimum tertentu
dalam tanggapan yang diberikan
yang tidak dapat mereka lampaui,
secara bijaksana oleh Dionysius
dan hanya akan hilang dengan jalan
yang masih muda itu ketika ayahnya
memperbesar kekuatan itu lagi.
mencelanya atas beberapa
Ikatan sosial menjadi kian melemah
tindakannya yang cendala, dengan
dengan perluasan; dan suatu negara
mengatakan, “Saya tidak pernah
kecil secara proporsional lebih kuat
memberi contoh yang demikian
bila dibandingkan dengan yang
kepadamu”, “Tidak, jawab anak
lebih besar.” (hal: 40)
lelakinya, “ayahanda tidak pernah
menjadi raja”. (hal: 65)
e. Didaktis
Pendekatan dengan berusaha
menemukan dan memahami gagasan,

18
Appréciation Littéraire

Suatu negara monarki akan dapat


diperintah dengan baik apabila
kebesaran serta luasnya disesuaikan
dengan kecerdasan pangeran yang
memerintahnya. Lebih mudah
menaklukkan daripada memerintah.

C. PENUTUP
Kesimpulan
Setelah meletakkan prinsip hak
politik yang sebenarnya dan berusaha
membangun negara atas dasar yang tepat,
ia tinggal menyokongnya dengan
hubungan luar yang memahami hukum
tentang bangsa, perdagangan, hak
perang dan penaklukkan, hak rakyat,
lembaga, gabungan, perundingan
perjanjian dan lain sebagainya. Tetapi,
semua ini membentuk satu pokok
permasalahan baru yang terlalu luas
untuk pandangan saya yang terbatas,
yang saya harus selalu menahannya
dalam satu lingkungan yang lebih sempit.

D. DAFTAR PUSTAKA
Rousseau, Jean Jacques. 1986. Kontrak
Sosial (edisi terjemahan oleh
Sumardjo). Jakarta: Erlangga.

Rousseau, Jean Jacques. 1762. Du


Contrat Social. Paris: Union
Générale d’Éditions.

19

Você também pode gostar