Você está na página 1de 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam melakukan investasi banyak hal yang harus diperhatikan. Semuanya harus
direncanakan serta dilakukan penganggaran agar investasi yang dilakukan tidak
berlebihan dan sesuai dengan tujuan. Penganggaran modal (capital budgeting)
adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan pengambilan
keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu
kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun. Terdapat beberapa metode
dalam mengambil keputusan pengeluaran dana untuk investasi. Penganggaran
modal sangat penting dilakukan karena keputusan dari penganggaran modal
tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama sehingga perusahaan
kehilangan fleksibilitasnya. Perhitungan produksi selama umur ekonomis juga
diperlukan dalam investasi dimana yang dimaksud dengan umur ekonomis atau
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran biaya asal
suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya.
Investasi merupakan kebutuhan yang harus menjadi paradigma kita sekarang.
Yang dimaksud dengan kebutuhan investasi yaitu kebalikan dari investasi sebagai
sebuah keinginan. Mudahnya, jika ada kelebihan uang akan condong digunakan
untuk investasi daripada ditabung saja. Dalam investasi terdapat juga anggaran
variabel yang mesti kita ketahui, dimana anggaran variabel merupakan
anggaran yang merencanakan perubahan tingkat biaya pada berbagai
tingkat aktivitas pada periode yang akan datang. Dengan demikian
di dalam anggaran variabel akan ditunjukkan seberapa besar
perubahan biaya akan terjadi akibat perubahan tingkat aktivitas.

1.2RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan penyusunan anggaran modal?
2. Bagaimana perhitungan produksi selama umur ekonomis?
3. Bagaimana perhitungan kebutuhan investasi?
4. Apa pengertian dari anggaran variable dan rekapitulasi biaya
dengan relevan range?

1.3TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian dan cara penyusunan
anggaran modal.
2. Untuk mengetahui perhitungan produksi selama umur
ekonomis.
3. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan kebutuhan
investasi.
4. Untuk lebih mengetahui tentang anggaran variable dam
rekapitulasi dengan relevan rang e.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANGGARAN MODAL ( CAPITAL BUDGETING)

Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan


investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan
perusahaan. DefinisiCapital Budgeting “Capital Budgeting is the Process of
evaluating and selecting long-term invesmentsconsistents with the firm’s goal
of owner wealth maximization”.Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini
dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih
dari satu tahun mendatang. DefinisiCapital Budgetingadalahsebagaiberikut:
“Capital Budgeting involves the entire process of planning whose returns are
expected to extend beyond one year”.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu
untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada.
Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan
penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan
asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati
yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan.
Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus
merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian
atas investasi tersebut. “As time passes, fixed assets may become obselete or
may require an overhaul; at these points, too, financial decisions may be
required”.
Perusahaan biasanya membuat berbagai alternative atau variasi untuk
berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan asset tetap
seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang
berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan
mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan. Capital budgeting dan keputusan
keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah
ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda
pembiayaan yang paling baik. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci
yang memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa
periode pada saat yang akan datang. Capital budget adalah garis besar rencana
pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah
proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang
dimasukkan ke dalam anggaran modal. Proses mengumpulkan, mengevaluasi,
menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang akan
memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1
tahun.
 Pentingnya Penggangaran Modal

1. Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang


lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
2. Penanggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan
kualitas dari penambahanaktiva.
3. Pengeluaran modal sangatlah penting.

 Motif Capital Budgeting


1. Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru.
2. Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien.
3. Modernisasi atas aktiva tetap.
2.2 JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
Adapun jenis – jenis keputusan penganggaran modal sebagai berikut :
1. Penambahan dan perluasan fasilitas.
2. Produk baru.
3. Inovasi dan perluasan produk.
4. Penggantian (replacements), penggantian pabrik atau peralatan
using, penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau
peralatan yang lebih efisien.
5. Menyewa atau membuat atau membeli.
6. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dan keamanan.
7. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan
proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus
kas masuk.

2.3 PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang


mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau
menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh
(marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost). Prinsip
ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus
melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh
(marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai
proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan
kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi. Biaya imbuh dari berbagai
daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untuk
memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal
berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh
dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya
tumbal/opportunity cost dari dana sendiri yang dapat diperoleh.

 Jenis Proyek
1. Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak
akan mempengaruhi usulan proyek lainnya).
2. Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama
(dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempayan
proyek yang lainnya).

 Ketersediaan Dana

Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua


independen project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan. Jika
dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital rationing dengan
mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal.

2.4 PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL

1. Penilaian terlebih dahulu terhadap rencana


Dalam penuyusunan anggaran modal, perlu dilakukan penilaian terlebih
dahulu apakah rencana investasi barang tersebut layak (favorabele) atau tidak
layak (unfavorable)
2. Keakuratan data arus kas masuk dan keluar
Ketepatan pengambilan keputusan mengenai penganggaran modal akan
tergantung pada keakuratan data arus kas masuk dan keluar.
3. Tingkat resiko
Dalam proses penyusunan anggaran modal, resiko juga perlu
diperhitungkan. Hal ini untuk memperkecil kemungkinan kerugian.
4. Tingkat pengembalian
Tingkat pengembalian dalam penyusunan anggaran modal turut
dipertimbangkan karena barang yang diinvestasikan terikat dalam jangka panjang.
5. Pemilihan Proyek
Dalam pemilihan proyek yang akan dijalankan perlu diperhatikan apakah
proyek tersebut sejalan dengan tujuan perusahaan.
6. Jumlah dana
Kesehatan keuangan perlu harus dipertimbangkan terlebih dahulu terutama
pada kecukupan jumlah dana.
7. Kemungkinan kebrhasilan
Ketepatan penyusunan anggaran modal sangat penting untuk memprediksi
kemungkinan berhasil, karena hasilnya baru akan diperoleh pada masa yang akan
datang.
8. Persaingan
Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya kesamaan produk.

2.5 KONSEP UMUR EKONOMIS


Umur ekonomis atau Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah
penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama
umur perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan,
termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Metode yang paling mudah
dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode
penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula
metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan
dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Kali ini kita akan lebih membahas apa itu arti dan kegunaan umur
ekonomis dalam dunia bidang ekonomi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari. Umur ekonomi menurut kegunaannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Umur ekonomi aset baru


Umur ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam
(equivalent uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset.
Sangat penting untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang)
berdasarkan prinsip bahwa aset baru dan aset lama harus dibandingkan
berdasarkan umur ekonomi (optimum) mereka.
 Menentukan Umur Ekonomis Aset Baru
Sangat penting mengetahui umur ekonomi, EUAC minimum dan total
biaya tahun demi tahun atau biaya tambahan untuk aset baru maupun aset lama
sehingga keduanya dapat dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur
ekonomi dan biaya yang paling hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur
ekonominya dapat dihitung jika investasi modal,biaya tahunan dan nilai pasar per
tahun diketahui atau dapat diestimasi.
Analisis sebelum pajak
PWk (i%) = I – MVk (P/F,i%,k) + SEj (P/F,i%,j)
TCk (i%) = MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek
Contoh
Sebuah truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $20.000 dan
diharapkan memiliki nilai pasar akhir tahun serta biaya tahunan seperti
diperlihatkan pada tabel dibawah ini. Jika MARR sebelum pajak adalah 10% per
tahun, berapa lama aset tersebut harus dipertahankan kegunaannya?

Jawab :
Penentuan umur ekonomi N sebelum pajak aset baru :

Biaya penggunaan pada tahun, k EUAC tahun k

(2) (6) =
(1) (5)
MV (4)Biaya (3)+(4)
Akh (3)Peny Bia
, modal = +(5)Tot
ir usutan ya (7)EUACk=[STCj(P/
akh 10% dari al biaya
tahu aktual tahu F,10%,j)](A/P,10%,k
ir MV (margin
n,k selama nan )
tah awal al)
tahun, k (Ek
un, tahun tahun k
)
k (TCk)

0 $20 - - - - -
.00
0

$5.000
$2.000=
15. =20.00 $2.0
1 20.000× $9.000 $9.000
000 0- 00
0,1
15.000

3.750= 1.500=
11. 3.00
2 15.000- 15.000× 8.250 8.643
250 0
11.250 0,1

2.750= 1.125=1
8.5 4.62 8.600® EUAC
3 11.250- 1.250×0, 8.495
00 0 minimum (N*=3)
8500 1

2.000=
6.5 850=850 8.00
4 8500- 10.850 9.082
00 0×0,1 0
6500

1.750=
4.7 650=6.5 12.0
5 6500- 14.400 9.965
50 00×0,1 00
4750

Asumsi : semua arus kas terjadi pada setiap akhir tahun.


Kolom 3 : Penyusutan aktual untuk setiap tahun adalah perbedaan antara nilai
pasar awal dan akhir tahun. Penyusutan untuk masalah ini tidak dihitung
berdasarkan metode formal namun didasarkan pada hasil kekuatan ekspektasi
pasar.
Kolom 4 : Opportunity cost modal pada tahun k adalah 10% dari modal yang
tidak direcover (diinvestasikan dalam aset) pada awal masing-masing tahun.
Kolom 7 : Equivalent uniform annual cost (EUAC) yang akan timbul setiap tahun
jika aset tersebut dipertahankan penggunaannya sampai tahun k, dan selanjutnya
digantikan pada akhir tahun. EUAC minimum terjadi pada akhir tahun N*. ®
Pada aset disini memiliki EUAC minimum jika dipertahankan kegunaannya hanya
selama tiga tahun (yaitu N*=3).
EUAC2 (10%)= $20.000(A/P,10%,2)-$11.250(A/F,10%,2) + [$2.000(P/F,10%,1)
+ $3.000(P/F,10%,2)](A/P,10%,2)
= $8.643
2. Umur ekonomi aset lama
Pembandingan aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati
karena melibatkan umur yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur
lebih lama dibanding umur ekonomi sebenarnya sepanjang biaya
marginalnya kurang dari EUAC minimum aset baru.

 Menentukan Umur Ekonomis Aset Lama


Jika tidak ada MV aset lama saat ini atau nanti (dan tidak ada pengeluaran
untuk perbaikan) dan jika biaya operasi aset lama diperkirakan akan meningkat
setiap tahun, maka sisa umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling kecil
akan satu tahun. Jika MV lebih besar dari nol dan diharapkan menurun dari tahun
ke tahun, maka perlu dilakukan perhitungan sisa umur ekonomi. Penundaan
(postponement) umumnya diartikan sebagai penundaan keputusan mengenai
kapan akan melakukan penggantian, bukan mengenai keputusan untuk menunda
penggantian sampai tanggal masa datang tertentu.
Contoh
Misalnya ingin diketahui berapa lama sebuah truk forklift harus dipertahankan
kegunaannya sebelum diganti dengan truk forklift baru yang data-datanya
diberikan pada contoh 3. Truk lama dalam kasus ini sudah berusia dua tahun, yang
dibeli dengan biaya $13.000 dan memiliki MV yang dapat dicapai saat ini
(realizable MV) sebesar $5.000. Jika dipertahankan, nilai pasar dan biaya
tahunannya diperkirakan akan seperti berikut :

Akhir tahun k MV akhir tahun k Biaya tahunan, Ek

1 $4.000 $5.500
2 3.000 6.600

3 2.000 7.800

4 1.000 8.800

Tentukan periode paling ekonomis untuk tetap mempertahankan aset lama


sebelum menggantinya dengan aset pengganti yang ada pada contoh 3. Biaya
modal adalah 10% per tahun.
Jawaban :
Penentuan umur ekonomi aset lama

(3)Biaya (5)Total
modal = biaya
(2)Penyusutan (4)Biaya (6)EUAC
(1)Akhir 10% dari (marjinal)
aktual selama tahunan sampai
tahun, k MV atau tahun
tahun k (Ek) tahun k
awal (TCi)
tahun (*) =(2)+(3)+(4)

1 $1.000 $500 $5.500 $7.000 $7.000

2 1.000 400 6.600 8.000 7.474

3 1.000 300 7.800 9.100 7.966

4 1.000 200 8.800 10.000 8.406

(*) tahun satu berdasarkan MV yang dapat dicapai sebesar $5.000


Perhatikan bahwa EUAC minimum sebesar $7.000 berkaitan dengan
mempertahankan aset lama satu tahun lagi. Namun, biaya marjinal
mempertahankan truk untuk tahun kedua adalah sebesar $8.000, yang masih tetap
lebih kecil dari EUAC minimum aset pengganti (yaitu $8.600 dari contoh 3).
Biaya marjinal untuk mempertahankan aset lama pada tahun ketiga dan tahun
selanjutnya lebih besar dari $8.600 EUAC minimum truk baru. Berdasarkan data
yang ada saat ini, paling ekonomis untuk mempertahankan aset lama selama dua
tahun lagi dan selanjutnya menggantinya dengan aset baru.

2.6KEBUTUHAN INVESTASI
Investasi sudah menjadi kebutuhan kita yaitu :
1. Adanya kelebihan uang yang tidak terpakai untuk
dikonsumsi saat itu juga.
2. Adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dimasa yang akan
datang
3. Adanya inflasi.

2.7 PENGERTIAN ANGGARAN VARIABEL


Pada setiap anggaran yang telah disusun sebelumnya,
anggaran operasional disusun dengan dasar satu titik aktivitas
misalnya penjualan tahun 2002 dianggarkan sebesari 1000 unit,
produksi dianggarkan sebesar 1200 unti, dan lain sebagainya,
dengan menyusun anggaran variable akan dimungkinkan bila tertntu
atau pada kisaran/interval aktivitas tertentu. Sebagai gambaran
misalnya penjualan tahun 2002 dianggarkan sebesar 1200 -1700 unit.
Anggaran variabel merupakan anggaran yang merencanakan
perubahan tingkat biaya pada berbagai tingkat aktivitas pada
periode yang akan datang. Dengan demikian di dalam anggaran
variabel akan ditunjukkan seberapa besar perubahan biaya akan
terjadi akibat perubahan tingkat aktivitas.

A. Sifat Biaya
Biaya – biaya yang dikeluarkan bila dikaitkan dengan
aktivitasnya akan memiliki sifat biaya atau perilaku biaya sebagai
biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah pada
relevant range tertentu. Besar kecilnya biaya ini tidak terpengaruh
oleh perubahan aktivitas asalkan masih dalam relevant range
tertentu. Relevant range merupakan interval batas ber lakunya
anggaran. Misalnya kapasitas produksi satu unit mesin sebesar
1.000 unit per bulan. Biaya depresiasi per bulan sebesar Rp
2.500.000,00. Pada waktu produksi bulan Januari sebesar 400 unit
biaya depresiasinya sebesar Rp 2.500.000,00. Pada bulan Febr uari
produksinya sebesar 950 unit, maka biaya depresiasi juga sebesar
Rp 2.500.000,00 pada bulan Maret produk yang dihasilkan sebesar
750 unit biaya depresiasi yang dikeluarkan sebesar Rp
2.500.000,00. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berapapun
produksinya asalkan tidak melebihi 1.000 unit maka biaya
depresiasi yang dikeluarkan tetap sama yakni sebesar Rp
2.500.000,00 per bulan. Pada contoh di atas bila produksinya
sebesar 1.300 unit besarnya biaya depresiasi akan bertambah kerena
jumlah mesin yang d igunakan tidak cukup satu unit. Demikian juga
jika jumlah produksi sebesar 2.400 unit, bila kapasitas produksi tiap
mesin sama maka mesin yang dibutuhkan menjadi 3 unit mesin,
maka biaya depresiasi akan bertambah lagi.

2. Biaya Variael (Variabel Cost)


Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai
dengan perubahan aktivitas. Secara total biaya ini proposional
dengan aktivitas, tetapi persatuan jumlahya tetap berapapun tingkat
aktivitasnya. Semakin besar aktivitasnya maka biaya total ak an
semakin besar pula, sebaliknya semakin kecil aktivitasnya maka
besarnya biaya total akan semakin rendah dengan perusahaan yang
sama. Sebagai gambaran tentang biaya variabel misalnya pada
waktu perusahaan memproduksi 1.000 unit, biaya bahan pembantu
yang dikeluarkan sebesar Rp 500.000,00, kemudian pada saat bila
biaya tetap secara total akan sama besarnya (asalkan dalam relevan
range tertentu), tetapi biaya tetap per satuan akan semakin kecil,
sebaliknya semakin kecil aktivitasnya maka biaya tetap persatu an
akan semakin besar.
Termasuk dalam biaya yang sifatnya tetap misalnya biaya depresiasi
(gedung, mesin, kendaraan, dan lain -lain), gaji pegawai bila
perusahaan memproduksi 2.000 unit besarnya biaya bahan pembantu
sebesar Rp 1.000.000,00 dan pada produksi sebesar 3.000 unit
besarnya biaya bahan pembantu sebesar Rp 1.500.000,00.

3. Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnya berubah


tetapi tidak proporsional dengan perubaan aktivitas. Dengan kata
lain di dalam biaya tersebut terdapat unsur biaya yang sifatnya tetap
dan unsure biaya yang sifatnya variabel. Biaya yang sifatnya tetap
akan sama jumlahnya dan biaya yang sifatnya variabel akan
meningkat jumlahnya apabila terjadi peningkatan aktivitas. Jadi
secara keseluruhan biaya ini akan meningkat apabila terjadi
peningkatan aktivitas dan jumlahnya akan turun bila terjadi
penurunan aktivitas, namun perubahan biaya tidak seimbang dengan
perubahan aktivitasnya.

Biaya yang bersifat semivariabel misalnya biaya overhead


pabrik (BOP), s ebagai contoh pada bulan Januari menghasilkan
2.000 unit dengan biaya overhead pabrik sebesar Rp 4.000.000,00.
Pada bulan Februari perusahaan meningkatkan produksinya menjadi
3.000 unit, sedangkan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan
sebesar Rp5.000.000, 00. Disini terlihat kenaikan produksi sebesar
50% (dari 2.000 unit menjadi 3.000 unit) diikuti dengan kenaikan
biaya kurang dari 50% yakni hanya 25% (dari Rp4.000.000,00
menjadi Rp5.000.000,00).

B. METODE VARIABILITS BIAYA


Metode variabilitas bi aya adalah metode yang dipakai untuk
memperkirakan besarnya unsure biaya tetap dan besarnya biaya
variabel dan suatu biaya semivariabel.
Sebagaimana sudah diketahui sebelumnya biaya semivariabel
adalah biaya yang perubahannya tidak sebanding deng an perubahan
aktivitas atau dengan kata lain dari suatu biaya semivariabel
terkandung unsure biaya tetap dengan biaya variabel. Dalam praktik
kedua unsure tersebut tidak dapat ditetukan dengan pasti tetapi
dapat diperkirakan, khususnya untuk kepentingan pe nyusunan
anggaran.
Beberapa metode yang bisa dipakai untuk memperkirakan
besarnya unsur tetap dan variabel dari suatu biaya variabel adalah
metode biaya berjaga-jaga, metode maksimum, metode regresi dan
metode taksiran langsung.

1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand By Cist Metodh)


Dalam metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur biaya
tetap dan biaya variabel dilakukan dengan cara menghentikan suatu
aktivitas selama jangka waktu tertentu. Biaya yang tetap
dikeluarkan pada waktu aktivi tas berhenti merupakan unsure biaya
tetap, sedangkan unsure biaya variabel diperhitungkan dengan
mengurangi biaya total pada aktivitas tertentu dengan besarnya
biaya tetap. Sedangkan biaya variabel persatuan dihitung dengan
membagi besarnya biaya variabel dengan besarnya aktivitas.

2. Metode Titik Tertinggi Terendah


Dalam metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum
minimum untuk memperkirakan unsure biaya tetap dan unsure biaya
variabel dilakukan dengan cara membandingkan biaya pada akti vitas
tertinggi (maksimum) dengan aktivitas terendah
(minimum). Pemisahan biaya ke dalam unsure tetap dan variabel
dilakukan dengan langkah -langkah berikut :
a. menghitung besarnya biaya pada aktivitas tertinggi
b. menghitung besarnya biaya pada aktivitas terendah
c. menentukan besarnya biaya variabel per satuan.
d. Menentukan besarnya biaya tetap per periode.

3. Metode Regresi
Dalam metode regresi untuk memperkirakan unsur biaya
tetap dan biaya variabel dilakukan dengan menggunakan persamaan
:
Y = a + bX
Y : Total Biaya
a : Biaya variabel per unit
X : Besarnya aktivitas

4. Metode Perkiraan Langsung


Pada metode-metode sebelumnya telah dibahas mengenai
cara-cara memperkirakan besarnya unsure biaya tetap dan biaya
variabel dari suatu biaya semivariabel. Dalam metode-metode
tersebut masing-masing unsur biaya diperkirakan dengan
menggunakan dasar data historis dengan formula -formula tertentu.
Dalam metode perkiraan langsung masing -masing unsur
biaya diperkir akan langsung tanpa melihat data historis yang ada,
karena pada umumnya metode ini digunakan pada perusahaan yang
belum memiliki data. Karena perkiraan besarnya biaya tetap dan
biaya variabel dilakukan secara langsung, maka cara tersebut sangat
subjektif.

C. BENTUK ANGGARAN VARIABEL


Anggaran variabel yang disusun untuk periode yang akan
datang dapat disajikan dalam beberapa bentuk, yaitu anggaran
variabel dalam bentuk formula, bentuk tabel dan bentuk grafik.
Dalam setiap anggaran yang disajikan a kan menunjukkan bagian
atau departemen mana yang menyusun anggaran variabel tersebut
dan dasar aktivitas apa yang digunakan. Bagian produksi menyusun
anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit produksi, baian
pemasaran menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit
produksi, bagian pemasaran menyusun anggaran variabel dengan
dasar aktivitas unit penjualan, bagian penyediaan tenaga listrik
menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas KWH, bagian
pemeliharaan menyusun anggaran variabel atas da sar aktivitas JKL
dan lain sebagainya. Selain dasar aktivitas yang digunakan,
penyususnan anggaran variabel harus didasarkan pada relevan range
tertentu.

1. Bentuk Formula
Anggaran variabel dalam bentuk formula merupakan
anggaran variabel yang m enunjukkan unsure biaya tetap dan unsure
biaya variabel pada setiap biaya yang direncanakan.

2. Bentuk Tabel
Anggaran variabel dalam bentuk tabel merupakan anggaran
yang menyajikan anggaran biaya pada berbagai tingkat aktivitas
pada relevant ran ge tertentu. Berbeda dengan bentuk formula, dalam
bentuk tabel setiap biaya disajikan secara total, tanpa menunjukkan
unsur biaya tetap dan biaya variabelnya.

3. Bentuk Grafik
Dalam bentuk grafik anggaran variabel akan disajikan dalam
grafik dua sumbu, sumbu vertical dan horizontal. Sumbu vertical
menunjukkan biaya dan sumbu horizontal menunjukkan aktivitas.
Dari bentuk formula dan tabel telah diketahui biaya tetap per tahun
sebesar Rp 7.000.000,00 dan biaya produksi total pada tingkat
produksi 5.000 unit sebesar Rp 57.500.000,00 tingkat produksi
5.200 unit sebesar Rp 59.500.000,00 dan seterusnya.
D. SOAL DAN PENYELESAIAN ANGGARAN VARIABEL

Soal 1 :
Biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester
1 tahun 2001 sebagai berikut :

Tabel 10.6
Biaya Pemeliharaan Tahun 2001
Bulan Produksi (Unit) Biaya Pemeliharaan (Rp)
Januari 1.000 1.000.000
Februari 1.500 1.350.000
Maret 1.200 1.120.000
April 1.650 1.600.000
Mei 1.550 1.425.000
Juni 2.000 1.900.000

Diminta :
1) Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya
pemeliharaan tersebut dengan metode titik tertinggi dan terendah.
2) Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2002 bila anggaran
produksi sebesar 6.000 unit.

Jawab
1). Menentukan besarnya unsur b iaya tetap dan biaya variabel dari
sebuah biaya semivariabel

Biaya variabel per unit = Biaya pada produksi tertinggi


Biaya pada produksi terendah
Produksi tertinggi -produksi terendah

= 1.900.000 – 1.000.000 = 900


2.000-1.000
Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :
Biaya pemeli haraan pada produksi 1.000 unit = Rp 1.000.000,00
Biaya variabel = 1.000 x 900 = Rp 900.000,00
Biaya tetap = Rp 100.000,00
Atau
Biaya pemeli haraan pada produksi 2.000 unit = Rp 1.900.000,00
Biaya variabel = 2.000 x 900 = Rp 1.800.000,00
Biaya tetap = Rp 100.000,00

Sehingga formula biaya pemelih araan terebut adalah :


Y = 100.000 + 900.000X

2). Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I tahun 2002 bila


produksi sebesar 6.000 unit

Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00

Você também pode gostar