Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DOKTER KELUARGA
Kelompok: B-14
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2015/2016
Skenario 1
Tn. M. 50 tahun dating ke klinik “Sumber Sehat” untuk berobat penyakit diabetes
mellitus yang sudah 3 tahun dideritanya. Tn. M. dating ke klinik ini atas saran temannya.
Menurut temannya, klinik ‘Sumber Sehat” pelayanannya sangat bagus, baik cara
pendekatannya maupun jenis pelayanan yang tersedia karena dokter yang berpraktek di klinik
ini adalah dokter keluarga yang agak berbeda dengan dokter umum biasa.
Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya mengobati pasien di klinik,
tetapi juga dapat memberikan pelayanan kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan dan
memberikan binaan kepada keluarga do sekit klinik tersebut.
2
Kata sulit
1. Dokter Keluarga : Dokter yang memberikan pelayanan kepada komunitas baik secara
aktif(dokter mengunjungi pasien) maupun secara pasif (pasien mengunjungi dokter)
dan di diagnosis secara holistic dan komprehensif.
Pertanyaan
Jawab
2. Mengobati sesuai dengan kompetensi dan sesuai dengan five star doctor, yaitu:
3
harmonis dengan individu dan organisasi di luar kebutuhan pasien
Seperti salah anggota keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit TB maka kita lihat
7. Mengobati sesuai dengan kompetensi dan sesuai dengan five star doctor.
Standar :
4
Hipotesis
5
Sasaran Belajar
6
LI. 1 Memahami dan menjelaskan Terminologi dan Batasan Dokter Keluarga
Definisi
Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi
kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk
menjalankan praktek dokter keluarga.
Definisi Dokter Keluarga menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P.dalam
jurnal General Practice – “Time for A New Definition”, BMJ; 320:354–7. 2000, Dokter
Keluarga adalah:
1. Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem
pelayanan kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua
masalah yang mungkin dimiliki pasien.
2. Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya
ataupun karakter personal dan sosialnya, dan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia dalam sistem pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin
kepentingan pasien.
3. Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan,
diagnosis, pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan
memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis dan sosiologi medis.
Secara singkat dapat didefinisikan sebagai Dokter yang berprofesi khusus sebagai
Dokter Praktik Umum yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer dengan
menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran keluarga.
7
Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya
menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu
prinsip ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan
yang bersifat primer artinya hanya melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu
komprehensif artinya DK sebagai Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan
yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu,
ini yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal tersebut sangat
penting, the continuity of care atau kesinambungan pelayanan.Jangan sampai seseorang
itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi,
obatnya jadi double-double dan seterusnya.( dr. Sugito Wonodirekso )
1. Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu
kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan
individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan,
ekonomi dan sosial budaya. (PB IDI, 1983)
8
2. Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari pelayanan dokter
keluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih responsif dan bertanggung
jawab. (Charmichael, 1973)
3. Ilmu kedokteran keluarga adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang
ditandai dengan terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang bersifat
khusus. (WONCA, Manila; 1979)
4. Ilmu kedokteran keluarga adalah body of knowledge tentang fenomena yang
dihadapi serta teknik yang dipergunakan oleh para dokter yang menyelenggarakan
perawatan kesehatan perorangan pada tingkat pertama dan berkelanjutan. (Whinney,
1969)
5. Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu
menuju perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga. (Sargent, 1967)
9
LI. 2 Memahami dan menjelaskan Sejarah dan Perkembangan Dokter Keluarga
Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional, maka
pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal dengan
nama World of National College and Academic Association of General Practitioners /
Family Physicians (WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh
Kolese Dokter Keluarga Indonesia.
10
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
tempat tinggalnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertangungjawabkan
Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga pada umumnya :
1. lebih aktif dan bertanggung jawab
Karena pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga
mengenal pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah, bertanggung
jawab mengatur pelayanan rujukan dan konsultasi, dan bahkan, apabila
memungkinkan, turut menangani pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap di
rumah sakit, maka pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter
keluarga umunya lebih aktif dan bertanggung jawab dari pada dokter umum.
2. Lebih lengkap dan bervariasi
Karena praktek dokter keluarga menangani semua masalah kesehatan yang ditemukan
pada semua anggota keluarga, maka pelayanan dokter keluarga pada umumnya lebih
lengkap dan bervariasi dari pada dokter umum. Tidak mengherankan jika dengan
pelayanan yang seperti ini, seperti yang ditemukan di Amerika Serikat misalnya,
praktek dokter keluarga dapat menyelesaikan tidak kurang dari 95 % masalah
kesehatan yang ditemukan pada pasien yang datang berobat.
3. Menangani penyakit pada stadium awal
Sekalipun praktek dokter keluarga dapat menangani pasien yang telah membutuhkan
pelayanan rawat inap, bukan selalu berarti praktek dokter keluarga sarna dengan
dokter spesialis. Praktek dokter keluarga hanya sesuai untuk penyakit -penyakit pada
stadium awal saja. Sedangkan untuk kasus yang telah lanjut atau yang telah terlalu
spesialistik, karena memang telah berada diluar wewenang dan tanggung jawab
dokter keluarga, tetap dan harus dikonsultasikan dan atau dirujuk kedokter spesialis.
Seperti yang dikatakan oleh Malerich (1970), praktek dokter keluarga memang sesuai
untuk penyakit-penyakit yang masih dalam stadium dini atau yang bersifat umum
saja. ‘The family doctor cannot be expected to treat all problems as best possible, but
he can be expected to treat all common diseases as best possible’.
11
LI. 4 Memahami dan menjelaskan Standar Pelayanan Dokter Keluarga
Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), standar pelayanan dokter keluarga
meliputi:
A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik
1. Standar pelayanan paripurna
Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan dan
peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative), pencegahan
kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)dengan
memperlihatkan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika
kedokteran
Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Memiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang tepat
terhadap pasien dan keluarganya
Kuratif medik
Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata
pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, atau perujukan
Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganya
Setelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial
Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan kondisi
sosial pasien dan keluarganya
12
3. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)
13
Mitra lintas sektoral medik
Dokter keluarga bekerja sebahai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan
berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.
Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perliaku
pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai
pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.
Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang
lulusan fakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan
melalui program perlatihan ini. Yang dicantumkan disini hanyalah kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap Dokter Keluarga secara garis besar. Rincian memgenai kompetensi ini,
yang dijabarkan dalam bentuk tujuan pelatihan,
1. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga,
2. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam pelayanan
kedokteran keluarga,
3. Menguasai ketrampilan berkomunikasi, menyelenggarakan hubungan profesional
dokter- pasien untuk :
a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga
dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga,
14
b) Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana
menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan
penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan
keluarga,
c) Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada
penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.
Pada dasarnya kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter keluarga selain harus
memiliki kompetensi dokter menurut Konsil Kedokteran Indonesia, juga harus memiliki
tambahan kompetensi untuk dokter keluarga, diantaranya :
A. Area komunikasi efektif
1) Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya
a. Menempatkan diri sebagai mitra keluarga dalam penatalaksaan masalah
kesehatan pasien dan keluarga
b. Mampu melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient centered
approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan
harapan pasien mengenai keluhannya tersebut serta memperoleh keterangan untuk
dapat menegakkan diagnosis
15
c. Memahami masalah yang sebenarnya terjadi dengan menggali dan menganalisa
faktor-faktor keluarga pasien yang berhubungan dengan masalah kesehatan pasien
d. Mampu memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan,
kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan,
konsultasi, rujukan pengobatan, tindakan dan sebagainya seingga memungkinkan
pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara
puas dan terinformasi
e. Mampu menggali, menganalisa dan menganjurkan sumber daya yang ada pada
keluarga dan lingkungan untuk kepentingan pentalaksanaan kesehatan pasien dan
keluarganya
f. Mampu melakukan konseling perorangan dan konseling kelompok (keluarga
maupun kelompok lain)
16
8) Mampu memperhatikan latar belakang social, budaya, ekonomi pasien dalam
berkomunikasi dan menawarkan pilihan tindakan
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :
a. Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai
bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif,
kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan
profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai
pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan
b. Comunicator (Penghubung atau Penyampai Pesan)
Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif
sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir menuju sehat
dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya
c. Decision Maker (Pembuat Keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan
17
harapan pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk kepentingan pasien sepenuhnya
dan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik
d. Manager
Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam
maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap
memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana
e. Community Leader (Pemimpin Masyarakat)
Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat
kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat dan
menjadi panutan masyarakat
18
PERBEDAAN DOKTER PRAKTEK UMUM DAN DOKTER KELUARGA
Tabel ini menjelaskan tentang perbedaan antara dokter praktek umum dengan dokter keluarga
(Qomariah, 2000) :
DOKTER PRAKTEK DOKTER KELUARGA
UMUM
Cakupan Pelayanan Terbatas Lebih Luas
Sifat Pelayanan Sesuai Keluhan Menyeluruh, Paripurna,
bukan sekedar yang
dikeluhkan
Cara Pelayanan Kasus per kasus dengan Kasus per kasus dengan
pengamatan sesaat berkesinambungan
sepanjang hayat
Jenis Pelayanan Lebih kuratif hanya untuk Lebih kearah pencegahan,
penyakit tertentu tanpa mengabaikan
pengobatan dan rehabilitasi
Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Lebih diperhatikan dan
dilibatkan
Promotif dan pencegahan Tidak jadi perhatian Jadi perhatian utama
Hubungan dokter-pasien Dokter – pasien Dokter – pasien – teman
sejawat dan konsultan
Awal pelayanan Secara individual Secara individual sebagai
bagian dari keluarga
komunitas dan lingkungan
19
DAFTAR PUSTAKA
Azwar A. 2008. Peran dan Fungsi Dokter Keluarga dalam Pelayanan Kesehatan
Primer
http://dc239.4shared.com/doc/gBDGV6rJ/preview.html
Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia, Kolegium
Ilmu
Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P. 2000. General Practice – “Time for A New
20