Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Coba saudara jelaskan kondisi secara umum dari Pembangunan ekonomi pada saat sekarang
ini, melalui pendekatan analisis SWOT
Kekuatan
Lebih jauh lagi, sebuah perusahaan asing dari Amerika IHS, yang bergerak di bidang
penyediaan data dan analisa ekonomi global, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di
Indonesia akan tetap stabil hinggal tahun 2020 di angka 5,4 % per tahun.
Jika Indonesia bisa mempertahankan semua yang dilakukan selama ini dan terus mau
maju dan berkembang, ambisis menjadi salah satu dari 10 negara adidaya di dunia pada
tahun 2030 bukanlah impian semata. Dengan tren yang sudah dicapai selama tahun 2015 ini,
sudah hampir pasti Indonesia akan menjadi salah satu negara superpower di tahun 2030
nanti.
Peningkatan investasi lokal meng-indikasi bahwa orang Indonesia sendiri sudah mampu ber
investasi di negaranya sendiri dan turut mengambil andil besar dalam perbaikan ekonomi di
Indonesia secara kelseluruhan. Kini, kita tidak perlu lagi sepenuhnya mengandalkan modal
dari luar negeri untuk membangun negeri.
Kelemahan
Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara berkembang, Indonesia saat ini masih sangat
tergantung terhadap kondisi ekonomi global, terutama pada investor asing. Hal itu
dikarenakan sumber pendanaan dalam negeri demi membuat Indonesia lebih maju, masih
sangat terbatas.
Bank Indonesia (BI) melihat, hal tersebut sangat wajar untuk sebuah negara berkembang.
Namun begitu, saat ini Indonesia setidaknya memiliki dua kelemahan yang harus segera
diselesaikan oleh pemerintah. Pertama, mengenai defisit neraca transaksi berjalan.
"Dengan kondisi seperti itu, depresiasi kurs rupiah menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan,
kurs nilai tukar itu sangat ditentukan oleh neraca transaksi berjalan," kata Gubernur BI Agus
Martowardojo di Gedung BI, Jumat (10/4/2015).
Bahkan dirinya mengungkapkan, dengan kondisi neraca transaksi berjalan yang terus defisit,
BI tidak bisa menjamin nilai tukar rupiah kembali ke level Rp 9.000 seperti beberapa tahun
lalu.
"Intervensi BI tidak bisa membalikkan tren, hanya bisa menjaga pelemahan supaya tidak
lebih gradual dan fluktuasinya terjaga," tegas Agus.
Sementara yang menjadi kelemahan kedua adalah dari sisi utang luar negeri yang sudah
dalam status waspada. Utang luar negeri swasta sendiri dikatakan Agus saat ini mencapai
US$ 163 miliar.
Dari total Utang Luar Negeri (ULN) swasta tersebut diimbangi dengan kepemilikan Surat
Berharga Negara (SBN) yang didominasi oleh asing dimana mencapai 38 persen. "Padahal
konon yang direkomendasikan dalam tahap aman itu di bawah 30 persen," ujar Agus.
Kelemahan tersebut ditambah dengan utang tersebut hanya 26 persen yang melakukan
lindung nilai. Dengan begitu sebanyak 74 persen utang sangat rentan terhadap nilai tukar
rupiah terhadap dolas AS.
Peluang
Bank Dunia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh melambatnya
pertumbuhan ekonomi dunia, yang berakibat pada melemahnya harga sejumlah komoditas
Indonesia, yang pada akhirnya berdampak pada semakin mengecilnya peluang-peluang baru.
Namun, estimasi pertumbuhan yang mengecil tersebut dapat berbalik arah jika investasi yang
terjadi tahun depan melampaui ekspektasi.
Pewujudan MEA di tahun 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar
ke-3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk ke-3 terbesar (8% dari total penduduk
dunia) di dunia setelah China dan India. Pada tahun 2008, jumlah penduduk ASEAN sudah
mencapai 584 juta orang (ASEAN Economic Community Chartbook, 2009), dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan usia mayoritas berada pada usia produktif.
Pertumbuhan ekonomi individu Negara ASEAN juga meningkat dengan stabilitas
makroekonomi ASEAN yang cukup terjaga dengan inflasi sektitar 3,5 persen. Jumlah
penduduk Indonesia yang terbesar di kawasan (40% dari total penduduk ASEAN) tentu saja
merupakan potensi yang sangat besar bagi Indonesia menjadi negara ekonomi yang produktif
dan dinamis yang dapat memimpin pasar ASEAN di masa depan.
3. Negara pengekspor
Uraian tersebut di atas merupakan fakta yang menunjukkan bahwa ASEAN merupakan pasar
dan memiliki basis produksi. Fakta-fakta tersebut merupakan faktor yang mendorong
meningkatnya investasi di dalam dalam negeri masing-masing anggota dan intra-ASEAN
serta masuknya investasi asing ke kawasan. Sebagai Negara dengan jumlah penduduk
terbesar (40%) diantara Negara Anggota ASEAN, Indonesia diharapkan akan mampu
menarik investor ke dalam negeri dan mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari
Negara Anggota ASEAN lainnya.
Dari segi peningkatan investasi, berbagai negara ASEAN mengalami penurunan rasio
investasi terhadap PDB sejak krisis, antara lain akibat berkembangnya regional hub-
production. Tapi bagi Indonesia, salah satu faktor penyebab penting penurunan rasio
investasi ini adalah belum membaiknya iklim investasi dan keterbatasan infrastuktur. Dalam
rangka MEA 2015, berbagai kerjasama regional untuk meningkatkan infrastuktur (pipa gas,
teknologi informasi) maupun dari sisi pembiayaan menjadi agenda. Kesempatan tersebut
membuka peluang bagi perbaikan iklim investasi Indonesia melalui pemanfaatan program
kerja sama regional, terutama dalam melancarkan program perbaikan infrasruktur domestik.
Sedangkan, kepentingan untuk harmonisasi dengan regional menjadi prakondisi untuk
menyesuaikan peraturan invetasi sesuai standar kawasan.
5. Daya saing
Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus barang untuk
pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non-
tarif yang berarti sudah tidak ada lagi. Kondisi pasar yang sudah bebas di kawasan dengan
sendirinya akan mendorong pihak produsen dan pelaku usaha lainnya untuk meproduksi dan
mendistribusikan barang yang berkualitas secara efisien sehingga mampu bersaing dengan
produk-produk dari negara lain. Di sisi lain, para konsumen juga mempunyai alternatif
pilihan yang beragam yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, dari yang
paling murah sampai yang paling mahal. Indonesia sebagai salah satu Negara besar yang juga
memiliki tingkat integrasi tinggi di sektor elektronik dan keunggulan komparatif pada sektor
berbasis sumber daya alam, berpeluang besar untuk mengembangkan industri di sektor-
sektor tersebut di dalam negeri.
Di bidang jasa, ASEAN juga memiliki kondisi yang memungkinkan agar pengembangan
sektor jasa dapat dibuka seluas-luasnya. Sektor-sektor jasa prioritas yang telah ditetapkan
yaitu pariwisata, kesehatan, penerbangan dan e-ASEAN dan kemudian akan disusul dengan
logistik. Namun, perkembangan jasa prioritas di ASEAN belum merata, hanya beberapa
negara ASEAN yang mempunyai perkembangan jasa yang sudah berkembang seperti
Singapura, Malaysia dan Thailand. Kemajuan ketiga negara tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai penggerak dan acuan untuk perkembangan liberalisasi jasa di ASEAN. Lebih lanjut,
untuk liberalisasi aliran modal dapat berpengaruh pada peningkatan sumber dana sehingga
memberikan manfaat yang positif baik pada pengembangan system keuangan, alokasi
sumber daya yang efisien, serta peningkatan kinerja perekonomian secara keseluruhan. Dari
sisi jumlah tenaga kerja, Indonesia yang mempunyai penduduk yang sangat besar dapat
menyediakan tenaga kerja yang cukup dan pasar yang besar, sehingga menjadi pusat industri.
Selain itu, Indonesia dapat menjadikan ASEAN sebagai tujuan pekerjaan guna mengisi
investasi yang akan dilakukan dalam rangka MEA 2015. Standardisasi yang dilakukan
melalui Mutual Recognition Arrangements (MRAs) dapat memfasilitasi pergerakan tenaga
kerja tersebut.
7. Aliran modal
Dari sisi penarikan aliran modal asing, ASEAN sebagai kawasan dikenal sebagai tujuan
penanaman modal global, termasuk CLMV khususnya Vietnam. MEA membuka peluang
bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkan aliran modal masuk ke kawasan yang kemudian
ditempatkan di aset berdenominasi rupiah. Aliran modal tersebut tidak saja berupa porsi dari
portfolio regional tetapi juga dalam bentuk aliran modal langsung (PMA). Sedangkan dari
sisi peningkatan kapasitas dan kualitas lembaga, peraturan terkait, maupun sumber daya
manusia, berbagai program kerja sama regional yang dilakukan tidak terlepas dari keharusan
melakukan harmonisasi, standarisasi, maupun mengikuti MRA yang telah disetujui bersama.
Artinya akan terjadi proses perbaikan kapasitas di berbagai institusi, sektor maupun peraturan
terkait. Sebagai contoh adalah penerapan ASEAN Single Window yang seharusnya
dilakukan pada tahun 2008 (hingga saat ini masih dalam proses) untuk ASEAN-6
mengharuskan penerapan sistem National Single Window (NSW) di masing-masi
Ancaman
Sumber daya manusia Indonesia sedang terancam dari berbagai sisi, antara lain integrasi
mobilitas tenaga kerja kawasan ASEAN melalui kesepakatan diberlakukannya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA), teknologi yang semakin berkembang dan perdagangan bebas yang
menyebabkan membanjirnya produk luar di Indonesia.
Rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia disebabkan karena sistem diklat yang masih
berorientasi pada pendekatan “supply driven”. Program diklat yang dikembangkan oleh
lembaga diklat pemerintah dan swasta belum mengacu kepada kebutuhan pasar kerja.
Akibatnya terjadi kesenjangan yang semakin lebar antara kualitas tenaga kerja yang
dihasilkan oleh lembaga diklat dengan kualitas yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri.
Selain masalah itu, dengan adanya pasar tunggal ASEAN ini juga mengancam eksistensi
usaha sekaligus SDM lokal. Selama ini Indonesia lebih banyak berperan sebagai pasar
empuk bagi produk-produk luar. Berbagai produk negara lain membanjiri Indonesia mulai
dari makanan, fashion, otomotif dan elektronik. Produk-produk itu sangat kompetitif baik
dari segi kualitas maupun harga sehingga produk dalam negeri menjadi kurang berkembang
akibat kalah bersaing.
Sejauh ini mayoritas pemerintah daerah tidak mengetahui mengenai rencana diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi Asean sehingga banyak pengusaha di daerah lebih kesulitan
mempersiapkan diri. Di sisi lain, para pengusaha asal Malaysia, Vietnam, dan Thailand saat
ini aktif memperkenalkan produknya kepada pasar Indonesia.
2. Sumberdaya ekonomi, baik sumberdaya alam; sumberdaya manusia; dan sumberdaya modal,
Sumber daya mana yang menurut saudara paling lemah. Jelaskan alasannya.
Sumber daya alam merupakan faktor produksi yang langsung diperoleh dari alam
seperti tanah dan cadangan mineral yang terdapat di dalamnya. Tanah dapat digunakan
sebagai lahan pertanian, perkebunan, mendirikan bangunan, sarana umum, dan
sebagainya.
Sedangkan cadangan mineral seperti besi, emas, batu bara dan minyak diolah
menjadi bahan baku industri. Sumber daya lain yang termasuk faktor produksi alam
misalnya kesuburan tanah, cuaca, curah hujan, udara, sinar matahari, dan air. Indonesia
merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat kaya
diantaranya :
8. Jumlah Pulau
Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia yang menurut kajian citra satelit
berjumlah 18.306 pulau, pulau yang sudah diberi nama ada 7.870 sedangkan yang
belum diberikan nama berjumlah 9634 pulau.
Indonesia memiliki sumber daya alam sangat banyak dan tidak kalah dari Negara lain dan
hanya saja tergantung kepada sumber daya manusia di Indonesia, jika sumber daya manusia
di Indonesia dapat mengolah sumber daya alam di Indonesia dengan baik maka sumber daya
perekonomian akan semakin baik pula.
Sumber daya manusia diindonesia merupakan sumber daya yang paling lemah dikarenakan
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik ( februari 2014) menyatakan bahwa Penyerapan
tenaga kerja hingga Februari 2014 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan
rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 55,3 juta orang (46,80 persen) dan Sekolah Menengah
Pertama sebanyak 21,1 juta (17,82 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya
sebanyak 12,0 juta orang mencakup 3,1 juta orang (2,65 persen) berpendidikan Diploma dan
sebanyak 8,8 juta orang (7,49 persen) berpendidikan Universitas. Hasil survey lainnya
jumlah tenaga kerja yang kurang terdidik di Indonesia masih tinggi yakni mereka yang
berpendidikan di bawah SD dan SMP mencapai 68,27 persen atau 74.873.270 jiwa dari
jumlah penduduk yang bekerja sekitar 110.808.154 jiwa. 80 persen pengangguran Indonesia
hanya lulusan SMP dan SD. Mayoritas tenaga kerja indonesia masih berpendidikan sekolah
dasar dan lebih banyak bekerja pada sektor informal
Hal ini mengakibatkan bisa saja tenaga kerja negara tetangga mengambil alih lapangan kerja
di Indonesia. Dalam hal ini dapat memunculkan juga risiko ketenagakarejaan bagi Indonesia
apabila tenaga kerja di indonesia tidak dapat bersaing dengan tenaga kerja luar negeri, maka
kemungkinan yang akan terjadi adalah lapangan kerja di indonesia di kuasai oleh tenaga
kerja luar yang lebih kompeten ketika menghadapi MEA. Dari data yang didapat dapat
disimpulkan bahwa rendahnya pendidikan yang terdapat pada sumber daya manusia
diindonesia mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia diindonesia tersebut
sehingga tidak dapat mengoptimalkan sumber daya alam yang sangat kaya dan juga daya
saing sumber daya manusia diindonesia dapat menjadi ancaman dan sebuah keuntungan bagi
Negara luar untuk memanfaatkan sumber daya alam diindonesia. Bukti bahwa lemahnya
sumber daya manusia diindonesia juga terdapat pada sumber daya alam diindonesia yang
merupakan tambang 3 terbaik dunia diindonesia yaitu Freeport dikelola oleh investor asing
dengan keuntungan yang tidak setimpal.