Você está na página 1de 6

Tugas irigasi

Moh Ra’afi Iskandar H


41155020150046
Teknik Sipil A

1) Tipe aliran
- Aliran laminer Laminer adalah aliran fluida yang ditunjukkan dengan gerak partikel-partikel
fluidanya sejajar dan garis-garis arusnya halus. Dalam aliran laminer, partikel-partikel fluida
seolah-olah bergerak sepanjang lintasan-lintasan yang halus dan lancar, dengan satu lapisan
meluncur secara mulus pada lapisan yang bersebelahan.
- Turbulen merupakan kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilakan aliran yang tidak
laminar melainkan komplek, lintasan gerak partikel saling tidak teratur antara satu dengan yang
lain. Sehingga didapatkan Ciri dari lairan turbulen: tidak adanya keteraturan dalam lintasan
fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi, panjang skala aliran besar dan
viskositasnya rendah. Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran-
pusaran dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus menerus antara partikel partikel
cairan di seluruh penampang aliran.

Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat suatu angka tidak
bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number). Angka ini dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:

Re = (4 v R)/ϑ

Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
ϑ = Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s atau m2/s)

Menurut hasil percobaan oleh Reynold, apabila angka Reynold kurang daripada 2000, aliran
biasanya merupakan aliran laminer. Apabila angka Reynold lebih besar daripada 4000, aliran
biasanya adalah turbulen. Sedang antara 2000 dan 4000 aliran dapat laminer atau turbulen
tergantung pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

Aliran seragam dan tak seragam (uniform and non-uniform flows)


- Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah terhadap jarak. Contoh
aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada pengaruh pembendungan/terjunan,tidak ada
penyempitan/pelebaran yang ekstrim.
jx : perubahan terhadap jarak

- Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah kondisi dimana komponen aliran berubah
terhadap jarak. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada pengaruh

pembendungan/terjunan, ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.


Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada gambar di bawah ini, (a) untuk kondisi aliran
seragam dan (b) untuk kondisi aliran tidak seragam

- Aliran tetaap

Menunjukn bahwadi seluruh analisis di ambil asimsi bahwa denit alirannya tetapapabila aliran
melewati salularan prismatis maka kecepatan aliran juga tetap

- Aliran tidak tetap sebalikmya


2) Jenis aliran

Aliran terbuka

Aliran yaitu aliran yang permukaan alirannya bertehubungan langsung dengat atmosfir
(udara)

Persamaan yang biasa di gunakan :

- Aliran pipa
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang digunakan
untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh (Triatmojo 1996 : 25). Fluida
yangdi alirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas dan tekanan bisa lebih besar
atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka
aliran termasuk

1.1 persamaan untuk pipa halus

1.2 persamaan untuk pipa kasar

Tahanan pada pipa kasar lebih besar dari pada pipa halus, untuk pipa halus nilai f
hanya tergantung pada angka Reynolds. Untuk pipa kasar nilai f tidak hanya tergantung
angka Reynolds, tetapi juga pada sifat-sifat dinding pipa yaitu kekasaran relatif k/D atau
(Re, D k f φ = dengan k = kekasaran dinding pipa, D = diameter pipa.)
. Pembesaran Penampang

Karena V1 lebih besar dari V2 maka akan terjadi tumbukan di daerah antara tampang
satu dan tampang dua. Tekanan ditampang dua sebesar P2. tekanan rerata ditampang satu
pada bagian yang tidak efektif (bentuk cincin) adalah P’, dan gaya tekanan adalah (A2 –
A1)P’. Persamaan momentum untuk gaya-gaya yang bekerja pada zat cair antara tampang
satu dan dua adalah :

Kedua ruas dari persamaan tersebut dibagi dengan A2y, sehingga :

Persamaan Bernoulli untuk kedua tampang diperoleh :

Persamaan kontinuitas A1 V1 = A2 V2, atau :

Apabila dianggap bahwa P1 = P’ dan berdasarkan persamaan kontinuitas maka persamaan


menjadi :

Kehilangan energi pada perbesaran penampang akan berkurang apabila perbesaran dibuat
secara berangsur-angsur seperti gambar 2.12. Kehilangan energi diberikan oleh persamaan
berikut :

Dengan K’ tergantung pada sudut dan diberikan oleh table 2.3.

Você também pode gostar