Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstract
Health promotion hospital was an effort to improve understanding hospital's visitors about the
disease and its prevention. Jember Lung Hospital which served in the field healing, restoration of
health, and the prevention of lung disease, especially tuberculosis (TB) cases had a specific
strategy in health promotion efforts to stop the spreading of TB. The result of this study might
explain how the planning and the implementation of health promotion at outpatient installation of
Jember Lung Hospital. This research was a qualitative case study method. The results of this
study stated that the planning of health promotion efforts in outpatient installation Lungs
Hospital of jember supported by the leadership with their written policy, health promotion
strategy, health professionals, and the participation and cooperation among staff. Obstacles in
the implementation of health promotion at the Hospital Lung Jember included the lack of time
management and human resourse staff of health promotion, the condition of the hospital
environment, as well as public behavior that was difficult changed.
Rumah Sakit Proaktif harus dapat berfungsi sebagai di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Paru Jember.
Rumah Sakit Promotor Kesehatan (Health Promoting Implementasi dari program tersebut dapat dilihat
Hospital) yang juga melaksanakan kegiatan promotif bagaimana pelaksanaannya pada fase enam
maupun preventif bagi kesehatan pasien, staf rumah pendekatan PRECEDE – PROCEED. Gambaran
sakit dan masyarakat di wilayah cakupannya serta awal tersebut yang mendasari peneliti tertarik untuk
pengembangan organisasi rumah sakit menjadi meneliti gambaran pelaksanaan promosi kesehatan
organisasi yang sehat [3]. Provinsi Jawa Timur pada Instalasi Rawat Jalan ditinjau dari pendekatan
merupakan salah satu penyumbang jumlah penemuan PRECEDE-PROCEED fase lima dan enam.
penderita TB Paru terbanyak kedua di bawah
Provinsi Jawa Barat. Jember merupakan kabupaten Metode Penelitian
dengan jumlah kasus kematian akibat TB tertinggi di
Jawa Timur dengan jumlah 114 kasus [4]. Rumah Penelitian ini merupakan jenis penelitian
Sakit Paru Jember merupakan salah satu unit kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian
pelaksana teknis di wilayah Dinas Kesehatan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai
Propinsi Jawa Timur, yang memiliki tugas di bidang dengan bulan Juni 2016. Tempat pelaksanaan
penyembuhan, pemulihan kesehatan dan pencegahan penelitian ini adalah di Rumah Sakit Paru Jember.
penyakit paru. Informan utamanya adalah Pelaksana Instalasi PKRS
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah di Rumah Sakit Paru jember, Dokter yang bertugas di
Sakit Paru Jember yang dilakukan pada tanggal 2 Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Paru jember, dan
Februari 2016 kepada Koordinator Instalasi Promkes, Perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Jalan
diketahui bahwa di Rumah Sakit ini Instalasi PKRS Rumah Sakit Paru Jember. Informan tambahan yaitu
sudah dibentuk sendiri sejak tahun 2013. Pada tahun pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru Jember.
2015 Instalasi ini berganti nama menjadi Instalasi Teknik yang digunakan dalam penentuan informan
Promkes. Dalam Instalasi ini terdapat tiga petugas adalah teknik purposive. Sumber data yang
khusus promosi kesehatan yang terdiri dari digunakan oleh peneliti adalah sumber data primer
koordinator, pelaksana penyuluhan bidang PKRS, yang bersumber dari hasil wawancara dan observasi
dan pelaksana media bidang PKRS. Berdasarkan serta sumber data sekunder yang bersumber dari
data 10 penyakit tertinggi di Rumah Sakit Paru peraturan tertulis, buku pustaka, hasil penelitian, dan
Jember diketahui pada tahun 2014 jumlah kasus TB jurnal ilmiah. Instrumen yang digunakan dalam
Paru (BTA+) dengan hasil sputum pada Instalasi pengumpulan data adalah peneliti sendiri (key
Rawat Inap sejumlah 516 kasus sedangkan pada instrument), alat perekam menggunakan handphone,
Instalasi Rawat Jalan sejumlah 739 kasus. Pada tahun alat dokumentasi menggunakan kamera digital,
2015 jumlah kasus TB Paru (BTA+) dengan hasil panduan wawancara, lembar observasi, dan alat tulis.
sputum pada Instalasi Rawat Inap sejumlah 386 kasus
sedangkan pada Instalasi Rawat Jalan sejumlah 688 Hasil Penelitian
kasus. Jumlah kasus TB Paru (BTA+) sebagai contoh
penyakit yang mudah menular ini lebih banyak pada Informan utama sebanyak 8 orang yang terdiri
Instalasi Rawat Jalan daripada Rawat Inap. Selain itu dari 2 otang Pelaksana Instalasi PKRS, 2 dokter yang
pasien rawat jalan lebih membutuhkan konseling dan bertugas di Instalasi Rawat Jalan, dan 4 perawat yang
informasi kesehatan supaya pasien mengetahui cara bertugas di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit paru
untuk mengusahakan kesembuhannya di rumah serta Jember. Sedangkan informan tambahan terdiri dari 5
mencegah terjadinya penularan penyakit baik ke orang pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru
keluarga maupun ke orang-orang disekitarnya. Jember.
Informasi kesehatan yang dibutuhkan pasien
bisa didapatkan melalui pendidikan kesehatan dalam Diagnosis Masalah Administrasi dan Kebijakan
program Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Teori Promosi Kesehatan di Instalasi Rawat Jalan
Pendekatan PRECEDE-PROCEED bertujuan Rumah Sakit Paru Jember
mengkaji masalah kesehatan dan kualitas hidup PKRS di Rumah Sakit Paru Jember dibentuk
manusia dan sumber daya untuk merancang, pada tahun 2013 gabung dengan PSDM
melaksanakan, dan mengevaluasi program promosi (Pengembangan Sumber Daya Manusia) kemudian di
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan tahun 2014 dipecah menjadi Instalasi PKRS sendiri
masyarakat [5]. Melalui diagnosis kebijakan dan dibawah pimpinan MD sebagai koordinator sampai
administrasi pada fase lima PRECEDE - PROCEED sekarang. Berikut pernyataan informan yang
dapat diketahui bagaimana perencanaan program mengetahui pembentukan Instalasi PKRS di Rumah
yang terdiri dari kebijakan, regulasi, dan Sakit Paru Jember.
pengorganisasian setiap kegiatan promosi kesehatan
“kemudian 2013 pecahlah (tidak menjadi perencanaannya dikelola oleh petugas PKRS. Target
satu lagi).. maksudnya sudah gak jadi satu. dari kegiatan ini tiap bulannya 60 hingga 80 orang
Berdiri sendiri, PKRS ini gabung dengan yang didapatkan dari hasil screening yang
Pengembangan Sumber Daya Manusia bekerjasama dengan tim pengelola kasus TB.
(PSDM), Promkes itu sudah murni
bunyinya Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Pengembangan Kemitraan
Berdasarkan hasil dokumentasi, kebijakan Rumah Sakit Paru Jember melakukan upaya
mengenai promosi kesehatan di Rumah Sakit Paru dalam membangun hubungan dengan mitra kerja
Jember yang terbaru tertuang pada Keputusan yaitu dengan memberikan keuntungan satu sama lain
Kepala Rumah Sakit Paru Jember Nomor dengan beberapa pihak seperti puskesmas, Dinas
188/3943/101.17/2015 tentang Struktur Organisasi Kesehatan Jember, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Tata Kerja (SOTK) bahwa pada pasal 7 ayat (1) produsen pembudidayaan ikan kutuk, Fakultas
menyatakan bahwa “dalam rangka melaksanakan Kesehatan Masyarakat, pegawai harian lepas, dan
pelayanan yang optimal dan profesional, RSP lain-lain. Seperti pernyataan dari informan MD
Jember mempunyai falsafah health promotion sebagai berikut.
hospital yang memberikan pelayanan kesehatan “produsen pembudidayaan ikan kutuk, Pak
prima dan promosi kesehatan kepada pasien, M itu untuk mensupport (mendukung)
karyawan dan keluarga tanpa memandang suku, ras, suplemen pendukung OAT kemudian kita
agama, tingkat sosial dan golongan”. kerjasama dengan FKM banyak,
Tenaga khusus promosi kesehatan di Rumah melakukan penelitian tentang TB resisten
Sakit Paru Jember secara struktural terdiri dari satu obat, Dinas pasti, Puskesmas tempat kader
koordinator instalasi PKRS, 1 pelaksana penyuluhan itu “pasti,...hmm itu Pak Camat. Kalo dari
bidang PKRS, dan 1 pelaksana media bidang PKRS. provinsi ada WHO, kemudian Dinas
Sedangkan untuk tim penyuluh terdiri dari 1 Kesehatan Provinsi.” (MD, Kamis 09 Juni
koordinator pelaksana, 7 pelaksana penyuluh 2016)
kesehatan yang terdiri dari 1 Sarjana Sains Terapan Berdasarkan pernyataan informan tersebut
dan 6 Sarjana Kesehatan Masyarakat, 1 pelaksana diketahui bahwa setiap mitra kerja ke mempunyai
penyuluh bidang kerohanian, dan 1 petugas perannya masing-masing terutama dalam surveilans
penyuluh bidang media yang tercantum dalam TB yang direncanakan oleh bagian PKRS di Rumah
Keputusan Kepala Rumah Sakit paru Jember Nomor Sakit Paru Jember. Pegawai harian lepas atau yang
188/4051/101.17/2015 tentang Penetapan Tim biasa disebut PEKA (Pengelola Kasus TB) berperan
Penyuluh Kesehatan RS Paru Jember. sebagai petugas di lapangan yang melakukan
screening pada masyarakat untuk mencari suspek TB.
Pemberdayaan
Tim PKRS di Rumah Sakit ini telah Upaya advokasi
menjadwalkan dua jenis pemberdayaan secara rutin Direktur Rumah Sakit akan menangani
untuk pasien maupun keluarga pasien rawat jalan, langsung sasaran yang bertaraf internasional seperti
hal ini sesuai dengan pernyataan informan MD WHO (World Health Organization) sedangkan
sebagai koordinator instalasi PKRS dan didukung untuk sasaran yang lokal bisa dilaksakan oleh tim
oleh pernyataan informan ZT sebagai pelaksana promkes
penyuluhan PKRS. ”contoh advokasi yang dilakukan itu
“owh sorry..sorry.. rawat jalan ini ada 2 pertama saya ke tingkat kecamatan, setelah
model. Ada penyuluhan individu ada itu ke puskesmas. Nah, kenapa kesana
penyuluhan kelompok. Yang kelompok dulu, karna ini berkaitan dengan pemangku
kepentingan.” (ZT, Kamis 09 Juni 2016)
yang saya sebutkan tadi.” (MD, Kamis 09
Berdasarkan penjelasan kedua informan
Juni 2016) tersebut diketahui bahwa dalam hal ini beberapa
Pernyataan tersebut berarti bahwa koordinator advokasi, tim promkes berperan sebagai pelaksana
PKRS di Rumah Sakit Paru Jember telah teknis dalam mendatangi sasaran secara langsung dan
mengkoordinasikan perencanaan yang terjadwal intensif tentunya atas ijin Direktur Rumah Sakit Paru
untuk penyuluhan kelompok di lingkungan rawat Jember. Ketika akan merencanakan kegiatan dan
jalan. Untuk lokasinya menyesuaikan mencari lokasi membutuhkan mitra kerja seperti pemerintah
yang sekiranya banyak pengunjung dengan target kabupaten maka advokasi dilakukan yaitu dari dari
minimal 20 orang. Selain itu, perencanaan bawah keatas. Advokasi ini dimulai dengan membuat
pemberdayaan di luar rumah sakit juga direncanakan kesepakatan dulu dengan mitra kerja yang sesuai,
seperti pemeriksaan TB ke rumah pasien dimana
Camat, Kepala Puskesmas, dan tokoh masyarakat oleh rumah sakit sehingga mempermudah dalam
kemudian maju bersama ke P1 atau Bupati. pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit.
penyuluh bertanggung jawab dalam persiapan dan depan dan belakang di bawah poster tersebut. Poster
pelaksanaan penyuluhan hingga selesai, tim PKRS juga ada di depan poli TB yaitu tentang “waspada
yang lain bertugas menngkondisikan keluarga pasien, TB menular”, di lorong poli non infeksius terdapat
sedangkan petugas penyuluh yang menyampaikan poster “rokok menjerat anak muda” dan stand
materi. Pelaksanaan penyuluhan kelompok ini secara banner tentang “informasi obat dari apoteker” di
rinci terdapat dalam dokumen prosedur penyuluhan depan apotik. Namun di dalam ruangan poli tidak
kelompok pada keluarga pasien dengan nomor ada media promosi kesehatan baik media cetak
dokumen SOP-PKRS-002. Berdasarkan hasil maupun elektronik.
wawancara diketahui bahwa pelaksanaan penyuluhan
kelompok ini pernah tidak sesuai dengan target Hambatan Promosi Kesehatan di Instalasi Rawat
dikarenakan banyaknya kesibukan dari tim promkes. Jalan Rumah Sakit Paru Jember
“targetnya gitu ya... itu pernah.. kayak Pelaksanaan promosi kesehatan yang tidak
penyuluhan kelompok itu pernah, target sesuai dengan perencanaan antara lain adanya
sebulan 2 kali kita pernah 1 kali, karna penyuluhan kelompok yang tidak terlaksana sesuai
memang aktivitas yang luar biasa, banyak jadwalnya dikarenakan adanya tugas lain diluar job
kegiatan diluar program kami akhirnya ya description yang diemban oleh tim promkes.Secara
itu kita hutang 1. (MD, Kamis 09 Juni teknik lebih rinci seperti sarana prasarana dan materi
2016) yang digunakan dalam pelaksanaan promosi
Kegiatan promosi kesehatan terhadap pasien kesehatan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Paru
rawat jalan juga dilakukan dengan kunjungan ke Jember belum terangkum dalam IK (Instruksi
rumah pasien untuk pemeriksaan TB menggunakan Kerja).
mobil unit. Kunjungan ini dilakukan oleh tim “Hehehe.. karna selain tugas promkes ada
promkes dan petugas medis lainnya seperti dokter, tugas lain diluar job desk kita. Contohnya
perawat, dan petugas penunjang lainnya seperti kayak seminar menejemen kemarin, kita
petugas radiologi. Kunjungan ini dilakukan di daerah jadi panitia.
yang terdapat masyarakat suspek TB dimana Selain hambatan dalam pelaksanaan
diketahui dari hasil screening yang dilakukan oleh penyuluhan, ada juga yang menghambat pelaksanaan
PEKA. Setiap bulannya kunjungan dilakukan bina suasana yaitu adanya pembangunan gedung
minimal terhadap 60 orang sesuai dengan target yang Rumah Sakit yang menyebabkan diputusnya aliran
telah ditentukan. listrik di area instalasi rawat jalan. Keadaan ini
menyebabkan tidak diputarkannya video promosi
Pelaksanaan Bina Suasana / Dukungan Sosial di kesehatan pada televisi yang sudah disediakan. Selain
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Paru Jember pemutaran video, penyuluhan siaran radio suara paru
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa juga terhenti karena situasi ini. Hambatan juga bisa
perilaku sehat di lingkungan ini didukung dengan muncul dari sasaran yaitu pasien dan keluarga pasien.
disediakannya masker terhadap setiap pasien yang Terkadang petugas mengalami kesulitan karena harus
datang untuk berobat di poli rawat jalan. Bina menyampaikan informasi secara berulang-ulang jika
suasana di instalasi rawat jalan juga ditujukan pasien tidak paham. Selain itu ada juga pasien yang
kepada pengantar pasien utamanya dengan dipasang sudah memahami informasi yang didapat namun
poster-poster dan disediakan selebaran (leaflet) , tidak merubah perilaku karena sudah menjadi
atau dipasang televisi dan VCD/DVD player yang kebiasaan berperilaku tidak sehat dan beresiko.
dirancang untuk secara terus menerus menayangkan
informasi tentang penyakit sesuai dengan poliklinik Pembahasan
yang bersangkutan, dengan mendapatkan informasi
yang benar mengenai penyakit yang diderita pasien Diagnosis Masalah Administrasi dan Kebijakan
yang diantarnya. Promosi Kesehatan di Instalasi Rawat Jalan
Media cetak ini disediakan di depan poli Rumah Sakit Paru Jember
rawat jalan. Terdapat dua tempat (rak) di poli rawat Berdasarkan pendekatan PRECEDE
jalan, satu di area infeksius tepatnya di depan poli PROCEED, diagnosa administrasi digunakan untuk
TB dan satunya lagi di area non infeksius di depan menilai kebijakan, sumber daya, keadaan, situasi
poli interna. Selain media promosi kesehatan organisasi yang berlaku yang dapat menghambat atau
mengenai rumah sakit, media promosi kesehatan memfasilitasi pengembangan program kesehatan [6].
lainnya juga ada di depan poli paru A dan poli paru Berdasarkan hasil dokumentasi, kebijakan mengenai
B di dalam kaca yaitu poster “budidayakan perilaku promosi kesehatan di Rumah Sakit Paru Jember
hidup bersih dan sehat” dan “5 langkah stop TBC” tertuang pada Keputusan Kepala Rumah Sakit Paru
serta leaflet “TB paru” yang dipajang halaman Jember tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK), Penetapan tim penyuluh kesehatan, dan Menciptakan suasana yang mendukung
SOP penyuluhan. Sumber daya utama yang diperlukan adanya dukungan sosial yaitu kegiatan
diperlukan untuk penyelenggaraan PKRS adalah yang ditujukan kepada tokoh masyarakat baik formal
tenaga (Sumber Daya Manusia atau SDM), sarana/
maupun informal yang mempunyai pengaruh
peralatan termasuk media komunikasi, dan dana atau
anggaran [3]. Tenaga khusus promosi kesehatan di terhadap masyarakat [7]. Dukungan sosial dalam
Rumah Sakit Paru Jember secara struktural terdiri mendukung pemberdayaan pasien rawat jalan di
dari satu koordinator instalasi PKRS, 1 pelaksana Rumah Sakit Paru Jember ditujukan kepada petugas
penyuluhan bidang PKRS, dan 1 pelaksana media kesehatan sebagai tokoh formal dan keluarga pasien
bidang PKRS. Sedangkan untuk tim penyuluh terdiri dan atau pengantar pasien sebagai tokoh informal.
dari 1 koordinator pelaksana, 7 pelaksana penyuluh Selain itu, setiap pasien yang datang untuk berobat di
kesehatan yang terdiri dari 1 Sarjana Sains Terapan
poli rawat jalan disediakan masker. Masker ini juga
dan 6 Sarjana Kesehatan Masyarakat, 1 pelaksana
penyuluh bidang kerohanian, dan 1 petugas penyuluh digunakan oleh petugas kesehatan ketika melakukan
bidang media. Sarana dan peralatan yang digunakan pengobatan maupun ketika memberikan penyuluhan.
dalam promosi kesehatan di instalasi rawat jalan Hal ini sesuai dengan upaya bina suasana bagi pasien
Rumah Sakit Paru berupa LCD, televisi, acrilic, rawat jalan yang menyatakan bahwa lingkungan yang
kamera Canon 70D, action cam, dan media promkes berpengaruh bagi klien rawat jalan terutama adalah
baik media cetak maupun elektronik. Anggaran dana petugas rumah sakit dengan cara memberikan
untuk kegiatan promosi kesehatan di Rumah Sakit
penyuluhan dan menjadi teladan dalam sikap dan
Paru Jember yang terdapat dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum tingkah laku [3].
Daerah (DPA-BLUD) program upaya kesehatan Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
masyarakat. promosi kesehatan di Rumah Sakit Paru Jember yaitu
kurangnya manajemen SDM dan kurangnya
Implementasi Promosi Kesehatan di Instalasi manajemen waktu oleh tim promkes sendiri. Hal ini
Rawat Jalan Rumah Sakit Paru Jember sesuai dengan penelitian yang menyatakan salah satu
Penyuluhan individu atau yang biasanya
hambatan promosi kesehatan di rumah sakit terhalang
disebut KIE di Rumah Sakit Paru Jember
menggunakan metode individual bimbingan dan oleh kurangnya SDM dan waktu [9]. dalam penelitian
penyuluhan (guidance and counseling). Metode tersebut juga disebutkan bahwa promosi kesehatan
individual digunakan karena setiap orang mempunyai juga bisa terhambat oleh kurangnya dukungan dari
alasan dan masalah yang berbeda-beda agar petugas lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal di
mengetahui dengan tepat cara untuk membantunya Rumah Sakit Paru Jember juga kurang kondusif
[7]. Penyuluhan kelompok juga dilaksanakan karena adanya pembangunan sehingga
terhadap pasien dan keluarga pasien di instalasi rawat
mempengaruhi pelaksanaan bina suasana di instalasi
jalan Rumah Sakit Paru Jember. Penyuluhan
kelompok di luar ruangan menggunakan metode rawat jalan. Keberhasilan pelaksanaan promosi
kelompok besar sedangkan penyuluhan kelompok di kesehatan di instalasi rawat jalan ini juga terhambat
dalam ruangan menggunakan metode kelompok dengan sulitnya mengubah perilaku pasien maupun
kecil. Kelompok besar jika peserta penyuluhan itu keluarga pasien untuk menerapkan apa yang telah
lebih dari 15 orang dan kelompok kecil jika peserta disampaikan petugas kesehatan. Perilaku pasien yang
penyuluhan itu kurang dari 15 orang [7]. Kegiatan
sulit diubah ini bisa diatasi dengan adanya kerjasama
promosi kesehatan terhadap pasien rawat jalan juga
dilakukan dengan kunjungan ke rumah pasien untuk dengan keluarga pasien seperti penelitian yang
pemeriksaan TB menggunakan mobil unit. Kegiatan menyatakan pemberdayaan dengan melibatkan semua
ini menunjukkan bahwa upaya promosi kesehatan komponen mulai dari keluarga, penderita, kelompok
yang dilakukan Rumah Sakit Paru Jember tidak beresiko, dan pelayanan kesehatan beserta regulasi
hanya menunggu pasien datang melainkan juga dan pelaksananya dengan mengukur kualitas hidup
berperan aktif dalam pemeriksaan ke masyarakat pasien dan keluarga dengan tidak mengabaikan
sekaligus memberikan sosialisasi ataupun
kebijakan dan regulasi yang jelas pada pembentukan
penyuluhan kepada masyarakat. Hal ini sesuai
dengan sebuah penelitian bahwa implementasi upaya Family Folder [6].
promosi kesehatan tidak hanya menerima korban
saja, melainkan juga berperan aktif dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat [8].