Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Riset Keperawatan
DISUSUN OLEH:
AKADEMI KEPERAWATAN
2017
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Karya Tulis ini yang berjudul “APLIKASI PEMBERIAN TINDAKAN
BREAST CARE TERHADAP PENCEGAHAN PEMBENGKAKAN
PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RSUD SAYANG CIANJUR
TAHUN 2017”.
Proposal Penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu sarat dalam
maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan dating demi mencapai sasaran
hambatan yang ditemui, namun berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah
Oleh karena itu demi kesempurnaan , sekali lagi penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas atau puerperium merupakan masa pulih kembali mulai dari
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Dari antara 60%
2017)
sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup, angka ini lebih rendah
dibanding AKB yang direncanakan pada target MDG’s yaitu 23 per 1.000
mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas
serta untuk menurunkan angka kematian anak. Indikator angka kematian yang
1
2
mencapai target penurunan AKB pada MDG’s 2015 yaitu sebesar 23 per 1.000
kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi baru
lahir / neonatal menjadi prioritas utama. Adapun indikator kesehatan anak salah
puting susu sehingga duktusnya tidak tersumbat (Ida. 2010. hlm. 419).
laktasi. Fakta menunjukan bahwa cara kerja hormon oksitosin dipengaruhi oleh
rasa takut yang berlebihan, ketidakbahagiaan pada ibu sangat berperan dalam
menyukseskan pemberian ASI awal. Selain itu, perasaan ibu bahwa ASI nya
tidak cukup untuk bayinya juga berpengaruh terhadap pemberian ASI awal
Salah satu upaya agar produksi ASI pada saat menyusui lancar, ibu hamil
dianjurkan untuk merawat payudara dengan tehnik yang benar. Tahap ini
sangat penting dilakukan karena proses laktasi sudah mulai sejak kehamilan.
3
air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar, menjaga kebersihan
payudara secara dini dan mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.
Ibu hamil tidak akan mengalami kesulitan dalam memberikan ASI bila sejak
awal telah mengetahui bagaimana perawatan payudara (breast care) yang tepat
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42092/Chapter
adalah sindrom ASI kurang, sehingga bayi merasa tidak puas setiap setelah
menyusui, bayi sering menangis atau bayi menolak menyusu, tinja bayi keras,
(Perinasia, 2011 , ¶ 4 ,
25 November 2017).
Salah satu masalah menyusui pada masa nifas yaitu bendungan air susu
(¶ 3,
https://akbidhipekalongan.ac.id/e- journal/index.php/akbidhip/article/view/8/6 ,
dan oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI lancar serta mengetahui secara
(¶ 5 ,
https://akbidhipekalongan.ac.id/e-journal/index.php/akbidhip/article/view/8/6 ,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Pasien
b. Bagi Penulis
2. Manfaat Praktik
postpartum.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Post Partum
1. Pengertian
Breast Care
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik memerlukan
latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi
tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang
turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak
terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat.
Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam
penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain
yang cukup penting diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini
merupakan factor penunjang yang sangat berpengaruh dalam
mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik.
8
9
B. Saran
1. Dalam melayani klien hendaknya perawat selalu berkomunikasi dengan
klien untuk mendapatkan persetujuan tindakan yang akan di lakukan.
2. Dalam berkomunikasi dengan klien hendaknya perawat menggunakan
bahasa yang mudah di mengerti oleh klien sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman komunikasi.
3. Dalam menjalankan profesinya hendaknya perawat selalu memegang
teguh etika keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani. 2012. Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta
https://akbidhipekalongan.ac.id/e-journal/index.php/akbidhip/article/view/8/6
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42092/Chapter%20I.pdf?
sequence=5 , diperoleh tanggal 25 November 2017
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3685.pdf