Você está na página 1de 1

Apakah rokok merupakan faktor risiko terhadap penularan

HIV dan perkembangan penyakit?


Oleh: Liz Highleyman, 17 Oktober 2006
Berbagai penelitian terdahulu berpendapat bahwa merokok dapat merusak fungsi kekebalan, dan dapat
dikaitkan dengan penularan HIV dan perkembangan penyakitnya.
Seperti dilaporkan pada jurnal Sexually Transmitted Disease diterbitkan pada 21 Agustus 2006 di
internet, para peneliti Inggris secara sistimatis melakukan peninjauan kembali terhadap penelitian yang
mengamati keterkaitan antara merokok dengan serokonversi HIV atau perkembangannya menjadi AIDS.

Hasil
• Ditemukan enam penelitian yang menyelidiki serokonversi HIV.
• Lima dari penelitian ini menemukan bahwa merokok merupakan faktor risiko independen terhadap
penularan HIV setelah terjadi penyesuaian terhadap faktor perusak penting.
• Rasio rata-rata (
adjusted odds ratio) pada penelitian ini berkisar dari 1,6 sampai 3,5, yang menunjukkan bahwa perokok
60 hingga 350 persen lebih mungkin tertular HIV. • Ditemukan sepuluh penelitian yang menyelidiki
perkembangan menjadi AIDS.
• Sembilan dari penelitian ini tidak menemukan hubungan dengan merokok.

Kesimpulan
Para peneliti menyimpulkan, “Merokok mungkin faktor risiko independen terhadap penularan HIV
walaupun residual confounding memberi penjelasan lain...Merokok sepertinya tidak terkait dengan
perkembangan menjadi AIDS, walaupun penemuan ini barangkali tidak benar di negara berkembang atau
dengan harapan hidup yang lebih lama akibat terapi antiretroviral (ART).”
Satu keterbatasan dari penelitian yang ditinjau adalah kebanyakan penelitian tersebut dilakukan sebelum
ART tersedia secara luas. Penelitian lebih baru yang melibatkan peserta dari Women’s Interagency HIV
Study (WIHS) menemukan bahwa perkembangan menjadi AIDS atau kematian lebih mungkin terjadi
pada perempuan pengguna ART yang merokok.
Penelitian terhadap masyarakat HIV-negatif menyimpulkan bahwa merokok meningkatkan risiko
penyakit kardiovaskular. Hal ini menjadi masalah khusus bagi Odha pengguna ART, yang dapat
mengakibatkan komplikasi metabolik misalnya peningkatan tingkat lemak (lipid) dalam darah.
Sebagai tambahan, penelitian lain telah menunjukkan bahwa merokok dapat memperburuk kondisi
terkait HIV misalnya displasia dubur dan rahim akibat infeksi virus papilloma (HPV), dan mungkin juga
hepatitis C kronis.
Ringkasan: Is Smoking a Risk Factor for HIV Infection and Disease Progression?
Sumber: A S Furber, R Maheswaran, C J Carroll, and others. Is smoking tobacco an independent risk factor for HIV infection and progression to
AIDS? Sexually Transmitted Infections. August 21, 2006 [Epub before print].
J G Feldman, H Minkoff, M F Schneider, and others. Association of cigarette smoking with HIV prognosis among women in the HAART era.
American Journal of Public Health 96(6): 1060-1065. June 2006.

Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/

Você também pode gostar