Você está na página 1de 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Absorbansi Sampel dan Larutan Standar

Tabel 4.1 Pengamatan Terhadap Absorbansi Sampel dan Standar ( λ = 520 nm)
Konsentrasi
Larutan
Volume Larutan
No. Standar Standar Fe2+
Absorbansi
Sampel (mL)
(Fe2+)(mL) (ppm)
blanko 10 0 0 0,059
1 10 1 2 0,353
2 10 2 4 0,664
3 10 3 6 0,975
4 10 4 8 1,365
4.1.2 Grafik Hubungan Volume Standar dan Absorbansi

1.6

1.4 y = 0.3234x + 0.0364


R² = 0.997
1.2

1
Absorbansi

0.8
absorbansi
0.6
Linear (absorbansi)
0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5
Volume (mL)

Gambar 4.1 Kurva Adisi Standar, Volume Standar VS Absorbansi


4.1.2 Konsentrasi Fe2+ dalam air sumur/pada sampel

Tabel 4.2 Penentuan Konsentrasi Fe2+ dalam air sumur/pada sampel


Konsentrasi a b Konsentrasi
Volume Fe2+
Larutan
No. Total (Vt) Pada sampel
Standar (Fe2+)
(mL)
(ppm)
1 50 100 0,3234 0,0364 0,225

LAMPIRAN ANALISIS DATA

1. Penentuan Konsentrasi Larutan Standar Fe2+ setelah pengenceran

Dik: M1 = 100 ppm

V1 = 1 mL

V2 = 50 mL

Dit: M2…..?

Penyelesaian

M1.V1 = M2.V2

100.1 = M2.50
100
M2 = 50

M2 = 2 ppm

Konsentrasi larutan standar Fe2+ setelah pengenceran, secara lengkap dapat dilihat

pada tabel 4.1

2. Penentuan Kadar Fe dalam Sampel

Berdasarkan dari grafik hubungan antara volume standar dan konsentrasi

diperoleh persamaan sebagai berikut :


y = 0,3234x + 0,0364

Dimana : y = mx + b dimana; y = absorbansi; m = 0,3234; x = volume

standar; b = 0,0364 sehingga konsentrasi Fe2+ dalam sampel air sumur dapat

ditentukan yaitu :

b Cs
Cx =
m Vt

0,0364 x 100
Cx =
0,3234 x 50

3,64
Cx =
16,17

𝐶x = 0,225 ppm

Jadi, konsentrasi Fe2+ dalam sampel adalah 0,225 ppm

Você também pode gostar