Você está na página 1de 18

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

DI RSUD PANDANARANG
BOYOLALI

Disusun untuk memenuhi tugas ASKEB BBL

Disusun Oleh :
MUSFIROTUL AF’IDAH
NIM.2005.060

YAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM SURAKARTA


AKADEMI KEBIDANAN MAMBA’UL ULUM SURAKARTA
2008
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan pada bayi baru lahir di RSUD Pandanarang Boyolali ”.
Selain itu juga kami ucapkan terima kasih atas bantuan beberapa pihak yaitu
kepada bapak / ibu:
1. Tinah SsT , selaku Direktur Akademi Kebidanan Mamba UL’Ulum Surakarta.
2. Siti Muliawati SSiT.MKes , selaku pembimbing kasus makalah ini.
3. Bidan – baidan di Puskesmas Purwodiningratan Surakarta yang selalu
membimbing kami dalam mengkaji masalah yang kami ambil di dalam makalah
ini.
4. Bidan – bidan di . Akademi Kebidanan Mamba UL’Ulum Surakarta. Yang
membantu menyelesaikan makalah ini terutama dalam panambahan materinya.
5. Teman – teman yang bersedia membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mungkin makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh
sebab itu kami ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya dan berharap agar pembaca
bisa mengambil manfaat dari makalah ini. Selain itu juga memberi saran yang
mendukung sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Agustus 2007

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil. Bentuk upaya pencegahan dan
penanggulangan diri terhadap factor-faktor yang memperlemah kondisi ibu harus
perlu diprioritaskan seperti gizi rendah, anemia, dekatnya jarak kehamilan dan
buruknya higyne.
Faktor-faktor yang menyebabka kematian perinatal yang meliputi:
1) Pendarahan
2) Hipertensi
3) Infeksi
4) Kelahiran preterm/Bayi BBLR
5) Asfiksia
6) Hipotermi
Penelitian menujukan bahwa lebih dari 30% kematia bayi terjadi diperiode
neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi
baru lahir sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat menyebabkan
cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalya sebagai akibat hipertensi pada
bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan
hipoksemia dan hipoglikemia yang menyebabkan kerusakan otak.
Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu
pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masih
dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan, dan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi sehat.
Oleh karena itu penulis ingin menerapkan asuhan kebidanan pada bayi maka
penulis mengambil kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru
Lahir Normal”.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan-asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Dapat melakukan pengkajian data pada bayi baru lahir normal.
1.2.2.2 Dapat membuat interpretasi data dari BBLN
1.2.2.3 Dapat memnentukan diagnosa potensial dari BBLN
1.2.2.4 Dapat menentukan antisipasi/tindakan segera dari BBLN
1.2.2.5 Dapat membuat intervensi pada BBLN
1.2.2.6 Dapat melakukan interpretasi pada BBLN
1.2.2.7 Dapat membuat evaluasi dari BBLN
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
samapai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Depkes,1993;69).
2.1.1 Ciri-Ciri Bayi Lahir Normal
Ciri- ciri bayi normal meliputi:
a. Berat badan 2500 – 4000 gram
b. Panjang badan lahir 48 – 57 cm
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 100 kali /menit
kemudian menurun sampai 120 – 140 kali/menit
f. Pernafasan pada menit – menit pertama cepat kita-kira 180 kali/menit
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi vernik caseosa.
h. Rambut lanugo sudah tidak kelihatan, rambut kepala biasanya sudah
sempurna.
i. Kuku sudah agak panjang dan lemas
j. Genetalia, labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan) testis sudah turun (pada anak laki-laki)
k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l. Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
m. Graff reflek sudah baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak
tangan bayi akan menggenggam/adanya gerakan reflek
n. Eliminasi baik, urin, mekonium, akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium akan berwarna hitam kecolklatan
2.1.2 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir
a. Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam waktu dua jam setelah bayi lahir terjadi penurunan kadar gula
darah untuk menambah energi
b. Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir bayi berada pada suhu lingkunan yang lebih rendah
dari suhu didalam rahim
c. Perubahan pernafasan
Selama diuterus janin dalam O2 dari pertukaran gas melalui placenta
sesudah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru
d. Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat
dan tekanan CO2 menurun, mengaikibatkan turunya resistensi
pembuluh darah paru sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat
dan mengakibatkan darah arteri pulmonalis mengalir keparu dan
dudus arteriosus menutup.
Dengan menciutnya arteri dan vena umbiucal kemudian tali pusat
dipotong. Aliran darah dari placenta melalui vena cava inferior dan
foramen ovale keatrium kiri terhenti. Sirkulasi janin berubah menjadi
sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu.

2.2 ASUHAN SEGERA BAYI BARU LAHIR


Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir
a. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
b. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya
Alat-alat yang diperlukan untuk perawatan segera setelah bayi baru lahir antara
lain:
a. Alat penghisap lendir
b. Tabung oksigen dengan alat pemberi oksigen kepada bayi
c. Alat pemotong dan pengikat tali pusat
d. Obat antiseptic dan kain kassa steril untuk merawat tali pusat
e. Tanda pengenal bayi yang sama dengan ibu
f. Tempat tidur bayi atau incubator yang selalu dalam keadaan hanyat
g. Termometer, kasa steril, kapas dan lain-lain

2.3 LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN YANG DILAKUKAN SEGERA


SETELAH BAYI BARU LAHIR
a. Pertolongan Pertama Pada Saat Bayi Bari Lahir
Penanganan bayi dilkukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir
yaitu dengan melakukan pembersihan lender serta cairan yang berada
disekitar mulut dan hidung dengan kapas atau kain kassa steril.
Bayi yang sehat akan menagis dalam 30 detik, tidak perlu dilakukan apa-
apa lagi oleh karena bayi mulai bernafas spontan warna kulitnya kemerah-
merahan.
b. Penilaian Bayi Baru Lahir
Keadaan bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan menggunakan nilai
APGAR, penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia
atau tidak, yang dinilai adalah:
1. Frekuensi jantung (hearth rate)
2. Usaha nafas (respiratory effort)
3. Tonus otot (muscle tone)
4. warna kulit (colour)
5. Reaksi terhadap rangsangan (responseto stimuli)
Penilaian menurut APGAR ini dilakukan selain pada umur 1 menit juga pada
umur 5 menit
Tanda 0 1 2
1 Appearance Pucat Badan Merah Seluruh tubuh
(warna kulit) Ekstremitas biru kemerah-merahan
2 Pulse rate Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
(frekuensi nadi)
3 Grimace Tidak ada Sedikit gerakan Batuk/bersin
(reaksi
rangsangan) mimik (grimace)
Ekstreimitas
4 Activity Tidak ada dalam Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit fleksi
5 respiration Tidak ada Lemah / tidak Baik/menangis
(pernafasan) teratur
Apabila nilai APGAR
1 – 10 = Bayi mengalami asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan
normal
4– 6 = Bayi mengalami asfiksia sedang
0– 3 = Bayi mengalami asfiksia berat
c. Identifikasi Bayi
Identifikasi dilakukan segera setelah bayi lahir, biaanya tanda pengenal
bayi diambil dari cap jari atau telapak kaki, juga bias secarik kertas putih yang
ditulis nama keluarga, tanggal dan jam bayi baru lahir, selain itu juga gelang
bayi yang dipasang pada tangan bayi.
d. Perawatan Tali Pusat
Pemotongan dan pengikatan tali pusat menyebabkan pemisahan fisik
terakhir antara ibu dan bayi. Pemotongan sampai denyut nadi tali pusat terhenti
dapat dilakukan pada bayi normal dan tidak dilakukan pada bayi gawat (high
risk baby). Tali pusat dijepit dengan kocher kira-kira 5 Cm dan sekali lagi kira-
kira 7,5 cm dari pusat. Pemotongan dilakukan diantara kedua tali penjepit
tersebut dan setelah itu dilakukan pengikatan tali pusat.
Bahaya yang bias timbul dari perawatan tali pusat ini adalah bahaya
infeksi, untuk menghindari infeksi tali pusat yang dapat menyebabkan sepsis
meningitis dan lain-lain maka ditempat pemotongan dipangkal tali pusat serta
2,5 cm disekitar tali pusat diberi obat antiseptic, selanjutnya tali pusat dirawat
dalam keadaan steril, bersih, dan kering.
e. Pemeriksaan Pertama
Maksud pemeriksaan adalah untuk mengenal/ menemukan kelainan yang
perlu mendapat tindakan segera dan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, dan kelahiran. Misalnya bayi yang lahir dari Ibu dengan
pendarahan ante parfum, ibu dengan diabetes mellitus, ibu dengan eklamasi
berat, dan sebagainya. Pemeriksaan ini untuk menetapkan apakah seorang bayi
dapat dirawat gabung atau ditempat perawatan khusus.
f. Status (Reconds)
Sebelu bayi dipindah kebangsal, status bayi harus dilengkapi dengan riwayat
perawatan antenatal, riwayat persalinan, termasuk obat-obatan yang diberikan
pada waktu persalinan, jenis persalinan, jumlah, warna dan plasevta, serta
keadaan bayi baru lahir (nilai APGAR, resuitasi yang dilakukan, obat yang
diberikan dan hasil dari pemeriksaan pertama
2.4 KEADAAN UMUM BAYI BARU LAHIR
Setelah bayi abru lahir, kita lalu memeriksa keadaan umum bayi yang meliputi:
2.4.1Kepala :Besar, bentuk, molding, sutura tertutup/melebar, kaput,
sucsedonum, hematam, sefal, Kroneotabes, dan sebagainya.
2.4.2 Mata :Pendarahan subkonjungtiva, mata yang menonjol, katorak,
dan lain-lain.
2.4.3 Telinga Kelainan daun / bentuk telinga
2.4.4 Mulut Labioskizis, labiopolatoskizis
2.4.5 Leher Tidak ada kelainan
2.4.6 Dada: Bentuk, pembesaran buah dada, pernafasan, refraksi,
interkostal, subkostal, bunyi paru-paru dan lain-lain.
2.4.7 Jantung : Puisasi, frekuensi bunyi jantung, kelainan bunyi jantung,
2.4.8 Abdoment : Membuncit
2.4.9 Tali Pusat : Berdarah, jumlah pembuluh darah tali pusat, warna, dan
besar tali pusat, dan lain-lain.
2.4.10 Alat kelamin : Tanda – tanda hematom karena letak sungsang testis
belum turun, fimosis adanya pendarahan/ lendir vagina,
besar dan bentuk klitoris dan labia minora, atresia ani.
2.5 KEADAAN KLINIK BAYI NORMAL SEGERA SESUDAH LAHIR
Pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung dalam menit-menit
pertama kira-kira 180 kali/menit yang kemudian turun sampai 140 kali/menit –
120 kali/menit pada waktu berumur 30 menit. Pernafasan cepat pada menit-menit
pertama (kira-kira 80 kali/menit). Kelanjutan keaktifan yang berlebih-lebihan
ialah bayi yang menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam. Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya
ia mudah terangsang dengan frekuensi bunyi jantung meningkat dan dengan
perubahan warna, kadang-kadang dengan keluarnya lender dari mulut. Sesudah
masa ini dilampaui , keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta reflek telah mulai
teratur.

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
Tanggal/ Jam masuk : 4 November 2006/08.00wib Dokter : Bidan
Tempat : RSUD. Moewardi Surakarta Diagnosa : BBL normal
I. PENGKAJIAN
Tanggal / jam : 4 November 2006/09.00 wib
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : By.Ny.S
Jam / tanggal lahir: 4 November 2006/07.00 wib
Alamat : Mojosongo Boyolali
2. Alasan masuk Rumah Sakit
Bayi lahir tanggal 4 November 2006/07.00 WIB , anak pertama , lair
spontan , presentasi belakang kepala, segera menangis.
3. Riwayat kehamilan
a. Gi Po Ao,UK : 40 minggu
b. ANC : 12 x
c. Tempat ANC : Bidan
d. Frekuensi : Teratur
e. Imunisasi TT : 2X
4. Riwayat persalinan
a. Lama persalinan : Kala I 8 jam, Kala II 40 menit, Kala III 10 menit,
Kala IV 2 jam
b. Warna air ketuban : Jernih
c. Caput : Tidak ada
d. Caput hematoma : Tidak ada
e. Anak lahir jam : 07.00 WIB
f. Jenis persalinan : Spontan
g. Apgar score : 1 menit 8, 5 menit 9, 10 menit 10

5. Data kebiasaan sehari-hari


a. Nutrisi
- Jenis : Asi colostrum
- Minum : Asi
- Cara pemberian : Menetek
b. Eliminasi
- BAK pertama : 4 November 2006/08.00 wib
- Warna : Jernih
- Jumlah : 30 cc
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik, kesadaran : composmentis
2. Vital sign : S :36C, N : 140 kali/menit, R : 40 kali/menit
3. BB lahir : 3000 gram, PB : 50 cm, LK : 32 cm, LD ; 34 cm
4. Tonus otot : Baik, gerakan aktif
5. Warna kuku : Kemerahan
6. Warna kulit : Kemerahan, tidak keriput dan tugor kulit baik.
7. Tangis bayi : kuat, spontan
8. Pemeriksaan kepala
a. Keadaan ubun-ubun : mendatar
b. Sutura : Sudah, menutup
9. Pemeriksaan telinga
a. Kelainan : Tidak ada
b. Reflek kedip mata :baik,tidak ditemukan gangguan pendengaran
10. Pemeriksaan mata
a. Tanda infeksi : Tidak ada
b. Konjungtiva : Tidak anemis
c. Sklera : Tidak ikterik
d. Skret : Tidak ada
e. Kelainan pada mata : Tidak ada, bayi sudah di beri salep mata.
11. Pemeriksaan hidung dan mulut
a. Kelainan bawaan : Tidak ada
b. Palatum : Sudah terbentuk

12. Pemeriksaan leher


a. Pembengkakan : Tidak ada
b. Benjolan : Tidak ada
13. Dada
a. Bentuk : Simetris
b. Putting susu : Menonjol
c. Bunyi nafas : Normal, 40 kali/menit
d. Bunyi jantung : Normal, 120 kali/menit
14. Bahu, lengan, dan tangan
a. Gerakan : Aktif
b. Kelainan baawaan : Tidak ada
15. Sistem syaraf
a. Reflek moro : Ada, kuat
b. Reflek rooting : Baik
c. Reflek walking : Baik
d. Reflek grasping : Baik
16. Abdoment
a. Bentuk : Simetris, tidak mencubit.
b. Pendarahan tali pusat : Tidak ada
c. kelainan bawaan : Tidak ada
d. Meteorismus : Tidak ada
17. Kelamin
a. Perempuan
- Vagina : Berlubang
- Ureta : Berlubang
- Keadaan labia mayora dan minora : Terpisah/normal
- Kelainan bawaan : Tidak ada
18. Tungkai dan kaki
a. Bentuk : Simetris
b. Gerakan : Aktif
c. Kelainan : Tidak ada
19. Anus : Berlubang,

20. Kulit
- Vernik : Ada
- Warna : Kemerahan
- Tanda lahir : Tidak ada
21. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
- Golongan : Tidak dilakukan
- Hb : Tidak dilakukan
- Abrinogen : Tidak dilakukan
- Leukoat : Tidak dilakukan
- Dan lain-lain
b. Pemeriksaan lain : Tidak dilakukan

II. INTERPRESTASI DATA


Tanggal : 4 November 2006/09.45 wib
a. Diagnosa kebidanan
Bayi “T’ baru lahir normal , spontan hari pertama.
Dasar :
S : Ibu mengatakan telah melahirkan pada tanggal 4 November 2006/07.00
wib
Ibu mengatakan bayinya menangis dengan kuat.
O : Bayi lahir cukup bulan,
Ukuran antopometri
BB : 3000 gram
PB : 48 cm
LK : 32 cm
LD : 34 cm
LBK: 10 cm
DMO: 13,5 cm
DFO: 12 cm
Keadaan anus berlubang
Apgar score : 1 menit 8, 5 menit 9, 10 menit 10
Keadaan umum : Baik, kesadaran : compos mentis
Vital sign : Vital sign : S :36C, N : 140 kali/menit, R : 40
kali/menit
HR : 140 kali/menit
R : 40 kali/menit
Sistem saraf
- Reflek moro : Positif
- Reflek rooting : Positif
- Reflek grasping: Positif
- Reflek sucking : Lemah
- Reflek tonik neek : Negative
Tali pusat masih basah
b. Masalah : Bayi belum bisa menyusui kuat
b. Kebutuhan :KIE tentang hipotermi, perawatan tali pusat.

II. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada
III.ANTISIPASI
Tidak ada
IV. INTERVENSI
Tanggal : 4 November 2006/09.45 wib
1. Observasi Ku dan Vs.
2. Rawat tali pusat dengan kasa kering
3. Jaga kehangatan suhu tubuh bayi
4. Timbang berat badan bayi setiap pagi
5. Ganti popok dan pakaian bayi jika basah dan terkena kotoran
6. Jaga tubuh bayi tetap hangat
7. Jaga tali pusat tetap kering dan bersih
8. Lakukan rawat gabung dan anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin dengan benar.
9. Mandikan bayi setelah 6 jam post partum

V. IMPLEMENTASI
1. Menmgevaluasi Ku dan Vs
2. Merawat tali pusat dengan kasa kering
3. Menjaga kehangatan suhu tubuh bayi
4. Menimbang berat badan bayi setiap pagi
5. Mengganti popok dan pakaian bayi jika basah dan terkena kotoran
6. Menjaga tubuh bayi tetap hangat
7. Menjaga tali pusat tetap kering dan bersih
8. Melakukan rawat gabung dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin dengan benar.
9. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum

VII EVALUASI
Tanggal : 4 November 2006/14.00 WIB
 Keadaan umum : Baik
 Vital sign : S :36C, N : 140 kali/menit, R : 40 kali/menit
 HR : 140 kali/menit
 BB / PB : 3000 gram / 50Cm
 Inspeksi : Wajah bayi merah berseri
 Bayi mau menetek dengan kuat, bayi kenyang yaitu
sesudah meneteki tidur pulas kurang lebih 15 jam/hari.
 Tali pusat kering, bersih, tidak ada pendarahan
 Auskuitasi : Bunyi nafas : Tidak ada wheezing
 Bunyi jantung: Frekuensi teratur
 Bayi sudah dimandikan
 Bayi selalu di ganti popok setelah BAK/BAB.

DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal: 6 November 2006 jam : 10.00 WIB
Subyektif:
 Ibu mengatakan telah melahirkan bayi normal, spontan pada
tanggal:4November 2006 jam 07.00 wib
 Ibu mengatakan bayinya sudah menetek dengan baik dan asi
keluar lancar
 Ibu mengatakan sudah melakukan perawatan tali pusat dengan
benar.
 Ibu mengatakan bayinya sudah BAK 6-7 x/hari, BAB:3-
4x/hari
Obyektif :
 Keadaan umum : Baik
 Inspeksi : Wajah bayi merah berseri
 Tali pusat kering, bersih, tidak ada pendarahan
 Auskuitasi : Bunyi nafas : Tidak ada wheezing
Bunyi jantung: Frekuensi teratur
Assesment:
Bayi “T” lahir normal pada hari ke –3
Planning:
 Observasi Ku danVs
 Berikannutrisi yang cukup pada bayi dengan menganjurkan ibu untuk
menyusui sesering mungkin
 Beri informasi tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
 Anjurkan pada ibu untuk memberikan imunisasi setelah bayi umur 2
bulan
 Mandikan bayi pada pagi hari dan sore hari
 Ibu dan bayi sudah di perbolehkan pulang

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari asuhan yang penulis lakukan pada bayi baru lahir dapat ditarik
kesimpulan bahwa penanganan bayi baru lahir dilakukan sejak kepala keluar dari
jalan lahir yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan disekitar
mulut dhidung dengan kapas dan kasa steril satu demi satu dimulai dari luar
kedalam, sesudah bayi lahir lengkap, saat lahir segera dicatat dengan ja waktu
(stop wach).
Kemudian kedua kaki bayi dipegang dengan satu tangan yang lain
memegang kepala bayi yang lebih rendah dengan sudut kurang lebih 30 dari
pada kaki dengan posisinya eksisitensi sedikit untuk menggunakan cairan atau
lender mengalir keluar dari trakea dan faring, sementara itu seorang membantu
menghisap lender dan cairan dengan alat penghisap lender.

4.2 SARAN
1. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir hendaknya
perawat hati-hati dan teliti
2. Tingkatkan mutu pelayanan keperawatan
3. Peningkatan kerjasama yang telah terbina antar nakes dan keluarga pasien
agar lebih baik dalam memberikan pelayanan
4. Dalam memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir hendaknya sesuai
protap perawatan dibangsal

DAFTAR PUSTAKA
Syahlan,1993.Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga.Jakarta.Depkes RI

Saifudin,Abdul Bari,dkk 2002.Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta.Yayasan Bina Pustaka

Winjosastro, Hanifa.2002.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta.JHK-KR

Você também pode gostar