Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI RSUD PANDANARANG
BOYOLALI
Disusun Oleh :
MUSFIROTUL AF’IDAH
NIM.2005.060
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 DEFINISI
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
samapai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Depkes,1993;69).
2.1.1 Ciri-Ciri Bayi Lahir Normal
Ciri- ciri bayi normal meliputi:
a. Berat badan 2500 – 4000 gram
b. Panjang badan lahir 48 – 57 cm
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 100 kali /menit
kemudian menurun sampai 120 – 140 kali/menit
f. Pernafasan pada menit – menit pertama cepat kita-kira 180 kali/menit
kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 kali/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi vernik caseosa.
h. Rambut lanugo sudah tidak kelihatan, rambut kepala biasanya sudah
sempurna.
i. Kuku sudah agak panjang dan lemas
j. Genetalia, labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan) testis sudah turun (pada anak laki-laki)
k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l. Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
m. Graff reflek sudah baik, apabila diletakan sesuatu benda diatas telapak
tangan bayi akan menggenggam/adanya gerakan reflek
n. Eliminasi baik, urin, mekonium, akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium akan berwarna hitam kecolklatan
2.1.2 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir
a. Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam waktu dua jam setelah bayi lahir terjadi penurunan kadar gula
darah untuk menambah energi
b. Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir bayi berada pada suhu lingkunan yang lebih rendah
dari suhu didalam rahim
c. Perubahan pernafasan
Selama diuterus janin dalam O2 dari pertukaran gas melalui placenta
sesudah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru
d. Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat
dan tekanan CO2 menurun, mengaikibatkan turunya resistensi
pembuluh darah paru sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat
dan mengakibatkan darah arteri pulmonalis mengalir keparu dan
dudus arteriosus menutup.
Dengan menciutnya arteri dan vena umbiucal kemudian tali pusat
dipotong. Aliran darah dari placenta melalui vena cava inferior dan
foramen ovale keatrium kiri terhenti. Sirkulasi janin berubah menjadi
sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
Tanggal/ Jam masuk : 4 November 2006/08.00wib Dokter : Bidan
Tempat : RSUD. Moewardi Surakarta Diagnosa : BBL normal
I. PENGKAJIAN
Tanggal / jam : 4 November 2006/09.00 wib
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : By.Ny.S
Jam / tanggal lahir: 4 November 2006/07.00 wib
Alamat : Mojosongo Boyolali
2. Alasan masuk Rumah Sakit
Bayi lahir tanggal 4 November 2006/07.00 WIB , anak pertama , lair
spontan , presentasi belakang kepala, segera menangis.
3. Riwayat kehamilan
a. Gi Po Ao,UK : 40 minggu
b. ANC : 12 x
c. Tempat ANC : Bidan
d. Frekuensi : Teratur
e. Imunisasi TT : 2X
4. Riwayat persalinan
a. Lama persalinan : Kala I 8 jam, Kala II 40 menit, Kala III 10 menit,
Kala IV 2 jam
b. Warna air ketuban : Jernih
c. Caput : Tidak ada
d. Caput hematoma : Tidak ada
e. Anak lahir jam : 07.00 WIB
f. Jenis persalinan : Spontan
g. Apgar score : 1 menit 8, 5 menit 9, 10 menit 10
20. Kulit
- Vernik : Ada
- Warna : Kemerahan
- Tanda lahir : Tidak ada
21. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
- Golongan : Tidak dilakukan
- Hb : Tidak dilakukan
- Abrinogen : Tidak dilakukan
- Leukoat : Tidak dilakukan
- Dan lain-lain
b. Pemeriksaan lain : Tidak dilakukan
V. IMPLEMENTASI
1. Menmgevaluasi Ku dan Vs
2. Merawat tali pusat dengan kasa kering
3. Menjaga kehangatan suhu tubuh bayi
4. Menimbang berat badan bayi setiap pagi
5. Mengganti popok dan pakaian bayi jika basah dan terkena kotoran
6. Menjaga tubuh bayi tetap hangat
7. Menjaga tali pusat tetap kering dan bersih
8. Melakukan rawat gabung dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin dengan benar.
9. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum
VII EVALUASI
Tanggal : 4 November 2006/14.00 WIB
Keadaan umum : Baik
Vital sign : S :36C, N : 140 kali/menit, R : 40 kali/menit
HR : 140 kali/menit
BB / PB : 3000 gram / 50Cm
Inspeksi : Wajah bayi merah berseri
Bayi mau menetek dengan kuat, bayi kenyang yaitu
sesudah meneteki tidur pulas kurang lebih 15 jam/hari.
Tali pusat kering, bersih, tidak ada pendarahan
Auskuitasi : Bunyi nafas : Tidak ada wheezing
Bunyi jantung: Frekuensi teratur
Bayi sudah dimandikan
Bayi selalu di ganti popok setelah BAK/BAB.
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal: 6 November 2006 jam : 10.00 WIB
Subyektif:
Ibu mengatakan telah melahirkan bayi normal, spontan pada
tanggal:4November 2006 jam 07.00 wib
Ibu mengatakan bayinya sudah menetek dengan baik dan asi
keluar lancar
Ibu mengatakan sudah melakukan perawatan tali pusat dengan
benar.
Ibu mengatakan bayinya sudah BAK 6-7 x/hari, BAB:3-
4x/hari
Obyektif :
Keadaan umum : Baik
Inspeksi : Wajah bayi merah berseri
Tali pusat kering, bersih, tidak ada pendarahan
Auskuitasi : Bunyi nafas : Tidak ada wheezing
Bunyi jantung: Frekuensi teratur
Assesment:
Bayi “T” lahir normal pada hari ke –3
Planning:
Observasi Ku danVs
Berikannutrisi yang cukup pada bayi dengan menganjurkan ibu untuk
menyusui sesering mungkin
Beri informasi tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
Anjurkan pada ibu untuk memberikan imunisasi setelah bayi umur 2
bulan
Mandikan bayi pada pagi hari dan sore hari
Ibu dan bayi sudah di perbolehkan pulang
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari asuhan yang penulis lakukan pada bayi baru lahir dapat ditarik
kesimpulan bahwa penanganan bayi baru lahir dilakukan sejak kepala keluar dari
jalan lahir yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan disekitar
mulut dhidung dengan kapas dan kasa steril satu demi satu dimulai dari luar
kedalam, sesudah bayi lahir lengkap, saat lahir segera dicatat dengan ja waktu
(stop wach).
Kemudian kedua kaki bayi dipegang dengan satu tangan yang lain
memegang kepala bayi yang lebih rendah dengan sudut kurang lebih 30 dari
pada kaki dengan posisinya eksisitensi sedikit untuk menggunakan cairan atau
lender mengalir keluar dari trakea dan faring, sementara itu seorang membantu
menghisap lender dan cairan dengan alat penghisap lender.
4.2 SARAN
1. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir hendaknya
perawat hati-hati dan teliti
2. Tingkatkan mutu pelayanan keperawatan
3. Peningkatan kerjasama yang telah terbina antar nakes dan keluarga pasien
agar lebih baik dalam memberikan pelayanan
4. Dalam memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir hendaknya sesuai
protap perawatan dibangsal
DAFTAR PUSTAKA
Syahlan,1993.Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga.Jakarta.Depkes RI