Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
YANG TERABAIKAN
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis dan jenjang
pendidikan di Indonesia. Secara umum, bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia
diharapkan dapat membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain, menggunakan gagasan dan perasaaanya, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis yang
ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
PEMBAHASAN
Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah untuk membina keterampilan
peserta didik memakai bahasa. Keterampilan peserta didik dalam berbahasa meliputi empat
aspek, yaitu aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat aspek
tersebut, ada satu aspek yang sangat vital untuk dikembangkan dan dibina, yaitu keterampilan
berbicara. Bahasa pada hakikatnya berfungsi sosial. Karena itu, hasil pembelajaran bahasa
yang terpenting adalah kemampuan peserta didik untuk menggunakan bahasanya di dalam
kehidupan dan pergaulan sehari-hari. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia ditempatkan sesuai
dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai alat komunikasi.
Ada dua factor yang menyebabkan rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam
berbicara, yaitu factor eksternal dan factor internal. Factor eksternal yang dimaksud adalah
pengaruh penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam
proses komunikasi sehari-hari, banyak keluarga yang menggunakan bahasa ibu (bahasa
daerah) sebagai bahasa percakapan di lingkungan keluarga. Di lingkungan masyarakat
sekitar, yang digunakan adalah bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Kalau ada tokoh masyarakat
yang menggunakan bahasa Indonesia, pada umumnya belum memperhatikan kaidah-kaidah
berbahasa secara baik dan benar. Akibatnya, siswa tidak terbiasa untuk berbahasa Indonesia
sesuai dengan konteks dan situasi tutur. Sedangkan factor internal adalah factor yang
mempengaruhi berlangsungnya pembinaan dan pengembangan pelajaran bahasa Indonesia.
Yang termasuk factor internal ialah pendekatan pembelajaran, metode, teknik, media, atau
sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pendekatan tersebut memiliki pengaruh
yang cukup signifikan terhadap tingkat keterampilan berbicara.
Pada umumnya, guru bahasa Indonesia cenderung menggunakan pendekatan yang
konvensional dan miskin inovasi sehingga kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara
berlangsung monoton dan membosankan. Para peserta tidak diajak untuk belajar berbahasa,
tapi cenderung diajak belajar tentang bahasa. Artinya, apa yang disajikan oleh guru di kelas
bukan bagaimana siswa berbicara sesuai konteks dan situasi tutur, melainkan diajak untuk
mempelajari teori tentang berbicara. Akibatnya, keterampilan berbicara hanya sekedar
melekat pada diri siswa sebagai suatu yang rasional dan kognitif belaka, belum menunggal
secara emosional dan efektif. Ini artinya, rendahnya keterampilan berbicara bisa menjadi
hambatan serius bagi siswa untuk menjadi siswa yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya.
Gejala-gejala kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut tentunya tidak terlepas dari
peran guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pendekatan, metode, teknik, media atau
sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru juga berpengaruh terhadap pembelajaran.
Sentral pembelajaran yang selama ini berada di tangan guru, kini sudah saatnya dialihkan
kepada siswa. Pengalihan ini akan membawa perubahan yang berarti dalam pembelajaran
keterampilan berbicara siswa. Konsep dasar model pembelajaran ini terbagi menjadi 3
bagian, yakni 1) model pembelajaran, 2) keterampilan berbicara, dan 3) pendekatan
kumulatif.
PENUTUP
Terabaikannya keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia
disebabkan oleh dua faktor, yakni factor eksternal dan factor internal. Factor eksternal ialah
factor yang mempengaruhi bahasa Indonesia dari luar seperti pemakaian bahasa daerah oleh
para siswa sebagai bahasa pertamanya. Factor internal ialah factor yan g mempengaruhi
berlangsungnya pembinaan dan pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia, di antaranya
pendekatan pembelajaran, metode, teknik, media, atau sumber pembelajaran yang digunakan
oleh guru. Dalam pembelajaran berbicara, guru dituntut lebih kreatif dalam menyiapkan
proses belajar mengajar. Intinya, guru dapat menjadikan siswa mampu mengekspresikan
pikiran, gagasan, dan ide-idenya di depan kelas dalam situasi formal maupun nonformal.
Pendekatan komunikatif dapat dijadikan solusi oleh guru dalam mengembangkan
keterampilan berbicara siswa. Dengan demikian, guru diharapkan dapat membuat model
pembelajaran keterampilan berbicara berbasis komunikatif yang disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan. Dengan begitu, pembelajaran berbicara
akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan tidak terabaikan.
DAFTAR RUJUKAN
Dendy Sugono. 1995. Lancar Berbahasa 4: Petunjuk Guru Sekolah Dasar Kelas 6. Jakarta:
Depdikbud
Finoza, Lamuddin. 2007. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
Efendi, Anwar. 2008. Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Tiara
Wacana