Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian : 16 Oktober/2017
Jam : 13.00
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial) : Tn. AS
- Usia/ tanggal lahir : 56 tahun/ 12 Januari 1961
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. Zafri zam-zam
- Suku/ bangsa : Banjar/ Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama/ keyakinan : Islam
- Pekerjaan/ sumber penghasilan : Penarik Beca
- Diagnosa medik : Hematomesis melena + CKD/ AKI
- No. Medical record : 3637xx
- Tanggal masuk : 14 Oktober 2017
Penanggug jawab
- Nama : Ny. S
- Usia : 56 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan/ sumber penghasilan : Ibu rumah tangga
- Hubungan dengan klien : Istri
Keterangan :
= laki-laki == klien
= perempuan
= serumah
V. RIWAYAT SPRITUAL
Pasien beragama islam dan selalu melaksanakan Shalat 5 waktu, namun saat di
Rumah Sakit pasien tidak mampu shalat 5 waktu dan diganti dengan kegiatan
berdzikir. Pasien mengatakan apabila ada kegiatan keagamaan di mesjid dia ikut
dalam kegiatan tersebut.
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,60 C
- Nadi : 74 x/menint
- Pernafasan : 20 x/menit
- Tekanan darah : 120/70 mmHg
3. Sistem pernafasan
- Hidung : Hidung pasien terlihat simetris antara kiri dan kanan, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada ada sekret/polip
- Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid maupun tumor pada leher
- Dada : Bentuk dada pasien terlihat simetris antara kiri dan kanan, ekspansi
dada simetris antara kiri dan kanan
4. Sistem kardiovaskuler
Conjungtiva anemis, bibir klien kering dan pucat, arteri carotis klien teraba
Ictus cordis/apex tidak teraba. Capillary refilling time kembali > 3 detik.
5. Sistem pencernaan
Bibir pasien terlihat kering dan pucat, pasien mampu menelan dan gerakan lidah
pasien normal
- Inspeksi : Tidak ada bekas luka maupun jejas di abdomen pasien
- Auskultasi : 10 x/menit (5-30x/menit)
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Nyeri tekan pada abdomen kiri dan kanan bawah
6. Sistem indra
- Mata : Pasien mampu membuka dan menutup dengan baik, lapang
pandang normal dan pasien mampu melihat jelas dengan jarak 4 meter.
- Hidung : Tidak ada ada sekret/polip, tidak ada bekas trauma, pasien
mengatakan tidak ada gangguan dalam penciuman.
- Telinga : Keadaan daun telinga tampak bersih, fungsi pendengaran
baik mampu mendengar suara perawat yang datang dengan jelas.
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
- Status mental: orientasi pasien baik, baik orang, waktu dan tempat.
Perhatian dan perhitungan: pasien mampu memusatkan perhatian pada saat
di wawancara perawat.
Bahasa: bahasa yang digunakan pasien jelas dan dapat dimengerti
- Kesadaran dengan GCS
Kuantitatif : Eyes (4), motorik (6), verbal (5)
Kualitatif : Composmentis
- Bicara: pembicaan pasien dapat dipahami dan mampu berbicara dengan
jelas ketika diwawancara perawat
b. Fungsi kranial :
- Kranial I : Pasien mampu membedakan bau
- Kranial II : Lapang pandang pasien baik
- Kranial III : Pasien mampu mengangkat kelopak mata ke atas dan
konstriksi pupil normal
- Kranial IV : Pasien mampu menggerakkan bola mata ke bawah dan ke
dalam
- Kranial V : Pasien mampu menggerakkan rahang atas dan bawah
- Kranial VI : Pasien mampu menggerakkan bola mata ke arah temporal
- Kranial VII : Pasien mampu menggerakkan otot dahi, sekeliling mata dan
mulut. Lakrimasi dan salivasi normal
- Kranial VIII : Pasien mampu menyeimbangkan tubuh
- Kranial IX, X dan XI : Refleks muntah pasien normal, pasien mampu
menelan dan mampu menggerakkan bahu dan kepala
- Kranial XII : Pasien mampu menggerakkan lidah
c. Fungsi motorik :
- Fungsi sensorik: Pasien mampu melokalisasi nyeri
- Fungsi cerebellum: Pasien terlihat seimbang dalam berjalan.
- Refleks: Pasien reflex ketika diberikan rangsangan nyeri
- Iritasi meningen: Tidak ada iritasi meningen
8. Sistem musculoskeletal
Tidak ada hambatan fungsi dan kelainan bentuk baik kepala, pelvis, lutut, kaki,
bahu dan tangan.
Skala otot :
Dekstra Sinistra
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Keterangan :
0 : Paralisis 1 : Ada kontraksi
2 : Menggeser 3 :Melawan gravitasi
4 : Melawan tahan ringan 5 : Melawan tahan kuat
9. Sistem Integumen
- Rambut: Distribusi rambut merata, warna rambut hitam dan terlihat kering,
- Kulit : Kulit pasien terlihat kering
- Kuku : Warna kuku terlihat pucat
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Bantuan Alat
2 : Bantuan orang
3 : Bantuan Alat & orang
4 : Bantuan
5 : Tergantung penuh
J. Rekreasi
Pasien sangat jarang berekreasi , dan jika ada waktu senggang pasien hanya
berkumpul dengan keluarga sambil menonton TV.
Kontra indikasi:
hipersensitivitas
metamizole, wanita
hamil dan menyusui,
pasien bertekanan darah
rendah (sistolik < 100
mmHg), pasien bayi di
bawah 3 bulan atau bayi
dengan berat badan
kurang dari 5 kg, pasien
dengan gangguan ginjal
dan hati berat, serta
gangguan pembekuan
darah / kelainan darah
Asam Tiap mL Anti Indikasi: 3x1 IV
Tranexamat injeksi fibrinolitik Untuk menghentikan
mengandung pendarahan pada
asam sejumlah kondisi,
traneksamat misalnya pendarahan
100 mg pascaoperasi, mimisan,
pendarahan akibat
menstruasi berlebihan,
dan pendarahan pada
penderita angio-edema
turunan
Konta Indikasi:
- Penderita yang
hipersensitif terhadap
asam traneksamat.
- Penderita perdarahan
subarakhnoid.
- Penderita dengan
riwayat
tromboembolik.
- Tidak diberikan pada
pasien dengan
pembekuan
intravaskular aktif.
- Penderita buta warna.
Vitamin K Vitamin Indikasi: 3x1 IV
Mengatasi kekurangan
vitamin K dan
perdarahan
Kontra indikasi:
- Anemia
- Hamil
- Reaksi alergi
Omeprazole Tiap ml Pompa proton Indikasi: 2x1 IV
mengandung: Terapi pilihan untuk
Omeprazole kondisi-kondisi berikut
sodium 42,6 yang tidak dapat
mg menerima pengobatan
setara dengan peroral: ulkus
omeprazole duodenum, ulkus gaster,
40 mg esofagitis ulseratif dan
sindrom Zolinger-
Ellison.
Kontra indikasi:
Hipersensitivitas
omeprazole
Herbeser CD Diltiazem Antagonis Indikasi: 1x1 Pemberian oral
200 200 mg kalsium Hipertensi esensial
ringan sampai sedang.
Angina pektoris, angina
pektoris varian
Kontra indikasi:
Gagal jantung kongestif
berat, blok atrio-
ventrikular (AV) derajat
kedua atau ketiga
atau sick sinus
syndrome, kehamilan.
Sucralfat Setiap 5 mL Agen Indikasi: 4x2 cc Pemberian oral
suspensi sitoprotektif Duodenal ucter, tukak
mengandung: lambung serta gastritis
Sucralfate kronis
500 mg
Kontraindikasi:
Tidak diketahui kontra
indikasi pengguna
sukralfat
Ringer Laktat Per 1000 Kritaloid Indikasi: 3 kolf/hari Infus
mL Natrium mengembalikan
laktat 3,1 keseimbangan elektrolit
gram, NaCl 6 pada dehidrasi.
gram, KCl
0,3 gram, Kontra indikasi:
CaCl2 0,2 Hipernatremia, kelainan
gram, air ginjal, kerusakan sel
untuk injeksi hati, laktat asidosis.
ad 1,000 mL
Data Objektif:
Pasien terlihat meringis
kesakitan
- Suhu : 36,60 C
- Nadi : 74 x/menint
- Pernafasan : 20 x/menit
- Tekanan darah : 120/70
mmHg
- Inspeksi : Tidak ada
bekas luka maupun jejas di
abdomen pasien
- Auskultasi : 10 x/menit (5-
30x/menit)
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Nyeri tekan
pada abdomen kiri dan kanan
bawah
Data penunjang:
- Leukosit: 14.900 /uL
- Hematokrit 36,7 %
Terapi:
- Injeksi antrain kalau perlu/
ampul
- Pemberian oral sucralfat 4x2
cc
- Injeksi omeprazole 2x1
2. Senin 16/10/2017 Faktor risiko Risiko
13.00 WITA - Anemia ketidakefektifan
- Penyakit gastrointestinal perfusi
- Hemoragi gastrointestinal gastrointestinal
- Hemoglobin 12,1 g/dL
Diagnosa
No. No diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervertion Rasional
Keperawatan
keperawatan
1. 00132 Nyeri akut berhubungan NOC : Tingkat nyeri NIC: Manajemen nyeri - Untuk mengetahui berapa berat
dengan agens cedera 1x24 jam nyeri - Lakukan pengkajian nyeri komrehensif nyeri yang dialami pasien
biologis (infeksi) hilang atau yang meliputi lokasi, karakteristik,
Ditandai dengan: terkontrol onset/durasi, frekuensi, kualitas intensitas
Data Subjektif: atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
- Nyeri di bagian perut P : tiba-tiba
Kriteria hasil
P : tiba-tiba Q : terbakar
- Nyeri yang R: perut bagian bawah kanan dan kiri
Q : terbakar dilaporkan (skala 5
R: perut bagian bawah S : 3 (ringan) skala (0-10)
dari skala 1-5) T : 2-3 menit
kanan dan kiri
- Ekspresi nyeri U: pasien mengatakan tidak pernah
S : 3 (ringan) skala (0-
10) wajah (skala 5 dari merasakan nyeri seperti saat pengkajian
T : 2-3 menit skala 1-5) V : pasien berharap nyeri yang dirasakan
U : pasien mengatakan dapat segera sembuh
tidak pernah merasakan
nyeri seperti saat - Berikan informasi mengenai nyeri, seperti - Pemahaman pasien tentang
pengkajian penyebab nyeri penyebab nyeri yang terjadi akan
V : pasien berharap mengurangi ketegangan pasien
nyeri yang dirasakan
dapat segera sembuh - Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri - Teknik distraksi dan relaksasi
relaksasi dengan napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri yang
Data Objektif: dirasakan pasien
Pasien terlihat meringis
kesakitan - Berikan penurun nyeri yang optimal dengan - Obat–obat analgesik dapat
- Suhu : 36,60 C peresepan analgesik membantu mengurangi nyeri
- Nadi : 74 x/menint pasien.
- Pernafasan : 20
x/menit
- Tekanan darah : 120/70
mmHg
- Inspeksi : Tidak
ada bekas luka maupun
jejas di abdomen pasien
- Auskultasi : 10
x/menit (5-30x/menit)
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Nyeri
tekan pada abdomen kiri
dan kanan bawah
Data penunjang:
- Leukosit: 14.900 /uL
- Hematokrit 36,7 %
Terapi:
- Injeksi antrain kalau
perlu/ ampul
- Pemberian oral sucralfat
4x2 cc
- Injeksi omeprazole 2x1
2. 00202 Risiko ketidakefektifan NOC: Perfusi jaringan: NIC: Pengurangan perdarahan:
perfusi gastrointestinal organ abdominal gastrointestinal
Ditandai dengan: 1x24 jam perfusi - Monitor tanda dan gejala perdarahan yang - Mencegah kehilangan darah
Faktor risiko jaringan: organ terus menerus (misalnya periksa semua secara terus-menerus
- Pasien mengatakan abdominal pasien sekresi terhadap adanya darah)
kepala nya pusing saat adekuat
hendak bangun dari - Berikan cairan intravena jika diperlukan - Mengganti cairan yang hilang
tempat tidur Kriteria hasil: akibat perdarahan
- Conjungtiva anemis, - Muntah (skala 5
bibir klien kering dan dari skala 1-5) - Dokumentasikan warna, jumlah dan - Memonitor keberhasilan terapi
pucat. - Perubahan karakteristik dari feses yang diberikan
- Capillary refilling time keseimbangan
kembali > 3 detik. cairan (skala 5 dari - Monitor pemeriksaan pembekuan darah - Anemia, hematokrit rendah
- Warna kuku terlihat skala 1-5) dan hitung darah lengkap (CBC) dengan terjadi akibat kehilangan cairan
pucat defisiensi sel darah putih jika diperlukan pada saat muntah darah dan berak
- Pasien mengatakan darah
sebelum masuk Rumah
Sakit muntah darah dan - Instruksikan pasien dan keluarga mengenai - Mengantisipasi kemungkinan
BAB berwarna hitam kebutuhan penggantian darah jika transfusi darah
- Pasien memiliki riwayat diperlukan
penyakit maag
- Hemoglobin 12,1 g/dL
- Memberikan cairan intravena jika diperlukan - Pasien terlihat terpasang infus ringer
laktat
2. 10.15 Risiko - Pasien - Conjungtiva Masalah belum Intervensi - Memonitor tanda dan gejala
WITA ketidakefektifan mengatakan masih terlihat teratasi Pengurangan perdarahan yang terus menerus
perfusi masih anemis, bibir perdarahan: (misalnya periksa semua sekresi
gastrointestinal merasa klien kering gastrointestinal terhadap adanya darah)
pusing dan pucat. dilanjutkan
- Pasien - Warna kuku - Memberikan cairan intravena
mengatakan terlihat pucat jika diperlukan
BAB nya
berwarna - Mendokumentasikan warna,
hitam jumlah dan karakteristik dari
feses
- Memonitor pemeriksaan
pembekuan darah dan hitung
darah lengkap (CBC) dengan
defisiensi sel darah putih jika
diperlukan