Você está na página 1de 6

KASUS PUBLIC FIGURE

“ANAK OKY SETIANA DEWI DENGAN CAMPAK “

OLEH :

Nazamudin

Kurnia hariani

Riska wijayanti

Rangga Atmayuda

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES MATARAM PROGRAM B
TAHUN 2017

1
Dua Putrinya Kena Campak, Oki Setiana Dewi dan Suami Panik
DIAN REINIS KUMAMPUNG
Kompas.com - 12/06/2017, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Artis peran Oki Setiana Dewi dan sang suami, Ory Vitrio
mengaku panik saat kedua putrinya yakni Maryam Nusaibah Abdullah dan Khadeejah Faatimah
Abdullah harus dirawat di rumah sakit karena penyakit campak.

“Yang buat saya panik adalah ini pengalaman pertama buat keluarga besar kami," kata Oki saat
ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (9/6/2017).

2
CAMPAK

(Rubeola, hard measles, Red measles, Morbilli)

A. Pengertian
Penyakit Campak atau disebut juga Rubeola, Campak 9 hari, measles dan dibeberapa
daerah disebut sebagai tampek, dabaken atau morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus. Campak sangat menular dan gejalanya ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyebab penyakit ini
adalah karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.Penyakit ini menular melalui udara
ataupun kontak langsung dengan penderita, seperti melalui percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4
hari setelah ruam kulit ada. Jika seseorang pernah menderita campak, maka biasanya dia akan
kebal terhadap penyakit ini.

B. Penyebab

Campak disebabkan oleh virus campak paramiksovirus. Penularan terjadi melalui


percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease).
Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh
setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah
kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:
1. Bayi berumur lebih dari 1 tahun
2. Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3. Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

C. Gejala
Gejala campak akan mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, dengan gejala-gejala
seperti :
1. Panas badan
2. Nyeri tenggorokan
3. Hidung meler ( Coryza )
4. Batuk ( Cough )
5. Bercak Koplik
6. Nyeri otot
7. Mata merah ( conjuctivitis )
Kemudian 2-4 hari muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam
atau kemerahan di kulit yang terasa agak gatal, ini muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala
diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam
kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah
telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh,

3
lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Pada puncak penyakit, penderita
merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari
kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang. Gejala lain seperti demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah
selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke
tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

D. Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk
menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri,
diberikan antibiotik. Maka dari itu harus berjaga-jaga. Disarankan selama sekurang-kurangnya 4
hari setelah ruam muncul penderita tidak boleh keluar rumah (diasingkan).

E. Pencegahan
Pencegahan penyakit ini dengan diberikan vaksin. Vaksin campak merupakan bagian dari
imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan
gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot
paha atau lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan.
Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada
usia 4-6 tahun.
Selain pencegahan diatas, bagi yang sudah terkana campak disarankan untuk istirahat minimal 10
hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.

F. Gambaran situasi terkini penyebaran Campak dan Rubella di Indonesia


Setiap tahun melalui kegiatan surveilans dilaporkan lebih dari 11.000 kasus suspek
campak, dan hasil konfirmasi laboratorium menunjukkan 12–39% di antaranya adalah campak
pasti (lab confirmed) sedangkan 16–43% adalah rubella pasti. Dari tahun 2010 sampai 2015,
diperkirakan terdapat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubella. Jumlah kasus ini
diperkirakan masih lebih rendah dibanding angka sebenarnya di lapangan, mengingat masih
banyaknya kasus yang tidak terlaporkan, terutama dari pelayanan kesehatan swasta serta
kelengkapan laporan surveilans yang masih rendah. Di Indonesia, Rubella merupakah salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans
selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella terjadi pada kelompok usia

G. Mengapa Diperlukan Imunisasi Massal MR di Indonesia?


Penyakit Campak dan Rubella tidak dapat diobati. Pengobatan yang diberikan kepada
penderita hanya bersifat supportif. Tetapi kedua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi.
Selama ini Indonesia memberikan imunisasi Campak sebagai salah satu program imunisasi
nasional. Mengingat besarnya perkiraan beban penyakit Rubella dan tersedianya vaksin kombinasi

4
Measles-Rubella (MR), maka diputuskan untuk mengganti vaksin Measles dengan vaksin
kombinasi Measles-Rubella, yang dimulai dengan kegiatan imunisasi massal MR.

H. Tujuh Rekomendasi MUI Dalam Pelaksanaan Imunisasi Campak Rubella

Merujuk surat dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) nomor UM.01.05/4/1172/2017 tanggal 21 Juli, perihal
Mohon Dukungan dalam Rangka Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR)
tahun 2017 dan 2018, MUI mengeluarkan tujuh rekomendasi :

1. Pemerintah wajib menjamin pemeliharaan kesehatan masyarakat, baik melalui pendekatan


promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.

2. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan vaksin Measles Rubella (MR) halal untuk
kepentingan imunisasi bagi masyarakat.

3. Komisi Fatwa mendukung pelaksanaan program imunisasi sebagai salah satu ikhtiar untuk
menjaga kesehatan, dengan menggunakan vaksin yang halal.

4. Pemerintah wajib segera mengimplementasikan keharusan sertifikasi halal seluruh vaksin yang
digunakan termasuk vaksin Measles Rubella (MR) yang akan digunakan, serta meminta
produsen untuk segera mengajukan sertifikasi halal terhadap produk vaksin.

5. Produsen vaksin wajib mengupayakan produksi vaksin Measles Rubella (MR) yang halal dan
melakukan sertifikasi halal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Pemerintah bersama tokoh agama dan masyarakat perlu melakukan sosialisasi pelaksanaan
imunisasi secara umum termasuk rencana pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR).

7. Orang tua dan masyarakat perlu berpartisipasi menjaga kesehatan, termasuk dengan
memberikan dukungan pelaksanaan imunisasi program termasuk imunisasi Measles
Rubella (MR) yang akan dilaksanakan.

5
6

Você também pode gostar