Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SOAL 1 ( 65)
PT MITRA SEJAGAD merupakan perusahaan trading obat-obatan dan consumer goods. Salah satu
divisinya adalah Divisi Minimarket Obat yang memiliki 19 toko obat “MITRA SEHAT” yang tersebar di
Jawa, Bali & NTB, Sumatra. Divisi ini dikembangkan pada tahun 2012 dan sekarang sudah berjalan 5
tahun. Kinerja per tahun menunjukkan hasil sebagai berikut ini:
ROI ? ? ? ? ?
Jumlah Toko 15 15 15 19 19
Manajer divisi merasa canggung setiap kali menghadap direktur PT Mitra Sejagad karena nilai kinerja
keuangan yang kurang memuaskan. Sebenarnya ROI sudah mengalami peningkatan hingga
mendekati target 24% per tahun pada tahun ke-3, namun karena direktur menghendaki penambahan 4
toko pada tahun 2015 menjadikan EBIT dan ROI turun lagi. Hal itu diakibatkan oleh naiknya aktiva
operasi dan biaya rekruitmen, training, dan biaya depresiasi aktiva. Meskipun demikian, penjualan yang
terjadi sudah memenuhi target yang direncanakan, yaitu Rp 18 M tahun 2012, Rp 19 M, tahun 2013,
Rp 20 M tahun 2014, Rp 24 M tahun 2015, dan Rp 25 M tahun 2016.
Berikut ini adalah jumlah karyawan yang ada dari tahun 2012-2016 :
Semua karyawan telah menjalani seleksi secara ketat dan menjalani masa training selama 3 bulan
untuk kemudian dikontrak selama 1 tahun. Apabila dalam 1 tahun menunjukkan performa yang positif
akan diangkat menjadi pegawai tetap. Pada tahun 2016, semua karyawan sudah pegawai tetap dan
Halaman 1 dari 3
loyalitas dan kinerjanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Hasil rating kinerja menunjukkan peningkatan
yang menggembirakan dengan indeks kinerja individual (KI) rata-rata memuaskan-- 80% pada tahun
2012, 82% pada tahun 2012, 85% pada tahun 2013, 88% pada tahun 2014, 84% pada tahun 2015, dan
88% pada tahun 2016. Divisi selalu mengikutkan training farmasi secara rutin kepada kepala toko dan
apoteker/stok setiap tahun dengan biaya rata-rata Rp 2,5 juta per karyawan. Ini dilakukan guna
menjaga agar wawasan terhadap obat selalu update.
Pada tahun 2014, Divisi mencoba meningkatkan pelayanannya dengan menambah karyawan bagian
obat/apoteker 1 orang per toko. Hasilnya bisa meningkatkan kecepatan pelayanan obat dari tahun
2013 yaitu 2,5 menit per jenis obat per resep, menjadi hanya 2,3 menit pada tahun 2015, dan 2,2 menit
pada tahun 2016. Hasil kuesioner pelanggan dengan model skala 1 – 4 (sangat tidak puas-STP, tidak
puas-TP, puas-P, sangat puas-SP) juga menunjukkan peningkatan dari yang menjawab P & SP
sebanyak 60% tahun 2012, 70% tahun 2013, 75% tahun 2014, 78% tahun 2015, 79% tahun 2016. Nilai
kinerja (skala 0 – 100) dari mystery shoppers juga menunjukkan peningkatan dari 67 pada tahun 2012,
71 pada tahun 2013, 74 pada tahun 2014, 74 tahun 2015, 80 pada tahun 2016.
Perusahaan tidak menambah karyawan pramuniaga/kasir namun menambah karyawan marketing
sebanyak 1 orang per toko pada tahun 2015 . Berikut ini adalah data pelanggan yang tercatat di
database pelanggan :
Tipe 2012 2013 2014 2015 2016
Individual* (orang) 11.955 12.364 12.999 16.553 17.421
Perusahaan (non-klinik) 34 41 51 67 78
Apotik 21 21 23 27 33
Klinik 29 31 32 36 40
Dokter 75 80 84 95 105
*15%-nya adalah pelanggan tetap
Untuk menarik minat pelanggan, divisi membuat kartu pelanggan individual yang akan memberikan
fasilitas diskon (untuk beberapa jenis obat) dan beberapa hadiah menarik lainnya. Pada tahun 2015,
toko obat dibuat semenarik mungkin, ruang tunggu yang nyaman dan bersih (diberi fasilitas AC),
fasilitas air mineral gratis, dan motto “Senyumku Senyum Pelangganku” Tenaga marketing juga selalu
intensif mendekati perusahaan, klinik, dokter, dan beberapa apotik kecil untuk menjadi pelanggan
dengan beberapa fasilitas diantaranya termin pembayaran, diskon, dan fasilitas antar.
Rekanan toko obat MITRA SEHAT yang paling dominan adalah divisi trading obat “MITRABAT” (salah
satu divisi dari PT MITRA SEJAGAD). Toko tidak bisa membeli ke supplier lain, kecuali jika obat
tersebut tidak ada. Pada tahun 2012, divisi toko sudah memiliki 36 supplier, tahun 2013 sebanyak 41
supplier, tahun 2014 sebanyak 58 supplier, 2015 sebanyak 65 supplier dan tahun 2016 sebanyak 75
supplier. Hal ini menjadikan Toko obat Mitra Sehat menjadi toko obat terlengkap no-1 s.d. 2 di kota
domisilnya pada tahun 2016.
Pada tanggal 31 Januari 2017, manajer divisi toko obat Henry Ahmadi akan menghadap direktur untuk
melaporkan kinerja divisinya. Henry agak canggung dengan kinerja yang diperolehnya sebab, ROI
masih jauh dari target 2016 sebesar 25%. Henry sedang berupaya untuk meyakinkan direktur tentang
kinerjanya dengan menggunakan ukuran kinerja yang lebih komprehensif yaitu Balance Scorecard.
Halaman 2 dari 3
Petunjuk Pengerjaan Kasus
Dalam mengerjakan kasus ini, anda diperkenankan untuk menambahkan informasi sendiri (sesuai
kreasi anda) untuk melengkapi jawaban kasus. Tambahan informasi tersebut harus logis berkaitan
dengan profil data yang tersedia.
Kerjakan pada dalam bentuk PDF dan dikirim ke emal dosen : helmyadami@gmail.com paling lambat
30 Desember 2017 jam 24.00. Format file : nama_uasakmenlanjutan_J17-18.
Hindari plagiasi antar teman sekelas karena aplikasi akan mendeteksi plagiasi tersebut. Plagiasi
dikenakan sanksi yang berat.
Instruksi Kerja
1) Jelaskan mengapa Hery Tjan tidak yakin dengan apa yang sudah dicapainya sebagai maanajer
divisi?
2) Susunlah Strategic Map untuk mendukung pencapaian kinerja dari divisi toko obat!
3) Susunlah Evaluasi Kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard! Pastikan bahwa semua
ukuran-ukurang tersebut dapat diukur.
4) Desainlan sistem kompensasi yang dapat memotivasi kinerja karyawan dengan menggunakan
pendekatan balanced scorecard!
Halaman 3 dari 3