Você está na página 1de 10

Apa manfaat SCADA bagi Anda?

SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah aplikasi.


Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition, semua
aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk
pengontrolan sistem merupakan sebuah Aplikasi SCADA!
Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:
1. Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupa power plant,
sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja;
2. Sebuah jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka ke sistem melalui sensor
dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA,
membolehkan Anda melakukan pemantauan dan pengontrolan komponen-
komponen sistem tersebut.
Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi
maupun protokol yang berbeda-beda.

DIMANAKAH SCADA DIGUNAKAN?


Anda dapat menggunakan SCADA untuk mengatur berbagai macam peralatan.
Biasanya, SCADA digunakan untuk melakukan proses industri yang kompleks secara
otomatis, menggantikan tenaga manusia (bisa karena dianggap berbahaya atau tidak
praktis - konsekuensi logis adalah PHK), dan biasanya merupakan proses-proses
yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak, faktor-faktor kontrol gerakan-
cepat yang lebih banyak, dan lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh manusia
menjadi tidak nyaman lagi.

Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia misalnya untuk…


 Penghasil, transmisi dan distribusi listrik: SCADA digunakan untuk mendeteksi
besarnya arus dan tegangan, pemantauan operasional circuit breaker, dan
untuk mematikan/menghidupkan the power grid;
 Penampungan dan distribusi air: SCADA digunakan untuk pemantauan dan
pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan pipa dan berbagai macam
faktor lainnya;
 Bangunan, fasilitas dan lingkungan: Manajer fasilitas menggunakan SCADA
untuk mengontrol HVAC, unit-unit pendingin, penerangan, dan sistem
keamanan.
 Produksi: Sistem SCADA mengatur inventori komponen-komponen, mengatur
otomasi alat atau robot, memantau proses dan kontrol kualitas.
 ransportasi KA listrik: menggunakan SCADA bisa dilakukan pemantauan dan
pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA, melacak dan
menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA dan lain sebagainya.
 Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik,
dan mendeteksi sinyals-sinyal yang salah.
 Dan, tentunya, masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem
SCADA. SCADA saat ini digunakan hampir di seluruh proyek-proyek industri
dan infrastruktur umum.
Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
kemudahan dalam pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai
macam media antarmuka dan komunikasi yang tersedia saat ini (misalnya, Komputer,
PDA, Touch Screen, TCP/IP, wireless dan lain sebagainya).

NGAPAIN JUGA PAKE SCADA?


Coba sekarang pikirkan tanggung-jawab atau tugas Anda di perusahaan, berkaitan
dengan segala macam operasi dan parameter-parameter yang akhirnya
mempengaruhi hasil produksi:
 Apakah peralatan Anda membutuhkan Catu Daya, suhu yang terkontrol,
kelembaban lingkungan yang stabil dan tidak pernah mati?
 Apakah Anda perlu tahu - secara real time - status dari berbagai macam
komponen dan peralatan dalam sebuah sistem kompleks yang besar?
 Apakah Anda perlu tahu bagaimana perubahan masukan mempengaruhi
luaran?
 Peralatan apa saja yang perlu Anda kontrol - secara real time - dari jarak jauh?
 Apakah Anda perlu tahu dimanakah terjadinya kesalahan/kerusakan dalam
sistem sehingga mempengaruhi proses?
PEMANTAUAN DAN PENGONTROLAN SECARA REAL-TIME MENINGKATKAN
EFISIENSI DAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
Tanyakan beberapa poin tersebut sebelumnya, saya yakin Anda akan bisa
memperkirakan dimanakah Anda bisa mengaplikasikan SCADA. Bisa jadi Anda akan
berkata lagi “Terus ngapain? So What?”. Apa yang sebenarnya ingin Anda ketahui
adalah hasil secara nyata yang bagaimanakah yang bisa Anda harapkan dengan
mengaplikasikan SCADA?
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan Sistem SCADA:
 Mengakses pengukuran kuantitatif dari proses-proses yang penting, secara
langsung saat itu maupun sepanjang waktu.
 Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan secara cepat.
 Mengukur dan memantau trend sepanjang waktu.
 Menemukan dan menghilangkan kemacetan (bottleneck) dan pemborosan
(inefisiensi).
 Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan staf-staf
terlatih yang lebih sedikit.
Intinya, sebuah sistem SCADA memberikan Anda keleluasaan mengatur
maupuan mengkonfigurasi sistem. Anda bisa menempatkan sensor dan kontrol di
setiap titik kritis di dalam proses yang Anda tangani (seiring dengan teknologi SCADA
yang semakin baik, Anda bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat).
Semakin banyak hal yang bisa dipantau, semakin detil operasi yang bisa Anda lihat,
dan semuanya bekerja secara real-time. Tidak peduli sekompleks apapun proses
yang Anda tangani, Anda bisa melihat operasi proses dalam skala besar maupun
kecil, dan Anda setidaknya bisa melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan
sekaligus meningkatkan efisiensi. Dengan SCADA, Anda bisa melakukan banyak hal,
dengan ongkos lebih murah dan, tentunya, akan meningkatkan keuntungan!

Contoh Arsitektur SCADA


Bagaimana SCADA bekerja?

Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:

1. Akuisisi Data,

2. Komunikasi data jaringan,

3. Peyajian data, dan

4. Kontrol (proses)

Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA,


yaitu:
1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung
berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol;
2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit “komputer” kecil (mini),
maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah
komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di
lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan
datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan
di lapangan;
3. Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan
komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit
master ini menyediakan HMI (Human Machine Iterface) bagi pengguna, dan
secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari
sensor) yang diterima;
4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master
SCADA dengan RTU-RTU di lapangan.

SISTEM SCADA PALING SEDERHANA DI DUNIA!


Sistem SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah
sebuah rangkaian tunggal yang memberitahu Anda sebuah kejadian (event).
Bayangkan sebuah pabrik yang memproduksi pernak-pernik, setiap kali produk
pernak-pernik berhasil dibuat, akan mengaktifkan sebuah saklar yang terhubungkan
ke lampu atau alarm untuk memberitahukan bahwa ada satu pernak-pernik yang
berhasil dibuat.

Tentunya, SCADA bisa melakukan lebih dari sekedar hal sederhana tersebut. Tetapi
prinsipnya sama saja, Sebuah sistem SCADA skala-penuh mampu memantau dan
(sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan kompleks.
AKUISISI DATA

Pada kenyataannya, Anda membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan
kompleks dari sekedar sebuah mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti
contoh sebelumnya). Anda mungkin membutuhkan pemantauan terhadap ratusan
hingga ribuan sensor yang tersebar di seluruh area pabrik. Beberapa sensor
digunakan untuk pengukuran terhadap masukan (misalnya, laju air ke reservoir), dan
beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap luaran (tekanan, massa
jenis, densitas dan lain sebagainya).
Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa
dideteksi menggunakan saklar ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai
masukan diskrit atau masukan digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat
sudah bekerja (ON) atau belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum
(OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau belum (OFF), dan lain sebagainya.
Beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana
angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan
analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada, misalnya,
tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya.
Untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan
sebelumnya, baik batas atas maupun batas bawah. Misalnya, Anda ingin
mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius, jika suhu ada di bawah atau
diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu dan/atau bunyi-nya).
Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog: Major Under, Minor Under, Minor
Over, dan Major Over Alarm.

KOMUNIKASI DATA
Dari contoh sederhana pabrik pernak-pernik, yang dimaksud ‘jaringan’ pada kasus
tersebut adalah sekedar kabel yang menghubungkan saklar dengan panel lampu.
Kenyataannya, seringkali Anda ingin memantau berbagai macam parameter yang
berasal dari berbagai macam sensor di lapangan (pabrik), dengan demikian Anda
membutuhkan sebuah jaringan komunikasi untuk melakukannya.
Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio, modem atau jalur
kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan
Ethernet atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA
adalah jaringan komputer lokal (LAN - Local Area Network) tanpa harus mengekspos
data-data penting di Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan
protokol khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada
beberapa standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir masalah
kecocokan komuninkasi lagi.
Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang
sederhana, alat-alat tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol
komunikasi. Dengan demikian dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan
jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang
bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA, selain itu RTU juga menerima
perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai
kontrol yang bersangkutan.

Gambar Contoh Jaringan pada Sistem SCADA

PENYAJIAN DATA

Untuk kasus pabrik pernak-pernik kita, satu-satunya tampilan adalah sebuah lampu
yang akan menyala saat saklar diaktifkan. Ya, tentu saja kenyataannya bisa puluhan
hingga ratusan lampu, bayangkan siapa yang akan Anda minta untuk mengawasi
lampu-lampu tersebut, emangnya lampu hiasan? Bukan khan?
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog
maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya
(Human Machine INterface) atau HCI-nya (Human Computer Interface). Akses ke
kontrol panel ini bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website. Bahkan saat ini
sudah tersedia panel-panel kontrol yang TouchScreen. Perhatikan contoh-contoh
gambar dan penjelasan pada STUDI KASUS.

Gambar Contoh akses SCADA melalui website KONTROL


Sayangnya, dalam contoh pabrik pernak-pernik kita tidak ada elemen kontrol. Baiklah,
kita tambahkan sebuah kontrol. Misalnya, sekarang operator juga memiliki tombol
pada panel kontrol. Saat dia klik pada tombol tersebut, maka saklar di pabrik juga
akan ON.

Okey, jika kemudian Anda tambahkan semua kontrol pabrik ke dalam sistem SCADA
melalui HMI-nya, maka Anda mendapatkan sebuah kontrol melalui komputer secara
penuh, bahkan menggunakan SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat
lunak SCADA saat ini sudah canggih-canggih) bisa dilakukan otomasi kontrol atau
otomasi proses, tanpa melibatkan campur tangan manusia. Tentu saja, Anda masih
bisa secara manual mengontrolnya dari stasion master.

Tentunya, dengan bantuan SCADA, proses bisa lebih efisien, efektif dan
meningkatkan profit perusahaan.

Bagaimana mengevaluasi Sistem dan Perangkat Keras SCADA?


Sekarang persoalannya adalah petunjuk bagaimana memilih dan memilah sistem
SCADA yang baik. Apalagi sistem SCADA akan Anda gunakan hingga 10 sampai 15
tahun yang akan datang, tentunya Anda harus mencari produk-produk yang terkenal
reputasinya. Namun hal ini akan berdampak pada investasi yang harus dilakukan,
sebuah produk dengan reputasi handal dan terkenal tentu harganya jauh lebih mahal
dibandingkan produk-produk SCADA baru yang saat ini mulai banyak bermunculan.

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, antara lain:
 Anda bisa menghabiskan masa depan pabrik dengan ongkos berlebih yang
tidak perlu;
 Kadangkala setelah menghabiskan dana yang sangat besar, akhirnya Anda
hanya mendapatkan sebuah sistem yang kurang atau bahkan tidak memenuhi
apa yang diinginkan;
 Atau barangkali saat ini sistem betul-betul memenuhi kebutuhan, tetapi tidak
untuk pengembangan masa depan.

Catatan singkat mengenai Sensor dan Jaringan


Sensor dan relai kontrol merupakan komponen yang penting. Tentu saja, ada
beberapa sensor yang lebih baik daripada lainnya, namun tersedianya datasheet
untuk sebuah sensor akan membantu Anda mengenali lebih detil dari sensor yang
bersangkutan, sehingga Anda bisa memilih mana yang terbaik.
Sebuah jaringan (LAN/WAN) berbasis TCP/IP merupakan jaringan yang mudah
digunakan, dan jika pabrik Anda belum semuanya memiliki jaringan, transisi ke
jaringan LAN bisa jadi merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Namun Anda
tidak perlu langsung menerapkan jaringan LAN semuanya untuk mendapatkan
keuntungan dari penggunaan SCADA. Sistem SCADA yang baik akan mendukung
jaringan lama Anda dan jaringan LAN, sehingga Anda bisa melakukan transisi secara
bertahap.

Berikut saya sampaikan beberapa petunjuk (dari pengalaman dan beberapa rujukan
dari online maupun offline) dalam membangun sistem SCADA terutama masalah
pemilihan RTU dan MTU.

Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA RTU


SCADA RTU Anda harus mampu berkomunikasi dengan segala macam peralatan
yang di pabrik dan bisa bertahan terhadap berbagai macam kondisi industri (panas,
dingin, tekanan dan lain sebagainya). Berikut ceklis untuk pemilihan RTU yang
berkualitas:
 Kapasitas yang cukup untuk mendukung berbagai macam peralatan di pabrik
(dalam cakupan SCADA yang diinginkan), tetapi tidak lebih dari yang
dibutuhkan. Jangan sampai Anda membeli RTU dengan kapasitas yang
berlebih sedemikian hingga akhirnya tidak akan pernah digunakan, ini adalah
pemborosan.
• Konstruksi yang tahan banting dan kemampuan bertahan terhadap suhu dan
kelembaban yang ekstrim. Sudah jelas khan? Kalo tidak tahan banting dan
tidak bisa bertahan buat apa pasang RTU tersebut? Bisa jadi hasil pengukuran
menjadi tidak akurat dan alat jebol.
 Catu daya yang aman dan berlimpah. Sistem SCADA seringkali harus bekerja
penuh 24 jam setiap hari. Seharusnya digunakan RTU yang mendukung
penggunaan daya dari baterei, idealnya, ada dua sumber catu daya (listrik dan
baterei).
 Port komunikasi yang cukup. Koneksi jaringan sama pentingnya seperti catu
daya. Port serial kedua atau modem internal bisa menjaga agar RTU tetap
online walaupun jaringan saat itu sedang rusak atau gagal. Selain itu, RTU
dengan port komunikasi beragam dapat mendukung strategi migrasi LAN.
 Memori nonvolatile (NVRAM) untuk menyimpan firmware. NVRAM dapat
menyimpan data walaupun catu daya dimatikan. Firmware baru (hasil
modifikasi dan lain sebagainya) dapat diunduh ke penyimpan NVRAM melalui
jaringan, sehingga kemampuan RTU akan selalu up-to-date (terbaharui) tanpa
harus mengunjungi lokasi RTU yang bersangkutan.
 Kontrol cerdas. Sistem SCADA yang canggih saat ini bisa melakukan kontrol
dengan sendirinya sesuai dengan program atau pengaturan yang dimasukkan,
terutama tanggapan terhadap berbagai macam masukan sensor-sensor. Ini
jelas tidak perlu untuk semua aplikasi, namun menawarkan kemudahan
operasional.
 Jam waktu-nyata (real-time clock). untuk pencetakan tanggal/waktu pada
laporan secara tepat dan akurat;
 Pewaktu watchdog yang memastikan RTU bisa start-ulang setelah terjadinya
kegagalan daya (power failure).

Tipikal arsitetur RTU

Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA MTU


SCADA master atau MTU harus mampu menampilkan berbagai informasi dalam
bentuk yang familiar bagi pengguna atau operator-nya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan SCADA MTU:
 Fleksibel, tanggapan terhadap sensor bisa diprogram. Cari sistem yang
menyediakan perangkat yang mudah untuk memprogram soft alarm (laporan
kejadian yang kompleks yang merupakan kombinasi antara masukan sensor
dan pernyataan tanggal/jam) dan soft control (tanggapan terhadap sensor yang
bisa diprogram).
 Bekerja penuh 24/7, peringatan melalui SMS (pager) dan pemberitahuan email
secara otomatis. Anda tidak perlu mempekerjakan orang untuk mengamati
papan pemantauan 24 jam sehari. Jika peralatan membutuhkan campur
tangan manusia, maka secara otomatis sistem akan mengirimkan peringatan
melalui SMS atau email ke penanggung-jawab yang bersangkutan.
 Tampilan informasi secara detil. Tentunya Anda ingin sebuah sistem yang
menampilkan dalam bahasa harian Anda (Inggris, Indonesia, dll) yang jelas dan
sederhana, dengan penjelasan yang lengkap terhadap aktivitas yang sedang
terjadi dan bagaimana Anda seharusnya menangani atau menanggapinya.

 Tapis untuk alarm mengganggu (tidak perlu). Alarm-alarm yang mengganggu


akan membuat para staff menjadi tidak peka lagi terhadap pelaporan alarm,
dan mereka mulai percaya bahwa semua alarm merupakan alarm menganggu.
Akhirnya mereka akan berhenti menanggapi semua alarm termasuk alarm
yang kritis (alarm yang benar-benar harus mendapatkan perhatian). Gunakan
SCADA yang dapat menapis dan memilah-milah alarm-alarm mana yang
mengganggu dan yang kritis.
 Kemampuan pengembangan kedepan. Sebuah sistem SCADA merupakan
investasi jangka panjang (10 hingga 15 tahun). Sehingga Anda perlu
memastikan kemampuan SCADA untuk pengembangan dalam jangka waktu
15 tahun kedepan.
 Pencadangan yang beragam. Sistem SCADA yang baik mendukung berbagai
macam pencadangan master, di beberapa lokasi. Jika master SCADA utama
gagal, master yang kedua dalam jaringan akan mengambil alih secara
otomatis, tanpa adanya interupsi fungsi pemantauan dan pengontrolan.
 Mendukung berbagai macam tipe protokol dan peralatan. Jika jaman dulu
SCADA hanya dbuat untuk protokol-protokol tertentu yang tertutup. Solusi
vendor tunggal bukan merupakn ide yang bagus - seringkali vendor tidak lagi
menyediakan dukungan untuk produk-produk mereka. Dukungan terhadap
berbagai macam protokol yang terbuka akan mengamankan sistem SCADA
Anda dari keusangan yang tak-terencana.

Você também pode gostar