Você está na página 1de 5

ANALISIS TITIK 1 C

1. Jalan Moncongloe Raya


- Eksisting
Nama Jalan : Jalan Moncongloe Raya
Lebar : 5m
Jenis : Kolektor Primer
F Pelayananan : Menghubungkan antara Maros - Makassar
Moda Trans : Mobil, motor dan truk barang angkutan berat
Perkerasan : Aspal

- Standar ( PP No 34 Tahun 2006 )


Lebar : min 9 m
Jenis : kolektor primer
F Pelayananan : menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal
Moda Trans : semua angkutan darat kecuali truk angkutan berat
Laju Kecepatan: min 40 km/jam

- Analisis
Berdasarkan PP No 34 Tahun 2006 jalan Moncongloe Raya termasuk jalan kolektor primer
yang menghubungkan Makassar sebagai pusat kegiatan wilayah dan Maros sebagi pusat
kegiatan lokal dengan laju kecepatan kendaraan minimal 40 km/jam, namun pada kondisi
eksistingnya jalan Moncongloe Raya laju kecepatannya kurang dari 40 km/jam karena lebar
jalannya yang tidak memenuhi standar dan masih dilalui oleh truk angkutan barang berat.

2. Jalan Poros – Daya Moncongloe


- Eksisting
Nama Jalan : Jalan Poros – Daya Moncongloe
Lebar : 5m
Jenis : Kolektor Sekunder
F Pelayananan : Menghubungkan antar kawasan di kab Maros
Moda Trans : Mobil, motor dan truk barang angkutan berat
Perkerasan : Beton

- Standar ( PP No 34 Tahun 2006 )


Lebar : min 9 m
Jenis : kolektor sekunder
F Pelayananan : menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua
Laju Kecepatan: min 20 km/jam

- Analisis
Berdasarkan PP No 34 Tahun 2006 jalan Poros Daya Moncongloe termasuk jalan kolektor
sekunder yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua
dan pada kondisi eksistngnya lebar jalan ini tidak memenuhi standar dan jalan ini dilalui oleh
truk angkutan barang berat dengan kecepatan diatas standar yakni 40 km/jam.

3. Jalan Poros Panaikang Moncongloe


- Eksisting
Nama Jalan : Jalan Poros Panaikang Moncongloe
Lebar : 5m
Jenis : Kolektor Primer
F Pelayananan : Menghubungkan antara Maros - Makassar
Moda Trans : Mobil, motor
Perkerasan : Aspal

- Standar ( PP No 34 Tahun 2006 )


Lebar : min 9 m
Jenis : kolektor primer
F Pelayananan : menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal
Moda Trans : semua angkutan darat kecuali truk angkutan berat
Laju Kecepatan: min 40 km/jam

- Analisis
Berdasarkan PP No 34 Tahun 2006 jalan Moncongloe Raya termasuk jalan kolektor primer
yang menghubungkan Makassar sebagai pusat kegiatan wilayah dan Maros sebagi pusat
kegiatan lokal dengan dengan lebar jalan 9 m, namun pada kondisi eksistingnya lebar jalan
hanya mencapai 5 meter.
4. Jalan Antang – Makassar
- Eksisting
Nama Jalan : Jalan Antang Makassar
Lebar : 5m
Jenis : Kolektor Primer
F Pelayananan : Menghubungkan antara Maros - Makassar
Moda Trans : Mobil, motor dan truk barang angkutan berat
Perkerasan : Aspal

- Standar ( PP No 34 Tahun 2006 )


Lebar : min 9 m
Jenis : kolektor primer
F Pelayananan : menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal
Moda Trans : semua angkutan darat kecuali truk angkutan berat
Laju Kecepatan: min 40 km/jam

- Analisis
Berdasarkan PP No 34 Tahun 2006 jalan Moncongloe Raya termasuk jalan kolektor primer
yang menghubungkan Makassar sebagai pusat kegiatan wilayah dan Maros sebagi pusat
kegiatan lokal dengan laju kecepatan kendaraan minimal 40 km/jam, namun pada kondisi
eksistingnya jalan Moncongloe Raya laju kecepatannya kurang dari 40 km/jam karena lebar
jalannya yang tidak memenuhi standar dan masih dilalui oleh truk angkutan barang berat.

5. Jalan Pattalassang - Gowa


- Eksisting
Nama Jalan : Jalan Pattalasang - Gowa
Lebar : 4m
Jenis : Kolektor Primer
F Pelayananan : Menghubungkan antara Maros - Gowa
Moda Trans : Mobil, motor dan truk barang angkutan berat
Perkerasan : Aspal

- Standar ( PP No 34 Tahun 2006 )


Lebar : min 9 m
Jenis : kolektor primer
F Pelayananan : menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal
Moda Trans : semua angkutan darat kecuali truk angkutan berat
Laju Kecepatan: min 40 km/jam

- Analisis
Berdasarkan PP No 34 Tahun 2006 jalan Pattalassang - Gowa termasuk jalan kolektor primer
yang menghubungkan Maros dan Gowa sebagai pusat kegiatan lokal dengan laju kecepatan
kendaraan minimal 40 km/jam, namun pada kondisi eksistingnya jalan Pattalasang laju
kecepatannya kurang dari 40 km/jam karena lebar jalannya yang tidak memenuhi standar dan
masih dilalui oleh truk angkutan barang berat.

6. Jalan Inspeksi PAM – Poros Balapati Maros


- Eksisting
Nama Jalan : Jalan Inspeksi PAM – Poros Balapati Maros
Lebar : 4m
Jenis : Kolektor Sekunder
F Pelayananan : Menghubungkan jaalan antar Maros
Moda Trans : Mobil, motor
Perkerasan : Aspal

- Standar ( PP No 34 Tahun 2006 )


Lebar : min 9 m
Jenis : kolektor primer
F Pelayananan : menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal
Moda Trans : semua angkutan darat kecuali truk angkutan berat
Laju Kecepatan: min 20 km/jam

- Analisis
Berdasarkan PP No 34 Tahun 2006 jalan Inspeksi PAM – Poros Balapati Maros termasuk
jalan kolektor sekunder dengan lebar minimal 9 m dengan laju kecepatan 20 km/jam, namun
pada kondisi eksistingnya jalan ini tidak memenuhi standar lebar jalan karena lebarnya
hanya mencapai 4 meter.
Kesimpulan

1. Potensi
- Jalan Moncongloe Raya dan jalan Pattalassang Gowa merupakan jalan alternatif yang
menghubungkan Makassar, Kab Maros dan Kab Gowa
- Titik 1 C dapat berpotensi sebagai kawasan swasembada pangan

2. Masalah
- Terjadinya fenomena urban sprawl yakni single use zoning dimana perumahan dan komersial
saling terpisah antar satu dengan yang lain.
- Sirkulasi kendaraan terhambat karena lebar jalan yang tidak memenuhi standar yang dilihat
dari jenis jalan pada titik 1 C

Você também pode gostar