Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
minimarket dibandingkan toko-toko biasa, antara lain jenis produk yang dijual
produk tertentu.
gerai baru yang lebih strategis sehingga pemanfaatan lahan yang terbatas di tiap
seperti jarak antara gerai minimarket yang satu dan lainnya tidak boleh
berdekatan, jarak gerai minimarket dengan jalan utama tidak boleh terlalu jauh,
penduduk.
Saat ini minimarket yang ada masih menggunakan cara manual untuk
dengan cara mengamati kondisi gerai minimarket terdekat dan survey ke lokasi
secara langsung. Hal ini tentu saja membutuhkan tenaga dan waktu yang lama
karena itu dibutuhkan suatu sistem dalam perencanangan sistem dalam suatu
Tujuan Proyek Sistem Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai mengenai
proyek sisitem yang sudah berjalan pada perusahaan Indomaret antara lain
indomaret yang sangat pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta per bulan
handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya
setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang lain dalam mendukung sistem
penjualan yaitu:
dikasir adalah hal yang sangat membuat konsumen merasa bosan atau jenuh.
memberikan nilai tambah terhadap penjualan. Oleh karena itu perilaku dan
Konsumen.
konsumen tidak memperoleh barang yang akan dibeli maka ada biaya
kesempatan yang hilang. Gerai indomaret terdapat dua jenis yang pertama tipe
minimarket yang berarti banyaknya item yang diperjual belikan sekitar 3.600
Item dan tipe supermarket memiliki jenis item sebesar 10.000 item dalam satu
toko/gerai.
kondisi barang yang lalu + kondisi keadaan stock. Apabila kondisi persediaan
sebuah teknik visual ( Gambar, Bagan, Foto, diagram, dsb ) yang memberikan
harga jual yang tinggi ditempatkan dibelakang kasir untuk tujuan menghindari
resiko kehilangan. Produk yang jenis perputarannya cepat diletakan
yaitu tipe 29, 49, dan 56 maksudnya adalah dalam satu rak terdapat 29, 49, dan
permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat
perusahaan retail pada saat ini, ditambah dengan banyaknya kritik dan saran
yang diterima dari konsumen maka perlu mengevaluasi sistem yang sudah ada
berikut :
silahkan menghitung biaya yang akan dikeluarkan tiap meter persegi. Pengamat
yang berisi 20 rak. BAB III PENUTUP 3.1 Laporan Perencanaan Sistem
produk dalam satu rak sebaiknya tidak melebihi kapasitas sehingga kesesuaian
harga pada produk diatas rak tepat. Untuk menghindari kehilangan persediaan
dilakukan riset kembali untuk mengetahui pada saat kapan konsumen ramai
untuk menambah pegawai guna membantu kasir pada saat tersebut. Pelayanan
disebabkan faktor kecapean oleh karena itu penjadwalan ulang sumber daya
penjualan. 3.2 Penutup Terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Apabila ada kesalahan dalam penulisan ini maupun ada pihak-pihak
yang merasa dirugikan kami mohon maaf. Kami sangat senang menerima
kritikan yang bersifat membangun. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita
semua.
=====
1. Manajemen Keuangan
2. Manajemen Operasional
3. Manajemen Pembelian
Manajemen Pembelian meliputi, cara estimasi order yang baik, cara penentuan
margin barang dagangan yang tepat, negosiasi supplier, kontrol kualitas barang
dagangan dan kontrol retur barang
Perincian di atas hanya sebagian dari beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
bagi para pelaku usaha minimarket dan swalayan. Untuk lebih detailnya dapat
dilihat di http://manajemenminimarketswalayan.com/
Dipublikasi di Berita, Uncategorized
| Tag keuangan, manajemen, minimarket, operasional, pembelian, pengelolaan, sumber daya
manusia, swalayan | Meninggalkan komentar
Midimarket
Ukuran lebih besar sedikit dari minimarket adalah midimarket, di sini sudah dijual
daging dan buah2an. Buka bisa 24 jam atau hanya sampai jam 24 saja. Sebagai
contoh adalah Alfa Midi, dan sebagian dari jaringan Giant yang dulunya bernama
Hero.
Supermarket
Kalau Supermarket semua barang ada, dari kelontong, sepeda, TV dan camera,
furnitur, baju, ikan dan daging, buah2an, minuman, pokoknya serba ada kebutuhan
sehari-hari. Contohnya Giant Supermarket, Carrefour Express, Sinar
Supermarket[Jawa Tengah], Macan Yaohan[Sumatera Utara], Foodmart, Foodmart
Gourmet, Super Indo, dan lain-lain
Hypermarket
Grosir
Disini semua barang tersedia sehingga ada bongkar muat di dalam pusat grosir.
Contoh Indo Grosir, Makro [Lotte Mart], dan lain-lain
Bagi anda wanita karir, tentu saja informasi “6 Cara Minimarket dan Swalayan
Membuat Anda Belanja Berlebihan” akan sangat penting. Info 6 Cara Supermarket
Membuat Anda Belanja Berlebihan ini akan membantu anda untuk lebih maju lagi
dalam berkarir. Saya doakan semoga karir anda semakin maju.
Judulnya belanja bulanan, tetapi ketika Anda keluar dari Minimarket dan
Swalayan, trolley Anda ternyata dipenuhi barang-barang yang tak masuk daftar
belanja tersebut. Pemborosan ini terjadi setiap bulan, tetapi Anda tak juga kuasa
menghentikannya.
Perlu Anda ketahui, semua supermarket tentu memiliki store designer yang akan
menata letak barang-barang sedemikian rupa sehingga menggiring Anda ke tempat-
tempat yang menyimpan produk-produk menarik. Belum lagi berbagai promosi
harga barang yang memengaruhi Anda untuk membeli barang di luar kebutuhan.
Untuk menghindari pemborosan, Anda harus tahu bagaimana mereka mengecoh
Anda selama ini.
1. Area pintu masuk dan kasir
Hati-hati dengan jebakan di area pintu masuk atau di kasir. Minimarket dan
Swalayan biasanya meletakkan berbagai produk dengan cara yang menggoda iman
seorang impulse buyer seperti Anda. Produk-produk, seperti majalah, CD,
DVD, snacks, dan berbagai pernak-pernik lain, mungkin tak Anda perlukan, tetapi
akan sulit Anda hindari, demikian menurut Kit Yarrow, psikolog dan profesor
marketing di Golden Gate University di San Francisco.
Anda mungkin akan mencoba bergegas meninggalkan area tersebut agar tidak
tergoda. Namun, Anda bisa juga sengaja berlama-lama di tempat tersebut. Jika Anda
berhenti sekarang, Anda cenderung kurang membeli secara impulsif belakangan,
ujar Art Markman, profesor ilmu kognitif di University of Texas di Austin.
2. Bahan makanan
Para ahli meyakini bahwa buah dan sayur-sayuran diletakkan di bagian depan
supermarket karena membeli makanan yang sehat membuat Anda tidak begitu
merasa bersalah. Namun, Paco Underhill, penulis Why We Buy, mengungkapkan
alasan yang lebih jelas: Produk bahan makanan memiliki margin keuntungan yang
tertinggi dan Anda akan cenderung segera ingin membelinya.
Agar tidak tergoda berbelanja terlalu banyak bahan makanan, lakukan pembelanjaan
di area ini belakangan. Selain itu, bahan makanan juga tidak cacat karena tertindih
barang-barang lainnya.
3. Penawaran khusus
Terlalu banyak penjualan bisa mendorong lebih banyak pembelian. Berbagai
penawaran khusus, seperti beli mi instan lima dapat bonus satu atau beli sampo jenis
tertentu bisa dapat sampo jenis lain ukuran kecil bisa mengganggu kemampuan kita
menalar. Menurut Yarrow, penawaran semacam itu akan membuat kita tak dapat
mempertimbangkan nilai yang sesungguhnya.
Untuk itu, pikirkan nilai benda tersebut yang sebenarnya dan apakah Anda memang
membutuhkannya. Jika hal tersebut hanyalah bahasa marketing, tinggalkan saja.
4. Produk-produk tersembunyi
Supermarket biasanya meletakkan barang-barang yang paling laku di lorong bagian
tengah. Dengan demikian, Anda harus melewati banyak produk lain sebelum
mendapatkan apa yang Anda perlukan. Penelitian menunjukkan bahwa orang
membeli apa yang ada di hadapannya, kata pakar ilmu ritel Herb Sorensen, yang
juga penulis buku Inside the Mind of the Shopper.
Jika Anda melewati lorong-lorong yang menjebak ini, tetaplah berjalan. Jika barang
yang ditawarkan memang tak ada dalam daftar belanjaan Anda, lewatkan saja. Kalau
Anda masih menginginkannya sebelum keluar dari supermarket, kembali dan
ambillah, tetapi Anda mungkin akan mendapati bahwa barang tersebut tak layak
dibeli.
6. Sampel makanan
Meski Anda tidak lapar, mencicipi sepotong makanan menunjukkan sinyal bahwa
tubuh Anda siap makan, kata Markman. Penelitian pun menunjukkan bahwa
perubahan fisiologis ini membuat Anda kurang teguh menahan keinginan belanja
Anda. Tundalah mencoba sampel itu sampai sebelum keluar dari supermarket
sehingga dorongan insulin tidak akan memengaruhi tujuan inti Anda, katanya.
Satu cara lain yang juga akan sangat menghemat keuangan Anda, tak perlu mengajak
anak saat belanja bulanan. Mereka akan mengambil apa saja yang terlihat lucu dan
menggugah selera.
Format minimarket mengalami pertumbuhan tertinggi, baik dilihat dari sisi jumlah
gerai toko maupun pangsa perdagangan ritel penjualan produk fast moving
consumer goods (FMCG). Jumlah minimarket di Indonesia pada tahun 2008
mencapai 10.607 toko dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 17,3%,
tertinggi dibandingkan format ritel modern lainnya, disusul hypermarket dengan
pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 16,9%. Sementara itu, pangsa perdagangan
ritel minimarket untuk penjualan produk FMCG meningkat cukup signifikan
dibandingkan format lainnya, yaitu dari sebesar 5% di tahun 2003 menjadi 16% di
tahun 2008.
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) telah mengambil langkah inisiatif strategis
untuk mengkaji dan menganalisa kegiatan bisnisnya secara keseluruhan, terkait
dengan rencana perusahaan mengembangkan kompetensi inti dalam bisnis
hypermarket-nya. Sebagai pelopor compact hypermarket di Indonesia dengan model
bisnis yang telah teruji, akan terus berfokus kepada bisnis ritel makanan, melalui
fase ekspansi Hypermart ke semua daerah di Indonesia. Selain itu, streamline semua
bisnis non-inti lainnya/bisnis non-hypermarket, guna memastikan bahwa semua
sumber daya MPP dioptimalkan 100%, untuk mendorong pertumbuhan bisnis
Hypermart. Indonesia merupakan negara berpotensi besar dan memiliki
pertumbuhan pasar yang paling menarik secara global diantara negara berkembang
lainnya. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan segmen
kelas menengah yang meningkat, ekonomi yang ditopang oleh basis konsumen yang
kuat, daya beli yang terus meningkat dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi
tahunan yang kokoh. Sampai saat ini, ekonomi berbasis konsumen yang kuat ini
telah mendorong pertumbuhan PDB negara dan diprediksikan akan terus tumbuh
rata-rata 5,6% per tahun sampai dengan tahun 2014, sedangkan PDB perkapita
diperkirakan akan tumbuh sebesar 11,3% sampai dengan tahun 2014 dan akan
melampaui batas US$ 3.000 di tahun 2012.
Kita tidak dapat membatasi pasar modern, karena pendiriannya pun berdasarkan
adanya permintaan pasar. Yang harus dilakukan adalah melindungi pelaku UMKM
dan pasar tradisional. Ini adalah tugas dari pemerintah. Aturan untuk keberadaan
pasar modern ada dalam Keputusan Presiden Nomor 112 Tahun 2008 tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Dalam Pasal 5 diatur perihal letak pasar modern segala ukuran, dari hipermarket
yang terbesar hingga minimarket yang terkecil. Dalam aturan tersebut disebutkan,
hipermarket hanya diperbolehkan berlokasi pada akses jalan utama, supermarket
tidak diizinkan berada pada lingkungan perumahan, dan minimarket diperbolehkan
berada di akses jalan pada lingkungan permukiman di kota.
Pemerintah telah menerima sedikitnya 600 proposal dari 300 daerah di seluruh
Indonesia untuk program revitalisasi pasar tradisional. Semua proposal yang masuk
ke Departemen Keuangan akan dibahas pelaksanaannya.
Pertumbuhan penjualan ritel nasional sepanjang Januari sampai Mei lalu baru
mencapai 9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. Angka
tersebut jauh tertinggal dari pertumbuhan sektor lainnya. Pertumbuhan penjualan
mobil menduduki angka tertinggi 73,5 persen. Begitu pula sepeda motor sebesar 35,2
persen. Penjualan elektronik rumah tangga juga meningkat 32,35 persen, sedangkan
komputer naik 30 persen.
Sepanjang 2009, total belanja konsumen untuk ritel 56 kategori produk mencapai
Rp 99, 653 triliun (tidak termasuk telur, cabai, beras, dan beberapa sembako).
Sementara itu, pada Januari sampai Mei 2010, total uang yang sudah terbelanjakan
Rp 44,685 triliun.
Nielsen melakukan riset tentang tren belanja masyarakat dengan cara wawancara
face to face di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. Responden
adalah pria dan perempuan usia 15-65 tahun. Total 1.781 narasumber memiliki
kemampuan belanja lebih dari Rp 1,250 juta per bulan. (gen/c6/kim)
Pengusaha ritel sebaiknya lebih kreatif mengemas tempat berjualan, kemudian
mempromosikannya dengan lebih menarik lagi. Berdasar hasil survei yang dilakukan
Nielsen, 19,8 persen konsumen mengungkapkan bahwa faktor nonfood
(kenyamanan tempat, kemasan, promosi, dll) merupakan alasan mereka untuk
datang ke tempat belanja.