Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
SUHAINI
133 STYJ 17
3. Kebutuhan sehari-hari :
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan.
Tanda : Perubahan kesadaran, letargi, hemiparese, quadreplegia,
ataksia cara berjalan tak tegap, masalah dalam keseimbangan,
cedera (tauma) ortopedi, kehilangan tonus otot, otot spastic
b. Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah atau normal (hipertensi),
perubahan frekuensi jantung (bradikardi, takikardi yang diselingi
dengan bradikardi, disritmia
c. Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau
dramatis)
Tanda : Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung,
depresi dan inpulsif
d. Eliminasi
Gejala : Inkontinensia kandung kemih/usus atau mengalami
gangguan fungsi
e. Makanan/Cairan
Gejala : Mual, muntah, dan mengalami perubahan selera
Tanda : Muntah (mungkin proyektil), gangguan menelan (batuk,
air liur keluar, disfagia)
f. Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar
kejadian. Vertigo, sinkope, tinitus, kehilangan pendengaran,
tingling, baal pada ekstermitas. Perubahan dalam penglihatan,
seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang
pandang, fotofobia.
g. Gangguan pengecapan dan juga penciuman.
Tanda : Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status
mental (orientasi, kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan
masalah, pengaruh emosi/tingkah laku dan memori).
Perubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri), deviasi pada
mata, ketidakmampuan mengikuti.
Kehilangan pengindraan, spt: pengecapan, penciuman dan
pendengaran.
Wajah tidak simetris, genggaman lemah, tidak seimbang, reflek
tendon dalam tidak ada atau lemah, apraksia, hemiparese,
quadreplegia, postur (dekortikasi, deserebrasi), kejang. Sangat
sensitive terhadap sentuhan dan gerakan, kehilangan sensasi
sebagian tubuh, kesulitan dalam menentukan posisi tubuh
h. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda,
biasanya lama
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri
yang hebat, gelisah tidak bisa beristirahat, merintih.
i. Pernafasan
Tanda : Perubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh
hiperventilasi). Napas berbunyi, stridor, tersedak. Ronkhi, mengi
positif (kemungkinan karena respirasi)
j. Keamanan
Gejala : Trauma baru/trauma karena kecelakaan
Tanda : Fraktur/dislokasi, gangguan penglihatan.
k. Kulit: laserasi, abrasi, perubahan warna, spt “raccoon eye”, tanda
battle disekitar telinga (merupakan tanda adanya trauma). Adanya
aliran cairan (drainase) dari telinga/hidung (CSS).
l. Gangguan kognitif, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang,
kekuatan secara umum mengalami paralysis. Demam, gangguan
dalam regulasi suhu tubuh.
m. Interaksi Sosial
Tanda : Afasia motorik dan sensorik, bicara tanpa arti, bicara
berulang ulang, disartris, anomia.
n. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Penggunaan alcohol/obat lain
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perdarahan b.d trauma, riwayat jatuh
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d penurunan ruangan
untuk perfusi serebral, sumbatan aliran darah serebral
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan persepsi/ kognitif, terapi
pembatasan/kewaspadaan keamanan, mis tirah baring , immobilisasi
4. Kerusakan memori
5. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
6. Resiko kekurangan volume cairan
7. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d trauma jaringan otak
8. Resiko infeksi
9. Intoleransi aktivitas
10. Nyeri akut
11. Resiko cidera b.d penurunan tingkat kesadaran, gelisah, agitasi,
gerakann involunter dan kejang
12. Ansietas
C. INTERVENSI
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
No Intervensi (NIC)
Keperawatan Hasil (NOC)
1. Resiko NOC NIC
perdarahan b/d 1. Blood lose Bleeding Precautions
trauma, severenty - Monitor ketat tanda tanda
riwayat jatuh 2. Blood koagulation perdarahan
Kriteria Hasil - Catat nilai HB dan HT
1. Tidak ada hematuria sebelum dan sesudah
dan hematemesis terjadinya perdarahan
2. Kehilangan darah yang - Monitor nilai lab (koagulasi)
terlihat yang meliputi PT, PTT,
3. Tekanan darah dalam trombosit
batas normal sistol dan - Monitor TTV ortostatik
diastole - Pertahankan bed rest selama
4. Tidak ada perdarahan perdarahan aktif
pervagina - Kolaborasi dalam pemberian
5. Tidak ada distensi produk darah (platelet atau
abdominal fresh frozen plasma)
6. Hemoglobin dan - Lindungi pasien dari trauma
hematokrit dalam batas yang dapat menyebabkan
normal perdarahan
7. Plasma, PT, PTT dalam - Hindari mengukur suhu lewat
batas normal rectal
- Hindari pemberian aspirin dan
anticoagulant
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake
makanan yang banyak
mengandung vitamin K
- Hindari terjadinya konstipasi
dengan menganjurkan untuk
mempertahankan intake
cairan yang adekuat dan
pembalut feses
Bleeding Reduction
- Indentifikasi penyebab
perdarahan
- Monitor trend tekanan darah
dan parameter hemodinamik
(CVP, pulmonary
capillary/artery wedge
preassure
- Monitor status cairan yang
meliputi intake dan output
- Monitor penentu pengiriman
oksigen ke jaringan (PaO2,
SaO2 dan level Hb dan
cardiac output)
- Pertahankan patensi IV line
bleeding reduction:
wound/luka
- Lakukan manual preassure
(tekanan) pada area
perdarahan
- Gunakan ice pack pada area
perdarahan
- Lakukan pressure dressing
(perban yang menekan) pada
area luka
- Tinggikan ekstremitas yang
perdarahan
- Monitor ukuran dan
karakteristik hematoma
- Monitor nadi distal dari area
yang lukaatau perdarahan
- Instrusikan pasien untuk
menekan area luka pada saat
bersin atau batuk
- Instruksikan pasien untuk
membatasi aktivitas
Bleeding reduction:
gastrointestinal
- Observasi adanya darah dalm
sekresi cairan tubuh: emesis,
feses, urine,residu lambung
dan drainase luka
- Monitor complete bloodcount
dan leukosit
- Kolaborasi dalam pemberian
terapi: lactulose atau
vasopressin
- Lakukan pemasangan NGT
untuk memonitor sekresi dan
perdarahan lambung
- Lakukan bilas lambung
dengan NaCl dingin
- Dokumentasikan warna,
jumlah dan karakteristik feses
- Hindari pH lambung yang
ekstrem dengan kolaborasi
pemberian antacids histamine
blocking agent
- Kurangi faktor stress
- Pertahankan jalan nafas
- Hindari penggunaan
anticoagulant
- Monior status nutrisi pasien
- Berikan cairan intra vena
- Hindari penggunaan aspirin
dan ibuprofen
2. Resiko NOC
ketidakefektifa 1. Circulation status NIC
n perfusi 2. Tissue Prefusion : Peripheral Sensation
jaringan otak celebral Management
b.d penurunan Kriteria Hasil (manajemen sensasi perifer)
ruangan untuk Mendemonstrasikan - Monitor adanya daerah
perfusi status sirkulasi yang tertentu yang hanya peka
serebral, ditandai dengan terhadap panas/ dingin/
sumbatan 1. Tekanansystole dan tajam/ tumpul
aliran darah diastole dalam - Monitor adanya paratese
serebral rentang yang - Instruksikan keluarga untuk
diharapkan mengobservasi kulit jika ada
2. Tidak ada ortostatik isi atau laserasi
hipertensi - Gunakan sarung tangan
3. Tidak ada tanda- untuk proteksi
tanda peningkatan - Batasi gerakan pada kepala,
tekanan intracranial leher dan punggung
(tidak lebih dari 15 - Monitor kemampuan BAB
mmHg) - Kolaborasi pemberian
Mendemonstrasikan analgetik
kemampuan kognitif - Monitor adanya
yang ditandai dengan : tromboplebitis
1. Berkomunikasi - Diskusikan mengenai
dengan jelas dan penyebab perubahan sensasi
sesuai dengan
kemampuan
2. Menunjukkan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi
3. Memproses
informasi
4. Membuat keputusan
dengan benar
5. Menunjukkan
fungsin sensori
motori cranialyang
utuh : tingkat
kesadaran membaik,
tidak ada gerakan-
gerakan involunter
3. Hambatan NOC NIC
mobilitas fisik 1. Join movement : Exercise therapy : ambulation
b.d kerusakan Active - Monitoring vital sign
persepsi/ 2. Mobility Level sebelum/ sesudah latihan dan
kognitif, terapi 3. Self care : ADLs lihat respon pasien saat
pembatasan/ke 4. Transfer performance latihan
waspadaan Kriteria Hasil - Konsultasikan dengan terapi
keamanan, mis 1. Klien meningkat fisik tentang rencana
tirah baring , dalam aktivitas fisik ambulasi sesuai dengan
immobilisasi 2. Mengerti tujuan dari kebutuhan
peningkatan - Bantu klien untuk
mobilitas menggunakan tongkat saat
3. Memverbalisasikan berjalan dan cegah terhadap
perasaan dalam cedera
meningkatkan - Ajarkan pasien atau tenaga
kekuatan dan kesehatan lain tentang teknik
kemampuan ambulasi
berpindah - Kaji kemmpuan pasien
4. Memperagakan dalam mobilisasi
penggunaan alat - Latih pasien dalam
bantu untuk monilitas pemenuhan kebutuhan ADLs
(walker) secara mandiri sesuai
kemampuan
- Dampingi dan bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs
- Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
- Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
E. EVALUASI
Evaluasi disesuaikan dengan kriteria hasil yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA